Metode Pengolahan dan Analisis Data Penyakit yang tidak perlu diobati

7. Kepercayaan adalah keyakinan informan untuk sembuh terhadap respon yang dilakukan ketika mengetahui sedang mengalami sakit. 8.Respon individu terhadap penyakit adalah reaksi yang timbul dari seseorang ketika mengetahui bahwa dirinya sedang mengalami sakit. 9..Pola pencarian pengobatan adalah suatu model upaya masyarakat mencari atau memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam rangka pengobatan, baik itu secara medis, non medis dan kolaborasi antara keduanya atau bahkan tidak melakukan pengobatan sama sekali.

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara, data yang dikumpulkan dirubah dari bentuk rekaman menjadi bentuk verbatim atau tertulis . Penganalisaan data dilakukan dengan analisa kualitatif berdasarkan data-data yang telah diperoleh melalui wawancara mendalam indepth interview terhadap informan dan kemudian dibandingkan dengan teori dan kepustakaan yang ada. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Geografis Desa Doloksaribu Lumban Nabolon

Desa Doloksaribu Lumban Nabolon Kecamatan Uluan merupakan salah satu Desa dari 17 tujuh belas Desa di Kecamatan Uluan. Adapun matapencaharian masyarakat Desa Doloksaribu Lumban Nabolon adalah dari pertanian dan berkebun. Namun belum dijangkau oleh pertanian yang modern sehingga taraf hidup masyarakat masih relatif rendah. Sarana dan Prasarana sudah mulai berkembang, namun belum memadai secara optimal, khususnya dibidang pertanian dan agroindustri. Situasi dan kondisi keamanan di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon pada dasarnya adalah kondusif. Desa Doloksaribu Lumban Nabolon mempunyai luas wilayah 3,5 Km 2 dengan ratio terhadap luas Kecamatan Uluan adalah 3,21. Adapun batas wilayah Desa Doloksaribu Lumban Nabolon, yaitu:  Sebelah Utara : Desa Nalela Kecamatan Porsea  Sebelah Timur : Desa Raut Bosi Kecamatan Porsea  Sebelah Barat : Desa Dolok Nagodang  Sebelah Selatan : Desa Lumban Nabolon Desa Doloksaribu Lumban Nabolon berada pada 02 o 27’01,0” Lintang Utara dan 99 o 06’56,3” Bujur Timur. Desa Doloksaribu Lumban Nabolon terletak 970 dibawah permukaan laut, merupakan daerah landai dan berbukit serta didominasi oleh tanah liat berpasir. Luas lahan yang digunakan untuk persawahan adalah 100 39 Universitas Sumatera Utara ha, padang rumputnya mempunyai luas sekitar 5 ha, luas pemukimannya 20 ha, tempat pemakaman sekitar 5 ha dan lahan pertokoan 0 ha. Jumlah penduduk didaerah ini adalah 403 jiwa, dengan uraian sebagai berikut: Tabel 4.1 Penduduk berdasarkan Jenis kelamin dan Jumlah Kepala Rumah Tangga No DUSUN Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Rumah Tangga Laki- Laki Perempuan Jumlah Laki- Laki Perempuan Jumlah 1 Dusun I 43 54 97 22 8 30 2 Dusun II 41 43 84 13 9 22 3 Dusun III 72 67 139 29 7 36 4 Dusun IV 45 38 83 18 6 24 Jumlah 201 202 403 245 67 112 Tabel di atas menggambarkan bahwa di Desa Doloksaribu , penduduk yang terbanyak adalah berada di Dusun III dengan jumlah 139 orang dan didominasi oleh kaum laki-laki, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah berada di Dusun IV dengan jumlah 83 orang dan didominasi juga oleh laki-laki. Suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa dibina, dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan falsafah negara Pancasila. Dalam menjalin kehidupan beragama Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, terutama untuk Kecamatan Uluan dan Desa Doloksaribu Lumban Nabolon berusaha membangun suasana hidup yang rukun dan saling menghargai di antara umat beragama yang diarahkan kepada peningkatan amal untuk kepentingan bersama dalam pembangunan masyarakat, sekaligus dapat mengatasi berbagai masalah sosial yang mungkin dapat menghambat kemajuan pembagunan Universitas Sumatera Utara itu sendiri. Ada 6 agama yang diakui secara resmi di Indonesia, yaitu : Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Namun di wilayah ini, hanya agama Kristen Protestan yang berkembang. Adapun perkembangan pemeluk agama di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Penduduk berdasarkan Agama NO DUSUN JUMLAH PENDUDU K KEAGAMAAN K.Protestan K. Katholik Islam Laki - Laki Perempu an Laki - Laki Perempu an Laki - Laki Perempu an 1 Dusun I 97 43 54 - - - - 2 Dusun I 84 41 43 - - - - 3 Dusun III 139 72 67 - - - - 4 Dusun IV 83 45 38 - - - - Tabel di atas menggambarkan bahwa dari penduduk Desa Doloksaribu Lumban Nabolon , seluruhnya memeluk agama Kristen Protestan yauti sebanyak 403 Jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, Desa Doloksaribu Lumban Nabolon telah memiliki 1 unit Gereja yaitu, HKBP Dame. Desa Doloksaribu Lumban Nabolon adalah salah satu point yang menjadi indikator penentu tingkat perkembangan desa terutama di bidang kesehatan. Adapun jumlah fasilitas kesehatan yang ada di desa ini, yaitu: Tabel 4.3 Jumlah Fasilitas kesehatan di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH 1 Poskesdes 1 2 Posyandu 1 Desa Doloksaribu Lumban Nabolon hanya memiliki 1 Poskesdes dan 1 Posyandu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Jumlah Tenaga Kesehatan Di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon NO DUSUN DOKTER UMUM DOKTER GIGI DOKTER SPESIALIS BIDAN PERAWAT KADER POSYANDU 1 Dusun I - - - - - 2 2 Dusun II - - - - - 1 3 Dusun III - - - - - 2 4 Dusun IV - - - 1 - 2 4.2. Gambaran Informan 4.2.1 Karakteristik Informan Karakteristik informan meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, dan agama. Untuk lebih jelas dapat melihat dan membandingkan karakteristik masing-masing informan dapat kita lihat pada matrix berikut : Tabel 4.5 Karakteristik informan meliputi umur, jenis kelamin, , penghasilan,jumlah tanggungan dan agama No Nama Umur Jenis kelamin Penghasilan Jumlah TanggunganOr ang Agama 1 Informan 1 46 Tahun Laki-laki Rp. 1.500.000,- 2 Orang Kristen Protestan 2 Informan 2 63 Tahun Perempu an Rp. 500.000,- 1 orang Kristen Protestan 3 Informan 3 50 Tahun Perempu an Rp. 500.000,- 4 Orang Kristen Protestan 4 Informan 4 43 Tahun Perempu an Rp. 3.000.000,- 6 Orang Kristen Protestan 5 Informan 5 26 Tahun Perempu an Rp. 1.000.000,- 4 Orang Kristen Protestan Berdasarkan matrix karakteristik informan diatas memperlihatkan bahwa umur informan bervariasi antara 26-63 tahun, dengan jenis kelamin 4orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Latar belakang pendidikan informan berbeda- Universitas Sumatera Utara beda mulai dari tingkat Sekolah Dasar SD sampai dengan pendidikan Sarjanadengan penghasilan yang bervariasi antara Rp500.000,- sampai dengan Rp3.000.000,- .Seluruh Informan memeluk agama Kristen Protestan. Adapun hasil wawancara yang diperoleh untuk mengetahui pola pencarian pengobatan masyarakat suku Pak-pak Kelurahan Sidiangkat dapat dilihat pada matriks hasil wawancara berikut.

4.2.2 Matriks Pola Pencarian Pengobatan Informan 1.Reaksi Informan jika Ada Anggota Keluarga Sakit

Adapun jawaban informan, ketika ditanyakan reaksi yang dilakukan ketikainforman maupun anggota keluarga ada yang terkena penyakit adalah sebagaimana yang digambarkan pada matrix berikut : Matriks 4.2 Pola Pencarian Pengobatan Informan jika Ada Anggota Keluarga yang Sakit INFORMAN PERNYATAAN 1 Ya paling sering batuk lah, sakit kepala, flu.Ya gitulah yang sering biasanya pengalaman dari dulu.Biasanya berobat sendiri dulu dibeli obat dari apotik,kalau tidak sembuh baru pergi kebidan atau kedokter. Kadang kadang mau trus sembuh dia kalau kutahankan gitu.kalau masih ringan-ringannya biasanya trus sembuh gitu. Kayak batuk ginilah aku, kutahankan ajanya,sembuh nya dia. Aku karna masih tahannya makanya gak pala kubawa ke bidan langsung, tapi lain hal kalau dah gak sembuh atau gak kuat aku,barulah pergi. 2 Bah biasanya sakit badanlah, kalau enggak demam,batuk, flu. Gak ada aku berobat,kutahan tahan aja kayak gitu,enggak ada uang.Bah kek manalah kubuat kalau dah sakit kali, bah obat- obat alami itulah kumakan,obat tradisional.Ngikuti yang zaman dulu itu pengobatannya. Misalnya sakitlah perutku,bah daun jambu itulah yang kuminum. Kalau gak sembuh juga baru lah ke bidan aku. Kalau aku kutahan tahannya dulu,kek manalah gara-gara uang ini. 3 Aku sering sakit maag,baru itu mataku juga pernah sakit. Demam pun iya sama pilek. Beli obat sendirilah dulu, baru kebidan. Gak pernah kerumah sakit. Kadang malasnya aku ke dokter, ditunjukkan ini sakitku, aduhh streslah aku nanti makin Universitas Sumatera Utara parahlah nanti. Uang pun gak ada kan, gak cukup duitku, itulah yang kupikir pikir. Kek ginilah, kalau kita mau baju baru, tapi gak ada duit, kan mana bisa. Samalah kayak berobat ini. Aku lebih seringnya menahan, dan sembuh memang. Gak ada lagi kambuh,makanya sering kutahan.Umpanya batuk aku, kubikin bikinlah obat, percaya aku sembuh, bah sembuh aku. Berdampak baiknya yang kurasakan sejauh ini. 4 Flu lah, batuk, demam. Pernah juga aku sakit kupingku gara- gara radiasi HP. Kalau itu, kedokter aku walaupun mahal. Tapi karena kurang maksimal hasilnya kurasa, kubaca dari internet tentang sakit ini dan ada juga yang menyebut di internet minum jus bagus . yaudah kuminum dan hasilnya baik. Ditunggu dulu biasanya, ditahan dulu beberapa hari,kalo gak kuat lagi baru ke bidan. Karena masih ringan itu kurasa sakitnya, paling karna pertukaran cuaca aja makanya sakit,makanya ditahankan aja. Paling minum air putih lah biar kuat daya tahan tubuh. Kalau enggak, kutanya kawan kawanku biasanya obat apanya dibuat untuk sakitku ini. Kubaca juganya dari internet atau buku gitu. Dampaknya yah sejauh ini masih baiklah makanya tetap dipertahankan. 5 Paling pusing lah, demam, flu juga sama batuk. Beli obat diwarunglah aku. Kalau gak tahan lagi barulah pergi aku ke bidan aku. Bah adalah dampaknya pula, buktinya sembuhnya aku. Tapi kurasa kalau parah sakit ku, pergi juga aku kerumah sakit.hahah makanya kutahankan aja,dan kuyakini pasti sembuh. Matriks diatas menggambarkan bahwa, jika anggota keluarga mengalami suatu penyakit yang masih ringan dan masih mungkin untuk ditahan, maka 5 orang informan mengatakan bahwa membeli obat diwarung lebih baik.

2. Pencarian Pengobatan Berdasarkan Jenis Penyakit a.Penyakit yang bisa sembuh sendiri

self medicated Ketika informan ditanya akan pandangan dan pendapat mereka tentang penyakit yang bisa sembuh sendiri, maka informan memberikan jawaban sebagaimana berikut : Universitas Sumatera Utara Matriks 4.3 Penyakit yang bisa sembuh sendiri INFORMAN PERNYATAAN 1 Aku kalau pusing tidur ajanya aku, bangun udah sembuh dia, tambah teh manis, itulah kesukaan ku hahah. aku tidur ya biar tenang aja pikiran, biar rileks. Nanti kan kalau bangun udah segar aja otak kita. Ya dampaknya baiklah untukku makanya gak pala aku berobat. 2 Kek ginilah sakit perut ini, kubiarkan ajalah. Kalau batuk pun aku kubiarkan ajalah situ, kalau sakit badanku pun entah tidurnya aku habis itu sembuh lah. Kubirkan aja, sembuhnya itu pasti, ya baiklah dampaknya. 3 Akulah ini lagi sakit mata kan, kubiarkan ajanya sembuh sendiri. Apalagi karna gak ada uangku, ke manalah orang dikampung ini. Apalagi takutnya aku kalau kubawa berobat. Sakit gigi pun aku kubiarkanny. Bah kalau gak ada lagi uang, mana bisa aku berobat kan. Memang menahankannya itu sakit, tapi kekmanalah mau kubuat. 4 Flu itulah paling, pusing juga. Air putihlah yang mantap kan,itulah yang banyak kuminum.. Pusing pun paling kalau pas mau haid ajanya.karna masih ringan itu rasaku, jd gak usah diobati dan dampaknya pun mantapnya, sembuhnya saya. 5 Biasanya kalau pusinglah. Ya ditidurkan aja, pas bangun nanti udah sembuh. Kek nya enak aja kurasa kalau tidur itu, gak pala minum obat.Lagi pula orang-orang sini pun kayak gitunya semuanya rata-rata. Aku pun kuikuti aja sama keluargaku pun gitu juga. Buktinya sembuhnya. Matriks 4.3 menggambarkan tentang penyakit yang bisa kita sembuhkan dengan melakukan proses pengobatan sendiri, yang mana semua informan mengatakan bahwa ada penyakit yang bisa kita sendiri yang melakukan pengobatannya, tapi khusus untuk penyakit-penyakit yang ringan-ringan saja. Sakit kepala, sakit perut,sakit gigi ringan,flu dan batuk dapat diobati sendiri baik dengan minum obat alami atau di warung. Universitas Sumatera Utara

b.Penyakit yang tidak perlu diobati

Matriks 4.4 Penyakit yang tidak perlu diobati INFORMAN PERNYATAAN 1 Semua penyakit diobatinya, tapi kan ada yang parah ada yang tidak parah. Yang gak parah itu bisalah ke alternatif kalau yang parah kedokter lah. 2 Bah adalah sakit yang gak perlu diobati, bah sakit perutku inilah sama pusing pun gak palanya diobati. Karna kan aku kuat masih menahan, masih sanggupnya, gak perlu rasaku berobat, bah uang pun jadi alasan juganya. Aku suka, aja biar gak repot juga aku berobat. 3 Kalau kita percaya adalah penyakit yang gak perlu diobati,ya kayak sakit kepala ku kusut- kusut sembuhnya, kalau batuk aku obat alami lah. Mataku ini pun gak pernahnya kuobati. Karna gak ada itu uang, ditahan tahanlah dulu.aku pun takutnya berobat nanti jumpalah sama sakitku,streslah aku hahah. sakit gigi pun kutahankan ajanya. Karna aku pun percaya aku sembuh, ya sembuh lah aku. 4 Kek mana kubilang ya, paling kalau saya flu atau batuk gitu, gak pala diobati. Ya karna masih ringan kurasa, ditahanlah. Ya belum perlu aja kurasa berobat kalau hanya flu dan batuk gitu. 5 Pusing lah. Karna banyak pengaruhnya, kalau makan paramex nanti takut aku nanti efeknya jadi lain-lain. Lagi pula bisanya kutahan dan aku pun malas berobat kalau hanya ringan gitu. Matriks 4.4 menggambarkan tentang penyakit yang tidak perlu dibawa untuk berobat, yang mana semua informan 1 menjawab bahwa semua penyakit harus diobati, namun pengobatannya berdasarkan tingkat keparahannya. Sedangkan ke 4 informan lain menjawab jenis penyakit yang tidak perlu diobati seperti flu, batuk, pusing, sakit perut. Dan mereka merasa penyakit itu masih ringan jadi tidak perlu diobati.

c.Penyakit yang dibawa ke pengobatan tradisional

Dokumen yang terkait

TEAL NI TOBA DALAM PERSPEKTIF ERVING GOFFMAN (STUDI KASUS DI DESA LUMBAN HOLBUNG KECAMATAN ULUAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR).

0 1 18

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 1 18

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 9

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 28

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 4

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 2 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Konsep Perilaku - Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Pola Pencarian Pengobatan di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon, Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Pola Pencarian Pengobatan di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon, Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015

0 0 9

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM POLA PENCARIAN PENGOBATAN DI DESA DOLOKSARIBU LUMBAN NABOLON KECAMATAN ULUAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 13