Peramalan Tingkat Populasi Ternak Unggas Pada Tahun 2012 Di Sumatera Utara

(1)

PERAMALAN TINGKAT POPULASI TERNAK UNGGAS

PADA TAHUN 2012 DI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

AYU HARLINA

072407084

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

PERAMALAN TINGKAT POPULASI TERNAK UNGGAS PADA TAHUN 2012 DI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

AYU HARLINA 072407084

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN TINGKAT POPULASI TERNAK

UNGGAS PADA TAHUN 2012 DI SUMATERA UTARA

Nama : AYU HARLINA

Nomor Induk Mahasiswa : 072407084

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui/Disetujui Oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.sc (Drs. Ramli Barus, M.Si) NIP.19640109 198803 1 004 NIP. 19551228 198703 1 003


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN TINGKAT POPULASI TERNAK UNGGAS PADA TAHUN 2012 DI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

AYU HARLINA 072407084


(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada terkira atas segala kenikmatan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Salawat beserta salam kepada junjungan mulia Rasulullah saw beserta keluarga dan sahabat.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada jurusan Statistika program Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penghargaan dan rasa terima kasih yang tulus Adinda ucapkan kepada Ayahanda (Suwarno) dan Ibunda tercinta (Siti Aminah) yang telah membesarkan, mendidik, dan memberi motivasi baik moril maupun materil kepada Adinda, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari bantuan serta sokongan berbagai pihak. Untuk itu izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy marlianto, M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU

2. Bapak Saib Suwilo, M.Sc, Selaku Ketua Jurusan D-3 Statistika dan Ilmu Komputer FMIPA USU

3. Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Penulis dalam Penulisan Tugas Akhir ini

4. Seluruh Staf dan pegawai program studi D-3 Statistika FMIPA USU

5. Kakak-kakakku (Hafni Zahara, Eriana Vita, Lia Fadlina) yang telah memberi dukungan serta bantuan materil dan sepupu-sepupuku (Erna Sasmita, Masrida Fitriani), dan orang terdekat (Prima) serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

6. Teman-temanku (Jenny Fridayanti, Mimi, Devi, Novi, Eka, Yunita, Desi) makasih atas dukungannya sewaktu mengerjakan Tugas Akhir dan lelucon-leluconnya sewaktu kuliah, dan khusus kepada (Iin Sundari) makasih karena telah memberikan ijin untuk beristirahat di kosannya, semoga kita tergolong dalam orang-orang yang sukses kelak amin. Buat Lisa sahabatku makasih atas dukungannya yang selalu menghibur dan menemani hari-hariku. Kepada teman-teman STAT 2007 s/d 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Thank’s for all.

Akhirul kalam penulis memanjatkan doa Kepada Allah SWT agar segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT. Semoga apa yang penulis perbuat akan selalu diberkati oleh sang pemilik ilmu. Amin Ya Rabbal Alamiin


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 2

1.5 Lokasi Penelitian 3

1.6 Metodologi Penelitian 3

1.7 Metode Analisis yang Digunakan 4

1.8 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Proyeksi 8

2.1.1 Peranan Proyeksi 8

2.2 Produksi 9

2.2.1 Faktor-Faktor Produktivitas Peternakan Unggas 10

2.3 Metode Analisa Data 12

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia 14

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 14

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 15

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 15

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 16

3.1.5 Program Pengembangan Statistik 16

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik 18

3.2.1 Kedudukan,Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik 18 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data 24

4.2 Proyeksi Produksi Ayam Petelur pada Tahun 2012

di Sumatera Utara 28

4.3 Proyeksi Produksi Ayam Pedaging pada Tahun 2012

di Sumatera Utara 31

4.4 Proyeksi Produksi Ayam Kampung pada Tahun2012

di Sumatera Utara 33


(7)

di Sumatera Utara 35 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi 38

5.2 Microsoft Excel 39

5.3 Pengisian Data 40

5.4 Pembuatan Grafik 42

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 44

6.2 Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 47


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Banyaknya Produksi Peternakan Unggas pada tahun

1999-2008 di Sumatera Utara 24

Tabel 4.2 Proyeksi Produksi Peternakan Unggas tahun 2012


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Grafik Tingkat Produksi Peternakan Unggas

Periode tahun 1999-2008 di Sumatera Utara 25 Gambar 4.2 Grafik Tingkat Produksi Peternakan Unggas


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ada tiga jenis unggas populer penghasil telur konsumsi, yaitu ayam ras petelur, itik dan puyuh. Ketiganya menjadi sumber penghasil kebutuhan telur di Indonesia. Usaha peternakan unggas petelur masih terbuka lebar. Pasalnya kebutuhan telur di Indonesia setiap tahun selalu meningkat , terutama menjelang hari raya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga juga ikut meningkat. Di tambah dengan sektor pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran juga ikut menyerap pasar telur di Indonesia.

Seorang pengamat agribisnis pernah mengungkapkan, agar tetap bertahan, pelaku usaha harus memaksimalkan pasar domestik. Dengan perhitungan pendapatan perkapita penduduk Indonesia di tahun 2008 yang sudah mencapai US$ 2.300 dan jumlah penduduk 215 juta. Ini merupakan pangsa pasar besar, indikasi pasar domestik bisa lebih besar dari pasar eropa.


(11)

Dalam hal ini, penulis menggunakan metode geometri. Maka dari itu, penulis marasa terdorong untuk menganalisa dan melakukan peramalan peternakan unggas yang berjudul :

“PERAMALAN TINGKAT POPULASI TERNAK UNGGAS PADA TAHUN 2012 DI SUMATERA UTARA”

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana meramalkan tingkat populasi ternak unggas pada tahun 2012 di Sumatera Utara tersebut. Dimana peningkatan populasi ternak unggas setiap tahunnya dapat diketahui apakah bertambah atau berkurang.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju maka perlu membuat batasan ruang lingkup permasalahan. Sebagai pembatasan masalah ini adalah hanya terbatas pada analisa untuk mengetahui dan memperkirakan tingkat populasi ternak unggas pada tahun 2012 di Sumatera Utara.


(12)

Adapun maksud dari penulis ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data, yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan rakyat.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran berapa besarnya tingkat populasi ternak unggas kalau di ramalkan pada tahun 2012 yang akan datang sesuai dengan data-data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan oleh penulis.

1.5 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Peramalan Tingkat Populasi ternak unggas Pada Tahun 2012 di Sumatera Utara berdasarkan data tahun 1999-2008 diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jln. Asrama No.179 Medan.

1.6 Metodologi Penelitian


(13)

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis melakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

1.7 Metode Analisis Yang Digunakan

Perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan seberapa besar tingkat populasi pada tahun 2009-2012 di Sumatera Utara dengan menggunakan Metode Geometri (pertumbuhan bertahap).


(14)

Geometri adalah pertumbuhan bertahap (discrate) dimana dalam grafik di tiap tahun merupakan satu tahap.

Adapun rumus proyeksi geometri adalah sebagai berikut: =

Dimana :

= jumlah populasi ternak kecil pada tahun n

= jumlah populasi ternak kecil pada awal tahun

r = tingkat pertumbuhan populasi ternak kecil

n = jangka waktu dalam tahun

1.8. Sistematika Penulisan

Adapun sestematika penulisan “Tugas Akhir” sesuai dengan buku panduan Tugas Akhir dan secara garis besar dibagi dalam 6 Bab yaitu:


(15)

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan uraian teoritis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah tugas akhir.

BAB 3: SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

Pada Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik. Dimana Badan Pusat Statistik sangat berperan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan.

BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis membahas tentang cara menggunakan rumus yang telah ditentukan oleh penulis untuk melakukan evaluasi terhadap penelitian.


(16)

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analitis penelitian. Dalam hal ini Microsoft excel sedikit berperan dalam pembuatan grafik dari hasil data-data yang telah dianalisa oleh penulis.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Proyeksi

Proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang berdasarkan data yang telah ada. Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang seperti proyeksi ternak unggas untuk empat tahun yang akan datang.

Hasil proyeksi menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang, untuk menghindari atau mengurangi tingkatan resiko dari kesalahan, Maka diperlukan asumsi-asumsi yang dibuat oleh pihak pengambil keputusan, yang didukung oleh proyeksi tentang tingkat kemampuan populasi peternakan di masa depan secara objektif.

Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dan kenyataan sekecil mungkin. Dirumuskan :


(18)

error = hasil ramalan – kenyataan

jadi, bila errornya kecil bisa mendekati nol, maka ramalan ini dapat dikatakan ramalan yang baik.

2.1.1 Peranan Proyeksi

Jika dikaitkan dengan masalh manajemen, maka proyeksi dapat digunakan sebagai berikut : 1. Dasar evaluasi, agar realisasi hasil kerja di lapangan sesuai dengan proyeksi yang telah

ditetapkan.

2. Alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi tersebut agar bisa diketahui seluruh kesalahan atau penyimpangan yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan atau korelasi.

3. Dasar suatu perencanaan, agar suatu perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada sehingga dapat dicegah terjadi suatu perencanaan yang ambisius dan sulit untuk dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan personil, kemampuan pembiayaan (keuangan) serta kemampuan material.

2.2 Produksi

Produktivitas peternakan akan meningkat secara tajam di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Peternakan , kebutuhan (konsumsi) telur ayam ras mencapai 252.597 kg per tahun dan telur ayam kampung 314.073 kg per tahun. Sedangkan populasi ternak Itik pada tahun 2003


(19)

adalah sebanyak 476.060 ekor, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,34 % per tahun. Dari produksi tersebut, diperkirakan produksi telur Itik sebanyak 34 juta butir per tahun atau 2.125 ton per tahun. Produksi ternak Itik digunakan untuk memenuhi pasar lokal dan Bali, oleh sebab itu di Sumatera Utara produksi Itik tidak sebaik produksi Ayam Ras. Usaha peternakan unggas petelur masih terbuka lebar. Pasalnya, kebutuhan telur di Indonesia setiap tahun selalu meningkat, tetutama menjelang hari raya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga juga ikut meningkat. Di tambah dengan sektor pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran juga ikut menyerap pasar telur di Indonesia.

2.2.1 Faktor-Faktor Produktivitas Peternakan Unggas

Harga pakan ternak unggas di Sumut mengalami kenaikan akibat tingginya harga komoditi jagung sehingga beberapa peternak unggas mengalami kerugian. Harga pakan terpaksa naik karena bahan bakunya yaitu jagung harganya tinggi. Tapi memang kondisi sekarang harga telur di pasaran jauh dari modal, sehingga memberatkan peternak unggas. Harga pakan ternak yang menembus Rp3.300/kg untuk layer dan Rp4.900 /kg ayam boiler tidak terlalu dipermasalahkan oleh peternak unggas karena kenaikan masih dalam kondisi stabil. Hanya saja dengan daya beli masyarakat yang turun, mengakibatkan harga telur di tingkat peternak , menurun yakni Rp560 perbutir atau juh dari modal yang menembusRp650 perbutirnya.

Pakan Jadi dari pabrik untuk Unggas terdiri dari Complete Feed atau biasa disebut sebagai Ransum yang juga terdiri dari :


(20)

a. Petelur Starter diberikan saat usia ayam 0 – 8 minggu. b. Petelur Grower diberikan saat usia ayam 9 – 20 minggu. c. Petelur Layer diberikan saat usia ayam 21 – 75 minggu.

2. Pakan Ayam Ras Pedaging

a. Broiler Starter diberikan saat usia ayam 0 – 4 minggu. b. Broiler Finisher diberikan saat usia ayam 5 – 8 minggu.

Complete Feed atau Ransum merupakan jenis Pakan yang dapat diberikan langsung (tidak perlu dicampur dengan bahan makanan lain) dalam penggunaannya. Semi Complete Feed biasa disebut Konsentrat yaitu : Pakan Unggas kemasan buatan pabrik yang dalam penggunaannya harus dicampur dengan dedak atau jagung.

Pakan lainnya terdiri dari : a. Gabah

b. Jagung

c. Biji-bijian lainnya, meliputi sorgum, cantel dan sebagainya.

d. Kacang-kacangan, meliputi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang tonggak, kacang kecipir, kacang merah, kacang kopri, biji lantoro dan sebagainya.

e. Umbi-umbian, meliputi ubi kayu, ubi jalar, keladi, bonggol pisang dan sebagainya.

f. Tepung olahan berasal dari bahan olahan asal hewan seperti : tepung ikan, tepung udang, tepung bekicot, tepung tulang, tepung daging, tepung kerang, tepung kulit, tepung susu dan sebagainya. Tepung lain-lain terdiri dari tepung daun, tepung jagung, tepung beras, teping terigu, dan tepung goplek.


(21)

Adapun Pengeluaran Jenis Obat-obatan untuk menjaga kesehatan Unggas yang telah digunakan selama setahun yang lalu, termasuk yang di beli tetapi sudah dalam keadaan rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Obat-obatan yang digunakan dapat berasal dari pembelian, buatan sendiri atau dari lainnya (misal diberi pihak lain).

Sediaan Biologik adalah obat hewan atau Unggas yang meliputi Vaksin, Serum dan bahan diagnostika biologik untuk hewan atau Unggas. Sediaan Premik adalah obat hewan atau Unggas yang meliputi tumbuhan Pakan ( Feed Addictire) dan pelengkap Pakan (Feed Suplement) yang masih dicampurkan pada Pakan atau minum untuk mendapatkan keenceran tertentu. Sediaan Farmasetik adalah obat hewan atau Unggas yang meliputi antara lain Vitamin, Kosmetika, Aquadest dan sebagainya.

Obat-obat ternak Unggas tradisional buatan sendiri misal jamu termasuk kategori ini. Jasa peternakan meliputi jasa pelayanan kesehatan ternak, jasa pemacekan ternak, jasa penetasan ternak, dan jasa pelayanan peternakan lainnya.

2.3 Metode Analisa Data

Data akan diproyeksikan untuk beberapa tahun kedepan dengan menggunakan Metode Matematika, yaitu Metode Geometri (Prathama, Dasar-dasar Demografi, 2004)


(22)

log log

log ( 1 + r )

=

=

-1

Dimana :

Pn = jumlah produksi pada tahun n Po = jumlah produksi pada tahun awal r = tingkat pertumbuhan produksi n = jangka waktu antara Po dan Pn


(23)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan badan miik pemerintah yang berfungsi sebagai sumber informasi baik perkembangan kegiatan perekonomian Indonesia ataupun aspek kesejahteraan sosial. Sebelum perkembangan berdirinya Badan Pusat Statistik, BPS terlebih dahulu melalui empat masa pemerintahan di Indonesia antara lain:

3.1.1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa Hindia Belanda tahun 1920, Kantor Statistik Pertama didirikan oleh direktur Pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van Nijeverheid en Handle), dan


(24)

berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya tiap-tiap wakil departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.

3.1.2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini, CKS juga diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.


(25)

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkatan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan edaran kementrian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/S.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) berasda dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri perekonomian, selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099/m KPS dibagi menjadi 2(dua) bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi kementrian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana menteri.


(26)

Pada pemerintahan orde Baru, khusunya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur Organisasi :

1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 Organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintahan No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, suasana dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1980 ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.


(27)

3.1.5. Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, badan pusat statistik dibagi dalam 4 (empat) program yaitu :

a. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik. b. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.

c. Progam pendidikan dan Aperatur Negara.

d. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aperatur Negara.

Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan rasional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu pengetahuan statistik.

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik


(28)

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugas berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No. 16 tentang Statistik

2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan Pemerintah No. 15 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik

Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik yaitu :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang statistik.

2. Menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik. 3. Penyelenggaran statistik dasar.

4. Koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah lembaga, organisasi, perseorangan, dan unsur masyarakat lainnya.

5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik.

6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi.

7. Penyebarluasaan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar stastistik bagi masyarakat.


(29)

8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik.

9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.

Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik didalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan signifikasi baik dalam lingkungan masing-masing antara satuan umit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan Instansi lainnya di luar BPS sesuai dengan bidang masing-masing.

Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sebagaimana dibuat dalam lampiran struktur organisasi kantor BPS Provinsi Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata usaha

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan


(30)

Uraian tugas bagian Tata Usaha : 1. Menyusun progran kerja tahunan bagian.

2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS propinsi dan menyimpannya ke BPS.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan atau percetakan ke arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan,

pembendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

Sedang bidang penunjang BPS ada 3 (tiga) bidang yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri serta BPS kontraksi pertambangan dan energi.

Uraian tugas Bidang Statistik : a. Menyusun program tahunan bidang.

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan, energi, dan statistik produksi lainnya yang di tentukan.


(31)

c. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik produksi.

d. Membantu Kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan.

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan tugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan.

f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

2. Bidang Statistik Distribusi

Bidang Statistik ditribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS harga konsumen, dan perdagangan besar, BPS keuangan dan harga produsen serta BPS niaga dan jasa.

Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi : a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS distribusi adalah meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga produsen, niaga dan jasa, serta statistik distribusi lainnya.

c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik.

d. Membantu Kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyek untuk menyiapkan program tugas lapangan.

e. Mengatur dan mongkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.


(32)

f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

3. Bidang Statistik Kependudukan

sBidang BPS kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS Demografi, dan rumah tangga, BPS tenaga kerja, serta BPS kesejahteraan.

Uraian tugas Bidang Statistik Kependudukan

a. Menyusun program tahunan bidang

b. Yang termasuk ruang lingkup bidang BPS Statistik Kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kpendudukan.

c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik kependudukan.

d. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyeksi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan.

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.


(33)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang didapat tidak melalui survey (pendataan langsung). Data didapat dari Badan Pusat Statistisk Sumatera Utara.

Tabel 4.1. Banyaknya Produksi Peternakan Unggas pada tahun 1999-2008 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila 1999 10.921.077 20.154.215 19.736.970 2.210.690 2000 16.863.436 26.893.165 20.532.960 2.223.951 2001 13.825.929 27.565.494 21.361.054 2.237.295 2002 14.128.403 38.809.173 22.222.545 2.250.717 2003 14.436.402 49.218.125 23.118.780 2.264.221 2004 13.826.970 38.045.260 23.128.148 2.277.806

2005 6.190.175 35.568.236 21.280.380 1.994.803

2006 7.065.566 34.030.041 20.153.175 2.204.287

2007 8.224.445 42.874.471 16.342.700 3.537.444

2008 67.698.504 42.891.621 11.349.742 2.908.280 Sumber : BPS Sumatera Utara


(34)

Bila dilihat dari tabel, terjadi penurunan baik Ayam Petelur, Ayam Kampung, dan Itik dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat melalui grafik berikut:

Gambar 4.1 Tingkat Produksi Peternakan Unggas periode tahun 1999-2008 di Sumatera Utara

Sebelum memproyeksikan produksi populasi peternakan Unggas harus lebih dulu diketahui tingkat produksi peternakan Unggas pada setiap tahun, disingkat dengan (r). Untuk mencari r dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

1. Tingkat produksi ayam petelur :

Tahun 1999 = 10.921.077

Tahun 2008 = 7.698.504

Rumus : =

= = 10.921.077

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila


(35)

= = 7.698.504

n = 9 tahun

r = …?

Sehingga : =

=

7.698.504 =

=

log = log

9 log (1 + r) = log 0,7049

log (1 + r) =

log (1 + r) = -0,01687

(1 + r) = -0,01687 (antilog)

(1 + r) = 0,9619

r =

r = -0,0381

r = -0,038


(36)

Dari perhitungan didapat bahwa tingkat produksi ayam petelur di Sumatera Utara sebesar -3,8%. Hal ini berarti ayam petelur mengalami penurunan 3,8% setiap tahunnya.

Pengelolaan ayam petelur yang baik adalah sangat penting untuk memperoleh tingkat produksi telur yang tinggi. Apabila ayam petelur dipupuk sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan, maka kita harus tumbuh berkesinambungan sepanjang masa perkembangannya. Pedoman berikut ini dapat membantu dalam mensukseskan proses pertumbuhan dan perkembangan ayam petelur selama masa pertumbuhannya :

a. Ruangan : Untuk setiap 100 ayam petelur harus memiliki ruang antara 25 sampai 100 . Sediakan 0,2 sampai 0,3 per ayam apabila di biarkan tumbuh diluar kandang.

b. Makanan : Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik diddepan ayam sepanjang waktu. Pakan yang komplit dari pabrik biasanya telah mengandung semua nutrisi yang diperlukan. Pengoplosan pakan dengan menambahkan pakan dari luar (misalnya jagung) dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan yang pada akhirnya hasil yang diperoleh akan mengecewakan.

c. Air : Pada masa pertumbuhannya ayam petelur akan banyak minum dan membutuhkan banyak air untuk menjaga pertumbuhannya yang normal. Air harus tetap segar dan dingin. Air mancur dijaga agar senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap hari.

d. Peneduh : Pada musim panas, ayam petelur akan merasa lebih nyaman apabila diberi tempat meneduh.


(37)

e. Pisahkan Ayam Petelur Muda dari yang Lebih Tua : Ini akan menolong mengurangi kemungkinan menyebarnya penyakit dari induk ayam yang lebih tua yang lebih muda.

f. Tempat Berteduh : Sediakan satu tempat berteduh yang berukuran 3 4 meter untuk tiap hari 100 sampai 125 ayam petelur.

g. Pencegahan Parasit : Ayam petelur dapat terkena penyakit cacing. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, terdapat sejumlah obat yang dapat dipergunakan untuk mencegah parasit pada ayam yang datangnya dari dalam. Dengan pengelolaan dan sanitasi yang baik dapat membantu mengurangi terjangkitnya parasit. Periksalah beberapa ayam petelur dari waktu ke waktu untuk parasit yang datangnya dari luar seperti kutu ayam.

h. Lindungi Dari Musuhnya : Yakinkan bahwa binatang pemangsa tidak dapat memasuki bangunan tempat ayam tidur di malam hari.

4.2. Proyeksi Produksi Ayam Petelur pada Tahun 2012 di Sumatera Utara

Rumus : =

Dengan : = =…?

= = 7.698.504

n = 4 tahun


(38)

Sehingga : =

= 7.698.504

= 7.698.504

= 7.698.504 (0,856090541)

= 6.590.616,4

= 6.590.616

Dari hasil proyeksi didapat bahwa pada tahun 2012 diperkirakan produksi peternakan ayam petelur mengalami penurunan sebesar 6.590.616 ekor.

2. Tingkat produksi ayam pedaging :

Tahun 1999 = 20.154.215

Tahun 2008 = 42.891.621

Rumus : =

= = 20.154.215

= = 42.891.621

n = 9 tahun

r = …?


(39)

=

42.891.621 = 20.154.215

=

log = log

9 log (1 + r) = log 2,1282

log (1 + r) =

log (1 + r) = 0,0364

(1 + r) = 0,0364 (antilog)

(1 + r) = 1,0874

r = 1,0874-1

r = 0,0874

r = 0,087

r = 8,7%

Dari perhitungan didapat bahwa tingkat produksi ayam pedaging di Sumatera Utara sebesar 8,7%. Hal ini berarti ayam pedaging meningkat 8,7% setiap tahunnya.


(40)

4.3. Proyeksi Produksi Ayam Pedaging pada Tahun 2012 di Sumatera Utara

Rumus : =

Dengan : = =…?

= = 42.891.621

n = 4 tahuns

r = 0,0874

Sehingga : =

= 42.891.621

= 42.891.621

= 42.891.621 (1,398161421)

= 59.969.409,7

= 59.969.410

Dari hasil proyeksi didapat bahwa pada tahun 2012 diperkirakan produksi peternakan ayam pedaging meningkat sebesar 59.969.410 ekor.

3. Tingkat produksi ayam kampung :

Tahun 1999 = 19.736.970


(41)

Rumus : =

= = 19.736.970

= = 11.349.742

n = 9 tahun

r = …?

Sehingga : =

=

11.349.742 = 19.736.970

=

log = log

9 log (1 r) = log 0,575

log (1 r) =

log (1 r) =

(1 r) = ( antilog )

(1 r) = 0,9404


(42)

r = 0,0596

r = 0,059 100

r = 5,9

Dari perhitungan didapat bahwa tingkat produksi ayam kampung di Sumatera Utara sebesar -5,9%. Hal ini berarti bahwa ayam kampung mengalami penurunan 5,9% setiap tahunnya.

4.4. Proyeksi Produksi Ayam Kampung pada Tahun 2012 di Sumatera Utara

Rumus : =

Dengan : = =…?

= = 11.349.742

n = 4 tahun

r = -0,0596

Sehingga : =

= 11.349.742 –


(43)

= 11.349.742 (0,782078742)

= 8.876.391,9

= 8.876.392

Dari hasil proyeksi didapat bahwa pada tahun 2012 diperkirakan produksi peternakan ayam kampung mengalami penurunan sebesar 8.876.392 ekor.

4. Tingkat produksi itik manila :

Tahun 1999 = 2.210.690

Tahun 2008 = 2.908.280

Rumus : =

= = 2.210.690

= = 2.908.280

n = 9 tahun

r = …?

Sehingga : =

=

2.908.280 = 2.210.690


(44)

log = log

9 log (1 r) = log 1,3155

log (1 =

log (1 = 0,01323

(1 r) = 0,01323 (antilog)

(1 r) = 1,0309

r = 1,0309 –1

r = 0,0309

r = 0,031 100

r = 3,1

Dari perhitungan didapat bahwa tingkat produksi itik manila di Sumatera Utara sebesar 3,1%. Hal ini berarti bahwa itik manila meningkat 3,1% setiap tahunnya.

4.5. Proyeksi Produksi Itik Manila pada Tahun 2012 di Sumatera Utara


(45)

Dengan : = =…?

= = 2.908.280

n = 4 tahun

r = 0,0309

Sehingga : =

= 2.908.280

= 2.908.280

= 2.908.280 (1,129447786)

= 3.284.750,4

= 3.284.750

Dari hasil proyeksi didapat bahwa pada tahun 2012 diperkirakan produksi peternakan itik manila meningkat sebesar 3.284.750 ekor.


(46)

Tabel 4.2. Proyeksi Produksi Peternakan Unggas tahun 2012 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila 1999 10.921.077 20.154.215 19.736.970 2.210.690 2000 16.863.436 26.893.165 20.532.960 2.223.951 2001 13.825.929 27.565.494 21.361.054 2.237.295 2002 14.128.403 38.809.173 22.222.545 2.250.717 2003 14.436.402 49.218.125 23.118.780 2.264.221 2004 13.826.970 38.045.260 23.128.148 2.277.806

2005 6.190.175 35.568.236 21.280.380 1.994.803

2006 7.065.566 34.030.041 20.153.175 2.204.287

2007 8.224.445 42.874.471 16.342.700 3.537.444

2008 7.698.504 42.891.621 11.349.742 2.908.280

2012 6.590.616 59.969.410 8.876.392 3.284.750

Setelah data pada tahun 2012 didapatkan, diperoleh grafiknya seperti di bawah ini:

Gambar 4.2 Tingkat Produksi Peternakan Unggas periode tahun 2012 di Sumatera Utara

Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila


(47)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapam hasil desain tertulis kedalam programming. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang seuai dengan hasil desain tertentu.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan baris apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain yang tertulis sehingga system yang dibentuk memiliki kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisiensi pemakaian memori maupun dalam waktu proses mengakses data).


(48)

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari system yang ada dan telah selesai dengan apa yang telah diinginkan.

Selain berfungsi sebagai pengelola data atau manipulasi data, Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks computer, untuk dapat memberdayagunakan Excel dengan maksimal, harus juga menguasai system operasi Microsoft Windows.

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel 2003 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak dalam pengolahan informasi khususnya data-data yang berbentuk angka yang di hitung, diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja.

Sheet/ lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65539 baris. Kolom diberi nama dengan huruf A,B,C,…,Z dilanjutkan AA,AB,AC, sampai dengan IV dan baris ditandai dengan angka 1,2,3,…,65536.


(49)

Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih integrasi dengan berbagai software yang lain, under windows seperti Word, Acces maupun Power Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai, fleksibel. Mudah berintegrasi dengan aplikasi berbaris windows.

3. Setelah itu akan muncul tampilan lembaran kerja seperti dibawah ini

5.3 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu excel.


(50)

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data

2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kanan mouse pada sel lain untuk mengakhirinya.

Sedang alternatif lain mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit pada excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).


(51)

5.4. Pembuatan Grafik

Grafik pada excel menjadi satu dengan data terpisah pada lembar gragik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasanya menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

2. Klik insert pada taskbar, tampil kotak dialog chart type pada kotak charts.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak chart source data kemudian diatur sesuai dengan data yang diperlukan.

4. Pada tampilan akan langsung terlihat grafik yang terpilih.


(52)

Jika data terakhir sudah dimasukkan seperti data tahun 2012 pada sel, dan ikuti langkah-langkah diatas maka tampilan grafik seperti dibawah ini :


(53)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa data yang telah di lakukan, maka penulis dapat mengambil keputusan sebagai berikut:

1. Tingkat produksi peternakan ayam petelur di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar -3,8% pada tahun 1999-2008. Penurunan ini disebabkan harga pakan baku yang tinggi khususnya jagung, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan peternakan unggas ini.

2. Dari hasil analisa dengan menggunakan rumus geometri, diperoleh hasil proyeksi angka produksi ternak ayam petelur untuk tahun 2012 sebesar 6.590.616 ekor yang mengalami penurunan dibanding tahun 2008 sebesar 7.698.504 ekor.

3. Tingkat produksi peternakan ayam pedaging di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 8,7% pada tahun 1999-2008. Menigkatnya ayam pedaging


(54)

disebabkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein bagi tubuh, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar bagi pengusaha ayam ini.

4. Proyeksi angka produksi ternak ayam pedaging untuk tahun 2012 sebesar 59.969.410 ekor yang meningkat pada tahun 2008 sebesar 42.891.621 ekor. 5. Tingkat produksi peternakan ayam kampung di Sumatera Utara mengalami

penurunan sebesar -5,9% pada tahun 1999-2008. Penurunan ini disebabkan harga ayam yang tinggi dan harga pakan baku jagung yang mahal.

6. Proyeksi angka produksi ternak ayam kampung untuk tahun 2012 sebesar 8.876.392 ekor yang menurun pada tahun 2008 sebesar 11.349.742 ekor.

7. Tingkat produksi peternakan itik manila di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 3,1% pada tahun 1999-2008. Penurunan ini disebabkan minimnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi unggas ini.

8. Proyeksi angka produksi ternak itik manila untuk tahun 2012 sebesar 3.284.750 ekor yang meningkat pada tahun 2008 sebesar 2.908.280 ekor. 9. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan peternakan unggas di Sumatera Utara

cukup seimbang antara menurun dan menigkatnya peternakan ini. Ayam Pedaging adalah salah satu unggas yang paling meningkat produksinya, sedangkan Ayam Kampung yang paling besar penurunan tingkat produksinya.

6.2. Saran

Adapun saran-saran dalam kertas karya ini sebagai berikut:

1. Agar peternakan Unggas dapat meningkat khususnya di kalangan masyarakat Sumatera Utara perlu di berikan penyuluhan cara memeliharanya baik itu dari


(55)

segi makanan, kesehatan maupun kandangnya agar terhindar dari berbagai macam penyakit, sehingga masyarakat tidak ragu untuk mengkonsumsinya. 2. Pemeliharaan ternak unggas khusunya pada masyarakat terpencil harus lebih

diperhatikan lagi cara pemberian vaksin terhadap unggas.

3. Adapun hasil dari proyeksi angka jenis-jenis Unggas yang diperoleh dapat menjadi suatu bahan masukan atau pertimbangan bagi Pemerintah Sumatera Utara.

4. Dalam pengembangan ilmu statistik, alangkah baiknya Pemerintah Sumatera Utara memakai tenaga ahli dalam bidangnya, karena perkembangan ilmu semakin melaju semakin cepat.


(56)

DAFTAR PUSAKA

BPS Sumatera Utara.2009.Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara

Sudjana.1992.Metoda Statistika.Edisi ke-6 Bandung:Tarsito

Makridakis,S.1993.Metode Dan Aplikasi Peramalan.Jilid 1.Jakarta:Erlangga.


(57)

L

A

M

P

I

R

A

N


(58)

Hasil Uji Program Tugas Akhir SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistika :

Nama : Ayu Harlina

Nim : 072407084

Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : Peramalan Tingkat Populasi Ternak Unggas Pada Tahun 2012 di Sumatera Utara

Telah melaksanakan test program tugas akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal __________________

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan,

Dosen Pembimbing/Kepala Lab. Komput er Program D-3 Statistika

Drs. Ramli Barus, M.Si NIP. 19951228 198703 1 003


(59)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 kampus USU Telp. (061) 8211050, 8214290

Fax. (061) 8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : Ayu Harlina

Nomor Induk Mahasiswa : 072407084

Judul Tugas Akhir : Peramalan Tingkat Populasi Ternak Unggas Pada Tahun 2012 Di Sumatera Utara

Dosen Pembimbing : Drs. Ramli Barus, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan : No. Tanggal

Bimbingan Pembimbingan Pada Asistensi Mengenai Pada Bab Paraf Dosen Pembimbing Keterangan

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui

Departemen Matematika

Ketua, Disetujui Dosen Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Ramli Barus, M.Si


(60)

Medan, 7 Mei 2010

Nomor : 12.563.

Lampiran :

Perihal : Surat Riset Pengumpulan Data

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Di

Medan

Dengan Hormat,

Bersama ini diberitahukan bahwa Mahasiswa Program Studi D-3 Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara ( FMIPA USU) yang tertera di bawah ini :

Nama : Ayu Harlina NIM : 072407084 Progran Studi : D-3 Statistika

Adalah benar telah melaksanakan penelitian di Badan Pusat Statistika Provinsi Sumatera Utara Jalan Asrama No. 179 Medan pada tanggal 25 Februari sampai dengan 9 April 2010. Kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir pada Jurusan Matematika / D-3 Statistika di Universitas Sumatera Utara.


(61)

Demikianlah surat ini diperbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

A.n Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Kepala Seksi Disemenasi dan Layanan Statistika

NIP. 19760502 199712 1 001 Fendi Dewanto

Jalan Asrama No. 179 Telp. 8452343 ( Hunting ), 8459966, Fax. 8452773 Medan 20123 Website : http;//sumut.bps.go.id Email : bps1200@bps.go.id


(62)

Banyaknya Produksi Peternakan Unggas pada tahun 1999-2008 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila 1999 10.921.077 20.154.215 19.736.970 2.210.690 2000 16.863.436 26.893.165 20.532.960 2.223.951 2001 13.825.929 27.565.494 21.361.054 2.237.295 2002 14.128.403 38.809.173 22.222.545 2.250.717 2003 14.436.402 49.218.125 23.118.780 2.264.221 2004 13.826.970 38.045.260 23.128.148 2.277.806

2005 6.190.175 35.568.236 21.280.380 1.994.803

2006 7.065.566 34.030.041 20.153.175 2.204.287

2007 8.224.445 42.874.471 16.342.700 3.537.444

2008 67.698.504 42.891.621 11.349.742 2.908.280 Sumber : BPS Sumatera Utara


(63)

Proyeksi Produksi Populasi Peternakan Ternak Unggas tahun 2009-2012 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam

Pedaging

Ayam Kampung

Itik Manila

2009 7.405.191 46.640.349 10.673.297 2.998.146

2010 7.123.053 50.716.715 10.837.169 3.090.789

2011 6.851.665 55.149.356 9.438.953 3.186.294


(64)

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila

Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila


(1)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 kampus USU Telp. (061) 8211050, 8214290

Fax. (061) 8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : Ayu Harlina

Nomor Induk Mahasiswa : 072407084

Judul Tugas Akhir : Peramalan Tingkat Populasi Ternak Unggas Pada Tahun 2012 Di Sumatera Utara

Dosen Pembimbing : Drs. Ramli Barus, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan : No. Tanggal

Bimbingan Pembimbingan Pada Asistensi Mengenai Pada Bab Paraf Dosen Pembimbing Keterangan

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui

Departemen Matematika

Ketua, Disetujui Dosen Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Ramli Barus, M.Si


(2)

Medan, 7 Mei 2010

Nomor : 12.563.

Lampiran :

Perihal : Surat Riset Pengumpulan Data

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Di

Medan

Dengan Hormat,

Bersama ini diberitahukan bahwa Mahasiswa Program Studi D-3 Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara ( FMIPA USU) yang tertera di bawah ini :

Nama : Ayu Harlina NIM : 072407084 Progran Studi : D-3 Statistika

Adalah benar telah melaksanakan penelitian di Badan Pusat Statistika Provinsi Sumatera Utara Jalan Asrama No. 179 Medan pada tanggal 25 Februari sampai dengan 9 April 2010. Kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir pada Jurusan Matematika / D-3 Statistika di Universitas Sumatera Utara.


(3)

Demikianlah surat ini diperbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

A.n Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Kepala Seksi Disemenasi dan Layanan Statistika

NIP. 19760502 199712 1 001 Fendi Dewanto

Jalan Asrama No. 179 Telp. 8452343 ( Hunting ), 8459966, Fax. 8452773 Medan 20123 Website : http;//sumut.bps.go.id Email : bps1200@bps.go.id


(4)

Banyaknya Produksi Peternakan Unggas pada tahun 1999-2008 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila 1999 10.921.077 20.154.215 19.736.970 2.210.690 2000 16.863.436 26.893.165 20.532.960 2.223.951 2001 13.825.929 27.565.494 21.361.054 2.237.295 2002 14.128.403 38.809.173 22.222.545 2.250.717 2003 14.436.402 49.218.125 23.118.780 2.264.221 2004 13.826.970 38.045.260 23.128.148 2.277.806 2005 6.190.175 35.568.236 21.280.380 1.994.803 2006 7.065.566 34.030.041 20.153.175 2.204.287 2007 8.224.445 42.874.471 16.342.700 3.537.444 2008 67.698.504 42.891.621 11.349.742 2.908.280 Sumber : BPS Sumatera Utara


(5)

Proyeksi Produksi Populasi Peternakan Ternak Unggas tahun 2009-2012 di Sumatera Utara

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging

Ayam Kampung

Itik Manila 2009 7.405.191 46.640.349 10.673.297 2.998.146 2010 7.123.053 50.716.715 10.837.169 3.090.789 2011 6.851.665 55.149.356 9.438.953 3.186.294 2012 6.590.61. 59.969.410 8.876.392 3.284.750


(6)

Tahun Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila

Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Kampung Itik Manila