Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

BAB III GAMBARAN DATA

A. Pajak Bumi dan Bangunan 1. Pengertian

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumitanah dan atau bangunan. Keadaan subjek siapa yang membayar tidak ikut menentukan besarnya pajak yang terutang. Bumi adalah permukaan bumi tanah dan perairan dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.

2. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan

Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan kepada Undang-Undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang telah disempurnakan dengan Undang-undang No.12 Tahun 1994 tentangperubahan atas Undang-Undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan seterusnya di dalam tulisan ini disebut dengan UU PBB.

3. Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek dari PBB adalah Bumi danatau Bangunan. Menurut UU PBB, Bumi dapat diartikan sebagai permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Universitas Sumatera Utara Sedangkan permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Di dalam memori penjelasan UU PBB yang termasuk bangunan adalah : • Jalan lingkungan dalam suatu komplek bangunan • Jalan tol • Kolam renang • Pagar mewah, taman mewah • Tempat olah raga • Galangan kapal, dermaga • Tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak • Fasilitas yang memberi manfaat Di dalam UU PBB juga diatur beberapa objek pajak yang tidak dikenakan PBB yaitu: • objek yang digunakan semata-mata untuk kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. • Objek yang digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu. • Objek yang merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, tanah negara yang belum dibebani suatu hak. Universitas Sumatera Utara • Objek yang dipergunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan azas perlakuan timbal balik. • Objek yang digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Kuangan. Subjek dari PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, danatau memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Apabila subjek pajak tersebut dikenakan kewajiban membayar pajak maka subjek pajak tersebut menjadi wajib pajak.

4. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan