Bahan Hukum Primer PENDAHULUAN

W. Hunzieker 13 mengartikan Industri Pariwisata sebagai semua kegiatan usaha yang terdiri dari bermacam-macam kegiatan produksi barang dan jasa yang diperlukan para wisatawan. Produk wisata terdiri dari dua jenis segi, yakni segi yang menyangkut produk-produk dari pengusaha-pengusaha dan segi yang menyangkut faktor-faktor keaslian alam dan tingkah laku manusia 14 . Jadi, kurang tepat apabila industri pariwisata diibaratkan sebagai sebuah pabrik yang mengolah barang-barang mentah menjadi barang jadi. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Pasal 1 angka 9 menyatakan bahwa Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang danatau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa Industri Pariwisata adalah rangkuman dari berbagai bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk dan jasa yang nantinya secara langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanan 15 .

2.1.2 Cabang-cabang Industri Pariwisata

Industri pariwisata merupakan susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari obyek pariwisata, atraksi pariwisata, transprortasi angkutan, akomodasi dan hiburan, dimana setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah. Industri pariwisata terdiri dari tiga macam sarana yaitu 16 : 1. Sarana Pokok Main Tourism Supra Structure. sarana pokok ialah perusahaan-perusahaan yang kelangsungan hidupnya tergantung pada ada atau tidaknya wisatawan. Yang dimaksud di dalamnya adalah travel agencies, tourist transportation, accomodationhotel, catering trade, tourist objects, souvenir dan sebagainya. 2. Sarana Pelengkap Suplementing Tourism Supra Structure. 13 Yoeti, Oka. 1994. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Penerbit Angkasa, hlm. 103 14 Prajogo. 1995. Pengantar Pariwisata Indonesia. Jakarta : Gramedia, hlm.21 15 Damarji dalam Hari Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo 16 Oemar Hamalik. 1978. Travel Tour Asas-Metode-Teknik. Jakarta: Pradnya, hlm. 24 sarana pelengkap adalah perusahaan-perusahaan yang melengkapi sarana pokok, yang berfungsi membuat para wisatawan senang, betah, kerasan, hingga mereka ingin tinggal lebih lama pada suatu tempat atau daerah. Yang termasuk kategori ini antara lain swimmingpool, tennis court, golf course dan lain sebagainya. 3. Sarana Penunjang Supporting Tourism Supra Structure Sarana penunjang ialah perusahaan-perusahaan yang melengkapi sarana pokok dan pelengkap yang berfungsi tidak saja membuat wisatawan lebih lama tinggal atau berdiam pada suatu tempat atau daerah tetapi agar wisatawan yang bersangkutan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang mereka kunjungi tersebut. Dalam kategori ini adalah night club, steambath dan sebagainya. Menurut uraian tersebut dapatlah dikemukakan bahwa cabang-cabang industri pariwisata banyak sekali. Tentulah erat hubungannya satu sama lain. Tiap perusahaan akan dapat bekerja lebih efektif dan efisien apabila satu sama lain mengadakan hubungan kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

2.1.3 Penggolongan Perusahaan-Perusahaan Industri Pariwisata

Menurut Nyoman S. Pendit 17 , Pariwisata dalam arti modern adalah: Gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan penilaian, industri, perdagangan dan penyempurnaan alat-alat pengangkutan. Pariwisata termasuk dalam industri jasa mulai dari transportasi, keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, ansuransi keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, petualangan, pengalaman baru dan berbeda lainnya 17 Nyoman S. Pendit. 1986. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita, hlm.32