1. Masukannya, yaitu bahan mentah yang berasal dari luar sistem lingkungan
yang akan diolah oleh sistem. 2.
Prosesnya, yaitu kegiatan sekolah beserta aparatnya untuk mengolah masukan menjadi keluaran.
3. Keluaran, yaitu masukan yang telah diolah melalui proses tertentu.
Dengan meninjau komponen-komponen tersebut serta hubungnnya satu dengan yang lainnya diharapkan dapat menemukan kekurangan serta
kelemahannya, sehingga dapat menetapkan solusi yang sebaiknya dilakukan utuk
memperbaiki komponen itu atau mengembangkannya.
2.2. Manajemen Pendidikan Nonformal
2.2.1. Pengertian Manajemen Pendidikan Nonformal
Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mecapai tujuan-tujuan
organisasi Stoner dalam Sudjana, 2000:17. Manajemen dalam pendidikan dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya Pidarta, 2004:4.
Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 ayat 1, Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Subsistem pertama pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersruktur dan
berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Subsistem yang kedua adalah pendidikan nonformal merupakan
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara tersruktur dan berjenjang, sedangkan subsistem yang ketiga adalah pendidikan informal
merupakan pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar
sistem pendidikan persekolahan yang berorientasi pada pemberian layanan pendidikan kelompok masyarakat yang karena suatu hal yang tidak dapat
mengikuti pendidikan formal di Sekolah Sutarto, 2007:9. Menurut Sudjana 2000, pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir
dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, sengaja
dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
Setiap program pendidikan baik formal, informal maupun nonformal pasti dibutuhkan manajemen yang baik, guna menunjang pelaksanaan program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga satuan-satuan pendidikan nonformal agar tujuannya tercapai seorang pimpinan pendidikan nonformal, harus
membuat manajemen yang baik karena manajemen yang baik adalah kunci sukses keberhasilan program.
Manajemen pendidikan nonformal pada hakekatnya mempunyai pengertian yang sama dengan manajemen pendidikan, ruang lingkup dan kajian
manajemen pendidikan nonformal juga merupakan ruang lingkup dan kajian manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan nonformal jangkauannya
lebih sempit dari manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan nonformal adalah suatu upaya untuk menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan baik untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan
kelembagaan pendidikan nonformal maupun untuk satuan pendidikan nonformal. Kegiatan yang mencakup upaya birokratis untuk melaksanakan, membina dan
mengembangkan institusi pendidikan nonformal Sudjana, 2000:2. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen pendidikan nonformal adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin lembaga pendidikan nonformal, dalam kaitannya
dengan pencapaian kegiatan pendidikan nonformal melaului proses dan tahapan- tahapan dari kegiatan mengatur, memanfaatkan, dan mendayagunakan sumber
daya organisasi pendidikan nonformal sumber daya manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.2. Komponen Dasar Manajemen Pendidikan Nonformal