‐ Hasil kedua perlakuan dilakukan perbandingan dan selanjutnya dilakukan uji
statistik Multivariate Analysis of Variance MANOVA t-berpasangan dengan A P value 0.05 yang dinyatakan secara statistik signifikan ada
perbedaan.
3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas :
‐ Retraksi kaninus maksila dengan elastomeric chain memakai Stainless steel
continuous round wire 0.016 inchi ‐
Retraksi kaninus maksila dengan Closed-helical sectional rectangular wire 0.016 x 0.022 inchi
Variabel tergantung
‐ Angulasi gigi kaninus maksila
‐ Rotasi gigi kaninus maksila
‐ Anchorage loss gigi molar pertama maksila
Variabel Terkendali
‐ Umur pasien 18 – 36 tahun
‐ Maloklusi yang memerlukan perawatan dengan pencabutan gigi premolar
pertama ‐
Pasien yang belum pernah dilakukan perawatan ortodonti atau pasien yang telah menjalani perawatan tahap pertama leveling dan aligning tapi belum
dilakukan retraksi gigi kaninus maupun gigi anterior ‐
Kesehatan umum dan jaringan periodontal baik
Universitas Sumatera Utara
‐ Alat ukur jangka sorong digital Prohex dengan ketepatan ukur 0,01mm
‐ busur derajat Ortho Organizer
‐ Penentuan titik ukur pada sentral fossa gigi molar pertama dengan millipen
zebra dengan ketebalan 0,1mm ‐
Pembuatan model studi ‐
Pembuatan foto panoramik ‐
Pembuatan fotokopi model studi ‐
Jadwal kunjungan kontrol pasien ‐
Posisi persis bracket kaninus yang terlepas
Variabel Tidak Terkendali
‐ Faktor penyusutan model studi
‐ Bentuk mahkota dan akar gigi kaninus dan molar pertama maksila
‐ Kepadatan prosesus alveolar
‐ Resorpsi fisiologis akibat pencabutan gigi premolar
‐ Masa retraksi selama fase retraksi aktif yang terputus akibat lepasnya bracket
kaninus maksila
3.10. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk melihat perbedaan efek retraksi kaninus maksila antara elastomeric chain memakai continuous round wire dengan closed-helical sectional rectangular
wire, maka dilakukan pengukuran angulasi dan rotasi gigi kaninus dan anchorage loss gigi molar pertama maksila sebelum retraksi T
, kemudian dua bulan setelah retraksi T
1
.
Universitas Sumatera Utara
3.10.1. Stainless steel continuous round wire merupakan suatu wire berbentuk bulat berdiameter 0.016 inchi yang melengkung sepanjang lengkung gigi yang umum
digunakan dalam perawatan ortodonti ketika melakukan retraksi kaninus dengan cara sliding mekanik friction mechanic .
10
3.10.2. Closed-helical rectangular wire merupakan suatu wire berbentuk persegi empat berukuran 0.016 x 0.022 inchi yang dibentuk sedemikian rupa dengan memiliki
coil helical dengan bengkokan anti-rotasi 5
o
dan bengkokan anti-tip 5
o
yang dibuat pada daerah loop serta memiliki torque akar palatal kira-kira 10 – 15
o
. Gambar 3 .
6
A
B Gambar 8. Disain closed-helical sectional rectangular wire A. anti rotasi 5
B. Anti tipp 5 3.10.3. Angulasi gigi kaninus adalah sudut yang dibentuk dari perpotongan bidang infra
orbita dan garis yang diteruskan dari penempatan jig di vertikal slot bracket masing-masing kaninus maksila yang tergambar pada foto Rontgen panoramik
Gambar 4.
13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Metode pengukuran angulasi gigi kaninus dengan mengukur sudut luar yang dibentuk dari garis yang diteruskan melalui jig pada vertikal slot
bracket gigi kaninus hingga membentuk sudut dengan garis infra orbita.
3.10.4. Rotasi gigi kaninus adalah sudut yang dibentuk antara sebuah garis yang melalui kontak distal dan mesial gigi kaninus maksila terhadap garis midpalatal raphe
ditentukan pada model studi Gambar 5 .
13
Gambar 5. Metode pengukuran rotasi gigi kaninus melalui fotocopi model studi
Universitas Sumatera Utara
3.10.5. Anchorage loss adalah perubahan titik sentral fossa alam arah sagital pada gigi molar pertama maksila model studi yang ditandai dengan suatu cetakan
akrilik dengan wire yang ditanamkan padanya lalu dihubungkan ke titik sentral fossa Gambar 6 .
5,13
Gambar 6. Pembuatan lempeng akrilik yang ditanamkan pada raphe palatal model studi dan
kawat lurus yang menghubungkan dari satu titik di lempeng ke sentral fossa gigi molar pertama untuk mengukur anchorage loss
3.11. Managemen dan Analisis Data