Latar Belakang Masalah Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Selama 1500 Jam

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap usaha memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan, baik untuk jenis usaha dagang, manufaktur ataupun jasa. Pada usaha jasa, untuk memperoleh laba dan agar mampu bertahan diperlukan modal dan investasi yang memadai guna memperoleh keuntungan yang maksimal sehingga mampu bertahan di masa yang akan datang. Faktor internal dan eksternal sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh usaha. Keuntungan yang diperoleh akan berdampak positif bagi kelangsungan kinerja suatu usaha pada masa yang akan datang. Kinerja usaha terbentuk karena adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja bengkel ini. Faktor Internal terdiri dari kekuatan strength yaitu segala sesuatu yang bagus yang dapat di perbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kelemahan weakness adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan harus dapat menggunakan kekuatannya untuk memenangkan persaingan. Sedangkan kelemahan yang ada, harus diperbaiki. Strategi dibangun berdasarkan kekuatan perusahaan dan apa yang terbaik yang dapat diperbuat oleh perusahaan, serta berusaha menghindari kelemahan dan kekurangan perusahaan. Faktor Eksternal terdiri dari peluang pasar dan tantangan Universitas Sumatera Utara 2 yang merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa cocok dan sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk mencapai peluang dan sesuai dengan kapabilitas perusahaan Situmorang, 2011:344. Dalam pelaksanaannya, manajemen strategis adalah tentang bagaimana memperoleh dan mempetahankan keunggulan kompetitif. Istilah ini dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dapat dilakukan dengan jauh lebih baik oleh sebuah peruahaan bila dibandingkan dengan peruahaan- perusahaan saingan”. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dibuat oleh perusahaan saingan, atau memiliki sesuatu yang sangat diinginkan oleh perusahaan saingan, itu dapat mempresentasikan keunggulan kompetitif. Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi keberhasilan jangka pnjang sebuah organisasi David, 2009:11. Selain modal yang dibutukan untuk berdirinya suatu usaha, pembinaan kewirausahaan sangat mendukung untuk bertahannya suatu usaha. Dalam menjalankan usaha, diperlukan adanya jiwa kewirausahaan agar usaha yang dijalankan akan berhasil. Jiwa kewirausahaan ini salah satunya didapat dari pembinaan kewirausahaan yang nantinya diharapkan akan meningkatkan jiwa kewirausahaan pemilik usaha sehingga dapat meningkatkan kinerja usaha yang dijalankan Suryana, 2003:3. Menurut Suryana 2003:49 suatu usaha dikatakan berhasil di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik Universitas Sumatera Utara 3 dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan. Selain dari laba, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Kinerja suatu usaha yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Usaha kecil dan menengah UKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha besar UU No. 20 Th. 2008. Usaha kecil memiliki kriteria hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 sedangkan usaha menengah memiliki kriteria hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,500.000.000,00 UU No. 20 Th. 2008. UKM memberikan kontribusi yang maksimal bagi penerimaan negara di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa persentase jumlah UKM dibanding total semua unit usaha pada tahun 2014 adalah 99,90, kemudian pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang dapat diserap sektor UKM mencapai 97,16 dari total angkatan kerja. Walaupun dengan jumlah persentase total unit yang besar, ternyata tidak dibarengi dengan kebijakan- kebijakan dari pemerintah yang maksimal terhadap UKM padahal UKM sendiri masih memiliki permasalahan yang perlu dapat penanganan yang membuat kemampuan UKM dalam berkiprah dalam perekonomian nasional tidak maksimal. Akan tetapi dewasa ini pemerintah mulai menunjukkan Universitas Sumatera Utara 4 keberpihakannya kepada UKM dengan melakukan pemberdayaan UKM dan mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung UKM. Kota Sibolga merupakan kota yang sedang berkembang. Banyak terdapat UKM yang sedang berkembang di Kota Sibolga, salah satunya adalah Bengkel Graha Auto Karya yaitu suatu usaha yang bergerak di bidang jasa. Usaha yang menawarkan jasa Bengkel mobil dan doorsmeer ini dalam 3 tiga tahun belakangan ini mengalami penurunan kinerja yang diukur dari jumlah laba bersih yang diterima dalam setiap bulannya. Penurunan laba bersih tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Laba Bersih Bengkel Graha Auto Karya Periode Januari 2014-Desember 2014 No. Bulan Laba Rp. 1 Januari 2014 45.007.500 2 Februari 2014 44.782.600 3 Maret 2014 42.586.300 4 April 2014 42.213.000 5 Mei 2014 41.342.800 6 Juni 2014 40.544.100 7 Juli 2014 40.009.100 8 Agustus 2014 43.780.500 9 September 2014 38.678.200 10 Oktober 2014 37.123.000 11 November 2014 37.004.000 12 Desember 2014 36.960.700 Sumber: Data Primer 2014, diolah 2015. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terjadi penurunan laba pada beberapa bulan terakhir. Hal ini muncul sejak muncul pesaing usaha sejenis di daerah sekitar Bengkel Graha Auto Karya semakin meningkat, dimana usaha-usaha yang bermunculan adalah usaha-usaha yang sudah mengikuti pelatihan ataupun pembinaan kewirausahaan yang diadakan pemerintah maupun pihak swasta. Universitas Sumatera Utara 5 Bengkel-bengkel pesaing itu yaitu Bengkel Dolphin, Bengkel Marsada, dan Bengkel Prima. Usaha-Usaha tersebut juga dinilai dengan modal yang relatif lebih besar dibanding Bengkel Graha Auto Karya sehingga fasilitas yang ada di Bengkel- Bengkel yang baru bermunculan itu lebih membuat para konsumen nyaman. Selain itu, bila dibandingkan dengan bengkel pesaing maka keahlian dan kecepatan kerja karyawan Bengkel Graha Auto Karya juga kalah dengan bengkel pesaing. Hal yang paling menonjol dalam hal ini adalah dalam sisi pandang waktu, yaitu bengkel pesaing lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dibanding Bengkel Graha Auto Karya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Usaha Bengkel Graha Auto Karya.”

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Selama 1500 Jam

0 3 73

Studi Eksperimental Efektivitas Pengekangan Kolom Lingkaran Dengan Menggunakan FRP (Fiber Reinforced Polymer).

0 0 23

Studi Eksperimental Penggunaan FRP (Fiber Reinforced Polymer) terhadap Perkuatan Kolom Beton Bertulang.

0 2 20

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 12

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 2

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 6

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 21

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 3

Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kuat Lentur Pipa Baja Dengan Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Pipa Baja Tanpa (FRP) Terhadap Rendaman Air Laut Se 1500 Jam

0 0 2