Dari data di atas dapat diketahui bahwa ibu kurang memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dan sebagai penggantinya para ibu memberikan makanan tambahan
terlalu dini, dimana belum berusia enam bulan tetapi sudah diberikan makanan tambahan. Dari data di Puskesmas Simpang Limun tahun 2007 bahwa ibu yang
memberikan makanan tambahan terlalu dini pada bayinya yaitu mencapai 65. Berdasarkan dari data diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi ibu memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan.
1.2 Perumusan Masalah
Yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah karena masih banyaknya ibu-ibu yang memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari
enam bulan, untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Tahun 2008.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memberikan makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang
Limun Medan tahun 2008. 4
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor kesehatan ibu terhadap pemberian
makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan ibu terhadap pemberian
makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
c. Untuk mengetahui pengaruh faktor pekerjaan ibu terhadap pemberian
makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
d. Untuk mengetahui pengaruh faktor petugas kesehatan terhadap pemberian
makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
e. Untuk mengetahui pengaruh faktor iklan terhadap pemberian makanan
tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
f. Untuk mengetahui pengaruh faktor kebudayaan terhadap pemberian
makanan tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
g. Untuk mengetahui pengaruh faktor ekonomi terhadap pemberian makanan
tambahan pada bayi kurang dari enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan tahun 2008.
5
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Diharapkan dapat memberikan masukan kepada petugas kesehatan masyarakat sehingga dapat lebih meningkatkan program pemberian makanan
tambahan PMT dan ASI Eksklusif. 1.4.2
Dapat memberikan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan diri sendiri tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi ibu memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan.
6
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Tambahan 2.1.1 Definisi Makanan Tambahan
Makanan tambahan ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayianak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur
6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI Depkes RI, 2004.
Makanan tambahan adalah makanan untuk bayi selain ASI atau susu botol, sebagai penambah kekurangan ASI atau susu pengganti PASI Husaini, 2001.
Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan jumlah yang didapat dari ASI
Rosidah, 2004. Makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI dimana selama
periode pemberian makanan tambahan seorang bayi terbiasa memakan makanan keluarga. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu
menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi
menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian MP-ASI
harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan 7
Universitas Sumatera Utara