Permasalahan Penegasan Istilah PENDAHULUAN

4 Angraini 2014 menganalisis kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di kota Solok sangat rendah. Rata-rata persentase NP nilai persen capaian yang didapatkan oleh siswa adalah 27,94 dengan skor total adalah 126. Menurut Angraini ada banyak hal yang menyebabkan literasi sains siswa menjadi rendah, seperti materi pelajaran yang belum pernah dipelajari, siswa yang tidak terbiasa mengerjakan soal yang menggunakan wacana, dan proses pembelajaran yang kurang mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi sainsnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Angraini 2014 kemudian didukung oleh penelitian Odja dan Payu 2014 yang menganalisis kemampuan Literasi Sains siswa SMP pada konsep IPA bidang Fisika. Peneliti menggunakan perbandingan antara kemampuan awal Literasi Sains siswa yang termasuk dalam kategori: nominal, fungsional, konseptual, dan multidimensional. Penelitian ini menghasilkan bahwa kemampuan awal Literasi Sains pada siswa berada pada tingkat nominal 54-95 dan fungsional 4-9. Hasil penelitian Salirawati 2012 mengenai pentingnya karakter keingintahuan bagi peserta didik menunjukkan bahwa penanaman karakter yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran dapat terinternalisasi dalam diri siswa. Materi yang diajarkan tidak hanya sebagai school knowledge pengetahuan sekolah, tetapi juga menjadi inner knowledge pengetahuan dalam diri yang akhirnya ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Adanya tingkat rasa ingin tahu maka siswa akan berusaha untuk mencari, menemukan, dan menyimpulkan apa permasalahan atau kesenjangan yang ditemukan oleh siswa. Disinilah kemampuan literasi sains siswa digunakan. Siswa dituntut untuk menjadi ilmuan sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasa ingin tahu biologi dengan kemampuan literasi sains siswa di SMP.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimanakah hubungan antara rasa ingin tahu biologi dengan kemampuan litersai sains di SMP Negeri 4 Batang? 5

C. Penegasan Istilah

1. Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu curious merupakan suatu karakter yang dimiliki oleh setiap siswa. Rasa ingin tahu muncul ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang belum pernah didengar atau dilihatnya dan memiliki hasrat untuk mengetahui lebih dari yang dilihat atau didengarnya. Rasa ingin tahu juga muncul ketika ada suatu kesenjangan atau keanehan terhadap suatu objek atau kejadian alam. Aslant 2011 berpendapat rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Pendapat ini didukung oleh Baumgarten 2001 bahwa curiosity is a disposition to want to know or learn more about a wide variety of things. Rasa ingin tahu berkaitan dengan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui dan mempelajari lebih mendalam dan meluas dari berbagai hal yang didapat. Rasa ingin tahu biasanya berkembang apabila melihat keadaan diri sendiri atau keadaan sekeliling yang menarik. Berdasarkan pengertian tersebut, berarti untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar, syaratnya seseorang harus tertarik pada suatu hal yang belum diketahui. Keterkaitan itu ditandai dengan adanya proses yang berpikir aktif, yakni digunakannya semua panca indera yang kita miliki secara maksimal. Rasa ingin tahun pada penelitian ini adalah rasa ingin tahu siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah bertanya, membaca, aktif diskusi, dan memperhatikan penjelasan dari guru. 2. Literasi Sains Literasi sains terbentuk dari 2 kata, yaitu literasi dan sains. Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia PISA 2000. Literasi sains menurut 6 National Science Education Standards 1995 adalah: Scientific literacy is knowledge and understanding of scientific concepts and processes required for personal decision making, participation in civic and cultural affairs, and economicproductivity. It also includes specific types of abilities. literasi sains adalah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pribadi, partisipasi dalam urusan sipil dan budaya, dan produktivitas ekonomi. Literasi sains merupakan kemampuan yang memiliki ketentuan tertentu. Pengembangan literasi sains sangat penting karena dapat memberi kontribusi yang baik bagi kehidupan, yaitu pada saat siswa mengambil keputusan. Literasi sains merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap indivudu berupa kompetensi ilmiah dan sikap positif terhadap sains agar individu tersebut mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan sains untuk kebaikan diri, masyarakat, dan lingkungannya. Literasi sains berimplikasi pada kemampuan seseorang mengidentifikasi isu-isu sains yang melandasi pengambilan keputusan dan dapat pla menunjukkan posisi sains dan teknologi Muhajir dan Rohaeti 2015 Literasi sains pada penelitian ini adalah siswa mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan konsep ilmiah untuk mengidentifikasi permasalahan dan mengambil keputusan. Kemampuan literasi sains pada penelitian ini adalah siswa mampu menjawab pertanyaan dengan jawaban ilmiah yang dikaitkan dengan materi biologi yang diajarkan.

D. Batasan Masalah