Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaa n

20

2.4. Pemeriksaan Payudara

Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:

2.4.1 SADARI Periksa Payudara Sendiri

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi 7- 10 hari setelah menstruasi hari pertama, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Caranya :

a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:

 Adanya benjolan  Kulit bersisik sekitar puting  Puting susu keluar darahcairan lain  Cekungan pada kulit payudaraseperti kulit jeruk  Perubahan bentukukuran

b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara: Pemeriksaan Medik,

Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis dokter

2.4.2. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram. 21 Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia 50 tahun , sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun. USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus. Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi Prognosis Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara. Antara lain:  Stadium kanker  Status nodus  Gambaran histology  Status menopausal, dan reseptor hormonal

2.4.3. Penatalaksanaa n

Ba ta s a n sta d i u m yang m a sih operabelkur a b el adalah sta d ium I IIa. S eda n gka n t e rapi pa d a s ta di um IIIb dan IV tidak la g i mas te k tom i, melai n ka n pen g obata n paliatif. T i nd ak a n o pe rati f t erga n t ung pada sta d i u m kanker , yaitu : Pad a sta diu m I dan II la kuk a n ma s tektom i ra d ikal ata u m od if i kasi mas te kt o rni radikal Set elah it u p e ri ksa KG B , bila ada metastasis d i lanjutkan d engan ra d ias i re gion a l d an kemoterapi adjuvan Dapat p ula dilakukan maste k to m i simpleks yang harus diliputi radiasi tum o r bed dan daer ah K GB regi o n a l. P a d a T2N 1 d il a kuk an m astektomi radikal dan radi a si l o kal di d a er ah t umor bed d a n KGB reg i ona l . Unt uk se ti a p tum o r yan g terletak p ada k ua d ran s en t r al at au me di a l payuda r a hams d il a lru kan r ad i a si p a da r an tai KG B re g i onal. Alt er n a ti f lain p ad a tumor yang k ec il dapa t d i lak u kan t ek n ik Br east Conser vin g The rapy , b e rupa sa tu p aket yang terdiri dari pengangkatan tumor saj a tu morektom i , di t a mbah d i se k si ak sila da n rad i asi kurati f u kuran tu mo r 3 cm d engan sya ra t te r t en t u . M e t ode ini dilakuk a n dengan eksisi baji, reseks i segmenta l, re seksi pars i a l, kwad r a ne kto mi , ata u lu mp ekto m i b i a s a , d ii k u t i denga n disek s i KGB aksila seca ra to tal . Syar a t te knik ini 22 a da l a h : Tu mor primer tidak leb ih d a ri 2 cm Nl b kur a ng dari 2 cm  B e lu m ada metast a sis j au h Tidak ada tum o r prim e r lainn ya Payudara k o ntrala t eral bebas ka nke r Payudara bersangkutan belum pemah m en da p at peng ob atan s ebelumnya keeuali lumpekto r n i Tidak dilakuk a n pa da p a yuda r a ya n g k ec il karena hasil kosmetiknya tid a k terl a lu menonjol  T umo r pri mer tidak te rloka s i d i be l a ka ng pu ti ng sus u 2 Pada stadium ID a lak uk an m a stekt om i r a d ik al ditam b ah ke m oterapi aj u va n , ata u maste k t or ni si mple ks d i t ambah rad i oterap i pada t umo r bed dan K GB regio n al . Pa da stadium yan g l e bi h l anju t , l a kukan ti nd a kan pal i atif dengan tuj u an: 1. M emper tah ankan kual ita s bi dup pasien a gar tetap b a ik t i nggi dan men g angg a p b ahw a k ematian a dalah pro se s yang normal . 2. Tidak mempercepa t a t au menunda kematian. 3 . M engh i langkan rasa n yeri dan keluhan l ain yang rnengganggu . P eraw atan pa li a ti f pun d il ak u k a n berdasarkan stadium , yait u: l.P a d a stad i um Illb d il akuka n b i opsi ins i si , dilanju t ka n radia s i . B i l a r e s idu ti dak ada , tu nggu . B ila r elaps , ta mbahk a n dengan pengobatan hor mona l da n k em oter ap i . Na m un, b ila re s idu setelah radiasi tet a p ada , langsung diberikan pengoba tan h o r mo n al s ebagai be r i kut : a. Pada pasien pre m enopause dilakuk a n ooforek t om i bi l ateral. b. Pada pas i en su dah 1 . -5 tahun menop a use per i ksa e fek e stroge n . B ila positif , la k uka n seper ti a . Bi la · n ega t i f, la kuka n seperti e . Ob serva s i se l a ma 6 - 8 rninggu. Bil a r espons b a ik , t erus k a n t e rapi , tetap i b il a respons ne g atif d ila k uka n k e m o t e ra p i de n gan C MF C A F r ninim a l 12 s ikl us s e lama 6 m i nggu . c. P ada p a si en p as c a me n opause l aku kan terap i h or m ona l i n hi b itifladitif. 2 Pad a st ad i um IV d. Pada pasien pre m enopause di lakuka n oofore kt o mi bilat era l . B ila re spons po sit i f, beri kan a minog l u t e ti mi d atau tamofe n . B ila re l ap sresp o n s n eg atif, berika n k emot er api CMF IC AF . 23 . b. Pad a p a s ien su da h 1 - 5 t ahun m enopause , pe riksa efe k e str og e n . Efek est ro ge n dap at dip eri k s a d e n gan estr ogenlprogest er on rese ptor ER lPR . B ila p osi tif, l a kuk an s eper ti a . Bi la ne ga t i f , lak u ka n seperti c. c. Pad a pasien p ascam e no pause beri k an obat-obat hormona l s epert i tamoksi f en, estrogen, progeste r on, a t au kort i kosteroid. Keterangan: C = c yc l o ph os ph a mide, M = metho t re x ate , F= 5 - fluo u rasil . 2.4.4 Diagnosis Banding 1. Fibroadenoma ma mae F AM , merupakan tumor jin a k payudara y ang biasa terdap a t pada usia muda 1 5 -30 t a hun , dengan kon s istensi padat kenyal, batas tegas , tidak nyeri , dan mobil . Terapi pada tumor ini cukup dengan eksisi . 2. Ke la in a n f ibro k is tik, me r up a kan tumor y ang t id a k berbatas t ega s, konsistensi padat keny a l a t au kistik , t e rdapat nyeri terut a ma menjelang h a id , ukuran membesar , biasanya bilater a lmulti pel . T e rapi tumor i ni dengan medikamentosa simtomatis . 3. Ki s tosa r koma fi loide s menyer u pa i FAM yang besar, berbentuk bu l at lonjong, berbatas t egas, m o bil , d en g an u k u ra n d a p a t menca pa i 20- 3 0 c m. Te r api tumor i n i deng a n mast e ktorn i s imp el . 4. G ala kt okel, me r u pakan ma ss a t umo r k i s tik yang t i mbul akibat te rsumbatn ya sal ur an duktu s l a k t iferu s . T u mor ini terd a p a t pada ib u yang b a ru s edang menyusu i. 5. M a st iti s, ya it u i n fek s i p a d a pa y ud a ra den g a n tand a r ad a n g l e ngk a p , b a hk a n dapat b erkem b a ng m enjad i a b s es. B iasanya t e r d a p at p ada ib u ya n g me n y u s u i 24 2.5 Kerangka Konsep Dari studi literature, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang kanker payudara dan factor-faktor yang mempengaruhinya dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Akan tetapi karena keterbatasan peneliti baik dalam dana, tenaga, maupun waktu, maka peneliti membatasi penelittian hanya pada tingkat pengetahuan wanita usia 20-40 tahun di Rw. 02 Kompleks Taman Rempoa Indah seperti dipaparkan: VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Keterangan: Yang dicetak tebal : diteliti Keterangan : Cetak tebal : yang diteliti Pengetahuan : Tingkat pendidikan Penghasilan Usia Media Pekerjaan Pengetahuan tentang penanganan kanker payudara baik cukup kurang 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analytic observational dengan design penelitian cross sectional terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu, dimana informasi yang disediakan biasanya berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi Setiadi, 2007:131.

3. 2. Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di sekitar Kompleks Taman Rempoa Indah sedangkan waktu penelitiannya adalah akan dilakukan pada bulan September 2010.

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Orangtua mengenai OMA

9 57 70

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010

0 46 65

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 21 46

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

1 69 65

Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

8 73 57

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Konstipasi Dengan perilaku Penanganan Konstipasi Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Sumbersari

3 28 28

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Masyarakat Usia 20-45 Tahun Terhadap Penanganan Kanker Payudara Di Kompleks Taman Rempoa Indah RT 07/RW 02

0 23 56

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Payudara 2.1.1. Pengertian Kanker Payudara - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univers

0 0 46