Titik leleh : Elusidasi struktur senyawa hasil reduksi
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.8 Spektrum IR senyawa hasil reduksi Terdapat pita serapan pada bilangan gelombang v 1650-1600 cm
-1
menunjukan keberadaan aromatik serta muncul serapan pada bilangan gelombang v 825,57 cm
-1
yang menunjukkan aromatik disubstitusi para.C- H alifatik ditemukan pada bilangan gelombang v 2946,39 cm
-1
, dan pada bilangan gelombang v 1227,74 terdapat C-O yang berikatan pada
aromatik. Pita serapan bilang gelombang v 1708 dan 1328,05 merupakan serapan spesifik dari gugus C=O karbonil dan C-O menunjukkan adanya
gugus karboksilat dan diperkuat dengan munculnya pita serapan pada bilangan gelombang v 3100-2700 cm
-1
. Hal ini menunjukkan bahwa modifikasi telah berhasil merubah gugus ester pada EPMS menjadi
karboksilat.
500 750
1000 1250
1500 1750
2000 2500
3000 3500
4000 1cm
22.5 30
37.5 45
52.5 60
67.5 T
2 9
4 6
.3 9
1 8
8 6
.4 6
1 7
8 .0
4 1
3 2
8 .0
5 1
2 2
7 .7
4 1
1 1
4 .9
1 3
.0 3
9 6
7 .3
4 8
2 5
.5 7
7 7
7 .3
5 6
8 7
.6 5
EPMS-2
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3 Daerah spektrum IR senyawa hasil reduksi Ikatan
Daerah Absorbsi v, cm
-1
OH 3100-2700
C-H alifatik 2946,39
C=O 1708
C=C aril 1650-1600
C-O 1328,05
C-O aril 1227,74
Aromatik posisi para 825,57
Analisa kedua menggunakan GCMS, senyawa hasil reduksi muncul pada waktu retensi 9,648 yang memiliki berat molekul 178 dengan
fragmentasi 161; 133; 107; 89; 77; 63 Gambar 4.9. Hasil fragmentasi yang terjadi pada senyawa hasil reduksi adalah :
H
3
C O
O OH
H
3
C O
O H
3
C O
CH
2
H
3
C O
CH CH
+
M
+
= 178 mz = 161
mz = 133
mz = 107 mz = 77
+ -CO
-OCH
3
+
+ +
-OH
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.9 Kromatogram GCMS senyawa hasil reduksi Data analisa IR dan GCMS diperkuat dengan analisa
1
H-NMR adapun hasil analisis senyawa hasil reduksi ditunjukkan pada tabel 4.4 dan
gambar 4.10
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.10 Spektrum
1
H-NMR senyawa hasil reduksi Tabel 4.4 Hasil analisis spektrum
1
H-NMR 500 MHz EPMS dan senyawa hasil reduksi
Posisi pergeseran kimia
ppm EPMS CDCl
3
Senyawa hasil reduksi CD
3
OD 1
1,33 t, 3H, J=7,15 ---
2 4,25 d, 2H, J=7,15
--- 4
6,31 d, 1H, J=15,6 7,62 d, 1H, J= 15
5 7,65 d, 1H, J=16,25
6,35 d, 1H, J= 15 7
6,90 d, 1H, J=9,05 6,96 d, 1H, J= 10
8 7,47 d, 1H, J=8,45
7,54 d, 1H, J= 10 10
7,47 d,1H, J=8,45 7,54 d, 1H, J= 10
11 6,90 d, 1H, J=9,05
6,96 d, 1H, J= 10 12
3,82 s, 3H 3,82 s,3H
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.11 Struktur senyawa hasil reduksi Sinyal di pergeseran kimia 3,83 3H berbentuk singlet, lebih
downfield karena berikatan dengan oksigen -OCH
3
. Pergeseran kimia pada 7,62 1H berbentuk doublet berhubungan dengan pergeseran kimia
6,35 1H berbentuk doublet, dengan rentang konstanta kopling yang sama yaitu 15 Hz, bentuk ini adalah gugus olefin dengan proton berkonfigurasi
trans. Kemudian pada pergeseran kimia 6,96 – 7,54 4H merupakan
proton-proton dari benzen dengan 2 substitusi. Sinyal ini adalah sinyal dari H 711 dan H 810, karena pola sinyal menunjukan bahwa 2 proton yang
ekivalen terkopling secara ortho dengan 2 proton yang ekivalen lainnya.
O CH
3
O O
CH
3
NaBH
4
+ Metanol Refluks 3 jam
O CH
3
OH O
Gambar 4.12 Reaksi Reduksi Etil p-metoksisinamat Sehingga dari data interpretasi IR, GCMS,
1
H-NMR, dapat ditarik kesimpulan bahwa senyawa hasil reduksi dari etil p-metoksisinamat adalah
asam p-metoksisinamat.