Dasar Pengenaan PBB Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP Dasar Penghitungan PBB Tata Cara Penagihan

2. Dasar Pengenaan PBB

Dasar pengenaan PBB adalah “Nilai Jual Objek Pajak NJOP”. NJOP ditetapkan per wilayah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan dengan mendengar pertimbangan BupatiWalikota serta memperhatikan: a. Harga rata-rata diperoleh dari transaksi jual beli, yang terjadi secara wajar; b. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenisyang letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya; c. Nilai perolehan baru; d. Penentuan NJOP pengganti.

3. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP

NJOPTKP adalah batas NJOP atas bumi danatau bangunan yang tidak kena pajak. Besarnya NJOPTKPnuntuk setiap daerah KabupatenKota setinggi- tingginya Rp 12.000.000,- dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setiap Wajib Pajak memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu Tahun Pajak. b. Apabila Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, maka yang mendapat pengurangan NJOPTKP hanya satu Objek Pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan Objek Pajak lainnya.

4. Dasar Penghitungan PBB

Universitas Sumatera Utara Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak NJKP. Besarnya presentase NJKP adalah sebagai berikut: • Objek pajak perkebunan adalah 40 • Objek pajak kehutanan adalah 40 • Objek pajak pertambangan adalah 40 • Objek pajak lainnya pedesaan dan perkotaan: - Apabila NJOP-nya Rp 1.000.000.000,- adalah 40 - Apabila NJOP-nya Rp 1.000.000.000,- adalah 20

5. Tata Cara Penagihan

Jatuh tempo SPPT adalah 6enam bulan. Pembayaran setelah lewat jatuh tempo WP akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 per bulan maksimum 24 bulan 48. Setelah jatuh tempo dan WP belum juga membayar PBB akan dikeluarkan Surat Tagihan Pajak STP yang jatuh temponya 1satu bulan. Kemudian berturut-turut akan dikeluarkan Surat Paksa SP, Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP dan akhirnya barang sitaan akan dilelang untuk membayar PBB Tata Urutan Penagihan diatur lebih lanjut dalam Undang Undang Penagihan Pajak. Tindakan penagihan pajak berdasarkan urutan proses pelaksanaannya, alasan dilakukannya tindakan penagihan tersebut, dan waktu pelaksanaannya disajikan dalam tabel berikut . NO. JENIS TINDAKAN ALASAN WAKTU PELAKSANA Universitas Sumatera Utara AN 1. Penerbitan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis Pasal 8 sampai Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 24PMK.032008 Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya sampai dengan jatuh tempo Setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo 2. Penerbitan Surat Paksa Pasal 7 UU No.192000 dan Pasal 15 sampai Pasal 23 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 24PMK.032008 Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis Setelah lewat 21 hari sejak diterbitkannya Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis 3. Penerbitan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Pasal 12 UU Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya dan kepadanya telah Setelah lewat 2x24 jam Surat Paksa diberitahukan Universitas Sumatera Utara No.192000 diberitahukan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak 4. Pengumuman Lelang Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 24PMK.032008 Setelah pelaksanaan penyitaan ternyata Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya Setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan 5. PenjualanPelelangan Barang Sitaan UU No.192000 Pasal 26 Pasal 28 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 24PMK.032008 Setelah pengumuman lelang ternyata Penangung Pajak tidak melunasi utang pajaknya Setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak Pengumuman Lelang Untuk dapat melaksanakan proses penagihan ini, maka petugas Jurusita Pajak harus memiliki pemahaman yang memadai atas peraturan perpajakan yang berlaku khususnya Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan tindakan penagihan pajak. Tanpa pengetahuan yang memadai maka proses penagihan tidak akan berjalan sebagaimana diharapkan.

6. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak SKP Sebab-sebab terbitnya SKP :