BAB IV DESKRIPSI WILAYAH
4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Medan
Kota Medan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak antara 2.27’-2.47’ LU dan 98.35’-98.44’ BT dan pada ketinggian
2.75-37.5 meter diatas permukaan laut. Kota Medan merupakan pusat pemerintahan daerah Tingkat I Sumatera Utara yang mempunyai luas 26.510 Ha,
yang terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai
penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang pada bagian utara, barat, selatan serta bagian timur
berbatasan dengan Selat Malaka. Jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2011 sebesar 1.036.926 jiwa
yang terdiri dari jiwa penduduk laki-laki 49,43 dan jiwa penduduk perempuan 50,57. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan di
Kota Medan lebih banyak daripada penduduk laki-laki. Usia non-produktif 0-14 tahun yang terdiri dari bayi, balita, anak-anak dan remaja berjumlah 574.129 jiwa
27,37, dan jumlah usia produktif 15-54 tahun yaitu orang dewasa sebesar 1.337.435 jiwa 63,76, serta jumlah manula
≥55 tahun sebesar 186.046 jiwa 8,87. Mata pencharian penduduk terbesar adalah sebagai tenaga kerja lain-lain
yaitu gabunan dari berbagai macam pekerjaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu sebesar 368.012 orang 79,88, tenaga pengajar 43.620 orang 9,47,
Universitas Sumatera Utara
pegawai negeri 18.619 orang 4,04, pegawai swasta 14.512 orang 3,15, TNIPOLRI 13.554 orang 2,94 dan tenaga kesehatan 2.415 orang 0,52.
Kota Medan memiliki iklim tropis dengan temperatur siang 31,1
o
C dan malam hari 24,1
o
C, rata-rata curah hujan per bulan 175,17 mm dengan rata-rata hari hujan 17,33 hh. Kelembapan udara Kota Medan 84, kecepatan angin rata-
rata 0,45 msec sedangkan laju penguapan tiap bulannya 111,26 mm. Kota Medan memiliki topografi datar dengan ketinggian 7-25 dpl dengan jenis tanah alluvial.
4.2 Kelurahan Ladang Bambu 4.2.1 Letak Geografis
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Tuntungan yang terletak di Kelurahan Ladang Bambu. Kelurahan Ladang Bambu ini memiliki letak geografis
sebagai berikut:
− Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Namo Gajah, − Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang,
− Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, − Sebelah barat berbatasan dengan DAS Sungai Belawan.
Kelurahan Ladang Bambu memiliki area seluas 135 ha yang terdiri dari 70 ha dataran rendah, 35 ha dataran sedang, dan 30 ha dataran tinggi. Curah hujan
rata-rata yaitu 1600-2500 mmtahun. Dengan jarak ke kota kecamatan ± 4 km, ke kota kabupaten ± 20 km, dan ke kota provinsi ± 17 km.
4.2.2 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kel. Ladang Bambu sekitar 3846 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1885 jiwa dan perempuan sebanyak 1961 jiwa. Mata
Universitas Sumatera Utara
pencaharian penduduk Kelurahan Ladang Bambu bervariasi jenisnya ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, wirausaha, petani, PNS, buruh, dan sebagainya.
Untuk mengetahui lebih jelasmengenai pencaharian penduduk Kel. Ladang Bambu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kel. Ladang
Bambu, Tahun 2011 Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa Persentase
Laki-laki 1623
49,42 Perempuan
1661 50,58
Jumlah 3284
100
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011. Dilihat dari tabel bahwa jumlah penduduk sebagian besar adalah
perempuan yakni 1.661 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki ialah 1.623 jiwa.
Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kel.
Ladang Bambu, Tahun 2011 No.
Mata Pencaharian Jumlah orang
Persentase
1 Pegawai Negeri
106 8,95
2 Wiraswasta
210 17,73
3 Petani
498 42,09
4 Pegawai Swasta
216 18,24
5 Buruh
103 8,69
6 Lainnya
51 4,3
Jumlah 1184
100,00
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011. Tabel 5 menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk terbesar adalah
sebagai petani yaitu sebesar 498 orang 42,09, pegawai negeri 106 8,95, wiraswasta 210 17,73, pegawai swasta 216 18,24, buruh 103 8,69, dan
lain-lain 51 4,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Umur di Kel. Ladang Bambu,
Tahun 2011 Umur
tahun Laki-laki
Perempuan Jumlah
Persen Laki-laki
Persen Perempuan
0-5 2,77
45 3,49
58 103
6-10 4,55
74 4,57
76 150
11-15 6,16
100 6,14
102 202
16-20 9,24
150 9,15
152 302
21-25 12,38
201 12,28
204 405
26-30 12,63
205 12,64
210 415
31-35 12,32
200 12,16
202 402
36-40 11,95
194 11,8
196 390
41-45 6,71
109 6,38
106 215
46-50 6,16
100 6,08
101 201
51-55 5,91
96 5,9
98 194
56-60 4,25
69 4,33
72 141
61-65 2,64
43 2,46
41 84
66-70 0,98
16 1,08
18 34
71-75 0,67
11 0,78
13 24
76 0,61
10 0,72
12 22
Jumlah 100,00
1623 100,00
1661 3284
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011. Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kel. Ladang Bambu pada
tahun 2011 sebesar 3.284 jiwa yang terdiri dari 1623 jiwa penduduk laki-laki 49,42 dan 1661 jiwa penduduk perempuan 51,58. Dari data tersebut dapat
dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan di Kel. Ladang Bambu lebih banyak daripada penduduk laki-laki.
Dari tabel menunjukkan bahwa usia non-produktif 0-15 tahun yang terdiri dari bayi, balita, anak-anak dan remaja berjumlah 455 jiwa 13,85, dan
jumlah usia produktif 15-54 tahun yaitu orang dewasa sebesar 2.524 jiwa 76,85, serta jumlah manula
≥55 tahun sebesar 305 jiwa 9,28.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Sarana dan Prasarana
Untuk jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel 7 dan table 8, yaitu sebagai berikut:
Table 7. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kel. Ladang Bambu, Kec.
Medan Tuntungan No.
Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Rumah Sakit
RS. BersalinRumah Bersalin Poliklinik
Puskesmas Tempat Praktek Dokter
Tempat Praktek Bidan PolindesPosyandu
Apotik Pelayanan KB
-
3 1
- -
3 4
- 1
12
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011 Berdasarkan tabel 7 terdapat 3 buah rumah bersalin, 1 poliklinik, 3 praktek
bidan, 4 posyandupolindes, dan 1 pelayanan KB. Sedangkan untuk rumah sakit, puskemas, praktek dokter, dan apotik tidak terdapat satupun.
Table 8. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kel. Ladang Bambu, Kec.
Medan Tuntungan No.
Tenaga Kesehatan Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Dokter Dokter Gigi
Bidan Mantri Kesehatan
Dukun Beranak Kader Posyandu
1 -
10 -
- 20
21
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011 Berdasarkan tabel 8 terdapat 21 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 orang
dokter, 10 orang bidan, dan 20 orang kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Pengguna Listrik, Air dan Jamban
Untuk persebaran penduduk yang menggunakan sumber air bersih dan listrik dapat dilihat pada tabel 9 dan 10, sedangkan untuk penggunaan jamban
dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 9. Banyaknya Penduduk Pelanggan PDAM dan Non PDAM di
Kel. Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011 Berdasarkan tabel 9 mayoritas masyarakat Ladang Bambu menggunakan
sumur sebagai sumber air bersih yaitu sebesar 90,28 dan sisanya sebesar 9,72 menggunakan PDAM.
Tabel 10. Banyaknya Penduduk Pelanggan PLN dan Non PLN di Kel.
Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011 Berdasarkan tabel 10 seluruh rumah di Kel. Ladang Bambu sudah
menggunakan sumber listrik yang berasal dari PLN.
Tabel 11. Banyaknya Penduduk Pengguna Jamban Umum dan Sendiri
di Kel. Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan No.
Tenaga Kesehatan Jumlah
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. PDAMLedeng
Sumur Mata AirSungai
Air Hujan Lainnya
75 696
- -
- 9,72
90,28 -
- -
771 100
No. Tenaga Kesehatan
Jumlah Persentase
1. 2.
PLN Non PLN
739 -
100
739 100
No. Tenaga Kesehatan
Jumlah Persentase
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Profil Kelurahan Mandiri Pangan Kota Medan, 2011 Berdasarkan tabel 11 seluruh rumah di Kel. Ladang Bambu sudah
menggunakan jamban sendiri dimasing-masing rumah. 1.
2. 3.
BersamaUmum Sendiri
Lainnya -
739 -
- 100
-
739 100
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Mekanisme Penyaluran Demapan di Ladang Bambu
Program Desa Mandiri Pangan Demapan merupakan bantuan yang diberikan pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan BKP kepada masyarakat
miskin di pedesaankelurahan. Program ini bertujuan meningkatkan keberdayaan masyarakat desa dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki
atau dikuasainya secara optimal, dalam mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat.
Tidak semua desakelurahan dapat dikategorikan untuk mendapatkan program Demapan. Ada beberapa kriteriasyarat untuk suatu desakelurahan agar
mendapatkan bantuan sosial Demapan yaitu: 1 memiliki jumlah kepala keluarga KK miskin diatas 30 dari total seluruh KK di desakelurahan, 2 mempunyai
sumber daya alam SDA yang bisa dikembangkan, dan 3 mempunyai perangkat desakelurahan yang kooperatif.
Dana bansos yang diberikan langsung diterima melalui perangkat desa yaitu sebesar 100 juta rupiah yang merupakan dana abadi desa dengan
pengawasan oleh BKP. Dalam penyaluran di lapangan, perangkat desa langsung memberikan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman berjangka
waktu 15 bulan dengan bunga sekitar 1. Bunga 1 yang dibayarkan setiap bulannya bukan juga merupakan bunga tetapi memiliki rincian yaitu; 0,5
sebagai jasa untuk pengurus, 0,3 sebagai iuran, dan 0,2 merupakan simpanan para anggota yang sewaktu-waktu dapat diambil jika anggota memutuskan untuk
Universitas Sumatera Utara
keluar dari kelompok afinitas. Bantuan pinjaman ini sangat membantu masyarakat karena berbunga sangat rendah yaitu sekitar 1 sehingga masyarakat terhindar
dari para tengkulak KK miskin yang akan menerima bantuan ditentukan berdasarkan penerima
raskin dengan persyaratan masyarakat harus membuat kelompok afinitas yang terdiri dari anggota-anggota masyarakat miskin dan menunjuk satu orang sebagai
pendamping program yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Pembentukan kelompok afinitas ditentukan oleh masyarakat berdasarkan kesamaan tujuan dan
keputusan. Setelah dibentuk masing-masing kelompok afinitas membuat permohonan bantuan untuk jumlah dana yang akan diajukan. Pembagian bantuan
untuk masing-masing kelompok dilakukan secara musyawarah dan disepakati bersama, disaksikan oleh perangkat desa dan diawasi oleh BKP.
Apabila seluruh pihak telah setuju maka dana akan disalurkan dalam bentuk pinjaman berbunga rendah. Sebelum diberikan dilakukan beberapa
tahapan, bagi masyarakat yang belum memiliki usaha maka akan terlebih dahulu diberikan pelatihan usaha apa yang ingin dibentuk berdasarkan kelompok afinitas
dan keadaan sumber daya yang ada di desakelurahan. Bagi masyarakat yang telah memiliki usaha maka akan dibimbing bagaimana mengembangkan usaha yang
telah ada menjadi lebih besar lagi. Sampai dengan tahun 2012 telah terdapat 121 desakelurahan Program
Demapan di Sumatera Utara yang tersebar di 24 kabupatenkota. Untuk desakelurahan replika percontohan terdapat 18 desa dan salah satunya adalah
Kelurahan Ladang Bambu dan sekaligus merupakan juara 1 lomba Adikarya Pangan Nusantara untuk tingkat Sumatera Utara. Program ini memiliki tujuan
Universitas Sumatera Utara
ditingkat mikro sebagai program dalam mengurangi angka kemiskinan di pedesaankelurahan. Pengurangan angka kemiskinan ditingkat desakelurahan
mikro tentu secara agregat akan mengurangi angka kemiskinan ditingkat nasional makro.
5.2 Perkembangan Program Demapan Di Ladang Bambu