Perancangan Sistem
5.1.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang dilakukan meliputi dua tahap, yaitu perancangan manajemen bandwidth dan perancangan optimasi bandwidth.
5.1.3.1 Perancangan Limitasi Bandwidth
Perancangan manajemen bandwidth yang dilakukan meliputi tiga tahap, yaitu perancangan limitasi secara global, perancangan limitasi ke BTS, dan perancangan limitasi ke client.
5.1.3.1.1 Perancangan Limitasi secara Global
Limitasi secara global dilakukan di NOC JISWAN Kota Malang. Limitasi ini merupakan limitasi bagi BTS dan limitasi bagi client. Limitasi diletakkan di gateway JISWAN yang sekaligus digunakan sebagai server Proxy JISWAN. Limitasi yang ada Limitasi secara global dilakukan di NOC JISWAN Kota Malang. Limitasi ini merupakan limitasi bagi BTS dan limitasi bagi client. Limitasi diletakkan di gateway JISWAN yang sekaligus digunakan sebagai server Proxy JISWAN. Limitasi yang ada
Limitasi uplink yang digunakan merupakan limitasi uplink total yaitu limitasi total uplink sesuai dengan sewa bandwidth uplink ke provider. Limitasi ini sangat berguna untuk mengurangi beban kerja modem vsat JISWAN. Sedangkan limitasi downlink yang digunakan adalah limitasi downlink tiap client dengan filter alamat IP / alamat Network ID client.
Berdasarkan tujuan trafik client JISWAN dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu dari client JISWAN ke :
• NOC atau zona server seperti DNS dan hosting • Internet • Client JISWAN yang lain
Limitasi downlink client yang ada hanya melakukan limitasi bagi trafik client dengan tujuan Internet. Trafik dengan tujuan selain Internet tidak akan di limit. Tujuan selain Internet yang dimaksud antar lain trafik dari client satu ke client lainnya dan trafik dari client ke NOC.
Dengan melihat tujuan trafik client JISWAN, filter limitasi downlink client JISWAN dibagi menjadi tiga kelas utama limitasi bandwidth. Kelas tersebut antara lain:
1. Kelas limitasi bandwidth NOC dengan limit 80 Mbps (kelas unlimited)
2. Kelas limitasi bandwidth Internet dimana tiap kelas maksimum dikenakan limit 128 kbps (kebijakan MIR JISWAN Kota Malang)
3. Kelas default dengan limit 80 Mbps (bukan kelas NOC dan Internet).
5.1.3.1.2 Perancangan Limitasi pada BTS
Limitasi pada BTS di lakukan dengan menjumlahkan bandwidth yang dialokasikan ke client JISWAN pada sebuah BTS. JISWAN Kota Malang memiliki 6 BTS antara lain:
Berdasarkan Gambar 5.2 limitasi bandwidth Internet yang di kenakan ke BTS merupakan limitasi pada interface vlanID tertentu pada gateway. vlanID tersebut:
• vlanID 3033 terdiri dari BTS AP-1 (4 client) memiliki limit bandwidth Internet 128 Kbps (4xCIR, dengan CIR=32 Kbps)
• vlanID 3031 terdiri dari BTS AP-2 (3 client) memiliki limit bandwidth Internet
96 Kbps (3xCIR, dengan CIR=32 Kbps) • vlanID 3034 terdiri dari BTS SLTPN5 (1 Client) dan BTS SMUN10 (3Client)
memiliki limit bandwidth Internet 128 Kbps (4xCIR, dengan CIR=32 Kbps) • vlanID 3030 terdiri dari BTS SMUN3/TUGU (7 Client) memiliki limit
bandwidth Internet 224 Kbps (7xCIR, dengan CIR=32 Kbps) • vlanID 3032 terdiri dari BTS SMKN4 (9 Client) memiliki limit bandwidth
Internet 288 Kbps (9xCIR, dengan CIR=32 Kbps)
5.1.3.1.3 Perancangan Limitasi pada Client
Limitasi pada Client di lakukan dengan melakukan limitasi CIR dan MIR pada masing masing client.
Berdasarkan Gambar 5.2 limitasi CIR dan MIR tiap client pada tiap-tiap interface vlan pada Gateway JISWAN :
1 vlanID 3033 terdiri dari 1 kelas limitasi bandwidth Internet yaitu kelas BTS-AP1
BTS AP-1
SLTPN 13 dengan NetworkID 10.10.140.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SMK PGRI 03 dengan NetworkID 10.10.141.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128
Kbps SMUN 07 dengan NetworkID 10.10.142.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SMUN 09 dengan NetworkID 10.10.143.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
2. vlanID 3031 terdiri dari 1 kelas limitasi bandwidth Internet yaitu kelas BTS AP-2
BTS AP-2
SMKN 02 dengan NetworkID 10.10.131.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
Dinas Pendidikan dengan NetworkID 10.10.132.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
SMUN 08 dengan NetworkID 10.10.133.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
3. vlanID 3034 terdiri dari 1 kelas limitasi bandwidth Internet yaitu kelas BTS_SMP5 + BTS SMUN10
• BTS_SMP5 + BTS SMUN10 SLTPN5 dengan NetworkID 10.10.150.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SMUN 10 dengan NetworkID 10.10.151.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SMUN 06 dengan NetworkID 10.10.160.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SLTPN 21 dengan NetworkID 10.10.161.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
4. vlanID 3030 terdiri dari 2 kelas limitasi bandwidth Internet yaitu kelas BTS_SMUN03_a dan BTS_SMUN03_b
• BTS_SMUN03_a SMUN 01 dengan NetworkID 10.10.101.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SMUN 03 dengan NetworkID 10.10.103.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps SMUN 04 dengan NetworkID 10.10.104.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps Balaikota dengan NetworkID 10.10.120.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
• BTS_SMUN03_b
SLTPN 01 dengan NetworkID 10.10.121.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
SLTPN 03 dengan NetworkID 10.10.122.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
SLTPN 08 dengan NetworkID 10.10.123.0/24 CIR 32 Kbps MIR 96 Kbps
5. vlanID 3032 terdiri dari 3 kelas limitasi bandwidth Internet yaitu kelas BTS_SMKN4_a, BTS_SMKN4_b dan BTS_SMKN4_c
BTS_SMKN4_a
SMKN 04 dengan NetworkID 10.10.106.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SLTPN 02 dengan NetworkID 10.10.107.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SLTPN 06 dengan NetworkID 10.10.108.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SLTPN 12 dengan NetworkID 10.10.109.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
BTS_SMKN4_b
SLTPN 19 dengan NetworkID 10.10.110.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SMKN 01 dengan NetworkID 10.10.111.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SMKN 03 dengan NetworkID 10.10.112.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
SMUN 02 dengan NetworkID 10.10.113.0/24 CIR 32 Kbps MIR 128 Kbps
BTS_SMKN4_c
SMUN 05 dengan NetworkID 10.10.114.0/24
5.1.3.2 Perancangan Optimasi Bandwidth
Perancangan optimasi bandwidth terdiri dari perancangan proxy, firewall, dan caching nameserver . Perancangan ini digunakan untuk melakukan optimalisasi bandwidth Internet yang digunakan di JISWAN.
5.1.3.2.1 Perancangan Proxy
Perancangan proxy di sini lebih di utamakan pada penggunaan webcache pada NOC WAN Kota Malang. Konfigurasi cache di proxy hanya boleh digunakan untuk network client dan admin JISWAN saja.
5.1.3.2.2 Perancangan Firewall
Perancangan ini merupakan perancangan aturan / policy pada firewall yang ada di router masing 2x client. Firewall hanya mengijinkan paket IP yang lewat sesuai Perancangan ini merupakan perancangan aturan / policy pada firewall yang ada di router masing 2x client. Firewall hanya mengijinkan paket IP yang lewat sesuai
No NamaRule tabel-
Tujuan Proto As Tuju State A s
Asal
iptables
IP/Net IP/Netw kol
al an
ks
work ork
Po Port
rt
z DefaultFo FORWAR -- - - - -
D rward
D z DefaultIn INPUT - -
D put
- - --
z DefaultOu OUTPUT -
A tput
- -- -
z TrackCon FORWAR -- - - - RELATED A nection
D ,ESTABLI SHED
z TrackCon INPUT - - - - - RELATED A nection
,ESTABLI SHED
z HTTP FORWAR - - TCP - 80 NEW A
D z HTTPS FORWAR - - TCP - 443 NEW A
D z WebCach FORWAR - - TCP - 8080 NEW A
e D z Proxy
FORWAR - - TCP - 3128 NEW A
D z FTP
FORWAR - - TCP - 20 NEW A
D z FTP-data FORWAR - - TCP - 21 NEW A
D z YM
FORWAR - - TCP - 5050 NEW A
D z POP3
FORWAR - Mail- TCP - 110 NEW
D Server- Unibraw
z SMTP FORWAR - Mail- TCP - 25 NEW
D Server- Unibraw
z DNS FORWAR - DNS- UDP - 53 NEW
D Server- JISWA N D Server- JISWA N
D dmin
z PING INPUT ZonaA - ICMP - - NEW A dmin
z SSH INPUT ZonaA TCP - 2222 NEW A dmin
z SNMP INPUT ZonaA UDP - 161 NEW A dmin
Tabel 5.1 Tabel Aturan Firewall di Tiap-Tiap Router JISWAN Sumber: JISWAN Kota Malang
Keterangan Pada kolom aksi, huruf A menandakan ACCEPT, huruf D menandakan DROP
5.1.3.2.3 Perancangan Caching Nameserver
Perancangan caching-nameserver merupakan perancangan penggunaan DNS server yang hanya berfungsi sebagai caching domain agar request atau query nama domain hanya dilakukan oleh server DNS NOC saja. Cache nameserver di konfigurasi agar dapat melakukan caching nameserver.