Proses Statistical Quality Control SQC Peta Kendali X Rata-rata dan Peta Kendali R Range

3.2 Proses Statistical Quality Control SQC

Untuk mencari batas kontrol atas atau UCL, batas kontrol bawah atau LCL, dan garis sentral atau CL dapat digunakan diagram kontrol variabel, diagram kontrol tersebut biasanya digambarkan berupa titik-titik yang dihubungkan berurutan. Jika titik-titik itu ada di dalam daerah yang dibatasi oleh UCL dan LCL maka proses berada dalam kontrol. Jika titik-titik tersebut berada di atas UCL atau di bawah LCL maka proses berada di luar kontrol.

3.3 Peta Kendali X Rata-rata dan Peta Kendali R Range

Peta Kendali X Rata-rata dan Peta Kendali R Range dapat dihitung dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Peta Pengendali Rata-Rata X dan Jarak R No. Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 X Range X 1 X 2 X 3 1 4.65 4.64 4.55 4.61 0.1 2 4.73 4.57 4.59 4.63 0.16 3 4.71 4.65 4.51 4.62 0.2 4 4.57 4.56 4.56 4.56 0.01 5 4.67 4.61 4.64 4.64 0.06 6 4.59 4.65 4.55 4.6 0.1 7 4.57 4.61 4.53 4.57 0.08 8 4.58 4.67 4.65 4.63 0.09 9 4.63 4.62 4.56 4.6 0.07 10 4.74 4.64 4.55 4.64 0.19 11 4.64 4.58 4.79 4.67 0.21 12 4.66 4.56 4.65 4.62 0.1 13 4.58 4.59 4.62 4.6 0.04 14 4.53 4.61 4.59 4.58 0.08 15 4.55 4.55 4.56 4.55 0.01 16 4.57 4.59 4.57 4.58 0.02 17 4.56 4.56 4.53 4.55 0.03 18 4.55 4.54 4.51 4.53 0.04 19 4.65 4.61 4.63 4.63 0.04 Tabel 3.2 Lanjutan No. Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 X Range X 1 X 2 X 3 20 4.6 4.52 4.65 4.59 0.13 21 4.59 4.49 4.58 4.55 0.1 22 4.61 4.53 4.79 4.64 0.26 23 4.66 4.56 4.69 4.64 0.13 24 4.63 4.58 4.68 4.63 0.1 25 4.54 4.55 4.69 4.59 0.15 Penentuan garis sentral X seperti rumus 2.1 yaitu: 1 g i i X X g    115, 05 25 X  4, 602 X  Penentuan garis tengah R yakni rentang rata-rata dapat digunakan rumus 2.6 yaitu: 1 g i i R R g    2, 5 25 R  0,1 R  Nilai dari A 2 =1,023 dan D 3 =0 dan D 4 =2,575 didapat dari tabel A 2 dan D 3 pembentuk peta kendali untuk n=3 pada lampiran. Untuk mencari batas kendali atas peta X digunakan rumus 2.4 adalah: 2 UCL X A R   4, 602 1, 0230,1 UCL   4, 602 0,1023 UCL   4, 7043 UCL  Untuk mencari batas kendali bawah peta X digunakan rumus 2.5 yaitu: 2 LCL X A R   4, 602 1, 0230,1 LCL   4, 602 0,1023 LCL   4, 4997 LCL  Batas kendali atas peta R digunakan rumus 2.10 yaitu: 4 UCL D R  2,5750,1 UCL  0, 2575 UCL  Batas kendali bawah peta R digunakan rumus 2.11 yaitu: 3 LCL D R  00,1 LCL  LCL  Dari hasil perhitungan di atas dapat digambarkan peta kendali X dan R sebagai berikut: Gambar 3.1 Peta Kontrol X kadar air teh hitam Gambar 3.2 Peta Kontrol R kadar air teh hitam Dari peta kendali X tampak data sudah berada dalam batas kendali sedangkan untuk peta R tidak terkendali karena ada data yang out of control pada sampel 22. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengukuran kadar air teh tidak berada dalam pengendalian, sekaligus mengindikasikan bahwa terdapat variasi penyebab khusus dalam proses pengukuran kadar air. Karena terdapat data yang out of control maka perlu dilakukan revisi. Mencari revisi untuk peta R adalah menggunakan rumus 2.13: 1 g i d i new d R R R g g      2,5 0, 26 25 1 new R    2, 24 24 new R  0, 093 new R  Nilai D 3 =0 dan D 4 =2,575 diperoleh dari tabel D 3 dan D 4 pembentuk peta kendali untuk n=3 pada lampiran.sehingga batas kendali untuk peta R adalah: Batas Kendali Atas Peta R digunakan rumus 2.16 yaitu: 4 . R new UCL D R  2,5750, 093 new UCL  0, 239 new UCL  Batas Kendali Bawah Peta R digunakan rumus 2.17 yaitu: 3 . R new LCL D R  00, 093 new LCL  new LCL  Peta revisi dari peta R untuk kadar air teh hitam sebagai berikut: Gambar 3.3 Peta Kontrol R Revisi Teh Hitam Setelah dilakukan revisi maka semua data pada peta X terdapat dalam batas kendali, selanjutnya ditentukan indeks kapabilitas prosesnya menggunakan rumus 2.18 dan 2.19 yakni : 2 R d   6 USL LSL Cp    Dengan: Cp = process capability LSL = Lower Specification Limit USL = Upper Specification Limit Kriteria Penilaian: 1. Jika Cp 1,33 maka kapabilitas proses sangat baik 2. Jika 1,00 ≤ Cp ≤ 1,33 maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00. 3. Jika Cp 1,00 maka kapabilitas proses rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses itu. 2 R d   0,1 1, 693   0, 059   Untuk mencari nilai Cp gunakan rumus 2.19 yaitu: 6 USL LSL Cp    4,9 4,5 60, 059 Cp   0,9 0,354 Cp  2,542 Cp  Berdasarkan ukuran indeks kerja, dapat diketahui Cp=2,51,33 menunjukkan bahwa kapabilitas proses sangat baik. Selanjutnya menentukan indeks performansi Kane Cpk digunakan rumus 2.20, 2.21 dan 2.22 dengan kriteria penilaian: a. Jika CPL 1,33 berarti proses akan mampu memenuhi LSL b. Jika 1,00 CPL 1,33 berarti proses masih mampu memenuhi LSL namun perlu pengendalian ketat apaila CPL mendekati 1,00 c. Jika CPL 1,00 berarti prosestidak mampu memenuhi LSL d. Jika CPU 1,33 berarti proses akan mampu memenuhi USL e. Jika 1,00 CPU 1,33 berarti proses mampu memenuhi USL tapi perlu pengendalian jika CPU mendekati 1,00 f. Jika CPU 1,00 berarti proses tidak mampu memenuhi USL Untuk mencari CPU digunakan rumus 2.20 yakni: 3 USL X CPU    4,9 4, 602 30, 059 CPU   0, 298 0,177 CPU  1, 683 CPU  Mencari CPL digunakan rumus 2.21 yaitu: 3 X LCL CPL    4, 602 4, 00 30, 059 CPL   0, 602 0,177 CPL  3, 401 CPL  Mencari nilai CPK digunakan rumus 2.22 yaitu: min 3 UCL X or X LCL CPK           min 4,9 4, 602 4, 0 4,5 30, 059 or CPK    0, 298 0,177 CPK  1, 683 CPK  Nilai CPK=CPU=1,6831,00 berarti bahwa rata-rata pengukuran kadar air teh hitam lebih dekat ke batas spesifikasi atas sekaligus menunjukkan bahwa proses sangat mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL=4,00 karena nilai CPL=3,401 berada dalam kriteria CPL1,33 mampu memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL. Begitu juga dengan CPU=1,683 menunjukkan bahwa proses sangat mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL=4,9, karena nilai CPU=1,683 berada dalam kriteria CPU1,33 sangat mampu memenuhi batas spesifikasi atas, USL.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTIM