Sarana dan Prasarana Temuan Data

pengetahuan agama siswa dan juga bisa meningkatkan kecerdasan spiritual siswa.

F. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di sekolah alam depok ini belum lengkap, masih terus mengembangkan, setiap tahun masih adanya penambahan kelas. Karena konsepnya adalah konsep tumbuh. Di tahun pertama ada satu saung, tahun kedua dua saung, tahun ketiga ada tiga saung dan di tahun keempat ini ditambah dua saung. Dan setiap saung itu ada dua lantai. BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Data

1. Deskripsi Responden

Dari hasil pengumpulan data penelitian yang penulis lakukan, selanjutnya penulis memilih 15 sampel siswa kelas 4 sekolah dasar di sekolah alam depok, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini : Tabel 1. Data siswa menurut usia dan jenis kelamin No Nama Usia Jenis Kelamin 1 Abdurrahman Al-Mahbub 10 Laki-laki 2 Aulia Dhita Pritaningtyas 10 Perempuan 3 Bagus Kusuma Putra 10 Laki-laki 4 Gibran Hatninsyah Al-Zhafran 10 Laki-laki 5 Hafiz Silmy Chostalani 10 Laki-laki 6 Khemal Rasya Adhiyaksa 10 Laki-laki 7 Maryam Azizah 10 Perempuan 8 Muhammad Al-Ghazali Nurfarizky 10 Laki-laki 9 Muhammad Iksan Al-Banna 10 Laki-laki 10 Muhammad Rizky Faras Syafaat 10 Laki-laki 11 Muhammad Uswatul Haq 10 Laki-laki 12 Nuriska aini Maulia 10 Perempuan 13 Raifa Mumtaza 10 Laki-laki 33 14 Viona Alliza Diandra Putri 10 Perempuan 15 Yahya Ayyas 10 Laki-laki

2. Pelaksanaan Bimbingan Agama

Secara umum pelaksanaan bimbingan agama di Sekolah Alam Depok ini sudah diprogramkan, yaitu setiap anak dipanti harus mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada, termasuk pelajaran agama, yang secara inklusif. Para pembimbing yang aktif dalam memberikan pembelajaran terhadap anak-anak yaitu Sofian Hadi dan beberapa guru yang ada di Sekolah. Tujuan bimbingan agama yang dilaksanakan di Sekolah Alam Depok agar membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya untuk mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat. Dan menjadi individu yang memiliki kepribadian muslim yang cerdas secara jasmani dan rohani. Materi yang disampaikan pembimbing adalah hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual, seperti : membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, dzikir, akidah, fiqh, akhlak dan pengetahuan umum lainnya. Pokok-pokok materi yang disampaikan oleh opera pembimbing bersumber dari Al-Qur’an Al- Hadist nabi dan Alam sekitar karena sumber ini merupakan pedoman hidup bagi manusia. Media yang digunakan dalam proses bimbingan ini adalah ayat- ayat Al-Qur’an , hadist nabi dan pengetahuan umum yang berkaitan dengan kecerdasan. Media lain yang digunakan di sekolah ala mini adalah media alam, agar para siswa memahami bahwa semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT. Pembimbing juga biasanya menggunakan seklebaran stau fotocopy tentang materi yang akan disampaikan, biasanya selebaran itu diperoleh dari buku-buku, majalah, dan situs internet. Selanjutnya selebaran itu diberikan kepada siswa untuk dipelajari dan jika ada sesuatu yang tidak dipahami maka siswa dan siswi bisa menanyakannya kepada pembimbing.

3. Metode Bimbingan

Metode yang digunakan di sekolah alam ini adalah metode kelompok, dimana pembimbing juga berperan serta dalam bimbingan ini, sehingga para pembimbing bisa mengetahui sejauh mana siswa dan siswi pada usia tersebut mampu meningkatkan kecerdasan spiritual mereka. Metode bimbingan kelompok ini digunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan maslah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok. Maslah yang dihadapi mungkin bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok. Dengan demikian penyelenggaraan bimbingan kelompok mungkin dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah atau membantu seorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suatu kehidupan kelompok. Beberapa bentuk khusus teknik bimbingan kelompok yaitu : a Home Room Program b Karya Wisata atau Field Trip c Diskusi Kelompok d Kegiatan Kelompok e Organisasi murid f Sosiodrama g Psikodrama h Remedial Teaching Beberapa bentuk khusus teknik bimbingan kelompok diatas sering digunakan di sekolah alam depok ini guna untuk meningkatkan kreatifitas dan kecerdasan spiritual siswa dan siswi. Metode kelompok yang dilakukan sekolah alam depok yaitu berupa tausiah dan berdiskusi atau tanya jawab. Penyampainan materi oleh para pembimbing agama dengan cara mendorong, memotivasi para siswa dan siswi sehingga mereka mampu memecahkan sesuatu masalah atau suatu pengetahuan yang belum mereka pahami. Metode ini salah satu cara yang digunakan oleh Rasulullah Saw dalam menyampaikan dakwahnya dan materi yang disampaikan oleh para pembimbing sesuai dengan dengan tema yang ada dikelasnya, karena dalam setiap pekan, tema yang ada di kelas mereka berbeda. Dan pada saat berdiskusi tersebut pembimbing menjelaskan apa yang menjadi tema saat itu, pembimbing berusaha memberikan tausiah dengan semudah mungkin agar para siswa tersebuttidak merasa jenuh dan mau bertanya jawab. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan, sekolah alam depok secara organisasi dan personal memiliki kualitas yang kreatif, baik pelaksanaannya dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Dalam proses ini, sekolah alam depok berusaha bertindak sebagai orang tua yang baik. Hal pertama yang dilakukan adalah mendekatkan diri secara personal dengan melakukan wawancara atau percakapan pribadi agar dapat mengetahui dan mendapatkan informasi yang tepat mengenai permasalahannya. Unsure kecerdasan spiritual adalah penjernihan emosi. Para pembimbing melakukan bimbingan dengan metode kelompok ini pun bisa dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan, seperti yang ada dalam program kegiatan misalnya, program wajib belajar di sekolah yang dimulai dari pagi hari jam 07.30 sampai siang hari 14.30. program ketrampilan dan kursus-kursus, diskusi atau sharing, Tanya jawab serta kegiatan outbond yaitu penyampaian materi oleh pembimbing dengan cara memotivasi para siswa dan siswi sehingga mereka mampu mencurahkan dan mau bertanya tentang apa yang dirasakan belum mereka pahami. Sedangkan unsur kecerdasan spiritual dari program-program kegaitan diatas adalah ketangguhan pribadi dengan melatih prinsip keteraturan. Dengan metode ini diharapkan pembimbing mendapat informasi tentang apa yang dirasakan oleh siswa dan siswi sehingga pembimbing dapat memberikan tausiah atau solusi dari hal tersebut. Mengenai materi bimbingan agama yang diberikan pembimbing cukup bervariasi dan disesuaikan dengan tema yang ada di kelas, seperti membaca Al-Qur’an, dzikir,outbond, menanam pohon, aqidah, akhlak dan pengetahuan umum. Sedangkan materi pokok yang diberikan pembimbing bersumber dari Al-Qur’an dan hadist. Dalam mengajarkan membaca Al-Qur’an siswa tidak hanya diajarkan membaca biasa tetapi benar-benar diajarkan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, siswa juga diajrkan tajwidnya sehingga siswa dapat membaca dengan baik sesuai dengan perintah Allah SWT. Dan pada waktu istirahat pun mereka dibiasakan untuk shalat dhuha. Dan disini juga mereka diajarkan untuk hidup mandiri dengan berjualan. Dengan metode kelompok ini, sekolah alam depok menggunakan dua pendekatan yaitu berupa kekeluargaan, kebersamaan, dan pemahaman tentang agama islam, kekeluargaan dalam arti agar labih intens dalam mendengar, mengarahkan dan membimbing para siswa dan siswi dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Pemahaman agama dimaksudkan agar pemahaman dan sikap siswa dan siswi dapat dikontrol dan disiplinken dengan nilai-nilai agama islam sehingga perilakunya dapat lebih santun dan bermartabat. Dan juga agar siswa dan siswi dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Selama ini dua pendekatan ini relative cukup berhasil dalam meningkatkan kecerdasan spiritual para siswa di sekolah alam depok.

4. Faktor Penghambat dan Pendukung

Keberadaan Sekolah Alam Depok ini sangat penting dan sangat dibutuhkan karena dapat membantu masyarakat. Dalam setiap proses bimbingan baik yang bersifat pendidikan atau pengajaran yang mengarahkan kepada perbaikan dan keberhasilan pasti akan mengalami hambatan yang selalu meniringi setiap rencana yang akan dijalani seperti yang dijabarkan oleh pembimbing. a. Eratnya nilai persaudaraan dan kekeluargaan diantara mereka. b. Adanya program-program yang variatif dan menarik sehingga dapat memperakrab antara siswa dan guru. c. Lingkungan yang baik. d. Adanya pelayanan dan kerjasama yang baik.

B. Analisis Data