Fry, 1974. Pertumbuhan bakteri penghasil gas metana akan baik bila pH bahannya
pada keadaan alkali basa. Bila proses fermentasi berlangsung dalam keadaan normal dan anaerobik, maka pH akan secara otomatis berkisar antara 7 – 8,5. Bila derajat
keasaman lebih kecil atau lebih besar dari batas, maka bahan tersebut akan
mempunyai sifat toksik terhadap bakteri metanogenik Fry, 1974.
Derajat keasaman dari bahan di dalam digester merupakan salah satu indikator bagaimana digester bekerja. Derajat keasaman dapat diukur dengan pH meter atau
kertas pH lakmus. Untuk bangunan digester yang kecil, pengukuran pH dapat diambil dari keluaraneffluent digester atau pengambilan sampel dapat diambil di
permukaan digester apabila telah terpasang tempat khusus pengambilan sampel Fry, 1974.
2.4.5. Penghambat Nitrogen dan Rasio CarbonNitrogen CN
Nitrogen pada konsentrasi yang tinggi dapat menghambat proses fermentasi anaerob, konsentrasi N yang baik berkisar antara 200 – 1500 mgL. Pada konsentrasi
1500 – 3000 mgL proses akan terhambat pada pH 7,4 sedang konsentrasi di atas
3000 mgL akan bersifat toksik pada pH manapun Udiharto, 1982. Selain itu,
mikroorganisme membutuhkan nitrogen dan karbon untuk proses asimilasi. Karbon digunakan sebagai energi sedangkan nitrogen digunakan untuk membangun struktur
sel. Bakteri penghasil metana menggunakan karbon 30 kali lebih cepat daripada
nitrogen. Proses anaerobik akan optimal bila diberikan bahan makanan yang
Ramli Tarigan : Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Sapi Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak Dan Gas, 2009 USU Repository © 2008
mengandung karbon dan nitrogen secara bersamaan. Rasio CN menunjukkan perbandingan jumlah dari kedua elemen tersebut. Pada bahan yang memiliki jumlah
karbon 15 kali dari jumlah nitrogen akan memiliki rasio CN 15 berbanding 1. Rasio CN dengan nilai 30 CN = 301 atau karbon 30 kali dari jumlah nitrogen akan
menciptakan proses pencernaan pada tingkat yang optimum, bila kondisi yang lain juga mendukung. Apabila terlalu banyak karbon, nitrogen akan habis terlebih dahulu.
Hal ini akan menyebabkan proses berjalan dengan lambat. Bila nitrogen terlalu banyak rasio CN rendah; misalnya: 3015, maka karbon habis lebih dulu dan proses
fermentasi berhenti Fry, 1974.
2.4.6. Kandungan Padatan dan Pencampuran Substrat
Walaupun tidak ada informasi yang pasti, mobilitas bakteri metanogen di dalam bahan secara berangsur-angsur dihalangi oleh peningkatan kandungan padatan
yang berakibat terhambatnya pembentukan gas bio. Selain itu yang terpenting untuk proses fermentasi yang baik diperlukan pencampuran bahan yang baik akan
menjamin proses fermentasi yang stabil di dalam pencerna The Pembina Institute, 2006. Hal yang paling penting dalam pencampuran bahan adalah:
a Menghilangkan unsur – unsur hasil metabolisme berupa gas yang dihasilkan
oleh bakteri metanogenik. b
Mencampurkan bahan segar dengan populasi bakteri agar proses fermentasi merata.
c Menyeragamkan temperatur di seluruh bagian digester.
Ramli Tarigan : Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Sapi Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak Dan Gas, 2009 USU Repository © 2008
d Menyeragamkan kerapatan sebaran populasi bakteri
e Mencegah ruang kosong pada campuran bahan
2.4.7. Faktor-Faktor Penghambat