Penerapan PSAK No. 101 pada Laporan Dana Kebajikan
stakeholders mengenai sumber dana dan besarnya jumlah dana kebajikan Qardhul Hasan serta penggunaan dana tersebut. PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syariah menjelaskan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan ini pada paragraf 75-79. Dana kebajikan
merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari bank non-syariah.
39
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan meliputi sumber dan penggunaan dana selama jangka waktu tertentu, serta
saldo dana kebajikan yang menunjukkan dana kebajikan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
40
1. sumber dana kebajikan berasal dari penerimaan:
a. Infak;
b. Sedekah;
c. Hasil pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku d.
pengembalian dana kebajikan produktif; e.
denda; dan f.
pendapatan nonhalal. 2.
Penggunaan dana kebajikan untuk: a.
dana kebajikan produktif; b.
sumbangan; dan c.
penggunaan lainnya untuk kepentingan umum. 3.
kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan; 4.
saldo awal dana penggunaan dana kebajikan; dan 5.
saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan. Selain dalam laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, bank
syariah juga melaporkan informasi mengenai dana kebajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Seperti yang dibahas pada PSAK No. 101 paragraf
39
Bank Syariah Mandiri. Laporan Keuangan Tahunan 2013, Jakarta, 2013 h. 413
40
IAI, Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli Jakarta, Salemba Empat, 2009, PSAK No. 101 , paragraf 76
79 yaitu entitas syariah mengungkapkan dalam catatan atas Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, tetapi tidak terbatas pada:
41
a. Sumber dana kebajikan;
b. Kebijakan penyaluran dana kebajikan kepada masing-masing
penerima; c.
Proporsi dana yang disalurkan untuk masing-masing penerima dana kebajikan diklasifikasikan atas pihak yang memiliki hubungan
istimewa sesuai dengan yang diatur dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, dan pihak
ketiga; dan d.
Alasan terjadinya dan penggunaan atas penerimaan nonhalal . Secara umum, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan pada Bank
Syariah mandiri telah sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
42
Kesesuaian tersebut dapat dilihat dari informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan BSM telah mengikuti format yang
ada pada PSAK No. 101. Berikut ini adalah tabel kesesuaian laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan BSM dengan PSAK No. 101:
No. Pengungkapan
Informasi PSAK No. 101
Laporan Keuangan Tahunan BSM
1 Judul
Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Kebajikan Laporan Sumber dan
Penyaluran Dana Kebajikan
41
IAI, Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli Jakarta, Salemba Empat, 2009, PSAK No. 101 , paragraf 79
42
Hasil wawancara peneliti dengan Pak Aris bagian Pelaporan divisi Accounting Bank Syariah Mandiri pada hari Rabu, 4 Maret 2015 pukul 17.00-20.00
2 Sumber Dana
sumber dana kebajikan berasal
dari penerimaan Infak; Sedekah;
Hasil pengelolaan wakaf sesuai
dengan perundang- undangan yang
berlaku; pengembalian dana
kebajikan produktif; denda; dan
pendapatan nonhalal.
Sumber dana kebajikan BSM
berasal dari denda, sumbanganhibah,
penerimaan nonhalal, dana sosial lainnya
3 Penggunaan
Dana Penggunaan dana
kebajikan dana kebajikan produktif;
sumbangan; dan penggunaan lainnya
untuk kepentingan umum.
Disalurkan melalui LAZNAS BSM
4 Jumlah Dana
Jumlah penggunaan Dana Kebajikan
Jumlah Penyaluran Dana Kebajikan
5 selisih kurs
- Keuntungankerugian
selisih kurs
6 kondisi dana
kebajikan kenaikanpenurunan
Dana Kebajikan kenaikanpenurunan
Dana Kebajikan
7 Saldo awal
saldo awal dana kebajikan
saldo awal dana kebajikan
8 Saldo akhir
saldo akhir dana kebajikan
saldo akhir dana kebajikan
TABEL 4.2. Tabel Kesesuaian Pengungkapan Informasi pada Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan dengan PSAK No. 101
SUMBER: Analisis PSAK No. 101 dan laporan keuangan tahunan BSM
Komponen-komponen yang terdapat pada Laporan keuangan BSM Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Bank Syariah Mandiri yaitu:
43
1. Sumber dana kebajikan yang berasal dari:
a. Denda
b. sumbanganhibah,
c. penerimaan nonhalal
d. dana sosial lainnya
2. Penggunaan sumber dana kebajikan yang disalurkan melalui
LAZNAS BSM 3.
Jumlah dana kebajikan 4.
Keuntungankerugian selisih kurs 5.
Kenaikanpenurunan dana kebajikan 6.
Saldo awal dana kebajikan 7.
Saldo akhir dana kebajikan Dari paparan di atas, dapat diketahui bahwa hampir seluruh komponen
sesuai dengan penjelasan yang terdapat pada PSAK No. 101. Perbedaannya, di
43
Bank Syariah Mandiri, Laporan Keuangan Tahunan 2013
dalam laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan Bank Syariah Mandiri menambahkan informasi mengenai keuntungankerugian selisih kurs untuk
valuta asing.
44
Dalam penyaluran dana kebajikan melalui LAZNAS BSM, BSM hanya menyalurkan sebagian dari jumlah keseluruhan dana kebajikan.
45
Sedangkan sisa dana kebajikan yang belum disalurkan dianggap sebagai saldo. Sumber dana kebajikan pada Bank Syariah Mandiri tidak berasal dari
infak atau sedekah langsung dari nasabah atau umum,
46
karena BSM tidak menerima infak atau sedekah dan hanya bertindak sebagai penyalur dana
kebajikan yang berasal dari BSM itu sendiri, misalnya denda atau penerimaan nonhalal. Adapun lembaga yang berperan untuk menerima infak, sedekah
maupun wakaf adalah LAZNAS BSM.
47
Sumber dana kebajikan yang berasal dari denda merupakan hasil dari denda nasabah akibat kelalaian dalam pembayaran. Dendasanksi diberikan
kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran dengan sengaja dikenakan denda berupa sejumlah uang yang besarnya tidak
ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana
yang berasal dari dendasanksi diperuntukkan untuk dana sosialkebajikan.
48
Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang dikenakan kepada debitur
karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
44
Hasil wawancara peneliti dengan Pak Hairudin kepala bagian Pelaporan divisi Accounting Bank Syariah Mandiri pada hari Rabu, 4 Maret 2015 pukul 17.00-20.00
45
Hasil wawancara peneliti dengan Pak Hairudin kepala bagian Pelaporan divisi Accounting Bank Syariah Mandiri pada hari Rabu, 4 Maret 2015 pukul 17.00-20.00
46
Hasil wawancara peneliti dengan Pak Hairudin kepala bagian Pelaporan divisi Accounting Bank Syariah Mandiri pada hari Rabu, 4 Maret 2015 pukul 17.00-20.00
47
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian Accounting Bank Syariah Mandiri
48
Bank Syariah Mandiri. Laporan Keuangan Tahunan 2013, Jakarta, 2013 h. 379
Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas biaya tunggakan tersebut, namun digunakan
sebagai dana kebajikan.
49
Sumber dana kebajikan yang berasal dari penerimaan nonhalal biasanya berasal dari transaksi dengan bank konvensional. Dalam PSAK No.
101 dijelaskan pendapatan non-halal antara lain adalah penerimaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah antara lain penerimaan jasa giro atau bunga
yang berasal dari bank umum konvensional yang dana ditempatkan disana untuk tujuan yang berkaitan dengan kegiatan dan operasional bank.
50
Bank syariah tidak diperkenankan untuk menjadikan penerimaan nonhalal atau
bunga dari bank konvensional ditempatkan pada di kolom pemasukan bank.
51
Di dalam PSAK No. 101 dijelaskan dana kebajikan dapat digunakan untuk dana kebajikan produktif, sumbangan, maupun kegiatan sosial lainnya.
Sedangkan pada laporan sumper dan penggunaan dana kebajikan BSM, penggunaan dana kebajikan pada Bank Syariah Mandiri bekerja sama dengan
Lembaga Amil Zakat Bank Syariah Mandiri LAZNAS BSM. Sehingga dana kebajikan disalurkan kepada LAZNAS BSM dan pengelolaan seluruhnya
dilakukan oleh pihak LAZNAS. Hal tersebut bertujuan agar bank dapat fokus dalam kegiatan bisnis dan LAZNAS fokus dengan kegiatan sosial. Dalam
pelaporannya BSM tetap memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kegiatan
49
Bank Syariah Mandiri. Laporan Keuangan Tahunan 2013, Jakarta, 2013 h. 439
50
Sofyan Harahap, Kerangka Teori dan Tunjuan Akuntansi Syariah, Jakarta, 2008, Pustaka Quantum, h. 312
51
Analisis hasil wawancara peneliti dengan Bagian Accounting Bank Syariah Mandiri
sosial BSM sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada publik dalam laporan Corporate Social Responsibilities CSR.
52