Adapun Pengeluaran Jenis Obat-obatan untuk menjaga kesehatan Unggas yang telah digunakan selama setahun yang lalu, termasuk yang di beli tetapi sudah dalam keadaan
rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Obat-obatan yang digunakan dapat berasal dari pembelian, buatan sendiri atau dari lainnya misal diberi pihak lain.
Sediaan Biologik adalah obat hewan atau Unggas yang meliputi Vaksin, Serum dan bahan diagnostika biologik untuk hewan atau Unggas. Sediaan Premik adalah obat hewan atau
Unggas yang meliputi tumbuhan Pakan Feed Addictire dan pelengkap Pakan Feed Suplement yang masih dicampurkan pada Pakan atau minum untuk mendapatkan
keenceran tertentu. Sediaan Farmasetik adalah obat hewan atau Unggas yang meliputi antara lain Vitamin, Kosmetika, Aquadest dan sebagainya.
Obat-obat ternak Unggas tradisional buatan sendiri misal jamu termasuk kategori ini. Jasa peternakan meliputi jasa pelayanan kesehatan ternak, jasa pemacekan ternak, jasa
penetasan ternak, dan jasa pelayanan peternakan lainnya.
2.3 Metode Analisa Data
Data akan diproyeksikan untuk beberapa tahun kedepan dengan menggunakan Metode Matematika, yaitu Metode Geometri Prathama, Dasar-dasar Demografi, 2004
Rumus :
Universitas Sumatera Utara
log log
log 1 + r
=
= -1
Dimana : Pn
= jumlah produksi pada tahun n Po
= jumlah produksi pada tahun awal r
= tingkat pertumbuhan produksi n
= jangka waktu antara Po dan Pn
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia
Badan Pusat Statistik BPS merupakan badan miik pemerintah yang berfungsi sebagai sumber informasi baik perkembangan kegiatan perekonomian Indonesia ataupun aspek
kesejahteraan sosial. Sebelum perkembangan berdirinya Badan Pusat Statistik, BPS terlebih dahulu melalui empat masa pemerintahan di Indonesia antara lain:
3.1.1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada masa Hindia Belanda tahun 1920, Kantor Statistik Pertama didirikan oleh direktur Pertanian, kerajinan, dan perdagangan Directur Van Nijeverheid en Handle, dan
Universitas Sumatera Utara
berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya tiap-tiap wakil departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan
tindakan yang mengarah sejauh mungkin untk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama center Kantoor Voor de Statistiek CKS atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta.
Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Uitvoer en Accijnsen IUA yang disebut sekarang Kantor Bea dan
Cukai.
3.1.2. Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini, CKS juga
diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3. Masa Kemerdekaan Republik
Universitas Sumatera Utara
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI
Kantor Penyelidikan Perangkatan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini
pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan edaran kementrian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219S.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS berasda dibawah dan
bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga KPS dibawah dan bertanggung jawab kepada
menteri perekonomian, selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099m KPS dibagi menjadi 2dua bagian, yaitu bagian research yang disebut
Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi kementrian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk
selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang semula menjadi tanggung
jawab dan wewenang berada dibawah perdana menteri.
3.1.4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Universitas Sumatera Utara
Pada pemerintahan orde Baru, khusunya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat,
akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur Organisasi :
1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 Organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintahan No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, suasana
dan tata kerja Biro Pusat Statistik. 4.
Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5.
Keputusan presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS 6.
Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7.
PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintahan No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1980
ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU
No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus
mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
Universitas Sumatera Utara
3.1.5. Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, badan pusat statistik dibagi dalam 4 empat program yaitu :
a. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik.
b. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
c. Progam pendidikan dan Aperatur Negara.
d. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aperatur Negara.
Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan rasional, didukung sumber daya
manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional
Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran
masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu pengetahuan statistik.
3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik