2.4.4. Derajat Keasaman pH
Derajat keasaman memiliki efek terhadap aktivasi biologi dan mempertahankan pH agar stabil penting untuk semua proses kehidupan bakteri.
Kebanyakan dari proses kehidupan bakteri memiliki kisaran pH antara 5 – 9. Sedangkan nilai pH yang dibutuhkan untuk digester antara 7 – 8,5. Bila proses tidak
dimulai dengan membibitkan bakteri metana, maka kondisi buffer tidak akan terbentuk dan yang terjadi yaitu selama tahap awal dari proses sekitar 2 minggu pH
akan turun hingga 6 atau lebih rendah, sedangkan CO
2
semakin bertambah. Hal ini akan terjadi selama 3 bulan dengan penurunan keasaman yang lambat 6 bulan pada
cuaca yang dingin selama waktu itu ikatan asam volatile dan nitrogen akan terbentuk
Fry, 1974.
Seperti pada pencernaan, karbondioksida dan metana diproduksi dan pH perlahan meningkat hingga 7. Ketika campuran menjadi berkurang keasamannya
maka fermentasi metana mengambil alih proses pencernaan. Sehingga nilai pH meningkat diatas netral hingga 7,5 – 8,5. Setelah itu campuran menjadi buffer yang
mantap well buffered, dimana bila dimasukkan asambasa dalam jumlah yang
banyak, campuran akan stabil dengan sendirinya pada pH 7,5 – 8,5 Fry, 1974.
Apabila campuran sudah mantap, maka memungkinkan untuk menambah sedikit bahan secara berkala dan dapat mempertahankan secara konstan produksi gas dan
sludge pada digester aliran kontinyu. Bila bahan dimasukkan tidak teratur digester tipe batch, enzim akan
terakumulasi sehingga padatan organik menjadi jelek dan produksi metana terhenti
Ramli Tarigan : Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Sapi Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak Dan Gas, 2009 USU Repository © 2008
Fry, 1974. Pertumbuhan bakteri penghasil gas metana akan baik bila pH bahannya
pada keadaan alkali basa. Bila proses fermentasi berlangsung dalam keadaan normal dan anaerobik, maka pH akan secara otomatis berkisar antara 7 – 8,5. Bila derajat
keasaman lebih kecil atau lebih besar dari batas, maka bahan tersebut akan
mempunyai sifat toksik terhadap bakteri metanogenik Fry, 1974.
Derajat keasaman dari bahan di dalam digester merupakan salah satu indikator bagaimana digester bekerja. Derajat keasaman dapat diukur dengan pH meter atau
kertas pH lakmus. Untuk bangunan digester yang kecil, pengukuran pH dapat diambil dari keluaraneffluent digester atau pengambilan sampel dapat diambil di
permukaan digester apabila telah terpasang tempat khusus pengambilan sampel Fry, 1974.
2.4.5. Penghambat Nitrogen dan Rasio CarbonNitrogen CN