24
2.4.3 Arsitektur Android
Secara garis besar arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:
1. Linux Kernal Linux Kernal adalah layer dimana inti dari operating sistem dari android
itu berada. Berisi file – file system yang mengatur sistem processing,
memory, resource, drivers , dan sistem
–sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel release 2.6.
2. Libraries Libraries
ini adalah layer dimana fitur – fitur android berada, biasanya
para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan diatas kernel, Layer ini meliputi berbagai library CC++ inti
seperti Libc dan SSL, serta : a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.
b. Libraries untuk manajemen tampilan. c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan
3D. d. Libraries SQLite untuk dukungan database.
e. Libraries SSL dan Webkit terintegrasi dengan web browser dan security.
f. Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine embedded web view.
g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API‟s.
25
3. Android Run Time Layer
yang membuat aplikasi android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine
DVM merupakan mesin yang membetuk dasar kerangka aplikasi android. Di dalam android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Core Libraries: Aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine
Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa javac yang ditangani oleh Core Libraries.
b. Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, di mana
merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.
4. Framework Aplikasi Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama
dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali reuse dengan mudah. Setiap
aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework. Mekanisme yang sama
memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:
26
a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak teks, tombol, dan
bahkan sebuah embedded web. b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data
seperti dari daftar kontak telepon atau membagi data tersebut. c. Resource Manager, yang menyediakan akses ke kode nonsumber lokal
seperti string, gambar, dan tata letak file. d. Notifications Manager yang memungkinkan semua aplikasi
menampilkan alert yang bisa dikostumisasi di dalam status bar. e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan
menyediakan navigasi umum backstack. 5. Aplication Layer
Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut
ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah developer
atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang istimewa adalah pada Android semua aplikasi baik aplikasi inti native maupun
aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan menggunakan library
API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang dibuat untuk Android akan memiliki akses yang setara dalam mengakses seluruh
kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata lain dengan platform Android
27
ini, Programmer atau Developer secara penuh akan bisa mengkostumisasi perangkat Androidnya.
Gambar 2.4 Arsitektur Platform Android Sumber : Nazruddin Safaat H. 2012
2.4.4 The Dalvik Virtual Machine DVM