Deskripsi Lokasi Penelitian
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pada dasarnya pembangunan Rusunawa Semanggi merupakan salah satu program pembangunan rusun yang memiliki tujuan:
1. Memberikan solusi atas kebutuhan perumahan sederhana dan sehat.
2. Menyediakan rumah sederhana dan sehat untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Surakarta.
3. Diperuntukkan untuk penataan wilayah kumuh di Kota Surakarta sehingga tempat-tempat kumuh di Kota Surakarta bisa berkurang.
4. Meminimalkan hunian tak berijin di bantaran sungai, sepanjang rel kereta api dan tempat-tempat terlarang tainnya.
Rumah Susun Sederhana Sewa Semanggi atau yang lebih dikenal dengan Rusunawa Semanggi merupakan salah satu rusunawa yang terletak di Kota Surakarta. Rusunawa Semanggi yang dibangun pada tahun 2008 ini terletak di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Surakarta dan dihuni pada tahun 2010. Sumber dana pembangunan rusunawa ini berasal dari APBN dan APBD. Dana APBN yakni melalui Kementerian Pekerjaan Umum sedangkan dana APBD berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kota Surakarta.
Peta Lokasi Rusunawa Semanggi
Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta
Rusunawa Semanggi
Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta Rusunawa Semanggi dibangun di atas tanah milik Pemerintah Kota Surakarta dengan luas 8.000 m². Bangunan rusunawa Semanggi ini terdiri dari dua bangunan kembar (twin block), masing-masing blok terdiri dari 5 lantai dengan ketentuan sebagai berikut:
Lantai dasar terdiri dari 2 satuan unit rusun (untuk difabel) Lantai 1 terdiri dari 24 satuan unit rusun Lantai 2 terdiri dari 24 satuan unit rusun Lantai 3 terdiri dari 24 satuan unit rusun Lantai 4 terdiri dari 24 satuan unit rusun
Sehingga total ada 192 satuan unit rusun dan 4 satuan unit rusun khusus untuk difabel dengan luas masing-masing satuan unit rusun yaitu 24 m².
Data Rusunawa Semanggi
Sumber: UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta
No.
Data Rusunawa Semanggi
1. Dibangun oleh
3. Sumber Dana
: APBN dan APBD
4. DIPA
: Ta. 2008 No. 0624/033-05.0/-/2007
5. No. IMB
: No. 601/0992/P-02/IMB/XII/2009
6. Type
: Type -24 / 2 Blok
7. Jumlah Lantai
: 5 Lantai
8. Jumlah Unit
: 192 Unit/ 24 m 2
9. Jumlah Difabel
: 4 Unit/ 24 m 2
10. Lokasi
: Kel. Semanggi Kec. Pasar Kliwon Kota
Surakarta
11. Pemilik Tanah
: Pemkot Surakarta
12. Sertifikat Hak
: Pakai HP.36, luas : 13.365 M2
13. Tanggal Penerbitan
: 29-7-2005 No. 11.02.03.02.4.00036
14. Dihuni
: Th. 2010
Rusunawa Semanggi mempunyai fasilitas-fasilitas seperti berikut: Satuan unit rusun memiliki luas 24 m².
Satuan unit rusun memiliki ruang tamu, kamar mandi/wc, dan dapur, dan tempat menjemur pakaian. Setiap blok memiliki tempat parkir.
Mempunyai ruang pertemuan dan mushola. Dilengkapi dengan listrik dan air bersih.
Tarif Sewa Rusunawa Semanggi
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah, tarif sewa di Rusunawa Semanggi memiliki tarif yang berbeda- beda yaitu sebagai berikut:
Lantai Dasar/difabel : 100.000/ bulan Lantai 1
Sedangkan besarnya biaya listrik dan air dibebankan kepada penyewa, tergantung pada masing-masing pemakaian.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila menyewa Rusunawa Semanggi adalah sebagai berikut: Ber-KTP Surakarta Sudah menikah Belum mempunyai rumah Berpenghasilan antara Rp. 750.000 s/d Rp. 2.500.000 setiap bulannya.
Pengelolaan Rusunawa Semanggi
Pengelolaan Rusunawa Semanggi dilaksanakan oleh UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta yang berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum. Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008, UPTD Rumah Sewa memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Tugas pokok UPTD Rumah Sewa yaitu melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dinas di bidang penanganan kegiatan teknis di rumah sewa sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan kepala dinas.
b. Fungsi UPTD Rumah Sewa yaitu sebagai berikut: Penyusunan rencana teknis operasional di bidang penanganan kegiatan
teknis di rumah sewa.
teknis di rumah sewa. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang penanganan kegiatan teknis di rumah sewa Pengelolaan ketatausahaan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dasar Hukum Pengelolaan Rusunawa
Dasar hukum pengelolaan rusunawa yang dilakukan oleh UPTD Rumah Sewa yaitu sebagai berikut: PERDA Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kota Surakarta. PERDA Nomor 8 Tahun 2009 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
Surakarta.
Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pekerjaan Umum.
Pola Pengelolaan Rusunawa
Pola pengelolaan rusunawa baik rusunawa Semanggi ataupun rusunawa lainnya yaitu:
Berkontribusi pada Pemkot Surakarta yaitu sebagai penyumbang PAD. Mandiri dalam operasional
Hak dan Kewajiban Pengelola
UPTD Rumah Sewa selaku pengelola Rusunawa Semanggi ataupun rusunawa lainnya memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. Hak Pengelola Menarik uang sewa, rekening air, listrik dan beaya-beaya lain yang
ditetapkan pengelola. Mengenakan sanksi atas pelanggaran penghunian oleh penyewa.
Melaksanakan penertiban penghuni. Melaksanakan pemutusan sewa apabila penyewa melalaikan
kewajibannya.
Menyediakan fasilitas listrik, air bersih di setiap Satuan Unit Rusunawa. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan secara teratur terhadap
seluruh elemen dan komponen sarana Rusunawa sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan.
Mewujudkan lingkungan yang bersih dan teratur serta lestari. Menjaga keamanan lingkungan bekerjasama dengan penyewa dan aparat
keamanan. Memberikan informasi kepada penyewa atas kebijakan-kebijakan pengelola yang akan ditetapkan. Memberikan pemberitahuan kepada Penyewa atas kegiatan-kegiatan
berkaitan dengan pemeliharaan dan atau perbaikan Rusunawa.
Hak dan Kewajiban Penyewa
Selain pengelola, setiap penyewa rusunawa memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. Hak Penyewa
Menempati Satuan Unit Rusunawa untuk keperluan tempat tinggal. Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan
Rusunawa.
Rusunawa. Mendapatkan penjelasan, pelatihan dan bimbingan tentang pencegahan,
pengamanan dan penyelamatan terhadap bahaya kebakaran. Memanfaatkan bagian bersama.
Memanfaatkan benda bersama. Memanfaatkan tanah bersama yang didasarkan atas luas sarana Rusunawa.
b. Kewajiban Penyewa Membayar sewa dan segala beaya yang ditetapkan pengelola.
Membayar pemakaian listrik dan air bersih Membuang sampah di tempat yang telah ditentukan/ disediakan dengan
menggunakan pembungkus secara rapi dan teratur tidak berserakan. Memelihara sarana Rusunawa yang disewa dengan sebaik-baiknya.
Mematuhi ketentuan tata tertib tinggal di sarana Rusunawa yang ditetapkan oleh pengelola dan yang ditetapkan secara bersama antara
pengelola dan penyewa. Mengikuti kegiatan yang dilakukan warga Rusunawa.
Larangan Bagi Penyewa
Selain memilik hak dan kewajiban, penyewa rusunawa juga memiliki larangan sebagai berikut:
Tidak Menempati SUR yang disewa Menyewakan/ memindahtangankan sarana Rusunawa kepada pihak lain Menyewa lebih dari satu Satuan Unit Rusunawa. Dilarang menggunakan Satuan Unit Rusunawa sebagai tempat usaha.
b. Fasilitas Rusunawa Dilarang melakukan tindakan merusak atau melakukan tindakan yang
dapat menimbulkan pencemaran terhadap fasilitas bersama yang ada di lingkungan Rusunawa.
Dilarang memasang tambahan instalasi listrik atau air, menggali jalan, taman dan lain-lain tanpa seijin pengelola.
Dilarang memasang alat pendingin (AC) tanpa ijin pengelola. Dilarang merusak instalasi listrik, air, lampu taman dan lampu
penerangan di komplek Rusunawa. Dilarang memasang antene rig, radio cb maupun alat komunikasi radio lainnya selain yang disediakan oleh pengelola.
c. Konstruksi Bangunan Rusunawa Penyewa dilarang melakukan perubahan atau perombakan bangunan
Rusunawa dalam bentuk apapun tanpa persetujuan tertulis dari pengelola.
Penyewa dilarang membuat bangunan tambahan.
Penyewa dilarang membongkar langit-langit dan menyimpan barang- barang di langit-langit. Penyewa dilarang membawa, meletakkan, menaruh benda/ barang yang beratnya melampaui batas kekuatan/ daya dukung lantai yang
ditentukan.
d. Ketertiban Penyewa dilarang memelihara binatang peliharaan kecuali ikan hias di
dalam akuarium. Penyewa dilarang membuang benda/ sampah dari atas ke bawah. Penyewa dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan suara bising/
keras, bau menyengat dan lainnya. Penyewa dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan kesusilaan. Perbuatan tersebut antara lain
berjudi, menjual/ memakai Narkoba, minuman keras, berbuat maksiat dan lain sebagainya.
Penyewa dilarang menyimpan, meletakkan barang/ benda di koridor, tangga atau tempat yang dapat mengganggu/ menghalangi kepentingan
bersama. Penyewa dilarang menjemur pakaian selain di tempat yang telah disediakan.
Dalam penelitian ini karakteristik responden dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan dan lama menempati rusun. Responden dalam penelitian ini adalah penghuni Rusunawa Semanggi yang berjumlah 66 orang.
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi (orang)
Sumber: diolah dari data penelitian Hasil pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel
di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam survey lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 66 responden, 36 orang (54,55%) diantaranya adalah perempuan, sedangkan sebanyak 30 orang berjenis kelamin laki-laki (45,45%).
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi (orang) Persentase ( % )
20 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
>50 tahun
Jumlah
Berdasarkan hasil pengelompokan responden pada tabel di atas, terlihat bahwa usia 21-30 tahun dan 31-40 tahun lebih mendominasi dengan jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 19 orang (28,79 %).
3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Persentase ( % )
0 0% Tidak lulus SD
Sumber: diolah dari data penelitian Hasil pengelompokan responden di atas berdasarkan pada tingkat
pendidikan terakhir, menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden didominasi oleh lulusan SMA yaitu sebanyak 38 orang (57,58%), kemudian diikuti lulusan SMP sebanyak 16 orang (24,24%), lulusan SD sebanyak 7 orang (10,60%), dan lulusan akademi sebanyak 3 orang (4,55%). Selain itu, terdapat pula responden yang tidak lulus SD sebanyak 2 orang (3,03%), dan tidak ada responden yang lulus sarjana (0 %).
4. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase ( % )
20 30,30 % Pegawai Negeri
2 3,03 % Pegawai Swasta
9 13,64 % Ibu Rumah Tangga
Sumber: diolah dari data penelitian Berdasarkan pada jenis pekerjaannya, dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh wiraswasta sebanyak 20 orang (30,30%), kemudian diikuti oleh buruh sebanyak 18 orang (27,27%) dan ibu rumah tangga 17 orang (25,76%), pegawai swasta 9 orang (13,64%) dan pegawai negeri 2 orang (3,03%).
5. Karakteristik responden berdasarkan jumlah penghasilan
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan
Jumlah Penghasilan
Frekuensi (orang) Persentase ( % )
≤ Rp 500.000
5 7,58 % Rp 600.000 – Rp 1.000.000
36 54,55 % Rp 1.100.000 – Rp 1.500.000
13 19,7 % Rp 1.600.000 – Rp 2.000.000
Tidak diisi
Sumber: diolah dari data penelitian Berdasarkan hasil pengelompokan responden pada tabel di atas,
terlihat bahwa responden dengan jumlah penghasilan antara Rp 600.000- Rp
6. Karakteristik responden berdasarkan lama menempati rusun Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menempati Rusun
Lama Menempati Rusun Frekuensi (orang) Persentase ( % )
≤ 6 bulan
7-12 bulan
13-18 bulan
19-24 bulan
Sumber: diolah dari data penelitian Hasil pengelompokan responden pada tabel di atas berdasarkan pada
lama menempati rusun dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden menempati rusun selama lebih dari 24 bulan atau lebih dari dua tahun, yakni sebesar 40 responden (60,61%).