Analisis ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kegiatan akuntansi pencatatan juga dijelaskan di dalam Al-Quran pada QS. Al-Baqarah: 282 sebagai berikut:
....
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah
56
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya....QS. Al-Baqarah: 282.
” Di dalam ayat tersebut Allah swt. memerintahkan untuk melakukan
pencatatan atas segala transaksi atau kegiatan muamalah, dan menggunakan bukti transaksi sebagai dasar pencatatan.
57
Hal seperti itu juga yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri dalam menyusun laporan
keuangannya. Dalam proses penyusunannya, BSM menggunakan 2 dua tahap yaitu Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan LSMK dan
Laporan manual yang berbentuk excel.
58
Pembuatan laporan manual dalam bentuk excel ini hanya digunakan sebagai alat kontrol pada LSMK untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada data transaksi atau yang lainnya. Hal tersebut membuktikan, dalam
pelaksanaannya, Bank Syariah Mandiri telah berusaha menerapkan sistem akuntansi yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
59
Hennie van Greuning dan Zamir Iqbal dalam buku Analisis Risiko Perbankan Syariah menyebutkan bahwa:
56
Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya. QS Al-Baqarah: 282
57
Ahmad Fahruddin, Akuntansi dan Ideologi Perumusan Konsep Dasar Akuntansi Syariah, Malang: UIN Malang Press, 2008, cetakan I, h. 139-140.
58
Analisis hasil wawancara peneliti dengan divisi Accounting Bank Syariah Mandiri
59
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian Accouning Bank Syariah Mandiri
“Dalam membentuk sebuah lingkungan yang aman bagi para pemangku kepentingan, aturan tata kelola perusahaan bagi bank
syariah harus berfokus pada menciptakan budaya transparan. ”
60
Transparasi suatu bank syariah dapat dilihat dari bagaimana sebuah bank syariah menyajikan informasi-informasi secara relevan dan dapat
dipercaya dalam laporan tahunan. Pengungkapan informasi sangat penting untuk menjaga stabilitas sistem perbankan, sehingga pihak berwenang
telah menempatkan prioritas tinggi dalam meningkatan kualitas informasi yang diungkapkan. Untuk menyediakan informasi yang berkualitas bank
juga didorong untuk memperbaiki sistem informasi internal mereka untuk mengembangkan reputasi perusahaannya.
61
Penggunaan sistem Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan LSMK berbasis XBRL Extensible Business Reporting
Language menjadi salah satu cara yang ditempuh Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas informasi sekaligus mempermudah penyusunan
laporan keuangan dalam upaya menjalankan fungsi kebersentralan yang terdapat dalam undang-undang. Bank syariah dipilih sebagai pelopor
pengguna LSMK karena secara kuantitas yang masih lebih rendah dibanding bank konvensional, bank syariah dianggap lebih siap dan lebih
mudah untuk mengganti sistem dari Laporan Bank Umum Syariah LBUS menjadi LSMK.
62
Berikut merupakan ilustrasi Bank Syariah dalam menggunakan sistem LBUS dan LSMK
60
Hennie Van Greunimg dan Zamir Iqbal, Analisis Risiko Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 193
61
Hennie van Greuning dan Zamir Iqbal, Analisis Risiko Perbankan Syariah, Jakarta, 2011, Salemba Empat, h.195
62
Analisis hasil wawancara peneliti dengan bagian Accounting Bank Syariah Mandiri
GAMBAR 4.5. Implementasi LBUS pada Bank Syariah
63
Sumber: Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in Developing
Islamic Bank’s Reporting System
GAMBAR 4.6. Implementasi LSMK-XBRL pada Bank Syariah
64
Sumber: Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in
Developing Islamic Bank’s Reporting System
63
Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in Developing Islamic
Bank’s Reporting System at Indonesia International Conference on Islamic Finance 2014 “Financial Activities Reporting and Usefullness for Economic Development”.
64
Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in Developing Islamic
Bank’s Reporting System at Indonesia International Conference on Islamic Finance 2014 “Financial Activities Reporting and Usefullness for Economic Development”
Ahmad Buchori selaku Director Islamic Banking Departement Indonesia FSA OJK mengemukakan beberapa kelebihan sistem LSMK-
XBRL dalam Indonesia International Conference on Islamic Finance pada November 2014 lalu. Kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut :
“Data accuracy improved significantly, time and cost efficiency in the long term, flexibility for data modification,
centralized data reporting system, less human intervention”
Dari hasil wawancara dengan pegawai Accounting Bank Syariah Mandiri dan pernyataan Achmad Buchori selaku Director Islamic Banking
Departement Indonesia FSA OJK, serta ilustrasi implementasi LBUS dan LSMK pada gambar 4.7. dan 4.8. di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa perubahan sistem pelaporan menjadi LSMK-XBRL menimbulkan dampak yang positif bagi entitas yang menggunakannya, yaitu Bank
Syariah dan Bank Indonesia, baik dari segi keakurasian data, efisiensi waktu dan biaya, kemudahan dalam modifikasi data, lebih aman karena
LSMK menggunakan sisten terpusat sehingga tidak ada intervensi pihak lain yang tidak berkepentingan.
65
Dampak positif tersebut dapat diketahui dari berkurangnya kendala-kendala yang terjadi saat masih menggunakan sistem Laporan
Bulanan Bank Umum Syariah LBUS. Dengan LSMK-XBRL ini data yang dihasilkan lebih akurat, efesiensi waktu dan biaya.
Sistem yang baru dioperasikan pada tahun 2014 ini menjadi tantangan tersendiri bagi BSM untuk meningkatkan kualitas informasi
65
Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in Developing Islamic
Bank’s Reporting System at Indonesia International Conference on Islamic Finance 2014 “Financial Activities Reporting and Usefullness for Economic Development”.
perusahaannya. Agar sistem pelaporan LSMK-XBRL ini dapat berjalan efektif, BSM perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
66
a. Kualitas data yang memadai dalam memenuhi taksonomi data
dalam LMSK b.
Dukungan yang cukup dari pihak manajemen BSM dalam menerapkan LSMK
c. Pengembangan infrastruktur baik hardware, software, network,
maupun brainware.
67
Dalam hal penyajian Laporan Keuangan, BSM mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Secara umum, Laporan sumber dan penggunaan dana Zakat dan Kebajikan BSM telah sesuai dengan PSAK
No. 101. Komponen-komponen yang terdapat pada PSAK disesuaikan dengan laporan yang dibuat. BSM juga melaporkan informasi-informasi
penting yang tidak terdapat dalam PSAK, seperti keuntungankerugian selisih kurs untuk valuta asing.
68
Dengan menyajikan informasi sesuai dengan PSAK, dapat dikatakan bahwa BSM telah memenuhi salah satu prinsip kepatuhan
syariah dari sebuah bank syariah. Keadaan tersebut seharusnya dapat menjadi poin positif bagi perkembangan BSM dan bank syariah pada
umumnya. Perlu diketahui bahwa, salah satu usaha untuk menjadikan bank syariah yang dapat bersaing dengan bank konvensional adalah dengan
66
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian accounting Bank Syariah Mandiri
67
Achmad Buchori, Presentation about Indonesia’s Experience in Developing Islamic
Bank’s Reporting System at Indonesia International Conference on Islamic Finance 2014 “Financial Activities Reporting and Usefullness for Economic Development”.
68
Analisis hasil wawancara peneliti dengan bagian accounting Bank Syariah Mandiri dan laporan keuangan periode 2013.
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah. Oleh karena itu pelaporan keuangan syariah menjadi penting untuk meyakinkan
dan menunjukan kepada publik bahwa bank syariah telah menjalankan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
69
Sementara itu dari hasil wawancara dijelaskan, penggunaan dana zakat dan kebajikan BSM disalurkan dan dikelola oleh LAZNAS BSM
dengan alasan agar bank syariah dapat fokus dalam kegiatan bisnis. Hal tersebut dibenarkan dalam PSAK tetapi akan menjadi kurang tepat jika
dipandang dari salah satu sifat kegiatan Islam, yaitu adanya kesatuan dunia dan akhirat serta tidak adanya pemisah antara kegiatan ibadah dan
muamalah.
70
Kegiatan bisnis dan sosial dalam bank syariah seharusnya tidak perlu dipisahkan karena dapat mengurangi nilai pokok dari Islam itu
sendiri. Selain itu bank syariah memiliki kewajiban untuk melaporkan tanggung jawab sosial perusahaan kepada publik pada laporan tahunan,
di sisi lain pengelolaan dana zakat dan kebajikan dilakukan oleh pihak lain, bukan bank yang bersangkutan.
71
Dari keseluruhan hasil analisis di atas dapat disimpulkan, untuk menciptakan
laporan keuangan
yang berkualitas
dan dapat
dipertanggungjawabkan, penyusunan laporan keuangan bank syariah harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, prosedur yang ditetapkan
Bank Indonesia, serta standar akuntansi yang digunakan. Untuk mendukung terciptanya laporan keuangan yang transparan dan
accountable bukan hanya menjadi tugas para akuntan publik, tetapi juga tanggung jawab semua pihak terkait seperti regulator, dewan standar
69
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian accounting Bank Syariah Mandiri
70
Sofyan Syafri Harahap, Kerangka Teori dan Tunjuan Akuntansi Syariah, Jakarta, 2008, Pustaka Quantum, h 314
71
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian accounting Bank Syariah Mandiri
akuntansi, serta pihak direksi dan manajemen dari entitas yang bersangkutan.
72
Jadi, pihak direksi dan manajemen bank syariah, selain harus menjalankan fungsinya secara jujur, juga dituntut harus memiliki
pemahaman yang baik mengenai standar akuntansi yang digunakan dan juga menerapkannya secara konsisten untuk dapat menyajikan informasi
dalam laporan keuangan yang berkualitas.
73
72
Majalah Akuntan Indonesia, Artikel Laporan Keuangan Tepat Waktu Prinsip Transparasi, Edisi No. 2Tahun IOktober 2007, h. 40
73
Majalah Akuntan Indonesia, 2007, Laporan Keuangan....h. 40
74