yang menyebabkan return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami peningkatan.
Tahun 2006
acid test ratio dan return on investment sama-sama mengalami penurunan yaitu sebesar 92,99 dan 45,81. Penurunan acid test
ratio disebabkan oleh aktiva likuid mengalami penurunan sebesar 305,45 dan jumlah kewajiban lancar meningkat sebesar 816,47. Selain itu laba bersih
mengalami penurunan sebesar 66,72. Keadaan inilah yang menyebabkan return on investment mengalami penurunan lihat Tabel 4.3.
Output spss dan dekriptif di atas menunjukkan bahwa selama periode penelitian, acid test ratio mempunyai hubungan yang negatif terhadap return on
investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan, tetapi hubungan tersebut tidak signifikan dan juga tingkat hubungan yang sangat rendah. Artinya
acid test ratio tidak ada bukti secara statistic mempunyai hubungan dengan return on investment. Hal ini terlihat dari pergerakan acid test ratio selama periode 2001
s.d 2006 cenderung mengalami penurunan. Begitu juga return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan yang mengalami penurunan.
3. Hubungan Cash Ratio terhadap Return On Investment
Pengujian cash ratio dengan return on investment signifikan atau tidak menggunakan uji-t. Daru Tabel 4.2 diperoleh r
= -0,086 dengan demikian t dapat dicari sebagai berikut :
2
syx hit
t =
2
1 2
r n
r −
−
t = -0,086
2
086 ,
1 2
6 −
− −
t = -0,086 2,008 t = -0,172
Pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = n-2 = 6-2, maka diperoleh
t sebesar 2,776, dengan demikian karena -t
tab
-2,776
tab
≤ t
hit
-0,172 ≤ t
tab
2,776 maka H diterima. Artinya bahwa hubungan cash ratio dengan return on investment mempunyai hubungan yang negatif - dan hubungan tersebut tidak
signifikan. Koefisien korelasi yang bernilai -0,086 menunjukkan bahwa cash ratio
memiliki hubungan yang negatif tidak searah terhadap return on investment pada PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan. Artinya jika return on
investment mengalami penurunan maka cash ratio mengalami peningkatan dan sebaliknya jika return on invstment mengalami peningkatan maka cash ratio
mengalami penurunan. Secara deskriptif hubungan antara casht ratio dengan return on investment dapat digambarkan dibawah ini :
0,51 5,34
4,59 1,26
1,29 0,24
345,32
71,37 82,54
284,45 320,90
45,81
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Cash Ratio ROI
Gambar : 4.7 Perkembangan cash ratio dan return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan Periode 2001-2006.
Sumber : Tabel 4.1
Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat perkembangan dari return on investment dan cash ratio mengalami kenaikan dan penurunan. Perkembangan
return on investment disebabkan oleh naik turunnya cash ratio. Pergerakan cash ratio yang mengalami penurunan menunjukkan bahwa cash ratio dominan
mengalami pertumbuhan yang negatif -. Begitu juga return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami pertumbuhan negatif
- selama periode 2001 s.d 2006. Pertumbuhan cash ratio dan return on investment dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Cash ratio yang mengalami peningkatan sebesar 5,34 pada tahun 2002 disebabkan oleh naik turunnya kewajiban lancar dan aktiva lancar. Sedangkan
pada tahun 2002 return on investment mengalami penurunan sebesar 71,37 yang disebabkan oleh naik turunnya laba bersih dan jumlah aktiva.
Tahun 2003 dan 2004 cash ratio mengalami penurunan sedangkan return on investment mengalami peningkatan. Cash ratio menurun sebesar 4,59 dan
1,26 sedangkan return on investment mengalami peningkatan sebesar 82,54 dan 284,45. Penurunan pada cash ratio disebabkan oleh persentase penurunan
kas dan bank sebesar 84,38 dan 75,40 dimana kewajiban lancar sebesar 114,82 dan 7,54. Peningkatan terjadi pada piutang sebesar 4,40 dan 39,18,
sedangkan pada pembayaran dimuka sebesar 31,95 dan 5,37. Namun demikian, pada tahun tersebut laba bersih mengalami peningkatan sebesar 43,61
dan 237,58 dibandingkan dengan jumlah aktiva sebesar 24,18 dan 2,03. Keadaan inilah yang menyebabkan return on investment PT.Pertamina Persero
Unit Pemasaran I Medan mengalami peningkatan lihat Tabel 4.3. Tahun 2005 cash ratio dan return on investment mengalami pergerakan
yang searah yaitu sama-sama mengalami peningkatan sebesar 1,29 dan 320,90. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kas dan bank lebih besar
daripada kewajiban lancar. Dimana persentase peningkatan kas dan bank sebesar 220,30, sedangkan kewajiban lancar meningkat sebesar 214,45, yang juga
diikuti oleh adanya peningkatan pada laba bersih dan jumlah aktiva yaitu sebesar 301,53 dan 255,91. Hal inilah yang menyebabkan cash ratio dan return on
investment mengalami peningkatan. Tahun 2006 cash ratio bergerak searah dengan return on investment yaitu
sama-sama mengalami penurunan. Cash ratio mengalami penurunan sebesar 81,39 dan return on investment menurun sebesar 85,72. Penurunan pada cash
ratio disebabkan oleh persentase penurunan padakas dan bank yang jauh lebih besar daripada peningkatan pada kewajiban lancar. Kas dan bank mengalami
penurunan sebesar 68,18 dan kewajiban lancar mengalami peningkatan sebesar 816,47. Selain itu laba bersih dan jumlah aktiva juga mengalami penurunan
sebesar 66,72 dan 133,06. Keadaan ini yang menyebabkan return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami
penurunan lihat Tabel 4.3. Output spss dan dekriptif di atas menunjukkan bahwa selama periode
penelitian, cash ratio mempunyai hubungan yang negatif terhadap return on
investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan, tetapi hubungan tersebut tidak signifikan dan juga tingkat hubungan yang sangat rendah. Artinya
cash ratio tidak ada bukti secara statistik mempunyai hubungan dengan return on investment. Hal ini terlihat dari pergerakan cash ratio selama periode 2001 s.d
2006 cenderung mengalami penurunan. Begitu juga return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan yang mengalami penurunan cash
test ratio yang ditunjukkan pada tahun 2001, 2003, 2004 dan 2006.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisis hubungan likuiditas current ratio, acid test ratio, dan cash ratio terhadap profitabilitas return on investment PT.Pertamina
Persero Unit Pemasaran I Medan yaitu: 1. Variabel current ratio mempunyai hubungan yang positif terhadap return on
investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan dan memiliki hubungan yang tidak signifikan serta memiliki tingkat hubungan yang sangat
rendah. Koefisien korelasi bertanda positif + menunjukkan current ratio berbanding lurus dengan return on investment yang berarti bahwa jika current
ratio mengalami peningkatan maka return on investment juga akan mengalami peningkatan, sebaliknya jika current ratio mengalami penurunan maka return
on investment juga akan mengalami penurunan.
2. Variabel acid test ratio mempunyai hubungan yang negatif - terhadap return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan, dan memiliki
hubungan yang tidak signifikan dimana tingkat hubungan yang dimiliki sangat rendah. Hal ini sesuai dengan hasil analisis yang menyatakan bahwa acid test
ratio mempunyai hubungan yang negatif terhadap return on investment. Koefisien korelasi bertanda negatif menunjukkan acid test ratio berbanding
terbalik dengan return on investment yang berarti bahwa jika acid test ratio