Beberapa keuntungan sediaan gel Voigt, 1995 adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
2. Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat pada kulit 3. Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
4. Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik 5. Pelepasan obatnya baik
Tingginya kandungan air dalam sediaan gel dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi mikrobial, yang secara efektif dapat dihindari dengan penambahan
bahan pengawet. Upaya stabilisasi dari segi mikrobial disamping penggunaan bahan- bahan pengawet seperti dalam balsam, khususnya untuk basis ini sangat cocok untuk
pemakaian metil dan propil paraben yang umumnya disatukan dalam bentuk larutan pengawet. Upaya lain yang diperlukan adalah perlindungan terhadap penguapan
yaitu untuk menghindari masalah pengeringan Voigt, 1995: Aulton, 2007.
2.3.1 Hidroksi propil metil selulosa HPMC
Hidroksi propil metil selulosa adalah turunan selulosa eter semisintetik yang telah digunakan secara luas sebagai polimer hidrofilik dalam sistem pemberian obat
oral dan topikal Rogers, 2009. HPMC memiliki ciri-ciri serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Sangat sukar larut dalam eter, etanol atau aseton, mudah
larut dalam air panas dan segera menggumpal membentuk koloid. HPMC sebagai pengemulsi, pensuspensi dan sebagai penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan
salep mampu menjaga penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
aplikasi produk kosmetik dan aplikasi lainnya Rowe., dkk, 2005: Reynold, 1989. Rumus bangun HPMC dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Rumus bangun HPMC 2.3.2 Propilen glikol
Propilen glikol adalah cairan kental, jernih, tidak bewarna, tidak berbau, rasa agak manis. Dapat bercampur dengan air, etanol, kloroform dan minyak lemak
Departemen Kesehatan, 1979. Propilen glikol telah banyak digunakan sebagai pelarut dan pengawet dalam berbagai formulasi parental dan non parental. Propilen
glikol secara umum merupakan pelarut yang lebih baik dari gliserin dan dapat melarutkan berbagai bahan seperti kortikosteroid, obat-obatan sulfa, barbiturat,
vitamin A dan D, alkaloid dan banyak anastetik lokal Rowe., dkk, 2005: Reynold, 1989. Rumus bangun propilen glikol dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Rumus bangun propilen glikol 2.3.3 Metil paraben
Metil paraben memiliki ciri-ciri serbuk hablur kecil, tidak bewarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau berbau khas lemah dan mempunyai sedikit
rasa terbakar Ditjen POM , 1995. Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet dan antimikroba dalam
kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasi, digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau antimikroba lain. Pada kosmetik, metil paraben
adalah pengawet antimikroba yang paling sering digunakan. Kemampuan pengawet metil paraben ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol Soni, 2002. Rumus
bangun metil paraben dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Rumus bangun metil paraben 2.3.4 Propil paraben
Propil paraben merupakan serbuk putih atau hablur kecil tidak bewarna Ditjen POM, 1995. Bentuknya kristalin putih, tidak berbau, dan tidak berasa serta
berfungsi sebagai pengawet Steinberg, 2005. Konsentrasi propil paraben yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,01-0,06 . Propil paraben efektif sebagai
Universitas Sumatera Utara
pengawet pada rentang pH 4-8. Peningkatan pH dapat menyebabkan penurunan aktivitas antimikrobanya. Propil paraben sangat larut dalam aseton dan etanol, larut
dalam 250 bagian gliserin dan sukar larut di dalam air Wade and Weller, 1994; Reynold, 1989. Rumus propil paraben dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Rumus bangun propil paraben
2.4 Kulit