Hubungan Kematangan Emosi X dengan Pengambilan Keputusan

4.1.3 Hubungan Kematangan Emosi X dengan Pengambilan Keputusan

Karir Y Siswa Kelas XII SMA N 1 Mijen-Demak Tahun Ajaran 20152016 Tabel 4.3 Hasil Korelasi Product Moment Kematangan Emosi Dengan Pengambilan Keputusan Karir Correlations Kematangan Emosi Pengambilan Keputusan Karir Kematangan Emosi Pearson Correlation 1 ,348 Sig. 2-tailed ,000 N 114 114 Pengambilan Keputusan Karir Pearson Correlation ,348 1 Sig. 2-tailed ,000 N 114 114 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Dengan analisis korelasi ini digunakan uji dua pihak dengan taraf kesalahan 5. Untuk menerima atau menolak hipotesis setelah melakukan penghitungan secara manual nilai r selanjutnya dicocokkan dengan nilai tabel korelasi product moment r tabel dengan derajat kebebasan n-2. Apabila nilai r r tabel maka Ho ditolak, sebaliknya diterima. Pada penghitungan dengna bantuan aplikasi SPSS 23 untuk menerima atau menolak hipotesis nol adalah dengan bantuan nilai signifikansi sig, jika nilai sig α maka Ho ditolak, sebaliknya maka diterima. Dari output pada tebel 4.1 terlihat sig = 0,000 = 0 kurang dari α=5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII SMA N 1 Mijen Demak-tahun ajaran 20152016. Tabel 4.4 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Makna koefisien korelasi Besar angka positif Besar angka negatif Tidak ada 0,00 sampai dengan 0,09 -0,09 sampai dengan 0,00 Lemah atau kecil 0,01 sampai dengan 0,03 -0,03 sampai dengan -0,1 Sedang 0,3 sampai dengan 0,5 -0,5 sampai dengan -0,3 Kuat atau besar 0,5 sampai dengan 1,0 -1,0 sampai dengan -0,5 Dengan melihat hasil korelasi antara kematangan emosi dengan pengambilan keputusan karir yaitu sebesar 0,348 angka tersebut menunjukkan hubungan yang positif dengan kriteria sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan kematangan emosi dengan pengambilan keputusan karir adalah hubungan yang positif dan sedang. Dari hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa antara kematangan emosi dengan pengambilan keputusan karir terdapat hubungan yang positif dan sedang antara kedua variabel tersebut dapat diartikan bahwa tingginya kematangan emosi akan semakin tinggi pula pengambilan keputusan karir siswa karena terdapat hubungan yang positif. Namun demikian, kematangan emosi bukan satu-satunya aspek yang meningkatkan pengambilan keputusan karir, atau sebaliknya bahwa tingginya pengambilan keputusan karir bukanlah satu-satunya aspek yang meningkatkan kematangan emosi.

4.2 Pembahasan