Tabel 2.3 Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis
9
Nama Obat Efek Samping Obat
Isoniazid Neuropati perifer dapat dicegah dengan pemberian B6, hepatotoksik
Rifampisin Sindrom flu, hepatotoksik
Streptomisin Nefrotoksik, gangguan nervus VIII kranial
Etambutol Neuritis optika, nefrotoksik, skin rashdermatitis
Etionamid Hepatotoksik, gangguan pencernaan
PAS Hepatotoksik, gangguan pencernaan
Cycloserin Seizure kejang, depresi, psikosis
Sumber tabel dari Amin Z, Bahar S. Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir. Dalam Sudoyo Aru, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: InternaPublishing Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam; 2009. Halaman 2245
2.1.7. Preventif Tuberkulosis
1. BCG Untuk mencegah meluasnya TB, maka pada anak berusia 0-2
bulandiberikan imunisasi Bacille Calmette-Guérin BCG. Dosis untuk bayi sebesar 0,05 ml dan untuk anak 0,10 ml, diberikan intrakutan daerah insersi otot
deltoid kanan. Bila BCG diberikan lebih dari 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin mantoux terlebih dahulu. Insiden TBC anak yang mendapat TB
berhubungan dengan kualitas vaksin yang digunakan, pemberian vaksin, jarak pemberian vaksin dan intensitas pemaparan infeksi. BCG efektif terutama untuk
mencegah TBC milier, meningitis, dan spondilitis TBC pada anak sedikitnya 75. BCG ulangan tidak dianjurkan mengingat efektifitas perlindungannya hanya
40, sekitar 70 TBC berat mempunyai parut BCG. BCG relatif aman, jarang ada efek samping serius, yang sering diketemukan ulserasi lokal dan limfadenitis
dengan insidensi 0,1-1. Kontraindikasi pemberian imunisasi BCG yaitu defisiensi imun, infeksi berat, dan luka bakar.
11,12
2. Kemoprofilaksis Kemoprofilaksis primer bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi
TBC pada anak, diberikan isoniazid INH dengan dosis 5-10 mgkg BBhari,
dosis tunggal, pada anak yang kontak dengan TBC menular, terutama dengan BTA sputum positif, tetapi belum terinfeksi, serta anak yang belum pernah
diimunisasi BCG uji tuberkulin negatif. Obat dihentikan jika sumber kontak sudah tidak menular lagi dan anak ternyata tetap tidak terinfeksi sesudah uji
tuberkulin ulangan.
11,12
Kemoprofilaksis sekunder mencegah aktifnya infeksi sehingga anak tidak sakit, diberikan pada anak telah terinfeksi, tetapi belum sakit, ditandai
dengan uji tuberkulin positif, klinis, dan radiologis normal. Anak yang mendapat kemoprofilaksis sekunder adalah usia balita, menderita morbili, varisela, dan
pertusis, mendapat obat imunosupresif yang lama sitotastik dan kortikosteroid, usia remaja, dan infeksi TBC paru, konversi uji tuberkulin dalam jangka waktu
kurang dari 2 bulan.
11,12
2.2. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Tingkat Pengetahuan TBC
Pemberian Imunisasi BCG
Karakteristik Ibu
Umur
Jumlah Anak
Pendidikan
Pekerjaan
Pendidikan Suami
Pendapatan Keluarga