dan 1 orang menyatakan sangat setuju, relasi mereka bertambah. Dapat disimpulkan bahwa adanya bahan percakapan memberikan ruang kepada
responden untuk lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya terutama hal-hal yang berhubungan dengan kampus. Total terdapat 17 orang
responden yang sepakat bahan percakapan yang mereka peroleh dari Cerita Kampus menambah relasi mereka.
4.5 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak.Untuk menguji tingkat hubungan kedua variabel yang
dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Koefisien Korelasi tata Jenjang Rank Order oleh Spearman.Penelitian ini menggunakan pengolahan data
statistik SPSS versi 16.0 sehingga uji t signifikansi tidak digunakan lagi karena SPSS telah menguji hipotesis secara otomatis.
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi variabel bebas X
yaitu Motif Penggunaan Cerita Kampus dan variabel terikat Y yaitu Pemuasan Kebutuhan Followers UsukomFM yang mengirimkan tweet tentang Cerita
Kampus. Dalam penelitian ini ada dua hipotesis yang diajukan sebagai berikut. Ho
: “Tidak terdapat hubungan antara program siaran Cerita Kampus dengan pemuasan kebutuhan para followers UsukomFM yang mengirimkan tweet
tentang Cerita Kampus”. Ha
: “Terdapat hubungan antara program siaran Cerita Kampus dengan pemuasan kebutuhan para followers UsukomFM yang mengirimkan tweet
tentang Cerita Kampus”. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai
koefisien korelasi.Besar kecilnya angka korelasi menunjukkan kuat atau lemahnya hubungan antara kedua variabel.Patokan angkanya adalah sebagai berikut
Kriyantono, 2006: 168-169. ≤ 0.20
= hubungan rendah sekali; lemah sekali 0.20 – 0.39
= hubungan rendah tapi pasti 0.40 – 0.70
= hubungan yang cukup berarti
Universitas Sumatera Utara
0.71 – 0.90 = hubungan yang kuat; kuat
≥ 0.90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalka
Tabel 4.40 Koefisien Korelasi Spearman Rho
Correlations
Variabel X
Variabel Y
Spearmans rho
Variabel X
Correlation Coefficient
1.000 .753
Sig. 2-tailed .
.000 N
29 29
Variabel Y
Correlation Coefficient
.753 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
29 29
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Interpretasi:
1. Hasil korelasi Spearman dapat diuji dengan menyusun hipotesis. Caranya
adalah dengan membandingkan sig. 2 tailed atau nilai probabilitas dengan 0.05 dengan ketentuan bila nilai probabilitas 0.05 maka H
diterima begitu pula sebaliknya bila nilai probabilitas 0.05 maka H ditolak. Dari tabel 4.40 dapat diketahui besarnya probabilitas adalah 0.00
maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara program siaran Cerita Kampus dan Pemuasan Kebutuhan followers UsukomFM
yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus hingga sejak September 2013 hingga April 2014.
2. Pada hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan Spearman
Rho Koefisien, terlihat angka .753 yang diartikan sebagai 0.753, angka tersebut merupakan angka koefisien korelasi. Diambil dua digit terakhir
dibelakang koma menjadi 0.75, angka tersebut menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti karena berada pada interval 0.71 – 0.90. Oleh
karena itu dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Cerita Kampus dengan pemuasan kebutuhan followers
Universitas Sumatera Utara
UsukomFM yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus sejak September 2013 hingga April 2014.
3. Dasar pengambilan keputusan signifikansi dengan menggunakan tanda
bintang atau flag of significant. Tanda bintang hanya muncul bila ada korelasi yang signifikan, bila tidak terdapat tanda bintang artinya tidak ada
korelasi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan Cerita Kampus terhadap pemuasan kebutuhan followers UsukomFM
yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus adalah signifikan. SPSS menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan bahkan dalam Interval
Keyakinan alpha yang lebih teliti lagi, yaitu 0.01 untuk uji 2 sisi. 4.
Koefisien korelasi 0.75 bertanda positif menunjukkan arah korelasi yang positif searah, artinya kebutuhan followers UsukomFM yang
mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus terpenuhi setelah mereka menggunakan Cerita Kampus. Dengan kata lain, Cerita Kampus dapat
menjadi media yang memuaskan kebutuhan followers UsukomFM yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus sejak September 2013 hingga
April 2014. 5.
Untuk peramalan indeks korelasi yang menentukan besar hubungan variabel X penggunaan Cerita Kampus terhadap Y pemuasan kebutuhan
followers UsukomFM yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus menggunakan rumus Kekuatan Determinan KD.
KD = r
s 2
x 100 = 0.753
2
x 100 = 0.567009 x 100
= 56.7 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan dari penggunaan Cerita Kampus
56.7 dapat memuaskan kebutuhan followers UsukomFM yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus sebesar 56.7. Hasil ini
bermakna bahwa hanya 56.7 pemuasan kebutuhan followers UsukomFM” yang mengirimkan tweet tentang Cerita Kampus yang
dipengaruhi oleh penggunaan Cerita Kampus. Sisanya terdapat 43.3 kepuasanfollowers yang dipengaruhi oleh hal-hal lain, misalnya
Universitas Sumatera Utara
penggunaan media lain seperti akun Twitter anak_usu dan tabloid Suara USU.
4.6 Pembahasan