HASIL PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014

84

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum RSUD Cibinong 5.1.1 Gambaran RSUD Cibinong Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong merupakan rumah sakit umum daerah sebagai satuan kerja perangkat daerah yang merupakan badan layanan umum. RSUD Cibinong terletak di jalan KSR Kusmayadi No. 27, Cipayung, Cibinong Bogor, Jawa Barat cibinong kabupaten bogor. RSUD Cibinong adalah rumah sakit tipe B non Pendidikan yang dikukuhkan dengan SK bupati No 445338KptsHuk2009, badan rumah sakit umum daerah Cibinong ditetapkan sebagai satuan kerja perangkat daerah yang menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD. Dalam perkembangannya hingga sekarang, RSUD cibinong memiliki 233 tempat tidur untuk pelayanan rawat inap termasuk ruang perawatan intensif dan perinatologi. RSUD Cibinong lulus akreditasi dengan status penuh 16 pelayanan. Berdasarkan Perda Kab. Bogor No.14 Th.2008 Struktur organisasi RSUD Cibinong Kabupaten Bogor dipimpin oleh seorang direktur RSUD Cibinong. Pengelolaan RSUD Cibinong sepenuhnya diserahkan oleh direktur RSUD Cibinong dengan dibawah badan pengawas dari Bupati Kabupaten Bogor. Berdasarkan data unit kepegawaian SDM RSUD Cibinong pada tahun 2014 85 berjumlah 747 pegawai yang diantaranya 265 pegawai adalah tenaga perawat di RSUD Cibinong yang terdiri dari sebagai berikut : Tabel 5.1 Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan Jenis Pelayanan Di RSUD Cibinong Bulan Januari-Mei Tahun 2014 No Jenis pelayanan Jumlah 1 Ruang rawat jalan 60 2 Ruang rawat inap 142 3 Pelayanan IGD 10 4 Ruangan ICU 10 5 Pelayanan tindakan bedah 10 6 Pelayanan bersalin, perinatologi, dan neonatologi 10 7 Kegiatan KB 3 8 Pelayanan intensif 8 9 Pelayanan bank darah 2 10 Pelayanan kesehatan gigi 10 Total 265 Sumber : Unit kepegawaian Tahun 2014 5.1.2 Jenis Pelayanan di RSUD Cibinong RSUD Cibinong memiliki 23 pelayanan yang terdiri dari : a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat IGD buka setiap hari 24 jam, dilayani oleh dokter umum yang bertugas secara bergantian. 86 b. Pelayanan rawat jalan Memiliki 18 pelayanan spesialistik yaitu klinik kesehatan anak, klinik mata, klinik kebidanan dan kandungan, klinik bedah, klinik bedah tulang orthopedi, klinik bedah urologi, klinik DOTS, klinik paru, klinik penyakit dalam, klinik syaraf, klinik kulit dan kelamin, klinik THT, klinik edukasi diabetes, klinik gizi, klinik rehabilitasi medis, klinik gigi dan mulut, klinik gigi spesialis orthodonti dan klinik umum. c. Pelayanan rawat inap Memiliki 8 delapan ruang rawat inap yang terdiri dari Ruang anggrek 1, Ruang anggrek 2, Ruang dahlia, Ruang Cempaka, Ruang flamboyan, Ruang Rafflesia, Ruang seruni, Ruang bogenfil bedah anak dan dewasa dan Ruang ICU d. Pelayanan tindakan bedah Memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 10 buah sebagai ruang perawatan khusus. e. Pelayanan bersalin, perinatologi, dan neonatologi f. Kegiatan KB dan imunisasi g. Pelayanan intensif, pelayanan adminstasi manajemen, Pelayanan radiologi , Pelayanan laboratorium, Farmasi dan gizi, Pelayanan laundry, pelayanan pemeliharaan sarana dan limbah h. Pelayanan pengendalian infeksi, pelayanan bank darah, dan pemulasaran jenazah, Pelayanan kesehatan gigi, Pelayanan ambulan, Pelayanan hemodialisa, Pelayanan rekam medik dan Pelayanan administrasi manajemen. 87 5.1.3 Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Tabel 5.2 Pelayanan Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 No Nama ranap Jenis Pelayanan Klasifikasi kelas berdasarkan jumlah TT Kelas I Utama Kelas I Kelas II Kelas III Isolasi Total TT 1 Anggrek 1 Kebidanan dan kandungan 6 10 25 41 2 Anggrek 2 Penyakit umum anak 2 27 29 3 Dahlia Neonatal 10 18 2 30 4 Cempaka Penyakit bedah 10 2 12 5 Flamboyan Penyakit dalam 17 3 20 6 Rafflesia Penyakit umum 21 21 7 Seruni Penyakit umum dewasa 9 12 10 9 40 8 Bogenfil Bedah anak dan dewasa 5 8 8 9 30 9 ICU Pelayanan ICU 10 10 Jumlah 35 36 48 90 24 233 88 5.1.4 Visi Misi RSUD Cibinong Visi : “ RSUD Cibinong diandalkan dan dipercaya di jawa barat “ Misi : 1. Meningkatkan performa rumah sakit 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas 5.1.5 Tujuan dan Sasaran RSUD Cibinong Tujuan RSUD Cibinong adalah : 1. Peningkatan manajemen administrasi umum dan keuangan yang akuntabel sesuai standar pelayanan. 2. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit 3. Peningkatan keterampilan sumberdaya manusia rumah sakit 4. Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia rumah sakit 5. Peningkatan sarana alat kedokteran sesuai standar dan perkembangan teknologi. 6. Peningkatan jumlah dan jenis dokter spesialis sesuai standar dan kebutuhan pelayanan medik. 7. Peningkatan jumlah dan keterampilan perawat sesuai standar asuhan keperawatan 89 5.1.6 Struktur Organisasi RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Berdasarkan Perda Kab. Bogor No.14 Th.2008 90 5.1.7 Ketenagaan perawat di ruang rawat inap Berikut ini akan diuraikan jumlah perawat di ruang rawat inap RSUD Cibinong. Jumlah ketenagaan yang ada sewaktu-waktu dapat berubah bila terjadi penambahan jumlah pegawai melalui proses rekrutmen dan seleksi pegawai. Tabel 5.3 Jumlah Perawat Di Ruang Rawat Inap berdasarkan Status Pegawai Tahun 2014 No Ruang rawat inap Jenis Perawat Total Kepala ruangan Ketua tim Pelaksana PNS Non PNS PNS Non PNS PNS Non PNS 1 Anggrek 1 1 - 2 - 8 17 28 2 Angrek 2 1 - 2 - 4 10 17 3 Dahlia 1 - 2 - 3 6 11 4 Cempaka 1 - 2 - 4 5 11 5 Flamboyant 1 - 2 - 4 7 14 6 Rafflesia 1 - 2 - 8 11 22 7 Seruni 1 - 2 - 6 15 24 8 Bogenfil 1 - 2 - 8 4 15 Jumlah 8 - 14 - 45 75 142 Sumber : Unit kepegawaian tahun 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah perawat terbanyak terdapat di ruang rawat inap anggrek 1 sedangkan jumlah perawat terendah terdapat di ruang rawat inap dahlia dan cempaka. 91 5.1.8 Gaji Pokok Pegawai di RSUD Cibinong tahun 2014 a. Gaji Pegawai PNS di RSUD Cibinong Tahun 2014 Tingkatan gaji pegawai berdasarkan PP no 22 tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 5.4 Gaji Pegawai PNS Berdasarkan Golongan Tahun 2014 No Golongan Klasifikasi Gol Gaji 1 Gol.1 1a Rp 1.979.900,00 1b Rp 2.096.100,00 1c Rp 2.184.800,00 1d Rp 2.277.200,00 2 Gol.2 2a Rp 2.859.500,00 2b Rp 2.980.500,00 2c Rp 3.106.000,00 2d Rp 3.238.000,00 3 Gol.3 3a Rp 3.590.900,00 3b Rp 3.742.800,00 3c Rp 3.901.100,00 4 Gol.4 4a Rp 4.238.000,00 4b Rp 4.417.400,00 4c Rp 4.604.200,00 4d Rp 4.799.000,00 4e Rp 5.002.000,00 Sumber : Unit kepegawaian tahun 2014 b. Gaji Pegawai Non PNS di RSUD Cibinong tahun 2014 Gaji pegawai Non PNS di RSUD Cibinong tahun 2014 sebesar Rp 2.242.240,00 meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap. 92 5.1.9 Distribusi Sampel Perawat Pelaksana Berdasarkan Status Pegawai Tahun 2014 Tabel 5.5 Distribusi sampel perawat pelaksana berdasarkan status pegawai Bulan Januari-Mei 2014 No Ruang rawat inap Perawat pelaksana Jumlah PNS Non PNS 1 Anggrek 1 4 8 12 2 Anggrek 2 7 7 3 Dahlia 1 4 5 4 Cempaka 2 3 5 5 Flamboyan 2 3 5 6 Rafflesia 6 3 9 7 Seruni 10 10 8 Bogenfil 6 6 Jumlah 21 38 59 5.2 Analisis Univariat 5.2.1 Gambaran Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Grafik 5.1 Distribusi Produktivitas Kerja Secara Umum Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 49 51 Produktivitas Kerja kurang baik cukup baik 93 Berdasarkan grafik 5.1 didapatkan perawat yang memiliki produktivitas kerja kurang baik sebanyak 29 perawat 49 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki produktivitas kerja cukup baik sebanyak 30 orang 51 dari 59 perawat. Tabel 5.6 Distribusi produktivitas kerja diruang rawat inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat Inap Kategori Produktivitas kerja Total Kurang baik Cukup baik N N N Anggrek 1 4 33,33 8 66,67 12 100 Anggrek 2 6 85,72 1 14,28 7 100 Dahlia 5 100 5 100 Cempaka 5 100 5 100 Flamboyan 4 80 1 20 5 100 Refflesia 6 66,67 3 33,33 9 100 Seruni 1 10 9 90 10 100 Bogenfil 3 50 3 50 6 100 Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan produktivitas kerja kurang baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap dahlia. Sedangkan produktivitas kerja cukup baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap cempaka . 94 Tabel 5.7 Indikator penilaian Produktivitas kerja NO PRODUKTIVITAS KERJA KATEGORI N 1 Pencapaian tujuan Kurang baik 8 13,6 Cukup baik 51 86,4 Total 59 100 2 Kreativitas Kurang baik 29 49,2 Cukup baik 30 50,8 Total 59 100 3 Tingkat pelayanan dan umpan balik Kurang baik 25 42,4 Cukup baik 34 57,6 Total 59 100 Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan produktivitas kerja kurang baik dengan persentase terbanyak adalah kreativitas sebesar 49,2. Sedangkan produktivitas kerja cukup baik dengan presentase terbanyak adalah pencapaian tujuan sebesar 13,6. 5.2.2 Gambaran Motivasi Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.2 Distribusi Motivasi Secara Umum di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 39 61 Motivasi rendah tinggi 95 Berdasarkan grafik 5.2 didapatkan perawat yang memiliki motivasi rendah sebanyak 23 perawat 39 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 36 orang 61 dari 59 perawat. Tabel 5.8 Distribusi Motivasi Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat inap Kategori Motivasi Total Rendah Tinggi N N N Anggrek 1 2 16,67 10 83,33 12 100 Anggrek 2 5 71,42 2 28,58 7 100 Dahlia 3 60 2 40 5 100 Cempaka 5 100 5 100 Flamboyan 4 80 1 20 5 100 Rafflesia 3 33,33 6 66,67 9 100 Seruni 3 30 7 70 10 100 Bogenfil 3 50 3 50 6 100 Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan motivasi rendah dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap flamboyan. Sedangkan motivasi tinggi dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap cempaka. 96 Tabel 5.9 Indikator Penilaian Motivasi NO MOTIVASI KATEGORI N 1 Pencapaian Prestasi kerja Rendah 12 20,3 Tinggi 47 79,7 Total 59 100 2 Pengakuan Hasil kerja Rendah 29 49,2 Tinggi 30 50,8 Total 59 100 3 Pengembangan Potensi Individu Rendah 17 28,2 Tinggi 42 71,2 Total 59 100 4 Kualitas Supervisi Rendah 3 5,1 Tinggi 56 94,9 Total 59 100 Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan motivasi rendah dengan persentase terbanyak adalah pengakuan hasil kerja sebesar 49,2 sedangkan motivasi tinggi dengan presentase terbanyak adalah kualitas supervisi sebesar 13,6. 5.2.3 Gambaran Tingkat Penghasilan Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.3 Distribusi Tingkat Penghasilan Secara Umum Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 64 36 Tingkat Penghasilan rendah tinggi 97 Berdasarkan grafik 5.3 didapatkan perawat yang memiliki penghasilan rendah sebanyak 38 perawat 64 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki penghasilan tinggi sebanyak 21 orang 36 dari 59 perawat. Tabel 5.10 Distribusi Tingkat Penghasilan Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat Inap Kategori Tingkat Penghasilan Total Rendah Tinggi N N N Anggrek 1 8 66,67 4 33,33 12 100 Anggrek 2 7 100 7 100 Dahlia 4 80 1 20 5 100 Cempaka 3 60 2 40 5 100 Flamboyan 3 60 2 40 5 100 Rafflesia 3 33,33 6 66,67 9 100 Seruni 10 100 10 100 Bogenfil 6 100 6 100 Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan penghasilan rendah dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap anggrek 2 dan seruni. Sedangkan penghasilan tinggi dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap rafflesia karena 6 dari 9 perawat di ruang rawat inap bogenfil. 98 5.2.4 Gambaran Lingkungan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.4 Distribusi Lingkungan Kerja Secara Umum Di Ruang rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Berdasarkan grafik 5.4 didapatkan perawat yang memiliki lingkungan kerja kurang baik sebanyak 25 perawat 42 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki lingkungan kerja cukup baik sebanyak 34 orang 58 dari 59 perawat. Tabel 5.11 Gambaran Variabel Lingkungan Kerja Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat Inap Kategori Lingkungan Kerja Total Kurang baik Cukup baik N N N Anggrek 1 5 41,67 7 58,33 12 100 Anggrek 2 5 71,43 2 28,57 7 100 Dahlia 3 60 2 40 5 100 Cempaka 1 20 4 80 5 100 Flamboyan 3 60 2 40 5 100 Rafflesia 3 33,33 6 66,67 9 100 Seruni 3 30 7 70 10 100 Bogenfil 2 33,33 4 66,67 6 100 42 58 Lingkungan Kerja Kurang baik Cukup baik 99 Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan lingkungan kerja kurang baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap anggrek 2. Sedangkan lingkungan kerja cukup baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap cempaka. Tabel 5.12 Indikator Penilaian Lingkungan Kerja NO LINGKUNGAN KERJA KATEGORI N 1 Hub. Antar rekan kerja kurang baik 7 11,9 cukup baik 52 88,1 Total 59 100 2 Kerjasama dlm melaksanakan tugas kurang baik 10 16,9 cukup baik 49 83,1 Total 59 100 3 Fasilitas pendukung kerja kurang baik 20 33,9 cukup baik 39 66,1 Total 59 100 4 Kondisi tempat kerja Kurang baik 17 28,8 Cukup baik 42 71,2 Total 59 100 5 Proses kegiatan rapat Kurang baik 12 20,3 Cukup baik 47 79,7 Total 59 100 Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan lingkungan kerja kurang baik dengan persentase terbanyak adalah fasilitas pendukung kerja sebesar 33,9 sedangkan lingkungan kerja cukup baik dengan presentase terbanyak adalah proses kegiatan rapat sebesar 79,7. 100 5.2.5 Gambaran Kesempatan Berprestasi Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.5 Distribusi Kesempatan Berprestasi Secara Umum Di Ruang Rawat Inap RSUD CibinongTahun 2014 Berdasarkan grafik 5.5 didapatkan perawat yang memiliki kesempatan berprestasi kurang baik sebanyak 25 perawat 42 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki kesempatan berprestasi cukup baik sebanyak 34 orang 58 dari 59 perawat. Tabel 5.13 Distribusi Kesempatan Berprestasi Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat Inap Kategori Kesempatan Berprestasi Total Kurang baik Cukup baik N N N Anggrek 1 3 25 9 75 12 100 Anggrek 2 4 57,14 3 42,86 7 100 Dahlia 2 40 3 60 5 100 Cempaka 3 60 2 40 5 100 Flamboyan 4 80 1 20 5 100 Rafflesia 4 44,44 5 55,56 9 100 Seruni 3 30 7 70 10 100 Bogenfil 2 33,33 4 66,67 6 100 42 58 Kesempatan Berprestasi Kurang baik Cukup baik 101 Berdasarkan tabel 5.13 didapatkan kesempatan berprestasi kurang baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap flamboyan. Sedangkan kesempatan berprestasi cukup baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap anggrek 1. Tabel 5.14 Indikator Penilaian Kesempatan Berprestasi NO KESEMPATAN BERPRESTASI KATEGORI N 1 Kesempatan mengembangkan diri Kurang baik 26 44,1 Cukup baik 33 55,9 Total 59 100 2 Kemajuan naik pangkat Kurang baik 24 40,7 Cukup baik 35 59,3 Total 59 100 3 Adanya reward Kurang baik 27 45,8 Cukup baik 32 54,2 Total 59 100 4 Pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan pelatihan Kurang baik 22 37,3 Cukup baik 37 62,7 Total 59 100 Berdasarkan tabel 5.14 didapatkan kesempatan berprestasi kurang baik dengan persentase terbanyak adalah adanya reward sebesar 45,8 sedangkan kesempatan berprestasi cukup baik dengan presentase terbanyak adalah pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan pelatihan sebesar 62,7. 102 5.2.6 Gambaran Manajemen Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.6 Distribusi Manajemen Secara Umum di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Berdasarkan grafik 5.6 didapatkan perawat yang memiliki manajemen kurang baik sebanyak 23 perawat 39 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki manajemen cukup baik sebanyak 36 orang 61 dari 59 perawat. Tabel 5.15 Distribusi Variabel Manajemen Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat inap Kategori Manajemen Total Kurang baik Cukup baik N N N Anggrek 1 2 16,67 10 83,33 12 100 Anggrek 2 4 57,14 3 42,86 7 100 Dahlia 5 100 5 100 Cempaka 1 20 4 80 5 100 Flamboyan 4 80 1 20 5 100 Rafflesia 3 33,33 6 66,67 9 100 Seruni 1 10 9 90 10 100 Bogenfil 3 50 3 50 6 100 Total 23 38,99 36 61,01 59 100 39 61 Manajemen kurang baik cukup baik 103 Berdasarkan tabel 5.15 didapatkan manajemen kurang baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap dahlia. Sedangkan manajemen cukup baik dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap seruni. Tabel 5.16 Indikator Penilaian Manajemen NO MANAJEMEN KATEGORI N 1 Perencanaan Kurang baik 24 40,7 Cukup baik 35 59,3 Total 59 100 2 Pengorganisasian Kurang baik 23 39,0 Cukup baik 36 61,0 Total 59 100 3 Pengarahan Kurang baik 22 37,3 Cukup baik 37 62,7 Total 59 100 4 Pengendalian Kurang baik 25 42,4 Cukup baik 34 57,6 Total 59 100 Berdasarkan tabel 5.16 didapatkan manajemen kurang baik dengan persentase terbanyak adalah pengendalian sebesar 42,4 sedangkan manajemen cukup baik dengan presentase terbanyak adalah pengorganisasian sebesar 61. 104 5.2.7 Gambaran Status Gizi Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Grafik 5.7 Distribusi Status Gizi Secara Umum di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Berdasarkan grafik 5.7 didapatkan perawat yang memiliki gizi kurang sebanyak 2 perawat 3 dari 59 perawat. Perawat yang memiliki gizi normal sebanyak 47 perawat 79,66 dari 59 perawat. Sedangkan perawat yang memiliki gizi lebih sebanyak 10 orang 16,95 dari 59 perawat. 3 80 17 Status Gizi Gizi rendah Gizi normal Gizi lebih 105 Tabel 5.17 Distribusi Status Gizi Diruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014 Ruang rawat Inap status gizi Total Gizi kurang Gizi normal Gizi lebih N N N N Anggrek 1 9 75 3 25 12 100 Anggrek 2 1 14,29 6 85,71 7 100 Dahlia 5 100 5 100 Cempaka 5 100 5 100 Flamboyant 5 100 5 100 Rafflesia 1 11,11 7 77,78 1 11,11 9 100 Seruni 10 100 10 100 Bogenfil 6 100 6 100 Berdasarkan tabel 5.17 didapatkan perawat yang memiliki gizi kurang dengan jumlah terbanyak adalah ruang rawat inap anggrek 2. Perawat yang memiliki gizi normal terbanyak adalah ruang rawat inap dahlia, cempaka, flamboyant, seruni dan bogenfil. Sedangkan perawat yang memiliki gizi lebih terbanyak adalah anggrek 2. 106 5.3 Analisis Bivariat 5.3.1 Hubungan Variabel Motivasi dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.18 Hubungan Motivasi dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Motivasi Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N Motivasi rendah 16 69,57 7 30,43 23 100 0,025 Motivasi tinggi 13 36,11 23 63,89 36 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 Berdasarkan tabel 5.18 didapatkan perawat yang memiliki motivasi rendah dan produktivitas kurang baik ada 16 dari 23 orang 63,57. Sedangkan perawat yang memiliki motivasi tinggi dan produktivitas kurang baik ada 13 orang dari 36 orang 36,11. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya ada hubungan antara motivasi dengan produktivitas kerja. 5.3.2 Hubungan Variabel Tingkat Penghasilan dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.19 Hubungan tingkat penghasilan dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Tingkat penghasilan Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N penghasilan rendah 17 44,74 21 55,26 38 100 0,522 penghasilan tinggi 12 57,14 9 42,86 21 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 107 Berdasarkan tabel 5.19 didapatkan perawat yang memiliki tingkat penghasilan rendah dan produktivitas kurang baik ada 17 dari 38 orang 44,74. Sedangkan perawat yang memiliki tingkat penghasilan tinggi dan produktivitas kurang baik ada 12 orang dari 21 orang 57,14. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya tidak ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan produktivitas kerja. 5.3.3 Hubungan Variabel Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.20 Hubungan tingkat penghasilan dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Lingkungan kerja Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N Lingkungan kerja kurang baik 16 64 9 36 25 100 0,091 Lingkungan kerja cukup baik 13 38,23 21 61,77 34 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 Berdasarkan tabel 5.20 didapatkan perawat yang memiliki lingkungan kerja kurang baik dan produktivitas kurang baik ada 16 dari 25 orang 64. Sedangkan perawat yang memiliki lingkungan kerja cukup baik dan produktivitas kurang baik ada 13 orang dari 34 orang 38,23. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya tidak ada hubungan antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja. 108 5.3.4 Hubungan Variabel Kesempatan Berprestasi dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.21 Hubungan kesempatan berprestasi dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Kesempatan berprestasi Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N Kesempatan berprestasi kurang baik 18 72 7 28 25 100 0,006 Kesempatan berprestasi cukup baik 11 32,35 23 67,65 34 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 Berdasarkan tabel 5.21 didapatkan perawat yang memiliki kesempatan berprestasi kurang baik dan produktivitas kurang baik ada 18 dari 25 orang 72. Sedangkan perawat yang memiliki kesempatan berprestasi cukup baik dan produktivitas kurang baik ada 11 orang dari 34 orang 32,35. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya ada hubungan antara kesempatan berprestasi dengan produktivitas kerja. 5.3.5 Hubungan Variabel Manajemen dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.22 Hubungan manajemen dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Manajemen Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N Manajemen kurang baik 18 78,26 5 21,74 23 100 0,001 Manajeman cukup baik 11 30,56 25 69,44 36 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 109 Berdasarkan tabel 5.22 didapatkan perawat yang memiliki manajemen kurang baik dan produktivitas kurang baik ada 18 dari 23 orang 78,26. Sedangkan perawat yang memiliki manajemen cukup baik dan produktivitas kurang baik ada 11 orang dari 36 orang 330,56. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya ada hubungan antara manajemen dengan produktivitas kerja. 5.3.6 Hubungan Variabel Status Gizi dengan Produktivitas Kerja Tabel 5.23 Hubungan status gizi dengan produktivitas kerja di RSUD Cibinong tahun 2014 Kategori Status gizi Kategori produktivitas Total P value Produktivitas kurang baik Produktivitas cukup baik N N N Status gizi kurang 2 100 2 100 0,165 Status gizi normal 24 51,06 23 48,94 47 100 Status gizi lebih 3 30 7 70 10 100 Total 29 49,15 30 50,85 59 100 Berdasarkan tabel 5.24 didapatkan perawat yang memiliki status gizi kurang dan produktivitas kurang baik ada 2 dari 2 orang 100. Perawat yang memiliki status gizi normal dan produktivitas kurang baik ada 24 orang dari 47 orang 51,06. Sedangkan perawat yang memiliki status gizi lebih dan produktivitas kurang baik ada 3 dari 10 orang 30. Dari hasil statistik diperoleh nilai probabilitas p value alpha 0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan produktivitas kerja. 110

BAB VI PEMBAHASAN