TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN
4.2 TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN
Tujuan pengembangan Kawasan Ekowisata Pasir Kunci
I. Mengembangkan potensi ekowisata kawasan Pasir Kunci, melalui konsep ”Community Based Ecotourism” .
Sasaran: Meningkatnya kualitas objek dan daya tarik wisata bertema ekowisata di Kawasan Pasir Kunci. Meningkatnya kualitas manajemen pengembangan ekowisata dalam upaya pelestarian sumber daya alam pariwisata. Meningkatnya standar dan kriteria pelayanan wisatawan yang melakukan aktifitas rekreasi, edukasi, petualangan dan pengisian waktu luang (REAL = Recreation, Education, Adventure dan Leisure). Meningkatnya kualitas SDM pariwisata
II. Mendorong diversifikasi dan Multiplikasi produk ekowisata alam dan budaya. Sasaran:
Terciptanya produk-produk wisata baru -baik alam maupun budaya, yang menunjang tema kawasan. Tertatanya potensi daya tarik wisata utama secara baik sehingga dapat memberikan pengalaman yang lengkap bagi wisatawan. Meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai-nilai alam dan budaya dalam produk ekowisata Kawasan Pasir Kunci. Tersosialisasikannya berbagai aspek dan dampak pengembangan ekowisata alam dan budaya ke masyarakat setempat Terlestarikannya lingkungan dan budaya masyarakat setempat yang serasi dengan nilai-nilai sosial budaya lokal.
Tersusunnya rencana pengembangan ekowisata yang berwawasan lingkungan dan memperhatikan konservasi sumber daya alam hayati.
III. Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat lokal secara merata, baik kuantitas maupun kualitasnya.
Sasaran:
Berkembangnya usaha kecil dan menengah lokal sebagai pendukung ekowisata. Meningkatnya proporsi manfaat ekonomi langsung dari berbagai keuntungan dan
pengembangan pariwisata di tingkat lokal/objek wisata; Meningkatnya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat serta kemitraan di tingkat daerah, termasuk dalam upaya mengembangkan dan memperkuat pariwisata berbasis masyarakat;
IV. Mendorong perkembangan Kawasan Pasir Kunci, dan Kecamatan Ujung Berung pada umumnya melalui pengembangan Wisata Terpadu.
Sasaran: Berkembangnya kegiatan ekowisata di sekitar kawasan Pasir Kunci. Berkembangnya sektor pertanian, jasa, dan industri kecil dan menengah lainnya yang mendukung kegiatan ekowisata Pasir Kunci. Meningkatnya perekonomian dan Indeks Pengembangan Manusia (IPM) wilayah Kecamatan Ujung Berung.
4.3 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Kebijakan pengembangan pariwisata di Kawasan Pasir Kunci didasarkan pada pertimbangan:
1) Potensi dan permasalahan kepariwisataan di kawasan dari berbagai aspek khususnya pengembangan produk wisata yang terkait dengan tema utama kawasan, kondisi pasar wisatawan, transportasi dan infrastruktur, serta aspek SDM dan kelembagaan, seperti yang dijelaskan pada bab 4.
2) Isu-isu strategis pengembangan pariwisata di Kawasan Pasir Kunci, yang dijabarkan pada subbab 3.7.
3) Konsep pengembangan, visi, misi, tujuan dan sasaran pengembangan Kawasan Ekowisata Pasir Kunci yang dirumuskan pada subbab 4.1 dan 4.2.
Kebijakan pengembangan pariwisata mencakup kebijakan pengembangan perwilayahan, pengembangan produk wisata, pengembangan transportasi dan infrastruktur, pengembangan pasar dan pemasaran, pengembangan SDM, pengembangan kelembagaan, serta pengembangan investasi untuk lingkup Kawasan Pasir Kunci.
4.3.1 Pengembangan Perwilayahan
Perwilayahan setiap Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata akan terdiri dari destinasi-destinasi dengan luasan yang lebih kecil, yang merupakan kumpulan (cluster) dari berbagai objek dan daya tarik wisata yang menjadi unggulan maupun pendukung KSP tersebut. Dengan demikian di kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung, setiap destinasinya merupakan cluster dari objek dan daya tarik ekowisata alam maupun budaya, dan atau agrowisata maupun pariwisata pendidikan sebagai pendukung pengembangan daya tarik wisata primer. Lebih lanjut, antarcluster di Kawasan Strategis Pariwisata di wilayah ujung berung memiliki suatu hirarki, yang menggambarkan pusat, yaitu pusat Kawasan Wisata Primer, dalam hal ini Kawasan Ujung Berung, dan destinasi pendukungnya. Selain itu perlu direncanakan aksesibilitas Perwilayahan setiap Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata akan terdiri dari destinasi-destinasi dengan luasan yang lebih kecil, yang merupakan kumpulan (cluster) dari berbagai objek dan daya tarik wisata yang menjadi unggulan maupun pendukung KSP tersebut. Dengan demikian di kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung, setiap destinasinya merupakan cluster dari objek dan daya tarik ekowisata alam maupun budaya, dan atau agrowisata maupun pariwisata pendidikan sebagai pendukung pengembangan daya tarik wisata primer. Lebih lanjut, antarcluster di Kawasan Strategis Pariwisata di wilayah ujung berung memiliki suatu hirarki, yang menggambarkan pusat, yaitu pusat Kawasan Wisata Primer, dalam hal ini Kawasan Ujung Berung, dan destinasi pendukungnya. Selain itu perlu direncanakan aksesibilitas
Kebijakan :
1. Pengembangan beberapa cluster daya tarik wisata di dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung berdasarkan kedekatan karakteristik produk pariwisata dan perwilayahannya.
2. Pengembangan struktur perwilayahan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung menghubungkan antara satu cluster dengan cluster lain, cluster-cluster dengan pusat kawasan maupun dengan pintu gerbang kawasan, secara terpadu.
Strategi Pengembangan:
1) Mengembangkan cluster-cluster daya tarik wisata yang menunjukkan keragaman daya tarik ekowisata alam dan budaya sebagai destinasi pariwisata dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
2) Menentukan hirarki antar-destinasi dan fungsinya masing-masing dalam menunjang tema produk utama Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
3) Menentukan entry point, anchor dan keterhubungan antar-destinasi, antar-objek wisata pendukung tema utama, maupun antar-objek wisata lainnya.
4) Meningkatkan keterhubungan destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung dengan pusat kawasan dan pintu gerbang kawasan melalui pengembangan jalur-jalur beraksesibilitas tinggi.
Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung terbagi ke dalam beberapa sub cluster yang mempunyai kekhasan tema. Tema utama ini mengaksentuasi ditunjang oleh tema-tema Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung terbagi ke dalam beberapa sub cluster yang mempunyai kekhasan tema. Tema utama ini mengaksentuasi ditunjang oleh tema-tema
4.3.2 Pengembangan Produk Wisata
Produk wisata dapat diartikan sebagai rangkaian komponen-komponen pariwisata yang memberikan pengalaman perjalanan bagi wisatawan sejak ia meninggalkan rumah hingga kembali ke rumahnya. Komponen-komponen tersebut meliputi objek dan daya tarik wisata,
sarana
dan prasarana transportasi,
akomodasi, restoran atau rumah makan, sarana
informasi dan telekomunikasi, dan komponen amenitas lainnya. Pengalaman perjalanan dan berwisata di Kawasan Pasir Kunci,
difokuskan pada
Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan
Hidup sebagai tema utama serta agrowisata, kuliner dan rekreasi alam dan lainnya, sebagai tema pendukung. Fokus tema yang didasarkan pada potensi unggulan destinasi, dikembangkan sejalan dengan prinsip-prinsip ekowisata, yaitu Pengembangan produk wisata yang berkualitas, berkelanjutan dan berbasis masyarakat juga menjadi perhatian. Sejalan dengan hal tersebut, penting untuk dilaksanakan upaya pelestarian (preservasi, konservasi, rehabilitasi) alam dan pusaka budaya (khususnya situs Hidup sebagai tema utama serta agrowisata, kuliner dan rekreasi alam dan lainnya, sebagai tema pendukung. Fokus tema yang didasarkan pada potensi unggulan destinasi, dikembangkan sejalan dengan prinsip-prinsip ekowisata, yaitu Pengembangan produk wisata yang berkualitas, berkelanjutan dan berbasis masyarakat juga menjadi perhatian. Sejalan dengan hal tersebut, penting untuk dilaksanakan upaya pelestarian (preservasi, konservasi, rehabilitasi) alam dan pusaka budaya (khususnya situs
Kebijakan
1. Pengembangan produk Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup diarahkan untuk memperkuat tema utama kawasan dan memberikan manfaat bagi lingkungan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat
2. Pengembangan produk agrowisata, kuliner dan rekreasi alam diarahkan untuk memperkuat tema pendukung kawasan dengan tetap memperhatikan upaya mitigasi bencana.
3. Pengembangan objek dan daya tarik wisata lain di dalam kawasan, untuk mendukung tema ekowisata.
4. Pengembangan produk wisata ditujukan untuk mendukung upaya konservasi, preservasi, dan rehabilitasi serta pemberdayaan masyarakat di Pasir Kunci.
5. Pengembangan kualitas produk Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup yang khas, unik dan berdaya saing.
Strategi Pengembangan:
1. Memperkuat tema utama kawasan yaitu Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup melalui diversifikasi, multiplikasi dan pengembangan objek dan daya tarik ekowisata alam dan budaya di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.
2. Memprioritaskan pengembangan produk Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, baik manfaat ekonomi maupun manfaat sosial budaya, maupun kepada lingkungan
3. Meningkatkan upaya konservasi dalam pengembangan kegiatan ekowisata alam di Kawasan Ujung Berung.
4. Memperkuat tema pendukung kawasan yaitu agrowisata dan atraksi seni dan budaya yang terkait dengan setting Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.
5. Meningkatkan kualitas produk ekowisata alam dan budaya dengan standar kualitas nasional dan internasional.
6. Meningkatkan kualitas produk agrowisata dan atraksi seni dan budaya yang mengacu pada prinsip-prinsip ekowisata, sebagai pendukung tema utama kawasan.
7. Memunculkan brand identity kawasan Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung umumnya serta Kampung Pasir Kunci khususnya melalui pengembangan brand image yang didukung oleh seleksi dan aksentuasi produk, serta slogan dan simbolisasi.
8. Meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan di Kawasan Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung umumnya serta Kampung Pasir Kunci khususnya, baik dari faktor fisik maupun psikologis.
9. Meningkatkan standar kualitas pelayanan usaha pariwisata.
4.3.3 Pengembangan Transportasi dan Infrastruktur
Pengembangan atau perbaikan sistem transportasi dan infrastruktur pada dasarnya adalah upaya untuk mengevaluasi kondisi eksisting yang dilanjutkan dengan pengembangan jaringan transportasi dan infrastruktur sesuai dengan karakteristik wilayah, jenis angkutan dan pola pergerakannya.
didasarkan pada pemikiran-pemikiran perbaikan sistem transportasi. Pengembangan sistem transportasi untuk mendukung sektor pariwisata merupakan hal penting yang harus mengikutsertakan rencana pengembangan pariwisata di kawasan. Dalam perencanaannya, jaringan transportasi dapat digunakan untuk menumbuhkan demand (creating
Pengembangan
skenario
jaringan
transportasi transportasi
Kebijakan:
1. Pengembangan sistem transportasi kawasan untuk mendukung ekowisata alam dan budaya di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
2. Peningkatan efisiensi kinerja jaringan transportasi eksisting dan skenario pengembangan transportasi di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung, melalui pembenahan sarana dan prasarana infrastruktur yang ada, baik kuantitas maupun kualitasnya dalam menunjang pariwisata.
3. Peningkatan pelibatan swasta dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
4. Pendekatan terpadu dalam pembangunan infrastruktur mulai dari perencanaan hingga pelayanannya kepada masyarakat, yang bersinergi antarsektor, daerah, maupun wilayah.
Strategi pengembangan:
1. Mengoptimalkan sarana dan prasarana transportasi maupun infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung dan sekitarnya termasuk Kampung Pasir Kunci, dengan penggunaan sumberdaya seefisien mungkin.
2. Mengevaluasi efisiensi kinerja jaringan transportasi dan infrastruktur eksisting di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan perumusan skenario pengembangannya.
3. Pembenahan sarana dan prasarana infrastruktur wilayah, khususnya yang berada di objek dan daya tarik ekowisata, maupun di objek agrowisata dan atraksi seni budaya di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
4.3.4 Pengembangan Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar wisatawan menentukan pengembangan dari produk wisata yang ditawarkan suatu kawasan wisata. Diperlukan pemahaman tentang karakteristik pasar, baik kuantitas maupun kualitasnya, untuk kemudian menjadi pertimbangan dalam mengemas produk wisata, dan strategi pemasaran serta teknik promosi yang akan dilakukan.
Kebijakan:
1. Mengembangkan segmen pasar wisatawan rekreasi Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung
2. Mengembangkan segmen pasar wisatawan minat khusus ekowisata alam dan budaya berbasis pendidikan.
3. Mengembangkan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar wisatawan yang menjadi sasaran di tiap kawasan wisata unggulan.
4. Mengembangkan pendekatan pemasaran pariwisata terpadu, dengan tema yang jelas, secara terorganisir, efisien dan efektif.
Strategi pengembangan:
1. Memperluas segmen pasar wisatawan ekowisata dengan menangkap potensi pasar dari daerah sekitar Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.
2. Mengembangkan segmen pasar wisatawan minat khusus Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup.
3. Memanfaatkan segmen pasar wisata minat khusus alam dan budaya, maupun pariwisata pendidikan di Kawasan Strategis Wisata Daerah lainnya, khususnya di Kawasan Strategis
Wisata Daerah Perkotaan dan Pendidikan Kota Bandung, dan KWU Jawa Barat, serta destinasi ekowisata lainnya di Indonesia.
4. Memasarkan produk wisata kawasan dengan tema Pariwisata Pendidikan berbasis Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup.
5. Memasarkan produk ekowisata alam dan budaya Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung terpadu dengan Kawasan Lainnya di Jawa Barat lainnya.
6. Mengembangkan riset terpadu dalam pengembangan pasar wisatawan untuk membidik pasar wisatawan utama, sekunder dan lainnya.
7. Mengembangkan berbagai teknik promosi (direct marketing, iklan, sales promotion, travel trade) secara tepat guna dan tepat sasaran.
Target Pasar Wisatawan Kawasan Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci
Target pasar wisatawan yang akan ditetapkan dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung terdiri dari dua, yaitu target berupa jumlah wisatawan yang akan dijaring dan target berupa segmen pasar wisatawan yang akan dituju oleh Kawasan Strategis Pariwisata ini sampai lima tahun yang akan datang.
Target Jumlah Wisatawan Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci
Target jumlah wisatawan yang akan dijaring oleh Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan/atau Pasir Kunci selama 5 (lima) tahun ke depan ditentukan berdasarkan perhitungan proyeksi jumlah wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung. Proyeksi jumlah wisatawan Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung didasarkan pada:
1) Dua skenario pertumbuhan wisatawan Jawa Barat yang tercantum dalam RIPPDA Provinsi Jawa Barat, yaitu:
a. Skenario kecenderungan perkembangan wisatawan, didasarkan pada tingkat pertumbuhan rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke daya tarik wisata di Kota
Bandung pada sepuluh tahun terakhir. Hal ini dimaksudkan agar target pasar wisatawan tidak hanya didasarkan pada kuantitas wisatawan, tetapi bergeser pada kualitas wisatawan. Walaupun jumlah wisatawan yang datang mulai ditekan, dengan kualitas wisatawan yang baik (lama tinggal lama, pengeluaran berwisata besar, peduli terhadap lingkungan alam dan sosial, apresiasi terhadap pariwisata tinggi), pariwisata Kota Bandung dan Kawasan Strategis Pariwisata tetap dapat mencapai kinerja yang baik.
b. Skenario kecenderungan perkembangan perekonomian, didasarkan pada asumsi bahwa perjalanan penduduk dipengaruhi oleh kondisi perekonomian penduduk dan perkembangan kepariwisataan. Berdasarkan asumsi tersebut, variabel-variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan proyeksi jumlah wisatawan pada skenario ini adalah:
• Kondisi perekonomian nasional • Kondisi perekonomian Provinsi Jawa Barat • Kondisi perekonomian masyarakat Jawa Barat • Penduduk Indonesia • Penduduk Jawa Barat • Wisatawan Jawa Barat • Wisatawan Kota Bandung
2) Proporsi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten dan Kota Bandung serta kecenderungan perkembangannya pada lima tahun terakhir.
4.3.5 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu unsur penting dalam pengembangan destinasi pariwisata, yang meliputi aparat pemerintah, industri swasta, hingga masyarakat lokal.
Kebijakan:
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah yang akan dikembangkan industri kepariwisataannya , baik profesional maupun tenaga terampil.
2. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata khususnya SDM yang berhadapan langsung dengan wisatawan.
3. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di daerahnya.
4. Peningkatan pemahaman, pengetahuan, kesadaran seluruh pelaku pariwisata (termasuk masyarakat) terhadap pariwisata
Strategi:
1. Mengembangkan skill transfer melalui berbagai pelatihan/training yang ditujukan bagi peningkatan kualitas SDM di bidang kepariwisataan.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan kepariwisataan di kawasan.
3. Memperbanyak jumlah SDM yang berkualitas sehingga meningkatkan pengembangan kepariwisataan di kawasan.
4. Mengadakan standarisasi kompetensi SDM di bidang kepariwisataan yang menghasilkan sertifikasi keahlian tertentu.
5. Meningkatkan upaya pembinaan kepariwisataan kepada masyarakat pelaku pariwisata dan masyarakat yang tinggal di sekitar daya tarik Ekowisata Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan Kampung Pasir Kunci.
6. Meningkatkan upaya pendampingan kepada masyarakat pelaku pariwisata yang terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan ekowisata alam dan budaya Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.
4.3.6 Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan pariwisata yang cenderung rumit tidak dapat hanya diemban oleh satu institusi saja, misalnya oleh Dinas Pariwisata. Diperlukan kerjasama dan koordinasi antar sektor, baik publik, privat, dan praktisi serta akademisi yang terbuka dan efisien, serta didukung oleh SDM yang mumpuni.
Pengembangan kelembagaan kepariwisataan kawasan mencakup efisiensi kelembagaan pariwisata, peningkatan koordinasi dan konsolidasi antarlembaga, serta peningkatan kemitraan antara institusi/lembaga. Dukungan kelembagaan dengan demikian, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan, strategi maupun program pengembangan yang dirumuskan dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan sasaran masing-masing program.
Kebijakan:
1. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi antarlembaga dan antarwilayah kabupaten/kota, maupun dengan provinsi lain/nasional/internasional melalui lembaga terkait pariwisata 1. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi antarlembaga dan antarwilayah kabupaten/kota, maupun dengan provinsi lain/nasional/internasional melalui lembaga terkait pariwisata
2. Pengembangan kelembagaan, sistem dan penyederhanaan prosedur perijinan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
3. Peningkatan kemitraan antara institusi/lembaga,
4. Pengembangan kelembagaan dalam hal perpajakan dan retribusi,
5. Pengembangan kelembagaan dalam pemasaran dan promosi.
Strategi:
1. Mengembangkan tourism information system dan e-government yang dapat mempermudah pengelolaan kepariwisataaan kawasan.
2. Mengembangkan tugas, fungsi dan wewenang kelembagaan terkait baik dalam skala makro, meso dan mikro secara integratif agar tidak terjadi ketumpangtindihan dalam menyusun kebijakan.
3. Mengembangkan asosiasi profesi kepariwisataan serta memperkuat peran dan fungsi lembaga masyarakat yang bergerak di bidang kepariwisataan seperti KOMPEPAR.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana operasional sebagai penunjang kegiatan kelembagaan.
5. Menerapkan instrumen kebijakan berupa insentif dan disinsetif seperti pajak dan regulasi yang mendukung pengembangan kepariwisataan.
6. Meningkatkan hubungan kemitraan yang bernuansa pembinaan dan saling menguntungkan antara pelaku pariwisata, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
4.3.7 Pengembangan Investasi
Berbagai program yang dirumuskan perlu untuk diimplementasikan sehingga menjadi berwujud dan menunjang pembangunan kepariwisataan. Diperlukan investasi baik oleh pemerintah dan khususnya pihak swasta dalam menunjang pengembangan ekowisata alam dan budaya di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung umumnya dan Pasir Kunci khususnya.
Kebijakan:
1. Mengembangakan promosi terpadu investasi pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan Kampung Pasir Kunci, dengan promosi sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perikanan, kehutanan dan lain-lain.
2. Peningkatan investasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekowisata alam maupun budaya oleh swasta dan masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi yang mendukung tema utama kawasan.
3. Penyederhanaan/pemberian kemudahan/insentif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang ekowisata alam maupun budaya, dan atau yang terkait di kawasan.
Strategi Pengembangan:
1. Peningkatan kerjasama promosi investasi dengan sektor lain di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung, khususnya dengan sektor pertanian, perikanan, maupun di Kota dan Kabupaten Bandung atau Jawa Barat.
2. Mengembangkan sistem dan prosedur pengembangan investasi terpadu dengan sektor- sektor terkait di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.
3. Mengembangkan kelembagaan pengelola investasi di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.
Bab V.Kerangka PENGEMBANGAN program PARIWISATA
Dalam penyusunan program pengembangan kepariwisataan di Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci, perlu ditinjau kembali pengertian ekowisata yang digunakan dalam studi ini, serta permasalahan maupun isu-isu strategis yang dihadapi dalam pengembangan kepariwisataan di Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci. Hal tersebut merupakan salah satu pertimbangan dalam merumuskan program yang sesuai dengan arahan, visi, misi maupun tujuan dan sasaran pengembangan kawasan.