17
A me
rican Joint Co mmi
tt ee
o n Can
c e
r S
t agi
n g
o f
Breast C a
rc i
no m
a :
Stadium 0
D C
I S
t er
m asu
k pen
y akit Pag
e t pa
d a p
utin g
p ay
ud ara
d an LC
I S
Stad i
um I Ka
r si
n oma in
v asif dengan
ukur a
n 2 e
m a
t a
u kura
n g ser
t a ke
l e
nj ar
ge t
a h b
e nin
g n
egatif
Stadium I I
A: Ka
r sino
m a in
v asif de
n gan
uku ran 2
em a
t a
u k
u rang
d iserta
i m
e t
astasis ke k
elenjar getah ben
i n
g a t
au ka r
sin om
a in
vasif l
e b
i h
da r
i 2
cm ,
t e
t a
p i
k ur
a n
g d a
ri 5 c m d
e n
gan k
e l
en j
ar ge t
a h b
e n
i n
g n
ega t
if
Stadium lIB: Ka
r s
i n
om a i
n vas
i f ber
u ku
r an garis
t e
n gah
l e
bi h
d a
r i 2 e
m ,
t e
t a
p i
k u
rang da ri
5 e m d
e n
ga n k
ele n
jar -
ke l
e n
jar ge t
ah b
e ni
ng p o
si tif
ata u
ka r
sino m
a i
n vas
i f
b er
u k
ur an le
b ih
d ari 5 e
m t
a np
a ke t
er li
ba t
a n
ke l
en j
ar ge t
a h b
e n
i n
g
Stadium IlIA:
Ka r
s in
oma in
vasif u
kuran b
erapa pun d
e n
ga n
kele n
ja r
ge t
a h
b e
nin g
t erfi
k sasi ya
i t
u i
n vas
i e
k s
tr a
n od
u s ya
n g me
lu as
di a
ntar a
k e
l e
n jar get
ah b
e nin
g ata u men
g in
vas i
k e
da lam s
t ru
k tur
lai n
a t
au k
a r
si n
oma b
e r
uk ur
a n
ga r
is t
e n
ga h l
eb i
h d
a ri
5 c
m d
e n
gan m
e t
asta si
s ke l
e nj
a r
ge t
a h
be n
i n
g n
o n
fiksasi
Stad i
um IIIB: K
a r
s in
o m
a in
fla m
asi, kars i
no m
a yang me n
g in
v a
si din
d in
g d
a d
a ,
ka r
si nom
a ya n
g m
e n
g in
vas i
k ul
i t
, k
a r
si n
oma d
enga n
no d
us k ulit
sa t
e l
i t
, a
t a
u se
ti ap
k a
r si
n o
m a
d e
n ga
n m e
ta s
t as
i s ke
kelen ja
r geta
h be
n ing
m a
mar i
a i
ntem a
ips il
ate r
al
Stadium I V:
Metas t
a sis ke tempa
t jauh.
2.3.5 Faktor Risiko Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat beberapa factor resiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan dan genetic Tabel
2.2. factor-faktor yang berkaitan dengan peningkatan resiko kanker payudara adalah tempat tinggal di Negara berkembang bagian barat, keadaan sosioekonomi yang
rendah, ras, riwayat penyakit payudara proliferative, awitan dini menarke, terlambatnya kelahiran anak pertama, menopause yang terlambat, keadaan nulipara,
terapi hormone eksogen, terpajan radiasi, dan faktor-faktor makanan obesitas dan asupan alcohol yang tinggi. Price, SA. 2006 vol. 2
18
Tabel 2.2 Faktor Risiko dan Insidens untuk Kanker Payudara
Faktor Risiko Insidens Tinggi
Insidens Rendah Usia
Usia 30-50 tahun Menurun saat menopause
Lokasi geografis Eropa barat dan amerika utara: lebih
dari 6-10 kali keturunan amerika, perempuan afrika-ameria sebelum usia
40 tahun
Jepang, sebagian
besar Asia,
Afrika Perempuan kaukasian sebelum usia
40 tahun. Status
sosioekonomi Kelompok sosioekonomi menengah ke
atas Kelompok sosioekonomi rendah
Status perkawinan
Perempuan tidak menikah 50 lebih sering terkena kanker payudara
Perempuan yang menikah
Paritas Nullipara
Kelahiran pertama setelah usia 30 tahun
Multipara menurun dengan setiap kelahiran
Paritas tinggi
4 atau
lebih kelahiran
Riwayat menstruasi
Abortus spontan sebelum kelahiran pertama
Menarke usia dini Menopause lambat setelah usia 50
tahun Kelahiran pertama sebelum usia 20
tahun, penurunan risiko setiap tahun kelambatan
Awitan awal menopause sebelum usia 45 tahun
Riwayat keluarga Keluarga perempuan tingkat pertama
19
Sumber: Price, 2006
keluarga maternal atau paternal dengan kanker payudara: 2-3 kali lebih
besar terkena kanker payudara. Ibu dan saudara perempuan, atau 2
saudara perempuan terkena kanker payudara: 6 kali lebih besar terkena
kanker payudara Bentuk tubuh
Obesitas setiap penambahan 10 kg: 80 lebih besar terkena kanker
payudara Penyakit
payudara lain Hyperplasia duktus dan lobulus dengan
atipia: 8 kali lebih besar terkena kanker payudara
Terpajan radiasi Peningkatan risiko untuk setiap radiasi
pada perempuan muda dan anak-anak, bermanifestasi setelah usia 30 tahun;
periode laten minimum: 10-15 tahun Kanker
primer kedua
Dengan kanker ovarium primer; risiko kanker payudara 3-4 kali lebih besar.
Dengan kanker endometrium primer, risiko kanker payudara 2 kali lebih
besar
20
2.4. Pemeriksaan Payudara
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
2.4.1 SADARI Periksa Payudara Sendiri
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi 7- 10 hari setelah menstruasi hari pertama, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan. Caranya :
a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
Adanya benjolan
Kulit bersisik sekitar puting
Puting susu keluar darahcairan lain
Cekungan pada kulit payudaraseperti kulit jeruk
Perubahan bentukukuran
b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara: Pemeriksaan Medik,
Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis dokter
2.4.2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi
Mamografi
adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat
terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian
dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat
pada mamogram.