4.7.3 Processingentry Proses dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel secara manual atau
melalui pengolahan komputer Setiadi, 2007. Hasil penelitian dalam penelitian ini dimasukkan dalam program SPSS. Data yang diolah dalam program SPSS antara lain
karakteristik responden dan hasil observasi pre-test dan post-test.
4.7.4 Cleaning Cleaning merupakan teknik pembersihan data untuk melihat kemungkinan
adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya sehingga perlu dilakukan pembetulan atau koreksi Notoatmodjo, 2010. Proses Cleaning dilakukan selama
melakukan pengelompokkan data karakteristik responden dan variabel proses penyembuhan luka diabetik dengan menggunakan skala BWAT, apabila terjadi
kesalahan pengelompokkan dan ketidaklengkapan data maka akan dilakukan proses pembersihan data.
4.8 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
nonparametris Sugiyono, 2011. Menurut Budiarto 2002, analisis data dengan pendekatan kuantitatif melalui tahap analisis deskriptif univariat, analisis analitik
bivariat dan analisis multivariat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data Deskriptif dan analisis data Inferensial.
a. Analisis data Deskriptif Analisis ini menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam
bentuk tabel atau grafik Setiadi, 2007. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2010.
Bentuk analisisnya data numerik digunakan nilai mean rata-rata, median, standar deviasi, inter kuartil range, dan minimum-maksimum Hastono, 2007. Analisis
deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis data mengenai karakteristik responden dan variabel penelitian. Variabel penelitian yang
berbentuk numerik meliputi usia, dan nilai gula darah acak, serta hasil pre test dan post test disajikan dalam bentuk mean, median, standar deviasi, dan minimum-
maksimum. Variabel penelitian yang berbentuk kategorik meliputi jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok dan status nutrisi, dan derajat ulkus
disajikan dalam bentuk proporsi, yaitu: tabel frekuensi yang dipresentasikan. b. Analisis Data Inferensial atau Analitik
Analisis Inferensial dilakukan untuk mengetahui interaksi antar variabel, baik bersifat komparatif, asosiatif ataupun korelatif pada dua variabel Saryono,
2011. Analisis inferensial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode rawat luka modern dengan terapi hiperbarik terhadap proses
penyembuhan luka ulkus diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus di Jember Wound Center Rumah Sakit Paru Jember. Sebelum dilakukan analisis inferensial,
kelompok data dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Uji Saphiro-Wilk. Kelompok data dinyatakan berdistribusi normal apabila nilai p-value 0,05.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Saphiro-Wilk didapatkan nilai p value untuk data pretest adalah 0,445 dan data posttest adalah
0,517 p value 0,05, maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal sehingga uji yang digunakan adalah uji t dependen dependent t-test.
Analisis inferensial yang digunakan yaitu menggunakan uji t dependen dependent t-test karena data berdistribusi normal, dan dengan batas kemaknaan
nilai alpha 5. Penolakan terhadap hipotesis apabila p value ≤ 0,05, berarti ada
pengaruh bermakna, sedangkan gagal penolakan terhadap hipotesis apabila p value ≥ 0,05, berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara keduanya.
Tingkat kemaknaan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh metode perawatan luka modern dengan terapi hiperbarik terhadap proses
penyembuhan luka ulkus kaki diabetik. Hipotesis penelitian diterima apabila harga p ≤ α. Menurut Supadi 2000, untuk mengetahui kemaknaan dari hasil
penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan nilai dibawah ini:
1 p 0,001, maka hasilnya amat sangat bermakna; 2
0,001 ≤ p 0,01, maka hasilnya sangat bermakna; 3
0,01 ≤ p 0,05, maka hasilnya adalah bermakna; 4 p 0,05, maka hasilnya dipertimbangkan tidak bermakna secara statistik;
5 0,05 ≤ p 0,10 berarti adanya kecenderungan ke arah kemaknaan secara
statistik.
4.9 Etika Penelitian