METODE PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014

73

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dimana variabel independen dan dependennya dikumpulkan pada saat atau periode yang sama artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah RSUD Cibinong yang terletak di Cibinong, Jawa barat. Waktu penelitian pada bulan April-Mei 2014. 4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian 1.Populasi Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di pelayanan rawat inap RSUD Cibinong pada tahun 2014. Total seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah sebagai berikut : 74 Tabel 4.1 Jumlah perawat pelaksana berdasarkan ruang rawat inap Di RSUD Cibinong Bulan Januari-Mei tahun 2014 Pelayanan rawat inap Jumlah Populasi Anggrek 1 25 Anggrek 2 14 Dahlia 9 Cempaka 9 Flamboyan 11 Rafflesia 19 Seruni 21 Bougenvil 12 Jumlah 120 Sumber : Unit Kepegawaian tahun 2014 Pelayanan rawat inap di RSUD Cibinong terdiri dari delapan ruang rawat inap yang dibedakan berdasarkan jenis pelayanannya yaitu : Tabel 4.2 Jenis Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong tahun 2014 Ruang rawat inap Pelayanan anggrek 1 Kebidanan dan kandungan Anggrek 2 Penyakit umum anak Dahlia Neonatal Cempaka Bedah Flamboyan Penyakit dalam Rafflesia Penyakit umum Seruni Penyakit umum dewasa Bougenvil Bedah anak dan dewasa Sumber : Unit kepegawaian tahun 2014 75 Berdasarkan perbedaan jenis pelayanan tersebut menyebabkan produktivitas kerja setiap ruang rawat inap berbeda karena perbedaan beban kerja masing-masing ruang rawat inap. Oleh karena itu populasi diambil sesuai dengan klasifikasi jenis pelayanan yang terdapat di RSUD Cibinong tahun 2014. 2.Sampel Sampel penelitian adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono, 2008. Berdasarkan pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu dan tenaga, tidak semua anggota populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini, melainkan diambil beberapa orang sampel yang dianggap representatif untuk mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi Riduwan, 2007. Alasan menggunakan stratified random sampling dengan stara proporsional adalah : a. terdapat kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan. Contoh dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Cibinong yang terdiri dari anggrek 1, anggrek 2, dahlia, cempaka, flamboyan, rafflesia, seruni, bougenvile. b. terdapat data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi. Contoh dalam penelitian ini 76 Misalnya, data mengenai pembagian ruang rawat inap RSUD Cibinong didasarkan pada jenis penyakitnya c. terdapat jumlah satuan elementer dari setiap strata ukuran setiap subpopulasi. Contoh dalam penelitian ini diketahuinya jumlah pasti perawat pelaksana di setiap ruang rawat inap RSUD Cibinong. Dalam penelitian ini digunakan teknik sratified random sampling dengan strata disproporsional menggunakan rumus Slovin : n = N ………………………………………………………… 1 1 + Ne 2 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya 2, 5, 10. Berdasarkan rumus teknik pengambilan sampel di atas, dengan jumlah populasi sebanyak 120 orang dan kelonggaran 10, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: n = 120 = 120 = 54,5 = 55 1 + 120 0,1 2 2,2 Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 perawat pelaksana. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah sampel yang akan 77 diambil dari masing-masing lokasi ruang rawat inap digunakan rumus sebagai berikut Ridwan, 2007. ni = Ni x n …………………………………………………2 N Keterangan : ni = jumlah sampel menurut lokasi n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut lokasi N = jumlah populasi seluruhnya Menurut Azwar 2012 dalam marlina 2014 menyatakan jumlah sampel yang didapat ditambahkan 10 dari jumlah sampel untuk mengantisipasi adanya kemungkinan data yang kurang. Dari masing-masing jumlah sampel per unit rawat inap digunakan simple random sampling dengan cara mengambil acak nama perawat pelaksana per unit ruang rawat inap yang akan dijadikan sampel dengan bantuan daftar nama perawat pelaksana dengan menggunakan alat bantu berupa kocokan. Lebih rinci jumlah populasi dan responden menurut unit rawat jalan RSUD Cibinong, seperti terlihat pada tabel berikut : 78 Tabel 4.3 Jumlah perawat pelaksana ruang rawat inap berdasarkan jumlah populasi dan sampel Di RSUD Cibinong tahun 2014 Pelayanan rawat inap Jumlah populasi Jumlah sampel Anggrek 1 25 12 Anggrek 2 14 7 Dahlia 9 5 Cempaka 9 5 Flamboyan 11 5 Rafflesia 19 9 Seruni 21 10 Bougenvil 12 6 Jumlah 120 59 4.4 Sumber Pengumpulan Data Penelitian Sumber data yang digunakan adalah : 1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana seperti motivasi, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada para perawat pelaksana di ruang rawat inap. 2. Data sekunder didapatkan dari bagian unit kepegawaian dan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cibinong berupa profil rumah sakit, data dari kepala komite keperawatan terkait pencapaian kinerja perawat 79 pelaksana dan data unit kepegawaian terkait jumlah perawat pelaksana yang bekerja aktif pada tahun 2014. 4.5 Instrumen Data Penelitian 4.5.1 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang disebarkan ke perawat pelaksana di ruang rawat inap yang menjadi sampel dari penelitian ini. Kuesioner ini diadopsi dari : 1. Lukmanul Hakim 2010 tesis yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010. 2. Jaenudin 2003 tesis yang berjudul Hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Serang Tahun 2003. 3. Emanuel 1998 skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas tenaga pelaksana keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Sukmul Jakarta utara tahun 1998. Kuesioner tidak menggunakan skala likert dengan lima kriteria karena kriteria netral akan membuat ambigu responden sehingga kriteria netral tidak digunakan dalam kuesioner ini. Adapun pengukuran dalam kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan empat kriteria yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= setuju, 4= sangat setuju. 80 4.5.2 Uji validitas dan reliabilitas Sebelum instrumentalat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan reliabilitas alat ukur tersebut. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Jumlah responden untuk uji coba minimal 30 responden Suharto, 2009. a. Uji validitas Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 sampel sehingga didapatkan nilai R tabel adalah 0,320. Dapat disimpulkan bahwa 91 pertanyaan yang terdiri dari variabel motivasi, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan produktivitas kerja adalah valid. b. Uji reliabilitas Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai r hitung adalah 0,967. Jumlah sampel n = 40 sampel. Dengan nilai alpha 0,05 didapatkan r tabel sebesar 0,320. Dapat disimpulkan bahwa cronbach’s alpha 0,967 r tabel 0,320 maka reliabel sehingga dapat digunakan untuk alat ukur pengujian selanjutnya. 81 4.6 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berupa : 1.Mengkode data data coding Kegiatan pemberian kode pada setiap variabel yang dikumpulkan untuk mempermudah proses pemasukan dan pengolahan data selanjutnya. Untuk kasus diberi kode 0 dan non kasus diberi kode 1, sedangkan untuk kategori yang produktivitas rendah diberi nilai 0 dan yang produktivitas baik diberi nilai 1. a. Produktivitas kerja: 0.Produktivitas rendah, jika hasil skor median, 1.Produktivitas baik, jika hasil skor = median b. Motivasi kerja : 0.Motivasi rendah, jika hasil skor median, 1.Motivasi tinggi, jika hasil skor = median c. Tingkat penghasilan: 0.Penghasilan rendah, jika UMK Bogor Rp 2.578.576, 1.Penghasilan tinggi, jika UMK Bogor Rp 2.578.576 d. Lingkungan kerja : 0.lingkungan kerja kurang baik, jika hasil skor median, 1.Lingkungan kerja baik, jika hasil skor = median e. Kesempatan berprestasi: 0.kesempatan berprestasi kurang, jika hasil skor median, 1.Kesempatan berprestasi baik, jika hasil skor = median f. Manajemen : 0.manajemen kurang, jika hasil skor median, 1.manajemen baik, jika hasil skor = median g. Status gizi : 0. 0= IMT 18,4 gizi kurang , 1= IMT 18,5 - 25,0 gizi normal, 2= IMT 25,1 gizi lebih 82 2. Menyunting data data editing Menyunting data dilakukan untuk memeriksa kebenaran dan kelengkapan data, seperti konsistensi pengisian setiap jawaban kuesioner, kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian. Data ini merupakan data input utama untuk penelitian. 3. Memasukkan data data entry Data yang sudah diberi kode kemudian di input ke dalam komputer dengan menggunakan software SPSS. 4. Membersihkan data cleaning Pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut siap diolah dan dianalisis. 4.7 Analisis Data 4.7.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu mendeskripsikan variabel dependen produktivitas kerja dan variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja perawat pelaksana. Fungsi analisis univariat adalah menyederhanakan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut berupa ukuran-ukuran statistik, tabel dan juga grafik. Hastono, 2007. 83 4.7.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi, sedangkan variabel dependennya adalah produktivitas kerja. Untuk mencari hubungan antara variabel faktor produktivitas kerja motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja diuji menggunakan chi-square. Penelitian ini menggunakan uji kemaknaan 5. Jika P value = 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara variabel motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja perawat pelaksana dan jika P value = 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel motivasi kerja, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan berprestasi, manajemen dan status gizi dengan produktivitas kerja perawat. 84

BAB V HASIL PENELITIAN