55 demi sedikit akuades sambil digerus Fase 2. Setelah itu dicampurkan Fase 1 ke
dalam Fase 2, digerus hingga homogen, kemudian dicukupkan dengan akuades hingga 100 ml Sianipar, 2015.
3.3.3 Pembuatan sirup alginat 1 R Natrium Alginat
1 bv Nipagin
0,025 bv Sirup Simpleks
20 vv Akuades
ad 100 ml Dikalibrasi gelas beker 100 ml, kemudian dilarutkan natrium alginat
dalam sebagian akuades kemudian didiamkan selama 24 jam. Diaduk hingga homogen, lalu ditambahkan sirup simpleks. Setelah itu dilarutkan nipagin dengan
menggunakan air panas, didinginkan lalu dicampurkan ke dalam sirup. Diaduk hingga homogen lalu tambahkan akuades hingga 100 ml Fransiska, 2013.
3.3.4 Pembuatan suspensi omeprazol
R Omeprazol 0,018
Nipagin 0,025
Sirup Simpleks 25
CMC Na 0,5
Akuades ad 100 ml
Dikalibrasi gelas beker 100 ml. Dipanaskan air sebanyak 20x dari berat Na. CMC. Ke dalam lumpang yang berisi air panas, ditaburkan Na. CMC, didiamkan hingga
mengembang Fase 1. Di lumpang lain, digerus omeprazol, ditambahkan sedikit demi sedikit sirup simpleks sambil digerus Fase 2. Setelah itu dilarutkan nipagin
dengan menggunakan air panas, didinginkan lalu dicampurkan ke dalam Fase 2, kemudian ditambahkan Fase 1, digerus hingga homogen, kemudian dicukupkan
dengan akuades hingga 100 ml Sianipar, 2015.
3.3.5 Pembuatan suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol
56 R Natrium Alginat
1 Nipagin
0,025 Sirup Simpleks
25 Omeprazol
0,018 Akuades
ad 100 ml Dikalibrasi gelas beker 100 ml, kemudian dilarutkan natrium alginat dalam
sebagian akuades kemudian didiamkan selama 24 jam. Diaduk hingga homogen Fase 1. Di lumpang lain, digerus omeprazol, ditambahkan sedikit demi sedikit
sirup simpleks sambil digerus Fasa 2. Setelah itu dilarutkan nipagin dengan menggunakan air panas, didinginkan lalu dicampurkan ke dalam Fase 2,
kemudian ditambahkan Fase 1, digerus hingga homogen, kemudian dicukupkan dengan akuades hingga 100 ml Sianipar, 2015.
3.3.6 Hewan percobaan
Hewan yang digunakan adalah tikus jantan sehat dengan berat badan 150 - 200 g sebanyak 126 ekor dipelihara dalam kandang yang sesuai,
diberi makanan dan minuman yang sesuai, diaklimatisasi selama 2 minggu sebelum diberi perlakuan. Sebelum perlakuan tikus dipuasakan selama 36 jam
dengan tujuan mendapatkan lambung yang relatif bersih dari makanan.
3.3.7 Pembuatan ulkus pada tikus
Setelah tikus dipuasakan selama 36 jam, seluruh tikus diberikan aspirin 400 mgkgBB untuk pembuatan ulkus lambung sebelum pengobatan dengan sirup
alginat, suspensi omeprazol dan suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol. Keadaan pada masing-masing tikus dianggap sebagai keadaan ulkus mula-mula.
57
3.3.8 Penyembuhan ulkus pada tikus
Pengelompokan dan jadwal pembedahan hewan penelitian tersaji dalam tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Pengelompokan hewan dan jadwal pembedahan
Kelompok Sub-
Kelompok Dosis
Jumlah hewan
Jadwal pembedahan
Kontrol Negatif Akuades
1 1
6 3 Hari
2 1
6 7 Hari
3 1
6 10 Hari
4 1
6 14 Hari
5 1
6 16 Hari
Kontrol Positif Sirup Alginat
1 1
6 3 Hari
2 1
6 7 Hari
3 1
6 10 Hari
4 1
6 14 Hari
5 1
6 16 Hari
Sediaan Uji Suspensi
Omeprazol 1
1 6
3 Hari 2
1 6
7 Hari 3
1 6
10 Hari 4
1 6
14 Hari 5
1 6
16 Hari
Sediaan Uji Suspensi
Kombinasi Alginat dengan
Omeprazol 1
1 6
3 Hari 2
1 6
7 Hari 3
1 6
10 Hari 4
1 6
14 Hari 5
1 6
16 Hari
58 Satu jam setelah pemberian aspirin, tikus dibagi atas kelompok masing-masing
kelompok terdiri atas 6 ekor. Kelompok 1 : Tikus diberikan 1 akuades.
Kelompok 2 : Tikus diberikan 1 sirup alginat. Kelompok 3 : Tikus diberikan 1 suspensi omeprazol
Kelompok 4 : Tikus diberikan 1 suspensi kombinasi alginat dengan omeprazol. Tikus dibunuh pada hari ke-3, 7, 10, 14, dan 16 hari dan kemudian diambil
lambungnya, dicuci dan diamati jumlah ulkus, panjang dan lebar ulkus makroskopis. Panjang dan lebar tiap-tiap ulkus diukur dengan menggunakan
jangka sorong area ulkus mm
2
. Perhitungan indeks ulkus mengikuti metode yang dilakukan oleh Ganguly dan Bhatnagar 1973, diperoleh dari area ulkus
mm
2
dibagi dengan luas mukosa lambung mm
2
. Kemudian mukosa lambung direndam dalam larutan formalin 10 untuk diproses secara histologi dengan
pewarnaan haematoxylin-eosin dan diamati secara mikroskopis menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40 Manik, 2014.
3.3.9 Pembuatan preparat mikroskopik histopatologi