Penggunaan klor sebagai oksidator biasanya untuk mengolah air dengan kandungan besi II kurang dari 2 mg1. Pembentukan Fe III tergantung pada pH.
Pada pH 7,5, klor berbentuk 50 asam hipoklorit HOCI dan 50 ion hipoklorit OCl
-
. 3. KMnO
4
: 5 Fe
2+
+ MnO
4 -
+ 8 H
+
Mn
2+
+ 5 Fe
3+
+ 4 H
2
O 5Fe
3+
+ 15 H
2
O 5
FeOH
2
+ 15 H
+
3 Fe
2
t MnO
4
+ 8 H
+
3 Fe
3+
+ Mn
4+
+ 4 H
2
4. ClO
2
Klor Dioksida : Pertama kali diterapkan untuk menghilangkan bau dan rasa pada air bersih,
kemudian dipergunakan untuk menghilangkan warna orgnik dan terakhir dipergunakan untuk mengurangi unsur besi, dimana untuk pembentukan besi III
terjadi pada pH lebih dan 7. 5. OzonO
3
: 2 Fe + 3 O
3
+ 5 H
2
O 2 Fe OH
3
+ 4 O
2
+ 4 H
+
2.5.3. Dosis Pembubuhan Oksidator
Berdasarkan reaksi oksidasi di atas maka dapat di hitung secara stoikhiometri kebutuhan teoritis setiap 1 mg1 oksidator. Dosis secara teoritis dikonversikan
menjadi dosis kebutuhan secara teknis, yang dinyatakan dalam mg1, seperti terlihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan secara teknis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
1. pH 2. Keberadaan zat-zat pereduksi
3. Kandungan zat organik 4. Waktu kontak
5. Keberadaan deposit. Tabel 2.1. Dosis Teoritis dan Teknis Oksidan
JENIS OKSIDATOR
DOSIS TEORITIS mgl mgl Oksidator
untuk DOSIS TEKNIS
mgl mgl Oksidator untuk
Besi Mangan
Besi Mangan
Oksigen O
2
0,14 -
- -
Gas klor 0,63
1,29 -
- Senyawa klor
0,47 0,48 1
0,95 2 -
- Klor dioksida ClO
2
- 2,5
- 1,5 – 10 x
KMnO
4
MnO
4 -
0,57 1,92
- 1 – 6 x
Ozon O
3
1,87 9,87
- 1 – 5 x
Sumber: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2004
Æ sebagai kelipatan dosis teoritis Æ dihitung sebagai HOCl
1 Æ reaksi 1
2 Æ
reaksi 2
Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Penghilangan Yang Digabungkan Dengan Penghilangan Karbonat
Penghilangan karbonat dengan menggunakan kapur mengahasilkan pH yang tinggi. Dimana kondisi mi sesuai untuk penghilangan besi. Pada pH 8.2 hampir
seluruh ferro karbonat terendapkan dan endapan ferro hidroksida [FeOH
2
] terjadi pada ph 10,5 lihat gambar 2.2. Dengan adanya potensi redoks yang tinggi, maka
besi II dalam air akan terendapkan menjadi bentuk FeOH
3
seperti ditunjukkan oleh reaksi di bawah ini:
Fe
2+
+ 3 H
2
O Fe OH
3
+ 3 H + e
-
⎯
5600 10
-1 ⎯
5
10 pH
Gambar 2. Solubilitas Besi Didalam Air Sebagai Fungsi pH Pada Nilai Alkalinitas Rata-rata Soemirat, 2004
⎯
560 10
-2 ⎯
10
-3 ⎯
10
-4 ⎯
10
-5 ⎯
10
-6 ⎯
10
-7 ⎯
10
-8 ⎯
⎯
56
⎯
5,6
⎯
0,56
⎯
0,056
⎯
0,0056 FeOH
2
Besi Tera lar
u t mg
l
Besi Tera lar
u t
FeCO
3
Fe
2+
FeOH
2
Fe
2++ ⎯
0,00056 ⎯
⎯ ⎯
⎯ ⎯
⎯ ⎯
⎯ ⎯
⎯
Universitas Sumatera Utara
Penghilangan sebagian karbonat terjadi pada pH 8, menghasilkan penghilangan besi secara sempurna. Pada kasus yang sama seperti penghilangan
karbonat katalitik, dimana secara teoritis proses digabung dengan penghilangan karbonat pada pH 9,5 - 10.
2.6. Operasi Penghilangan Besi
2.6.1. Aplikasi Proses