Resolusi Dewan Keamanan PBB

36

BAB III BENTUK-BENTUK SANKSI YANG DIKENAKAN OLEH DEWAN

KEAMANAN PBB TERHADAP NEGARA-NEGARA ANGGOTANYA YANG TIDAK MEMATUHI PIAGAM

A. Resolusi Dewan Keamanan PBB

Resolusi Dewan Keamanan PBB adalah teks resmi yang dibentuk oleh Dewan Keamanan. Semua anggota PBB, sesuai dengan Piagam PBB, setuju untuk melaksanakan dan menerima keputusan Dewan Keamanan. Dewan Keamanan dapat mengambil langkah-langkah untuk memelihara atau memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. Tindakan tersebut dapat berupa sanksi ekonomi danatau sanksi lain yang tidak melibatkan penggunaan kekuatan bersenjata untuk aksi militer internasional. Namun, jika Dewan Keamanan menganggap bahwa langkah-langkah itu tidak memadai atau telah terbukti tidak memadai, Dewan Keamanan akan mengambil tindakan lain yang lebih tegas yang dapat dilaksanakan oleh angkatan udara, angkatan laut, atau angkatan darat yang mungkin diperlukan untuk memelihara atau memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. Resolusi DK PBB adalah keputusan Dewan Keamanan PBB DK PBB dalam pemeliharaan dan atau pemulihan perdamaian dan keamanan internasional yang mempunyai kekuatan mengikat yang pada hakikatnya merupakan pencerminan suatu legitimasi internasional yang dikehendaki oleh prinsip dan tujuan PBB sesuai dengan piagam PBB tersebut. Tapi faktanya ada Negara– negara yang sedang bersengketa yang tidak mengindahkan resolusi Dewan Keamanan tersebut walaupun dalam Piagam PBB sudah tercantum dengan jelas tentang kekuatan mengikat dari resolusi tersebut terhadap negara–negara yang terlibat dalam sengketa internasional dan juga sanksi–sanksi bagi negara yang tidak mentaati resolusi tersebut. Sanksi tersebut bisa berupa tindakan yang menggunakan kekerasan tanpa kekuatan militer Pasal 41 Piagam PBB dan tindakan yang menggunakan kekuatan militer. Upaya pendudukan Israel di Palestina yang terakhir, terjadi pada awal tahun 2011 ini dimana pemerintahan Israel menyetujui pembangunan 32 perumahan baru di wilayah Pisgat Ze’ev dekat Yerusalem. Yang kemudian menyebabkan dibentuknya suatu rancangan resolusi yang hendak dijatuhkan kepada Israel. Tetapi, terjadi sebuah keanehan pada sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2011 untuk membahas resolusi DK PBB S201124. Diantara 15 anggota Dewan Keamanan PBB, hanya Amerika Serikat yang menolak menyetui resolusi yang mengecam pembangunan pemukiman Israel tersebut. Dengan veto AS ini, resolusi yang juga didukung Uni Eropa ini gagal untuk diadopsi. Uni Eropa menganggap bahwa pembangunan pemukiman Israel ini akan mengancam realisasi solusi dua negara yang telah menjadi tujuan proses perdamaian Israel-Palestina selama bertahun-tahun. 31 Dalam veto yang digunakannya Amerika Serikat seolah-olah melindungi Israel dari segala sanksi yang dapat diterima dari dunia internasional. Amerika Serikat sering berdalih bahwa sanksi yang diberikan untuk Israel bukanlah pilihan yang tepat untuk mendamaikan Palestina dan Israel. Meskipun sulit untuk dibuktikan, penggunaan veto oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB tidak 31 http:www.academia.edu7940161penggunaan_hak_veto_as_dalam_resolusi_PBB_me ngenai_pembangunan_pemukiman_yahudi_di_palestina diakses tanggal 21 April 2015. lepas dari kepentingan nasionalnya. Sehingga sering kali kebijakan yang diambil saat memilih menggunakan veto terkesan egois. Misalnya, kasus terbaru tentang Israel – Palestina yang telah disebutkan tadi, 14 dari 15 Dewan Keamanan PBB setuju bahwa pembangunan pemukiman Israel di wilayah Palestina adalah tindakan illegal, namun hanya Amerika Serikat tidak menyetujuinya sehingga keputusan tersebut tidak dapat dilaksanakan

B. Kekuatan Mengikat Resolusi Dewan Keamanan PBB