61 menyebabkan kerusakan jaringan; 2 iritasi atau perdarahan lambung yang
bersifat sistemik melalui hambatan PGE
2
dan PGI
2
. Kedua PG ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam
lambung dan merangsang sekresi mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif. Ulkus peptikum terjadi jika efek agresif asam-pepsin lebih banyak
daripada efek proteektif pertahanan mukosa lambung atau mukosa duodenum. Mengingat sifat yang luar biasa korosif dari asam-pepsin Isselbacher, 2000.
4.2 Penyembuhan Ulkus Lambung
Efek penyembuhan ulkus lambung ditunjukkan dengan kemampuan suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol yang diberikan sekali
sehari selama tiga hari pengobatan untuk penyembuhan ulkus lambung.
4.2.1 Pengamatan makroskopis lambung tikus
Pengamatan secara makroskopis lambung tikus yaitu dengan menghitung jumlah ulkus dan indeks ulkus dari masing-masing kelompok percobaan. Dari
data hasil pengamatan jumlah ulkus untuk masing-masing kelompok didapatkan rata-rata jumlah ulkus yang tersaji dalam Tabel 4.1. Dapat dilihat bahwa masih
terdapat ulkus pada hari kedua dari kelompok pemberian suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol, tetapi pada pemberian tiga hari sudah tidak terlihat
adanya ulkus. Hal ini dibandingkan dengan pemberian sirup alginat, dan tanpa pengobatan yang mana masih terdapat ulkus pada hari ketiga. Pada hari ketujuh
masih menunjukkan adanya ulkus pada kelompok tanpa pengobatan, tetapi pada kelompok pemberian sirup alginat sudah tidak menunjukkan adanya ulkus.
Kelompok tanpa pengobatan masih menunjukkan adanya ulkus hinga pada hari kesepuluh, keempat belas, dan keenam belas.
62
Tabel 4.1 Jumlah ulkus rata-rata pada masing-masing kelompok n = 6
Hari Tanpa
Pengobatan Sirup Alginat 1
Suspensi Omeprazol
Suspensi Kombinasi
11,0 ± 3,57 11,0 ± 3,57
11,0 ± 3,57 11,0 ± 3,57
2 -
- -
1,0 ± 0,00 3
10,0 ± 3,16 3,17 ± 1,47
2,00 ± 0,00 0 ± 0,00
7 6,50 ± 1,04
0 ± 0,00 0 ± 0,00
0 ± 0,00 10
3,17 ± 1,21 0 ± 0,00
0 ± 0,00 0 ± 0,00
14 2,83 ± 1,60
0 ± 0,00 0 ± 0,00
0 ± 0,00 16
2,50 ± 1,87 0 ± 0,00
0 ± 0,00 0 ± 0,00
Keterangan: - Tidak ada pembedahan
Grafik perbandingan jumlah ulkus pada mukosa lambung masing-masing kelompok tampak pada Gambar 4.2 .
Gambar 4.2 Perbandingan jumlah ulkus antara kelompok tikus yang diberi
suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol, suspensi omeprazol, sirup alginat, dan tanpa pengobatan n=6.
Pengamatan hari kedua pada kelompok suspensi kombinasi adalah pengamatan tambahan.
Waktu Hari
63 Pada Gambar 4.2 juga menunujukkan bahwa sudah tidak terdapat ulkus
pada kelompok pemberian suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol dibandingkan dengan kelompok pemberian sirup alginat, dan tanpa pengobatan.
Dari Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol lebih cepat menyembuhkan ulkus lambung
dibandingkan dengan pemberian sirup alginat, dan tanpa pengobatan. Selain pengamatan makroskopis yaitu dengan menghitung jumlah ulkus
juga dilakukan perhitungan indeks ulkus pada masing-masing kelompok. Efek penyembuhan dari suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol dapat dilihat
juga dari penurunan indeks ulkus pada pembedahan hari kedua sampai hari keenambelas. Pada hari kedua masih terdapat nilai rata-rata indeks ulkus pada
kelompok pemberian suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol, sedangkan pada hari ketiga sudah tidak terdapat nilai rata-rata indeks ulkus. Hasil indeks
ulkus rata-rata pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Indeks ulkus rata-rata pada masing-masing kelompok n = 6
Hari Tanpa
Pengobatan Sirup Alginat 1
Suspensi Omeprazol
Suspensi Kombinasi
0,0575 ± 0,0337 0,0575 ± 0,0337
0,0575 ± 0,0337 0,0575 ± 0,0337
2 -
- -
0,0004 ± 0,0001 3
0,0442 ± 0,0173 0,0131 ± 0,0162
0,0078 ± 0,0045 0 ± 0,0000
7 0,0295 ± 0,0127
0 ± 0,0000 0 ± 0,0000
0 ± 0,0000 10
0,0166 ± 0,0038 0 ± 0,0000
0 ± 0,0000 0 ± 0,0000
14 0,0094 ± 0,0058
0 ± 0,0000 0 ± 0,0000
0 ± 0,0000 16
0,0092 ± 0,0119 0 ± 0,0000
0 ± 0,0000 0 ± 0,0000
Keterangan: - Tidak ada pembedahan
64 Dari Tabel 4.2 dapat juga dilihat efek penyembuhan dari suspensi
kombinasi alginat dengan omeprazol dilihat dari penurunan indeks ulkus dari pembedahan pada hari ketiga sampai hari keenambelas yang ditandai adanya
penurunan. Grafik perbandingan indeks ulkus pada mukosa lambung masing-masing
kelompok tampak pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Perbandingan indeks ulkus antara kelompok tikus yang diberi
suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol, suspensi omeprazol, sirup alginat, dan tanpa pengobatan n=6.
Dari Tabel 4.2 dan Gambar 4.3, dilihat dari penurunan indeks ulkus dapat disimpulkan bahwa suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol lebih cepat
menyembuhkan ulkus lambung pada tikus dibandingkan dengan kelompok pemberian sirup alginat dan tanpa pengobatan.
Waktu Hari
65
4.2.2 Pengamatan makroskopis lambung tikus pada hari ketiga 4.2.2.1 Lambung tampak dalam mukosa lambung
Penyembuhan ulkus lambung pada tikus dengan pemberian suspensi kombinasi alginat omeprazol dan sirup alginat dibandingkan dengan tikus tanpa
pangobatan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Mukosa lambung tikus pada hari ketiga. A: tanpa pengobatan.B:
sirup alginat. C: supensi omeprazol. D: suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol. O : luka.
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa mukosa lambung tikus pada pembedahan hari ketiga dengan kelompok tanpa pengobatan dan sirup
alginat masih menunjukkan adanya ulkus lambung, tetapi dengan pemberian suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol sudah tidak terdapat ulkus
pada mukosa lambung. Dapat disimpulkan bahwa pemberian suspensi
A A
B
C D
C
66 kombinasi alginat dengan omeprazol lebih cepat menyembuhan ulkus
lambung dibandingkan dengan pemberian sirup alginat. Natrium alginat menutupimelapisi lesi, mencegah kerja merusak dari
pepsin dan asam hidroklorida, dan melindungi permukaan mukosa saluran pencernaan bagian atas. Studi juga menerangkan bahwa natrium alginat
meningkatkan produksi heksosamin lambung pada ulkus lambung tikus yang disebabkan oleh asam hidroklorida. Natrium alginat menghasilkan efek
mukoprotektif dan efek menghentikan perdarahan di saluran pencernaan bagian bawah dan juga efek perlindungan pada lambung Yamamoto, dkk.,
2014. Natrium alginat mengurangi lebar ulkus yang diinduksi dengan
indometasin dan aktivitas myeloperoxidase pada lambung dan usus. Natrium alginat menekan penipisan mukus yang disebabkan oleh indometasin dan
menghambat perembesan dari enterobakteria ke dalam usus halus Yamamoto, dkk., 2014. Kemampuan alginat disamping meningkatkan efek pertahanan
mukosa lambung sitoprotektif juga meregenerasi jaringan sehingga mempercepat penyembuhan ulkus lambung, menggunakan pembalut yang
mengandung alginat dalam pengobatan luka pada kulit karena memiliki
kemampuan meregenerasi jaringan pada luka Sun dan Huaping, 2013.
Dengan kemampuan tersebut, saat pemberian alginat pada tikus akan mempercepat penyembuhan ulkus lambung dengan meregenerasi jaringan
yang luka pada mukosa lambung tersebut, yang dikombinasikan dengan omeprazol yang mempunyai kemampuan menghambat produksi asam dengan
67 durasi panjang Kee dan Evelyn, 1995. Penghambat pompa proton, obat ini
mengurangi sekresi asam Muttaqin dan Kumala, 2013. Faktor utama pada penatalaksanaan ulkus lambung adalah dengan
menghilangkan etiologinya. Diet lambung, dengan porsi kecil dan sering. Obat- obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis
reseptor H
2
, inhibitor pompa proton, antikolinergik, dan antasid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan prostaglandin Mansjoer, 1999.
4.2.3 Pengamatan makroskopis lambung tikus pada hari ketujuh