PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Perencanaan Strategi Komunikasi CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara
Dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat, sebuah perusahaan perlu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, perusahaan perlu menempatkan Public Relations untuk bertugas menjalankan fungsi komunikasi perusahaan kepada masyarakat yang merupakan bagian dari stakeholders perusahaan. Istilah Public Relations menurut Rosady Ruslan, dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau orang demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya (Ruslan 2005).
Perusahaan dalam bentuknya yang lebih maju, sudah menggunakan Public Relations dalam hal perusahaan bersangkutan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada stakeholder perusahaan. Untuk melaksanakan program CSR tersebut, perlu adanya perencanaan yang tepat terutama pada strategi komunikasi yang dilakukan, sehingga ada keterlibatan dan dukungan dari pihak stakeholder dalam pelaksanaan program. Praktek pelaksanaan CSR yang dilakukan perusahaan ini, merupakan upaya yang digalakkan agar tercipta suatu jalinan harmonisasi dan keseimbangan antara perusahaan dengan lingkungannya.
Pada PT. Newmont Nusa Tenggara, pelaksanaan program CSR telah menemukan bentuknya yang lebih maju dengan dibentuknya sebuah unit yang menangani program-program pengembangan masyarakat secara khusus yakni Divisi Community Development. Divisi ini merupakan unit kerja dibawah External Relations Department . Pembentukan divisi ini merupakan suatu perwujudan rasa tanggung jawab PT. Newmont Nusa Tenggara dalam memajukan sumber daya yang ada di Sumbawa Barat, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Satu prinsip dalam melaksanakan program CSR PT. Newmont Nusa Tenggara, masyarakat menjadi subjek, bukan objek pembangunan, seperti yang dilakukan pada program CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Maluk. Segala perencanaan program disusun dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Sejak tahun 2000, PT. Newmont Nusa Tenggara telah melakukan perencanaan program pengembangan masyarakat melalui kegiatan lokakarya di desa-desa lingkar tambang. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Perencanaan program CSR PTNNT, itu dilakukan terintegrasi dengan perencanaan program CSR lainnya, termasuk di dalamnya CSR Bidang Kesehatan. Pendekatan yang digunakan yaitu dengan menerapkan PRA, caranya dengan memfasilitasi kegiatan lokakarya selama 3 hari pada masing-masing gugus, kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2000. Untuk Desa Maluk, itu pada gugus 3 bersama dengan Desa Benete.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Terdapat empat gugus yang merupakan wilayah kerja dalam melakukan pengembagan masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Keempat gugus tersebut Terdapat empat gugus yang merupakan wilayah kerja dalam melakukan pengembagan masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Keempat gugus tersebut
3 (meliputi Desa Maluk dan Desa Benete) serta Gugus 4 (yang meliputi Desa Goa dan Belo-Beru). Kegiatan lokakarya yang difasilitasi PT. Newmont Nusa Tenggara di masing-masing gugus ini, merupakan upaya untuk mempercepat pengembangan daya saing ekonomi lokal serta pengembangan sosial.
Salah satu alasan ditempuhnya cara dengan melakukan kegiatan lokakarya, agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sehingga masyarakat juga dapat menyampaikan secara terbuka tentang berbagai permasalahan, termasuk yang berkaitan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap perusahaan. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
”Dengan diadakannya lokakarya ini, kami ingin memberikan ruang seluas- luasnya kepada warga, untuk ikut berpartisipasi dan menyampaikan secara terbuka tentang berbagai permasalahan, termasuk juga kebutuhan dan harapan warga, yang tentunya sesuai dengan karakteristik desa masing- masing.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Kegiatan lokakarya yang difasilitasi PT. Newmont Nusa Tenggara ini, merupakan faktor kunci berkaitan dengan penyusunan perencanaan yang partisipatif dan melibatkan stakeholder perusahaan. Dengan perencanaaan partisipatif tersebut, program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara dapat secara tepat dirumuskan dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder yang menjadi sasaran program, utamanya adalah masyarakat di Desa Maluk. Hal ini mengingat masyarakat merupakan salah satu pihak yang cukup berpengaruh dalam menjaga eksistensi suatu perusahaan.
Public Relations dalam melaksanakan CSR perusahaan, memiliki peran yang besar dalam rangka mewujudkan program-program yang tepat untuk publik eksternal perusahaan. Melalui kegiatan lokakarya yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Divisi Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara senantiasa berupaya untuk mengidentifikasi publiknya dengan memberikan ruang kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan menyampaikan secara terbuka berbagai pendapat kepada perusahaan terkait program yang akan dilaksanakan nantinya. Begitu juga sebaliknya, perusahaan dalam hal ini dapat mengetahui kebutuhan utama masyarakat dan mendengar aspirasi warga yang disampaikan dalam kegiatan lokakarya.
Perencanaan program melalui lokakarya, dinilai cukup efektif untuk menganalisa kebutuhan pembangunan dan penyusunan rencana aksi. Strategi perencanaan seperti ini pun kemudian menjadi acuan bagi PT. Newmont Nusa Tenggara dalam melaksanakan program CSR Bidang Kesehatan di desa-desa lingkar tambang. Berdasarkan rencana yang telah diusulkan dan dibuat sendiri oleh masyarakat, dengan demikian menjadi komitmen PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mendukung perencanaan yang telah disusun oleh masyarakat tersebut. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Kegiatan lokakarya sejauh ini cukup efektif untuk menganalisa kebutuhan pembangunan dan penyusunan rencana aksi. Hasil dari lokakarya ini, menjadi komitmen kami untuk mendukung program yang telah disusun oleh masyarakat. Selama ini kami juga berupaya masuk menjadi bagian sebagai pihak yang membantu masyarakat, dan juga mendukung program-program kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
PT. Newmont Nusa Tenggara memandang perannya sebagai katalisator dalam upaya mewujudkan aspirasi masyarakat dan mendukung strategi yang dilakukan oleh pemerintah. Semua kegiatan pengembangan masyarakat kemudian dirancang sedemikian rupa untuk mengalihkan kepemilikan program pengembangan kepada masyarakat dan pemerintah. Melalui kegiatan lokakarya ini pula, perusahaan bersama para partisipan dapat mengadakan dialog terbuka untuk bersama-sama membahas apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan program. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
”Partisipan dalam lokakarya di Gugus 3, perharinya itu diikuti ada sampai
70 orang. Para partisipan ini dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan juga lembaga masyarakat yang memang kami undang. Dengan adanya pihak-pihak ini, kami bisa mengadakan dialog terbuka dengan mereka, tentu saja untuk bersama-sama membahas apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan program-program nantinya.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Dengan adanya keterlibatan dari banyak pihak ini, perusahaan dapat mengetahui opini publik utamanya dari masyarakat yang ada di Gugus 3 yang juga meliputi Desa Maluk. Hal ini merupakan suatu yang penting untuk melakukan tindakan, serta menetapkan strategi dengan pemahaman secara rinci atau berempati terhadap mereka sebagai stakeholder perusahaan. Di samping juga bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan pemetaan kondisi serta merumuskan tujuan dari program-program CSR Bidang Kesehatan. Sehingga dalam pelaksanaan program tersebut, nantinya bisa tetap berorientasi kepada tujuan perusahaan.
Adanya komunikasi yang terjalin antara PT. Newmont Nusa Tenggara dengan masyarakat Desa Maluk, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Joseph A. Devito (1997), bahwa komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Komunikasi sebagai inti dari Public Relations, merupakan tools bagi perusahaan untuk mencitrakan dirinya dan menyesuaikan diri dengan kepentingan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Sebagai tools, Public Relations harus mampu mengitegrasikan usaha- usaha, sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi perusahaan agar dapat diterima di lingkungan tempat perusahaan berada, serta menumbuhkan nilai kepercayaan stakeholder perusahaan, utamanya masyarakat melalui partisipasi mereka.
PT. Newmont Nusa Tenggara menyadari bahwa, sebagai anggota masyarakat dan tetangga yang baik perlu bekerja sama dengan masyarakat setempat dan pemerintah, termasuk dalam mendukung suksesnya penanganan masalah-masalah kesehatan. Masyarakat Desa Maluk sebagai bagian dari lingkungan perusahaan, merupakan partisipan utama yang kemudian diberi hak suara dalam penentuan isi program-program CSR Bidang Kesehatan. Namun meskipun demikian, bentuk dan metode pelaksanaan program tetap dicanangkan oleh perusahaan sendiri. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Dari hasil lokakarya di Gugus 3, banyak warga yang menilai keberadaan Posyandu mampu menjangkau kesehatan masyarakat desa secara lebih “Dari hasil lokakarya di Gugus 3, banyak warga yang menilai keberadaan Posyandu mampu menjangkau kesehatan masyarakat desa secara lebih
Community Organizer (CO) yang terdapat di setiap Puskesmas, berfungsi untuk menguatkan peran Posyandu di setiap desa-desa lingkar tambang. Dalam menjalankan tugasnya, CO inilah yang nantinya mendampingi Posyandu dari segi non teknis, seperti menginformasikan jadwal kegiatan Posyandu kepada masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat baik kehadiran Ibu-ibu hamil serta membantu fasilitas kerja Posyandu dan Puskesmas. Sementara itu, untuk tenaga kesehatannya dilakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas setempat.
Perusahaan berupaya dengan menggali aspirasi atau keinginan masyarakat dalam program perusahaan pada mereka, dapat membuat program tersebut berguna bagi masyarakat. Strategi komunikasi yang dilakukan pada akhirnya dapat terbentuk komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat yang dianggap memiliki potensi lebih untuk meningkatkan kesadaran dan membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Morrisan (2006) bahwa, untuk menjalankan kegiatan Public Relations dibutuhkan strategi komunikasi agar informasi yang dimaksudkan atau ditujukan untuk merubah sikap, pendapat atau tingkah laku, seseorang atau sejumlah orang dapat mengahasilkan efek tertentu sesuai dengan yang diharapkan.
Selain dalam upaya meningkatkan peran Posyandu, kehadiran warga dan pihak-pihak terkait dalam kegiatan lokakarya juga dapat membantu kebutuhan warga masyarakat bersama seperti yang dilakukan perusahaan untuk Selain dalam upaya meningkatkan peran Posyandu, kehadiran warga dan pihak-pihak terkait dalam kegiatan lokakarya juga dapat membantu kebutuhan warga masyarakat bersama seperti yang dilakukan perusahaan untuk
“Pembangunan Puskesmas Maluk, pada perencanaanya sudah dikoordinasikan dengan sektor kesehatan, dan kami juga membangun jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait, termasuk juga dengan masyarakat. Keterlibatan mereka memang kami tujukan agar program- program nantinya sesuai dengan kebutuhan warga dan yang utama bisa membantu mengatasi masalah kesehatan yang ada di desa mereka.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Dalam pembangunannya Puskesmas Maluk dilengkapi satu ruang tata usaha, ruang pimpinan, ruang rapat, ruang rawat inap, ruang jaga dan ruang laboratorium, 5 ruang poly, ruang apotek, UGD, ruang loket, ruang tunggu, serta gudang. Dengan adanya komunikasi antara perusahaan dengan para stakeholder yang ditunjukkan dalam merencanakan program pembangunan Puskesmas tersebut, diharapkan mampu mendukung terciptanya komunikasi yang baik untuk menciptakan harmonisasi hubungan antar komunitas.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Omnie (2001), bahwa menjaga hubungan dengan publik diluar perusahaan, merupakan keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan Hal ini seperti yang dikatakan oleh Omnie (2001), bahwa menjaga hubungan dengan publik diluar perusahaan, merupakan keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, sangat penting artinya sebagai bentuk gerakan pengembangan masyarakat untuk turut berpartispasi dalam penangulangan berbagai masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Payne (1995), bahwa program pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Keberadaan sebuah perusahaan yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program CSR, memiliki nilai positif yang mampu merancang dan mensukseskan sebuah perencaan dengan baik sehingga dapat dijadikan sandaran dan harapan semua lapisan masyarakat. Perencanaan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat sekitar dimasa yang akan datang adalah sesuatu yang harus diprioritaskan perusahaan mengingat bahwa komunitas sosial yang ada di Desa Maluk khususnya dan wilayah lingkar tambang pada umumnya, akan mendapatkan dampak dari aktifitas perusahaan pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara.
1. Fact Finding CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara
Setiap program kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, tentunya memiliki konsep tujuan dan latar belakang yang dipengaruhi oleh situasi dan Setiap program kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, tentunya memiliki konsep tujuan dan latar belakang yang dipengaruhi oleh situasi dan
Begitu juga dengan kebijakan program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont NusaTenggara, tak lepas dari situasi dan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat di Desa Maluk. Kepedulian PT. Newmont Nusa Tenggara terhadap kesehatan masyarakat antara lain ditunjukkan dalam pembangunan Puskesmas Maluk dan bantuan peralatan medis. Adanya kegiatan ini tidak terlepas dari kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat khususnya di Desa Maluk untuk memperoleh fasilitas dan pelayanan kesehatan baik tenaga dokter, maupun obat- obatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Berikut penuturan Kepala Desa Maluk hasil wawancara dengan peneliti :
“Dulu di Kecamatan Sekongkang ini, memang sudah ada Puskesmas Jereweh. Namun, warga juga masih kesulitan untuk memperoleh fasilitas dan pelayanan kesehatan seperti; tenaga dokter, maupun obat-obatan. Selain lokasi Puskesmas yang jauh, juga belum banyak tersedianya sarana transportasi di daerah ini seperti di Kota Mataram. Fasilitas yang dimiliki Puskesmas juga belum lengkap. Jadi, mungkin ini menjadi kendala bagi tenaga medis untuk menjangkau desa ini.” (H. Amaq Mahrip, Kepala Desa Maluk)
Beliau juga menambahkan bahwa pada tahun 1999, pada Desa Maluk sempat ada istilah “endak pulang pengkalik”, dimana alat-alat untuk menggali makam terpaksa ditinggalkan di kuburan, karena mungkin besoknya ada warga Beliau juga menambahkan bahwa pada tahun 1999, pada Desa Maluk sempat ada istilah “endak pulang pengkalik”, dimana alat-alat untuk menggali makam terpaksa ditinggalkan di kuburan, karena mungkin besoknya ada warga
Pernyataan tersebut dipertegas oleh dr. Adib Ahmad Syammakh, Kepala Puskemas Maluk, yang mengatakan bahwa : “Maluk sempat sebagai daerah endemis, bahkan diatas hiper-endemis di
tahun 1999 sampai 2001. Angka serangan kasus malaria hampir mencapai 47%. Lokasi desa ini kan dulunya hutan, jadi lingkungan perumahan masih kurang mendukung untuk kualitas kesehatannya. Pemerintah sebenarnya sudah memberikan bantuan untuk fogging (pengasapan), dan pembagian kelambu gratis, tapi memang belum sepenuhnya bisa mengatasi, ya paling hanya sebatas mengurangilah.” (dr. Adib Ahmad Syammakh, Kepala Puskesmas Maluk)
Sementara itu, konsep dasar dari dilaksanakannya program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, dilatarbelakangi keprihatinan perusahaan terhadap masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Karena itu, PT. Newmont Nusa Tenggara mulai melakukan pembangunan dan pengembangan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar tambang melalui CSR Bidang Kesehatan. Berikut penuturan Manager Community Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Keprihatinan kami terhadap kesehatan warga inilah, yang membuat kami kemudian melakukan program CSR Bidang Kesehatan. Sejak awal beroperasi, PTNNT memang telah berkomitmen untuk melaksanakan CSR. Untuk itu kemudian diwujudkan dengan banyak kegiatan, antara lain melalui Pembangunan Puskesmas dan bantuan peralatan medis. Hal ini juga untuk mendukung terciptanya pembangunan yang berkelanjutan.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan yang ditunjukkan dengan melakukan Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan yang ditunjukkan dengan melakukan
Selain melakukan pembangunan Puskesmas, harapan masyarakat lingkar tambang akan keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara agar mampu memberi kontribusi pada masalah kesehatan masyarakat, juga diwujudkan dengan memfasilitasi Puskesmas tersebut dengan satu unit ambulans. Fasilitas ini ditujukan agar pelayanan kesehatan mampu menjangkau kawasan-kawasan yang lokasinya relatif jauh, disamping juga dapat difungsikan sebagai Puskesmas Keliling (Pusling). Berikut penuturan Manager Community Development dalam wawancara dengan peneliti :
“Guna mendukung operasional Puskesmas, PTNNT memfasilitasi 1 unit ambulans. Program ini bukan hanya untuk Puskemas Maluk saja, tapi juga di Puskesmas lain, seperti Puskesmas Jereweh dan Mayo. Adanya ambulans ini nantinya dapat difungsikan sebagai Puskesmas Keliling (Pusling), untuk menjangkau kawasan yang relatif jauh dan bisa menjadi sarana untuk melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa, selain memfasilitasi 1 unit Ambulans, PT. Newmont Nusa Tenggara juga memberikan bantuan peralatan medis terutama berkaitan dengan perawatan gigi, tabung oksigen dan peralatan untuk ibu Beliau juga menambahkan bahwa, selain memfasilitasi 1 unit Ambulans, PT. Newmont Nusa Tenggara juga memberikan bantuan peralatan medis terutama berkaitan dengan perawatan gigi, tabung oksigen dan peralatan untuk ibu
Dengan tersedianya Puskesmas Maluk dan bantuan peralatan medis serta obat-obatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui program CSR Bidang Kesehatan, hal ini akan memudahkan masyarakat khususnya yang di Desa Maluk untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik. Di samping itu, juga dapat membawa dampak yang luas terhadap upaya dalam menanggulangi penyakit malaria yang selama bertahun-tahun meresahkan kehidupan warga di Desa Maluk.
Pada program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara lainnya, untuk meningkatkan kesehatan lingkungan perusahaan juga membantu kebutuhan masyarakat dengan menyediakan sarana air bersih. Pelaksanaan program ini tak lepas dari kondisi masyarakat sekitar, dimana akibat musim kemarau yang berkepanjangan banyak sumur-sumur warga yang kering. Sumber air yang memadai tentu saja sangat diperlukan bagi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang. Berikut penuturan warga Maluk hasil wawancara dengan peneliti :
“Sumur-sumur penduduk disini kering kalau pas musim kemarau, karena tanah disini kan berpasir, jadi meski kedalaman sumur sudah dalam, tapi tetap saja kering kalau musim kemarau tiba. Ini masalah yang sering kami hadapi. Apalagi air kan juga kebutuhan utama warga, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Makanya, ketika ada program dari Newmont, kami mengajukan proposal untuk pembuatan sarana air bagi warga di sini.” (H. Awaludin, warga RT 1 Desa Maluk)
Pendapat lain juga disampaikan oleh Dewi Sumarti, warga RT 3 Desa Maluk ini, yang mengatakan bahwa : “Kalau musim kemarau, air disini kering Beli (Red, Mas). Di sini warga
memang sudah punya sumur sendiri, tapi kalau musim kemarau dan tak ada air sumur, terpaksalah kita mengambil air dari masjid. Masjid itu bantuan dari Newmont, dan airnya sudah menggunakan sumur bor. Jadi bisa sedikit membantu kami memenuhi kebutuhan air, kalau musim kemarau tiba.” (Dewi Sumarti, warga RT 3 Desa Maluk)
Sesuai dengan komitmen PT. Newmont Nusa Tenggara, situasi dan kondisi yang dialami oleh warga pada akhirnya membuat perusahaan mengambil kebijakan untuk membangun sarana air bersih yang dapat diandalkan. Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bekerjasama dengan warga Maluk serta adanya dukungan dari Pemerintah Sumbawa, bersama-sama merencanakan pembangunan dan pengoperasian sarana air bersih. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti :
“Sumber air yang memadai, memang sangat diperlukan. Dari hasil pemantauan kami, banyak sumur-sumur warga di sekitar tambang memang biasanya kering, dan ini terjadi kalau sudah musim kemarau. Untuk itu kemudian kami bekerjasama dengan pemerintah dan aparat desa, merencanakan pembangunan 4 tangki air yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development , PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa pembangunan tangki air ini dilakukan dengan anggaran kurang lebih Rp 4,175 miliar untuk empat proyek yang terletak di wilayah Maluk, Benete, Sekongkang Atas dan Sekongkang Bawah. Sarana air yang dibangun ini bisa memenuhi kebutuhan air kurang lebih untuk 10.000 penduduk. Keempat sarana air tersebut terdiri dari empat pompa sumur dalam, tangki dan juga dilengkapi dengan pipa distribusi ke rumah-rumah penduduk.
Kegiatan terencana yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, merupakan upaya untuk dapat menjaga eksistensinya di masyarakat dan menjadi Good Bussiness . Penerapan program CSR Bidang Kesehatan ini, merupakan komitmen PT. Newmont Nusa Tenggara untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Seperti konsep CSR yang dikemukakan Direktorat Jenderal Pemberdayaan, Departemen Sosial Republik Indonesia (2005), bahwa tanggung jawab sosial adalah komitmen dan kemampuan dunia usaha untuk melaksanakan kewajiban sosial terhadap lingkungannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keseimbangan kehidupan ekosistem disekililingnya.
Program-program yang telah dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan, merupakan kerangka mempersiapkan life after mining/operation bagi daerah maupun masyarakat sekitarnya. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Program CSR yang dilaksanakan PTNNT, selain merupakan bagian dari CSR seperti yang talah diamanatkan dalam Undang-undang, juga dalam kerangka untuk mempersiapkan life after mining/operation bagi masyarakat di daerah sekitar tambang. Sehingga manfaat dari program- program ini, nantinya bisa tetap dirasakan oleh warga meskipun tambang Batu Hijau ini telah berakhir.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Konsep CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, merupakan bentuk implementasi dari UU No. 40 tahun 2007. Sebagai perusahaan yang bergerak pada pengolahan sumber daya alam, yaitu pertambangan tembaga dan emas, PT. Newmont Nusa Tenggara berdasar UU Perseroan Terbatas (PT) Konsep CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, merupakan bentuk implementasi dari UU No. 40 tahun 2007. Sebagai perusahaan yang bergerak pada pengolahan sumber daya alam, yaitu pertambangan tembaga dan emas, PT. Newmont Nusa Tenggara berdasar UU Perseroan Terbatas (PT)
Melalui program CSR Bidang Kesehatan, perusahaan berupaya untuk bersikap terbuka dan mengajak masyarakat dalam mengatasi masalah terkait kepentingan bersama. Adanya kegiatan lokakarya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara, dapat menjadi media komunikasi agar apa yang menjadi keinginan masyarakat dan perusahaan dapat tersampaikan. Upaya ini tentunya membutuhkan simpati dan dukungan banyak pihak, baik dari masyarakat maupun pihak dari perusahaan, sehingga munculnya resistensi atau gejolak dapat diredam melalui adanya komunikasi yang baik antara masyarakat dengan perusahaan.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Baskin (1997:2), para praktisi Public Relations harus berkomunikasi dengan seluruh publiknya, baik internal maupun eksternal terkait upaya untuk menciptakan consistency antara tujuan
perusahaan dan harapan-harapan masyarakat (social expectation). Melalui strategi komunikasi yang lebih bersifat “jemput bola” dengan mengadakan Lokakarya di Desa Maluk, selain perusahaan bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, melalui Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara, perusahaan juga dapat melihat kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap perusahaan secara lebih dekat dan mengena. Dengan mau mendengarkan dan turut terlibat, perusahaan juga akan mendapat posisi yang lebih baik untuk dapat sejak dini mengetahui perusahaan dan harapan-harapan masyarakat (social expectation). Melalui strategi komunikasi yang lebih bersifat “jemput bola” dengan mengadakan Lokakarya di Desa Maluk, selain perusahaan bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, melalui Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara, perusahaan juga dapat melihat kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap perusahaan secara lebih dekat dan mengena. Dengan mau mendengarkan dan turut terlibat, perusahaan juga akan mendapat posisi yang lebih baik untuk dapat sejak dini mengetahui
2. Keterlibatan Stakeholder dalam Perencanaan Strategi Komunikasi CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara
Pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berhasil dapat dinilai dari sejauhmana pelibatan stakeholder perusahaan. Untuk itu CSR dapat dikatakan berhasil, jika di dalamnya terdapat mekanisme koordinasi regular dengan para stakeholder, utamanya masyarakat. Selain itu, juga terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat untuk dapat terlibat dalam siklus program tersebut (Nursahid 2008).
Menanggapi berbagai tantangan yang dihadapai perusahaan, PT. Newmont Nusa Tenggara menyadari bahwa keberhasilan program tidak akan terjadi tanpa adanya keterlibatan atau partisipasi aktif para pemangku kepentingan. Perusahaan berusaha keras untuk memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan melibatkan sejumlah pihak yang dianggap memiliki kompetensi pada bidang kesehatan dan di dalam komunitas masyarakat. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Dalam program-program CSR yang dilakukan, kami juga turut melibatkan pihak-pihak lain, ada unsur pemerintah, pihak Puskesmas, LSM, dan juga utamanya masyarakat. Masyarakat Maluk merupakan kunci dalam keberhasilan program ini. Masyarakat adalah last people yang penting dalam siklus program, baik dalam proses perencanaan maupun sampai evaluasi program, karena itu merupakan prasyarat untuk program- program CSR yang berkelanjutan.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa para stakeholder perusahaan tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam perencanaan CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara. Pemerintah berperan dalam menyediakan data dan informasi, memberi dukungan untuk infrastruktur publik serta menginisiasi kebijakan intensif fiskal. Adanya keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berperan dalam memfasilitasi masyarakat, memberi advokasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai sasaran program CSR. Sedangkan adanya keterlibatan masyarakat, akan memberi nilai positif dalam mencapai keberhasilan program CSR Bidang Kesehatan.
Pada program CSR Bidang Kesehatan, disamping melibatkan pihak-pihak seperti yang sudah disebutkan di atas, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara juga melibatkan Kepala Desa Maluk. Hal ini mengingat kesibukan masyarakat Desa Maluk yang beraneka ragam. Sehingga dengan berkoordinasi dengan aparat desa, bisa didapat kesepakatan dalam menentukan waktu khusus untuk melaksanakan kegiatan lokakarya. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Kepala Desa Maluk merupakan elemen masyarakat, yang juga turut kami libatkan dalam melaksanakan lokakarya di suatu desa. Mereka ini juga kan yang lebih mengetahui kondisi dan potensi desa masing-masing. Untuk itu dengan kami bekerjasama dengan pihak kelurahan, mereka bisa membantu kami untuk menginformasikan kepada warga.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Pendapat diatas didukung oleh Kepala Desa Maluk, H. Amaq Mahrip, yang mengatakan bahwa : “Untuk mengikuti lokakarya, warga disini memang diundang. Biasanya
saya diinformasikan oleh karyawan Newmont yang tinggal disini. Dengan Newmont mau mengadakan kegiatan itu, kami akan selalu membantu dan saya diinformasikan oleh karyawan Newmont yang tinggal disini. Dengan Newmont mau mengadakan kegiatan itu, kami akan selalu membantu dan
Adanya komunikasi yang terjalin antara perusahaan dengan Kepala Desa Maluk, diharapkan mampu mendukung terciptanya komunikasi yang baik untuk menciptakan harmonisasi hubungan antar komunitas. Sehingga lokakarya yang dilaksanakan dapat menjadi forum komunikasi yang mampu menjembatani sebuah persoalan kesehatan dan harapan masyarakat kapada perusahaan. Selain itu, dengan adanya partisipasi yang tinggi dari warga Desa Maluk, nantinya akan dapat memunculkan sense of belonging (rasa memiliki) dan tanggung jawab untuk mensukseskan program-program CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara.
Adanya partispasi dari masyarakat Maluk, diharapkan perusahaan agar masyarakat mau menerima dan menjalankan program tersebut, karena program- program yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan usulan dari warga masyarakat, yang diwujudkan oleh perusahaan untuk membantu kebutuhan warga dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Dengan masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan program, agar program-program bisa diterima dan juga dijalankan. Program inikan usulan masyarakat juga. Jadi, dengan adanya partisipasi dari masyarakat, akan memberikan nilai positif guna mencapai keberhasilan program CSR yang dijalankan bersama-sama.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Mendorong partisipasi masyarakat secara aktif, memang dapat dinilai jauh lebih efektif karena berkaitan dengan kesadaran fundamental masyarakat menyangkut pentingnya kesehatan itu sendiri. Adanya keterlibatan masyarakat
Maluk dalam perencanaan program CSR Bidang Kesehatan, memungkinkan perusahaan untuk menyerap aspirasi yang berguna bagi kepentingan bersama. Hal ini mengingat semakin kompleksnya permasalahan kesehatan, baik di tingkat lokal, daerah dan global, di Indonesia pada umumnya membutuhkan pembiayaan kesehatan yang semakin besar. Dengan diwujudkannya aspirasi dari masyarakat, setidaknya dapat menumbuhkan empati dan simpati di masyarakat terhadap suatu perusahaan.
Sementara itu, untuk melibatkan masyarakat pada tahapan perencanaan melalui kegiatan lokakarya, tampaknya mulai menurun belakangan ini. Kepala Desa Maluk, H. Amaq Mahrip mengatakan, penurunan tingkat keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan ini dilatarbelakangi oleh keinginan warga yang masih belum sepenuhnya dapat diwujudkan oleh perusahaan disamping adanya keterbatasan waktu yang dimiliki oleh masyarakat. Namun, beliau juga mengatakan apa yang telah dilakukan perusahaan melalui kegiatan CSR Bidang Kesehatan ini, manfaatnya sudah dapat dirasakan oleh warga Maluk.
“Lokakarya yang terakhir ini, nampaknya mengalami penurunan peserta jika dibandingkan dengan lokakarya sebelumnya. Disamping karena kesibukan warga, memang sejauh ini belum sepenuhnya keinginan warga Maluk itu bisa terpenuhi oleh Newmont. Ya, kami tidak menyalahkan Newmont sepenuhnya juga, mungkin ada pertimbangan lain dari perusahaan dalam memenuhi semua harapan warga.” (H. Amaq Mahrip, Kepala Desa Maluk)
Penurunan tingkat keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan lokakarya pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan kepentingan antara perusahaan dan masyarakat, serta dapat meningkatkan potensi terjadinya konflik. Anggota masyarakat mungkin saja belum menyadari bahwa ada kemungkinan Penurunan tingkat keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan lokakarya pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan kepentingan antara perusahaan dan masyarakat, serta dapat meningkatkan potensi terjadinya konflik. Anggota masyarakat mungkin saja belum menyadari bahwa ada kemungkinan
Menanggapi hal tersebut, perusahaan mengakui memang belum sepenuhnya harapan warga bisa terpenuhi semua. Hal ini dilatarbelakangi adanya kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan suatu program Corporate Social Responsibility (CSR) pada suatu tempat. Akan tetapi bukan berarti harapan warga tersebut tidak diupayakan oleh perusahaan, perusahaan dalam hal ini juga mewujudkan harapan tersebut meski memang belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan warga. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Memang ada harapan warga yang belum bisa kami penuhi sepenuhnya, misalnya bantuan biaya kesehatan yang bersifat cash money bagi warga, karena orientasi kami lebih kepada pihak Puskesmas, jadi bantuan dana tersebut dikelola oleh Puskesmas untuk pemenuhan kebutuhan obat- obatan, peralatan medis maupun bantuan dana bagi warga yang kurang mampu.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara pada masyarakat, agar masyarakat mengerti maksud, tujuan dan mekanisme dari program perusahaan. Meskipun terdapat penurunan keterlibatan Masyarakat Maluk, namun perusahaan telah berupaya untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan program. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembentukan Department Malaria Contol (DMC). Masyarakat dan pihak Puskesmas dalam kegiatan lokakarya Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara pada masyarakat, agar masyarakat mengerti maksud, tujuan dan mekanisme dari program perusahaan. Meskipun terdapat penurunan keterlibatan Masyarakat Maluk, namun perusahaan telah berupaya untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan program. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembentukan Department Malaria Contol (DMC). Masyarakat dan pihak Puskesmas dalam kegiatan lokakarya
“Dibentuknya DMC ini, merupakan usulan warga dan pihak Puskesmas terkait dengan adanya penyakit malaria. Pengambilan kebijakan tersebut, juga telah kami koordinasikan dengan pihak Puskesmas. DMC yang dibentuk ini nantinya akan bertugas menangkap jentik nyamuk, melakukan observasi lokasi yang rawan berkembangnya malaria, sampai melakukan kegiatan fogging pada lingkungan warga di area kawasannya.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Untuk lebih menjangkau keinginan warga Maluk, selain melibatkan pihak Puskesmas, perusahaan juga melibatkan pihak ketiga lainnya yang dapat menjembatani komunikasi diantara masyarakat dengan perusahaan. Setelah ada kesepakatan dengan warga, perusahaan kemudian mendatangkan ahli medis dari International SOS. Lembaga ini merupakan mitra kerjasama PT Newmont Nusa Tenggara yang mengelola klinik perusahaan. Melalui lembaga ini pula, masyarakat dan kader-kader kesehatan diberikan penyuluhan tentang kesehatan. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti :
“Tujuan kami bekerjasama dengan International SOS, selain untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh DMC, mereka ini juga akan bertugas memberikan penyuluhan kesehatan, melakukan deteksi malaria secara aktif, sampai penanganan kepada penderita hingga sembuh. Jadi, apa yang kami lakukan harus benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh warga.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development, PT. Newmont Nusa Tenggara)
Pernyataan di atas diperkuat oleh H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara, yang mengatakan bahwa: “Adanya keterlibatan International SOS, mereka bisa menjembatani
komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat. Lembaga ini juga merupakan unit mitra PTNNT, yang mengelola Klinik Batu Hijau. Kami sebagai pihak yang mewakili perusahaan tentu mengharapkan, apa yang kami lakukan ini nantinya bisa berjalan maksimal dengan adanya dukungan dari International SOS ini.”
Alasan PT. Newmont Nusa Tenggara melibatkan International SOS dalam program CSR Bidang Kesehatan ini, merupakan salah satu langkah perusahaan untuk lebih memaksimalkan program-program yang di jalankan dalam membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Selain itu, adanya petugas kesehatan dari International SOS, dianggap mengerti situasi dan kondisi kesehatan yang terjadi di masyarakat, sehingga mampu lebih mengarahkan keinginan perusahaan dan masyarakat sendiri.
Dapat dimengerti bahwa dengan adanya keterlibatan stakeholder dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, masyarakat Maluk akan mendapatkan manfaat karena terjadi penguatan kelembagaan yang bersangkutan. Dalam konteks ini pengorganisasian seperti itu bisa saja dilakukan perusahaan sendiri. Namun, sebaiknya keterlibatan stakeholder juga perlu diperhatikan dan diberi kesempatan untuk mengelola program sehingga terjadi pemberdayaan, bukan saja kepada masyarakat tetapi juga pada lembaga-lembaga yang mengelola program itu sendiri.
Hal ini seperti definisi CSR yang dirumuskan oleh Maignan & Ferrel (2004), yang mendefinisikan CSR sebagai “A business acts in a socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse Hal ini seperti definisi CSR yang dirumuskan oleh Maignan & Ferrel (2004), yang mendefinisikan CSR sebagai “A business acts in a socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse
Sebagai salah satu stakeholder pembangunan negara, PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan kegiatan terencana untuk sampai kepada tujuan khusus maupun tujuan umum yang telah mereka tentukan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, pada proses perencanaan perusahaan tidak hanya mengikutsertakan satu pihak saja (dalam hal ini perusahaan itu sendiri), tetapi juga secara langsung juga melibatkan pihak luar seperti yang ditunjukkan dalam perencanaan program CSR Bidang Kesehatan. Berbagai mekanisme pelibatan masyarakat juga digunakan melalui kegiatan lokakarya, konsultasi publik, menjalin kerjasama dengan Puskesmas dan kader-kader kesehatan, yang semua ini sangat berguna untuk melakukan penakaran kebutuhan (need assessment) masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat di Desa Maluk.
Adanya pelibatan stakeholder dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, dapat diartikan sebagai suatu instrumen yang bernilai untuk mengelola peluang atau resiko yang akan juga menghindari atau meminimalisir biaya dan optimalisasi penciptaan nilai. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang semakin kompleks dimasa mendatang, tentu tidak dapat diselesaikan hanya dengan melibatkan satu orang atau satu aktor saja. Dalam hal ini dibutuhkan juga upaya koordinasi dan komunikasi dengan beragam Adanya pelibatan stakeholder dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, dapat diartikan sebagai suatu instrumen yang bernilai untuk mengelola peluang atau resiko yang akan juga menghindari atau meminimalisir biaya dan optimalisasi penciptaan nilai. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang semakin kompleks dimasa mendatang, tentu tidak dapat diselesaikan hanya dengan melibatkan satu orang atau satu aktor saja. Dalam hal ini dibutuhkan juga upaya koordinasi dan komunikasi dengan beragam
B. Penetapan Strategi Komunikasi CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont
Nusa Tenggara Penetapan strategi program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, tertuang ke dalam Rencana Strategis (Renstra). Renstra merupakan instrumen penting sebagai pedoman bagi Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya Renstra, maka kegiatan dapat menjadi lebih terarah dan terfokus, sehingga hasilnya juga dapat lebih terukur, seberapa besar program dan kegiatan yang telah dilaksanakan memberikan manfaat dan dampak bagi sasaran atau masyarakat.
PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mewujudkan visi pembangunan untuk masyarakat khususnya di lingkar tambang, memiliki Renstra yang dirumuskan untuk masa berlaku lima tahun. Renstra tersebut merupakan hasil dari kegiatan lokakarya yang dipaduserasikan dengan Renstra Comdev periode sebelumnya (2005-2009). Dalam implementasinya Renstra tersebut akan dijabarkan lebih rinci dan detail ke dalam perencanaan tahunan (action plan). Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Hasil dari PRA desa, akan dirangkum ke dalam satu logframe yang menggambarkan alur secara sistematis mulai dari tujuan program dan bentuk-bentuk program. Renstra dibuat agar semua kegiatan dapat menjadi lebih terarah dan terfokus, sehingga hasilnya dapat terukur. Untuk menjaga “Hasil dari PRA desa, akan dirangkum ke dalam satu logframe yang menggambarkan alur secara sistematis mulai dari tujuan program dan bentuk-bentuk program. Renstra dibuat agar semua kegiatan dapat menjadi lebih terarah dan terfokus, sehingga hasilnya dapat terukur. Untuk menjaga
Dalam rumusan Renstra PT. Newmont Nusa Tenggara untuk tahun 2009- 2013, visi pengembangan masyarakat ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, mandiri, sejahtera dan religius. Untuk mendukung tercapainya visi tersebut, misi program CSR Bidang Kesehatan kemudian dirumuskan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat. Dalam hal ini perusahaan menjalin kemitraan dan konsultasi dengan pihak-pihak yang kompeten dalam bidang kesehatan. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Punya duit banyak, apa gunanya kalau badan tidak sehat?, pepatah seperti ini, jadi motivasi tersendiri bagi kami untuk melaksanakan CSR Bidang Kesehatan. Untuk mendukung visi Renstra PTNNT, maka misi program kami rumuskan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat. Dalam menjalankan misi ini, cara kerja yang kami lakukan yaitu, dengan menjalin kemitraan dan konsultasi dengan banyak pihak yang kompeten dalam bidang ini.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Pernyataan misi mencerminkan sikap perusahaan terhadap peraturan pemerintah atau sikap perusahaan terhadap isu-isu lingkungan perusahaan. Suatu pernyataan visi dan misi seperti yang telah dirumuskan dalam Renstra PT. Newmont Nusa Tenggara, memiliki karakteristik untuk menunjukkan kepedulian perusahaan kepada kesehatan masyarakat. Melalui pernyataan misi tersebut dapat diketahui PT. Newmont Nusa Tenggara ingin menunjukkan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Singkatnya pernyataan misi ini merupakan sesuatu yang ideal yang ingin dicapai PT. Newmont Nusa Tenggara yang dibuat untuk Pernyataan misi mencerminkan sikap perusahaan terhadap peraturan pemerintah atau sikap perusahaan terhadap isu-isu lingkungan perusahaan. Suatu pernyataan visi dan misi seperti yang telah dirumuskan dalam Renstra PT. Newmont Nusa Tenggara, memiliki karakteristik untuk menunjukkan kepedulian perusahaan kepada kesehatan masyarakat. Melalui pernyataan misi tersebut dapat diketahui PT. Newmont Nusa Tenggara ingin menunjukkan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Singkatnya pernyataan misi ini merupakan sesuatu yang ideal yang ingin dicapai PT. Newmont Nusa Tenggara yang dibuat untuk
Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan harapan publik sebagaimana yang telah dilakukan dalam perencanaan, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan Public Relations adalah menetapkan strategi. Penetapan strategi kedalam Rensta, merupakan langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah yang ditemui di masyarakat, dalam hal ini khususnya masyarakat yang ada di Desa Maluk. Hal ini seperti yang di kemukan oleh Morrisan, bahwa penetapan strategi program merupakan bagian yang penting dalam pekerjaan Humas. Kampanye Humas mencakup hal-hal seperti penetapan tujuan yang hendak dicapai (framing the objective), mempertimbangkan alternatif, menilai resiko dan manfaat masing-masing alternatif, memutuskan arah tindakan, menetapkan anggaran serta mendapatkan persetujuan dan dukungan yang dibutuhkan dari manejemen perusahaan (Morrisan 2006).
Oleh karena melakukan pengembangan masyarakat merupakan aktivitas yang berjangka panjang, maka pilihan terhadap program-program yang berorientasi jangka panjang perlu dilakukan. Memang dampaknya tidak bisa dirasakan seketika, tetapi harus ada kesadaran dari perusahaan untuk melihat pengembangan masyarakat ini sebagai investasi yang buahnya dapat dipetik di kemudian hari. Manajemen perusahaan juga hendaknya tidak hanya memilih program-program jangka pendek yang bersifat “one stop” saja. Tetapi aspek sustainable (keberlanjutan) sebagai faktor kunci dalam melakukan pengembangan masyarakat penting di tekankan oleh manajemen perusahaan.
1. Tujuan CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara
Banyak perusahaan di Indonesia saat ini yang telah memiliki tujuan yang dinyatakan secara tertulis baik bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dalam melakukan program CSR, tak terkecuali PT. Newmont Nusa Tenggara. Mendasarkan pada kondisi, kebutuhan dan kemungkinan perubahan ke depan, maka sasaran jangka panjang dari program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ditujukan untuk meningkatkan kesehatan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif, melalui program pendidikan kesehatan masyarakat dengan fokus pemberantasan penyakit menular dan pemberian bantuan bagi anak-anak kurang gizi.
Dalam mencapai sasaran jangka panjang dari program CSR Bidang Kesehatan, tujuan lima tahun dari program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara kemudian difokuskan pada empat tujuan utama, yaitu: (1) untuk meningkatkan kesehatan angka partisipasi Ibu dan Balita dalam program kesehatan Ibu dan Anak, (2) untuk meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan, (3) untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dan (4) untuk meningkatkan status Posyandu dari Pratama ke Mandiri (Renstra 2009).
Sesuai tujuan lima tahun untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, melalui program CSR Bidang Kesehatan, perusahaan telah melaksanakan pembangunan infrastruktur kesehatan di Desa Maluk. Kondisi kesehatan Desa Maluk yang perlu ditingkatkan, membuat Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bersama-sama dukungan banyak pihak Sesuai tujuan lima tahun untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, melalui program CSR Bidang Kesehatan, perusahaan telah melaksanakan pembangunan infrastruktur kesehatan di Desa Maluk. Kondisi kesehatan Desa Maluk yang perlu ditingkatkan, membuat Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bersama-sama dukungan banyak pihak
“Infrastruktur kesehatan yang kami sediakan bersama dukungan dari banyak pihak, semua ini untuk mencapai tujuan lima tahun dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan serta fasilitas kesehatan yang berkualitas. Fokus kami kedepan adalah mengatasi pemberantasan penyakit malaria, gizi buruk, dan masalah kesehatan lain yang ada di Desa Maluk.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development , PT. Newmont Nusa Tenggara)
Dari tujuan program CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang sehat yang antara lain telah ditandai dengan pengendalian malaria yang berhasil menurunkan 2.5% kasus pada 2004 menjadi 1.94% per Juni 2009. Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui program tersebut, merupakan sumbangsih yang sangat membantu dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan masyarakat di desa ini. Hal ini karena keberadaan Puskesmas Maluk cukup mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Maluk. Berikut penuturan Kepala Puskesmas Maluk dalam wawancara dengan peneliti:
“Kasus malaria per Juni 2009, yang terjadi di Maluk saat ini hanya sekitar 1.94%. Kami akui, memang upaya ini tak lepas dari kerjasama kami dengan Newmont. Dengan adanya Puskesmas Maluk, penyediaan obat- obatan dan peralatan medis bisa semakin terpenuhi. Upaya-upaya seperti ini cukup mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Maluk.” (dr. Adib Ahmad Syammakh, Kepala Puskesmas Maluk)
Sementara itu, dalam penetapan tujuan pogram CSR Bidang Kesehatan, PT. Newmont Nusa Tenggara tidak hanya memiliki tujuan yang bersifat jangka panjang maupun menengah, tetapi juga memiliki tujuan yang bersifat jangka Sementara itu, dalam penetapan tujuan pogram CSR Bidang Kesehatan, PT. Newmont Nusa Tenggara tidak hanya memiliki tujuan yang bersifat jangka panjang maupun menengah, tetapi juga memiliki tujuan yang bersifat jangka
“Dalam Renstra sudah di rumuskan tujuan jangka panjang, menengah atau lima tahun maupun tujuan jangka pendek dari program tersebut. Tujuan jangka pendek yang telah dirumuskan ini, akan menjadi prioritas kami dalam pelaksanaan program yang memang harus segera kami laksanakan di Desa Maluk.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Untuk mencapai tujuan jangka pendek, PT. Newmont Nusa Tenggara telah melakukan beberapa kegiatan antara lain dengan mengoptimalisasi peran Posyandu untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak. Alasan perusahaan meningkatkan Posyandu di Desa Maluk, karena pada Posyandu banyak kegiatan pelayanan kesehatan yang bisa dilakukan, baik kepada Balita dan Ibu hamil, maupun kepada masyarakat secara luas. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Newmont akan tetap memperkuat Posyandu sambil melakukan pembangunan infrastruktur dan jangkauan layanan kesehatan. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Posyandu ini, baik penyuluhan kesehatan bagi Ibu dan Anak, juga masalah kesehatan lain yang dialami masyarakat Maluk. Karena kami juga percaya, bahwa membangun anak yang cerdas “Newmont akan tetap memperkuat Posyandu sambil melakukan pembangunan infrastruktur dan jangkauan layanan kesehatan. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Posyandu ini, baik penyuluhan kesehatan bagi Ibu dan Anak, juga masalah kesehatan lain yang dialami masyarakat Maluk. Karena kami juga percaya, bahwa membangun anak yang cerdas
Beliau juga menambahkan upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mengoptimalisasi peran Posyandu di Desa Maluk antara lain dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan setempat, melakukan penyuluhan kesehatan, dan kesempatan belajar bagi tenaga medis. Kegiatan ini sebagai suatu langkah perusahaan untuk menyiapkan sumber daya manusia, sembari melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur kesehatan di Desa Maluk.
Sesuai dengan tujuan Jangka Pendek untuk mempermudah akses informasi dan prosedur pelayanan kesehatan di Desa Maluk, melalui program CSR Bidang Kesehatan, perusahaan juga memberikan pelatihan dan pengembangan sistem pelayanan terpadu kepada pihak Puskesmas dan Kader-kader kesehatan. Dalam kegiatan ini, perusahaan mendatangkan pihak yang ditunjuk perusahaan untuk memberikan materi pelatihan dalam pengoperasian Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMP). Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Untuk peningkatan pelayanan kesehatan, kita bekerjasama dengan pihak IT dan Klinik Batu Hijau untuk memberikan pelatihan penyegaran dengan mengadakan pelatihan SIMP. SIMP ini merupakan software yang berfungsi, untuk men-tracking data penyakit, maupun database puskesmas. Pelatihan pada bulan maret kemaren, untuk Desa Maluk kurang lebih ada 20 partisipan, diantaranya dari pihak puskesmas dan kader-kader kesehatan. Program seperti ini juga kita adakan secara roadshow ke desa-desa lainnya.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Tujuan yang telah dirumuskan dan ditetapkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) PT. Newmont Nusa Tenggara, merupakan bentuk upaya perusahaan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, khususnya di Desa Maluk. Dapat diketahui bahwa penetapan tujuan program CSR sama pentingnya dengan menciptakan suatu fondasi yang kuat untuk sebuah bangunan. Dalam hal ini program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, hadir sebagai jalan tengah untuk tetap mempertahankan nilai kebermanfaatan perusahaan dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dalam menciptakan kebermanfaatan tersebut.
Dalam hal ini penerapan kegiatan CSR, merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya luas kepada masyarakat mengenai komitmen dan eksistensi perusahaan. Komunikasi di sini karena melalui kegiatan CSR Bidang Kesehatan, masyarakat diajak, didorong, dan juga diikutsertakan untuk saling berbagi aspirasi apa yang menjadi harapan dan tujuan masing-masing. Adanya kegiatan sosial yang sifatnya bersama ini menggali informasi-informasi yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Rosady Ruslan (2005), bahwa pada dasarnya tujuan umum dari berbagai program yang dilaksanakan oleh public relations adalah cara untuk menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan atau organisasi yang diwakilinya dengan stakeholder yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik (good will) , saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding) , dan toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.
2. Penetapan Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat. Dalam merumuskan program tersebut terdapat serangkaian kegiatan yang dilakukan Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara. Serangkaian kegiatan ini merupakan proses atau langkah sebelum program CSR Bidang Kesehatan dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk fungsi Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mengorganisir program agar upaya-upaya yang dilakukan dapat menjawab kebutuhan masyarakat serta dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih dengan program kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Ada beberapa tahapan dalam penetapan program CSR yang kami lakukan. Melalui sebuah pertemuan dilakukan penyusunan draft Renstra, baru kemudian dilakukan kegiatan konsultasi publik bersamaan dengan finalisasi Renstra. Dalam kegiatan ini juga terdapat keterlibatan internal perusahaan dan pihak eksternal lainnya. Hal ini dilakukan agar program yang dijalankan nantinya dapat menjawab kebutuhan masyarakat, dan yang paling utama tidak tumpang tindih dengan progam-program pemerintah.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaannya kegiatan konsultasi publik tersebut dilakukan di Visitor Room PT. Newmont Nusa Tenggara dengan melibatkan berbagai unsur perwakilan, seperti: manajemen perusahaan, unsur pemerintah, LSM, pelaksana program dan masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menelaah Draft Renstra bersama-sama serta Beliau juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaannya kegiatan konsultasi publik tersebut dilakukan di Visitor Room PT. Newmont Nusa Tenggara dengan melibatkan berbagai unsur perwakilan, seperti: manajemen perusahaan, unsur pemerintah, LSM, pelaksana program dan masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menelaah Draft Renstra bersama-sama serta
Dapat dimengerti memang bahwa dengan adanya konsultasi publik ini memungkinkan adanya ruang dialog antara perusahaan dengan para stakeholder perusahaan. Sehingga konsultasi publik ini bisa dinyatakan sebagai sebuah tindakan preventif PT. Newmont Nusa Tenggara manakala semua atau sebagian detail rencana kerja projek tidak disetujui, serta sebagai sebuah komunikasi dua arah antara kepentingan stakeholder utamanya masyarakat dengan perusahaan.
Dokumen Renstra yang dihasilkan dari kegiatan konsultasi publik merupakan referensi pertama dari tiga rencana pengembangan lima tahunan yang akan dikaji ulang secara bersama-sama setiap tahunnya. Terlepas dari berlangsung atau tidaknya upaya bersama antara masyarakat, pemerintah dan PT. Newmont Nusa Tenggara, kegiatan pengembangan masyarakat akan tetap dilakukan dalam beberapa tahun ke depan. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Renstra ini akan menjadi referensi pertama, dari tiga rencana pengembangan lima tahunan yang akan dikaji ulang secara bersama-sama setiap tahunnya. Hal ini untuk menjaga relevansi serta peningkatan yang dilakukan terus-menerus. Jadi, selama asumsi bisnis PTNNT tetap berlanjut, dokumen ini akan tetap dirujuk sebagai pedoman dalam melakukan pengembangan masyarakat.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Untuk melakukan pemantauan terhadap tujuan-tujuan Rencana Strategis (Renstra) dalam kurun waktu lima tahun, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
Tenggara memiliki indikator pemantauan. Indikator pemantauan ini dianggap penting untuk mengetahui sejauh mana program CSR Bidang Kesehatan yang dijalankan bisa berorientasi kepada tujuan. Hal ini dapat dilihat melalui penetapan program untuk meningkatkan angka partisipasi ibu dan balita dalam kegiatan Posyandu. Perusahaan menggunakan indikator pemantauan pada imunisasi untuk bayi dan balita, pemeliharaan kesehatan ibu, pemeliharaan pasca melahirkan, pengobatan penyakit diare bagi bayi dan balita pemeliharaan infeksi saluran pernapasan akut bagi bayi dan balita. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Indikator kinerja yang penting untuk pemantauan Posyandu, yaitu dengan melihat bagaimana kegiatan imunisasi untuk bayi dan balita serta pemeliharaan kesehatan ibu. Sejauh ini dari pemantauan hasil renstra sebelumnya, imunisasi untuk bayi dan balita mengalami peningkatan dari 38,6 % tahun 2005, dan tahun 2009 ini meningkat menjadi 85 %. Begitu juga dengan pemeliharaan kesehatan ibu, untuk tahun 2009 ini juga meningkat 15 % dari tahun 2005. Hal seperti ini tentu perlu dijaga kedepannya.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Pendapat di atas didukung oleh Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara yang mengatakan bahwa : “Kalau berkaitan dengan indikator keberhasilan program CSR, mungkin
secara umum bisa saya katakan, program CSR PT. Newmont dikatakan berhasil jika terdapat hasil nyata yang dapat ditunjukkan dari pelaksanaan program. Dalam bidang kesehatan misalnya, terdapat dokumentasi hasil yang menunjukkan berkurangnya angka kesakitan dan kematian, dan lebih jauh program tersebut mampu menghasilkan perubahan pola pikir masyarakat tentang kesehatan.“
Upaya PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mengimplementasikan program CSR Bidang Kesehatan di Desa Maluk, dilakukan dengan mencanangkan pola-pola pengembangan masyarakat dan memperhatikan nilai-nilai serta prinsip Upaya PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mengimplementasikan program CSR Bidang Kesehatan di Desa Maluk, dilakukan dengan mencanangkan pola-pola pengembangan masyarakat dan memperhatikan nilai-nilai serta prinsip
Bagaimanapun juga melalui Dokumen Renstra ini, PT. Newmont Nusa tenggara mengaharapkan setiap program-program yang dijalankan dapat menjadi lebih terarah dan terfokus, serta komunikasi yang dilakukan dapat menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak langsung atau menggunakan media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif.
C. Pelaksanaan Strategi Komunikasi CSR Bidang Kesehatan dalam Meraih Keterlibatan Masyarakat Desa Maluk
Setelah mengumpulkan fakta di lapangan dan menetapkan program, beberapa keputusan harus dibuat pada tahapan pelaksanaan yang mencakup antara Setelah mengumpulkan fakta di lapangan dan menetapkan program, beberapa keputusan harus dibuat pada tahapan pelaksanaan yang mencakup antara
Sebagai proses komunikasi, CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara mengandung komponen-komponen komunikasi dimana pesan sebagai unsur utama menjadi “ujung tombak” bagi terlaksananya program. Masyarakat Maluk sebagai bagian dari lingkungan PT. Newmont Nusa Tenggara menyambut positif atas maksud dari upaya perusahaan untuk memberdayakan masyarakat. Sebaliknya, perusahaan berusaha untuk selalu merespon apa yang terjadi di sekitar perusahaan karena perusahaan juga menyadari masyarakat merupakan bagian dari perusahaan yang perlu diperhatikan. Adanya siklus yang berputar ini, telah membuat program CSR Bidang Kesehatan yang dilaksanakan perusahaan tetap berjalan hingga saat ini. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Program kesehatan yang dijalankan sampai saat ini, telah mampu mengatasi masalah kesehatan yang ada. Meski belum sepenuhnya terpenuhi, namun apa yang menjadi masukan dan harapan warga, sudah banyak juga yang dapat kami wujudkan. Upaya kami untuk mencari solusi terhadap dampak sosial, tentunya sangat membutuhkan keterlibatan masyarakat dan pihak lainnya, karena upaya ini memerlukan visi dan komitmen jangka panjang bersama.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Perhatian yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam upayanya untuk meningkatkan kesehatan di Desa Maluk melalui program-program CSR Bidang Kesehatan juga bisa dikatakan cukup besar. Hal ini terlihat dari komitmen dan kebijakan perusahaan yang memandang penting kedudukan masyarakat dalam kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Ketika pembangunan sebuah industri berskala besar, seperti Batu Hijau dilaksanakan di wilayah yang belum pernah mengalami hal tersebut sebelumnya, adanya dampak sosial seperti dampak positif maupun negatif, tentu hal ini tidak dapat dihindari. Dengan pertimbangan inilah, kami pun berupaya untuk besikap terbuka kepada masyarakat, pemerintah, dan juga pihak terkait lainnya. Sudah menjadi komitemen PTNNT untuk terus menjalin kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah, untuk memastikan agar semua program tanggungjawab sosial ini dilaksanakan melalui proses yang konsultatif dan partisipatif. Dan semua itu telah kami tunjukkan dalam melakukan program CSR Bidang Kesehatan ini.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Mekanisme pengelolaan program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara telah berjalan secara sistematis, berdasarkan konsep dan strategi pengembangan masyarakat yang cukup jelas, melalui perencanaan jangka panjang dan secara relatif telah melibatkan partisipasi masyarakat serta dukungan sumberdaya yang cukup besar dari perusahaan, baik dukungan dalam bentuk organisasi maupun anggaran untuk biaya kegiatan pengembangan masyarakat. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Bentuk dukungan untuk melakukan pengembangan masyarakat di sekitar tambang ini, kami wujudkan bukan hanya pada infrastruktur saja, tetapi juga dalam bentuk organisasi maupun anggaran. Karena kerangka dasar dalam CSR PTNNT ini ada tiga prioritas, yaitu: menyerap harapan warga dan pemerintah agar sesuai dengan komitmen perusahaan, memperluas “Bentuk dukungan untuk melakukan pengembangan masyarakat di sekitar tambang ini, kami wujudkan bukan hanya pada infrastruktur saja, tetapi juga dalam bentuk organisasi maupun anggaran. Karena kerangka dasar dalam CSR PTNNT ini ada tiga prioritas, yaitu: menyerap harapan warga dan pemerintah agar sesuai dengan komitmen perusahaan, memperluas
Untuk mencari solusi terhadap dampak sosial dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah maupun pihak-pihak terkait, dengan harapan agar program-program CSR yang dilaksanakan dapat berjalan secara berkelanjutan, hal ini tentu saja dibutuhkan strategi komunikasi. Strategi komunikasi merupakan paduan perancanaan komunikasi (Communication Planning) dengan menejemen komunikasi (Communication Management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Effendy, bahwa strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana oprasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (Approach) bisa berbeda sewaktu- waktu bergantung pada situasi dan kondisi (Effendy 2004). Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa, strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa sasaran dengan memiliki sebuah paduan communication planning dengan management communication untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Pesan dari CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara pada Masyarakat Desa Maluk
Menjalankan kegiatan pertambangan di wilayah publik, membuat PT. Newmont Nusa Tenggara memberi perhatian terhadap masalah kesehatan yang Menjalankan kegiatan pertambangan di wilayah publik, membuat PT. Newmont Nusa Tenggara memberi perhatian terhadap masalah kesehatan yang
Program CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan melalui kegiatan untuk penguatan peran Posyandu, pada intinya perusahaan ingin mendukung program pemerintah dalam mengatasi Angka Kematian Bayi (AKB) dan mengajak masyarakat Desa Maluk untuk memiliki kepedulian terhadap kesehatan Ibu dan Anak. Kondisi kesehatan Ibu dan Anak di Desa Maluk yang masih perlu ditingkatkan ini pula yang mendorong perusahaan untuk memberikan perhatian melalui program ini. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Persoalan kematian bayi dan balita, ini merupakan masalah kesehatan yang cukup menonjol khususnya seperti di NTB. Faktor yang cukup besar peranannya dalam mempengaruhi AKB ini, antara lain status gizi, perawatan kesehatan, maupun imunisasi yang diberikan. Jadi melalui program ini, kami ingin membantu pemerintah dalam mengatasi hal tersebut, sedangkan bagi masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap pentingnya kesehatan, terutama kesehatan bagi Ibu dan Anak. Salah satu caranya dengan mengikuti kegiatan posyandu ini secara rutin.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Setelah diadakan program peningkatan Posyandu, kegiatan Posyandu di Desa Maluk semakin berkembang dan orientasi kegiatannya tidak hanya untuk balita, namun telah mencakup kesehatan Ibu dan Anak. Melalui kerjasama dengan Setelah diadakan program peningkatan Posyandu, kegiatan Posyandu di Desa Maluk semakin berkembang dan orientasi kegiatannya tidak hanya untuk balita, namun telah mencakup kesehatan Ibu dan Anak. Melalui kerjasama dengan
“Kegiatan Posyandu ini, secara rutin dilakukan seminggu sekali. Melalui kerjasama dengan banyak pihak, kami telah melakukan berbagai penyuluhan dan pelayanan kesehatan bagi Ibu-ibu hamil, dan Balita yang ada di Desa Maluk. Termasuk juga pemberian makanan tambahan bagi Balita. Karena kehamilan sehat akan sangat membantu untuk mengurangi angka kematian ibu melahirkan, dan balita yang terpantau gizi serta kondisi kesehatannya dengan baik, juga dapat menekan AKB yang masih tinggi di NTB.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Untuk mendukung program Posyandu dalam kaitannya untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak, PT. Newmont Nusa Tenggara
menggerakkan kader-kader kesehatan untuk secara proaktif mendatangi ibu ‐ibu
yang sedang hamil, maupun baru melahirkan. Selain itu, perusahaan juga mengajak partisipasi tokoh masyarakat untuk menghimbau keluarga agar memberikan imunisasi kepada Balitanya. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Untuk mendukung pengoptimalisasian Posyandu, kader-kader kesehatan
juga kami arahkan untuk secara proaktif mendatangi ibu ‐ibu yang sedang hamil, maupun baru melahirkan. Disamping kami juga mengajak
partisipasi tokoh masyarakat untuk menghimbau keluarga agar memberikan imunisasi kepada balitanya, dan itu bisa didapatkan di Posyandu. Pendekatan yang dilakukan oleh mereka ini, diharapkan bisa lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara bukanlah menjadi solusi utama untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Desa Maluk. Namun, dalam hal ini apa yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan upaya untuk menjembatani masalah-masalah kesehatan masyarakat, meskipun kondisi dilapangan menunjukkan masyarakat Desa Maluk bisa menikmati bentuk lain dari implementasi CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa intisari dari program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini adalah upaya untuk bertambahnya wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki perilaku hidup sehat.
Dalam upayanya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Desa Maluk, PT. Newmont Nusa Tenggara juga melakukan kegiatan lain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut. Melalui Program CSR Bidang Kesehatan ini pula, perusahaan juga melakukan pemeriksaan dan pengobatan intensif terhadap penderita penyakit menular, seperti malaria, TBC, dan HIV
AIDS. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Dalam program CSR ini, kami juga melakukan upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular, ada malaria, TBC dan penyakit HIV/AIDS. Upaya ini kami wujudkan dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan intensif kepada warga Maluk. Di samping kami juga melakukan pemantauan dan pencatatan rutin kesehatan setiap bulan. Hal ini untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan di masing-masing desa pada saat sekarang.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development, PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa dengan adanya program pemeriksaan dan pengobatan secara intensif kepada warga Maluk, perusahaan menginginkan agar masyarakat yang menderita penyakit menular, seperti malaria, TBC dan penyakit menular lainnya ini, mau memeriksakan penyakitnya sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap penderita penyakit tersebut. Untuk itu dalam pelaksanaanya dibutuhkan pendekatan khusus untuk memberikan perhatian kepada warga Maluk yang menderita penyakit menular tersebut.
Eksistensi suatu perusahaan memang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Dalam hal ini terdapat adanya hubungan resiprokal (timbal balik) antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Sehingga dapat diketahui bahwa sebagai bagian dari masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara melalui Program CSR Bidang Kesehatan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan juga membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di Desa Maluk.
Upaya-upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui program-program untuk meningkatkan dan mengatasi masalah kesehatan, secara lebih dalam dapat dilihat sebagai upaya dalam mendukung pembangunan kesehatan nasional. Seperti yang tertuang pada pasal 3 Undang Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyebutkan : “Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajad kesehatan yang optimal”.
Secara ideal sebagai bagian dari masyarakat, perusahaan harus dapat memadukan antara keuntungan ekonomis dengan keuntungan sosial dalam praktik bisnisnya. Secara ekonomis, perusahaan berusaha meraih keuntungan sebagai bagian dari motivasi alamiahnya dengan jumlah pengorbanan (biaya) yang telah dikeluarkan karena memang inilah esensi bisnis. Sementara itu secara sosial, perusahaan juga harus memberikan dampak yang menguntungkan kepada masyarakat dengan berbagai sumberdaya sehingga keberadaannya mendapat legitimasi secara sosial.
Menurut model yang dikembangkan oleh Porter dan Kramer (2003), aktivitas filantopis sebagai salah satu wujud dari pertanggung jawaban perusahaan, pada dasarnya merupakan kombinasi antara kepentingan bisnis dan tujuan sosial sekaligus. Dalam penyelenggaraan bisnisnya, perusahaan harus dapat “memadukan”antara kepentingan bisnis dengan tujuan sosial. Program-program CSR yang dilakukan, disamping bertujuan untuk membantu dan mengembangkan masyarakat sebagai wujud “timbal balik” antara pengorbanan masyarakat di sekitar perusahaan, juga bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan, yang Menurut model yang dikembangkan oleh Porter dan Kramer (2003), aktivitas filantopis sebagai salah satu wujud dari pertanggung jawaban perusahaan, pada dasarnya merupakan kombinasi antara kepentingan bisnis dan tujuan sosial sekaligus. Dalam penyelenggaraan bisnisnya, perusahaan harus dapat “memadukan”antara kepentingan bisnis dengan tujuan sosial. Program-program CSR yang dilakukan, disamping bertujuan untuk membantu dan mengembangkan masyarakat sebagai wujud “timbal balik” antara pengorbanan masyarakat di sekitar perusahaan, juga bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan, yang
4. Pola Komunikasi Dalam Penyampaian CSR Bidang Kesehatan pada Masyarakat Maluk
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, berintikan pada kegiatan untuk meningkatkan standar kesehatan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif. Program ini dilakukan perusahaan dengan melibatkan masyarakat dan juga pihak ketiga lainnya untuk menjembatani antara keinginan perusahaan kepada masyarakat. Pola komunikasi yang terjalin antara masyarakat dengan perusahaan, dilakukan secara terbuka melalui kegiatan lokakarya. Lokakarya ini menjadi wadah bagi forum komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat. Hal ini dilakukan perusahaan agar lebih dapat mendekati masyarakat dengan istilah “jemput bola”. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan perusahaan pada masyarakat secara lebih aktif, merupakan jalan yang lebih efektif bagi perusahaan agar komunikasi dan hubungan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Pada program CSR Bidang Kesehatan, PT. Newmont Nusa Tenggara berusaha untuk memposisikan diri sebagai mitra dan tetangga yang baik, sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan program benar-benar berdasarkan pada kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini agar nantinya program- Pada program CSR Bidang Kesehatan, PT. Newmont Nusa Tenggara berusaha untuk memposisikan diri sebagai mitra dan tetangga yang baik, sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan program benar-benar berdasarkan pada kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini agar nantinya program-
“PTNNT berupaya memposisikan diri sebagai mitra dan tetangga yang baik. Keberadaan karyawan pun juga diarahkan agar menjadi bagian dari masyarakat. Dengan menjadi mitra dan tetangga yang baik, program- program yang dilakukan PTNNT disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program, ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya program itu.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Developmen t, PT. Newmont Nusa Tenggara)
Pernyataan di atas diperkuat oleh H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara, yang mengatakan bahwa: “Upaya untuk mencari solusi terhadap dampak sosial itu, kami lakukan
dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat dalam setiap kebijakan program yang akan kami lakukan. Utamanya bagi masyarakat, agar program ini juga bisa dirasakan manfaatnya, dan tentunya harapan kami juga dapat membantu masalah kesehatan yang ada di desa-desa mereka.”
Media komunikasi melalui program CSR Bidang Kesehatan ini, memberi manfaat yang luas bagi kedua belah pihak. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar cukup terbuka, dan hal ini secara tidak langsung terdapat suatu bentuk harmonisasi masyarakat. Masyarakat di Desa Maluk menilai upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan dapat memberikan manfaat bagi mereka. Selain itu, masyarakat juga beranggapan bahwa program-program yang telah dilakukan merupakan bentuk pertanggung jawaban masa depan perusahaan kepada lingkungan sekitar. Berikut penuturan warga Maluk hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Keberadaan Newmont, bisa dirinci dari manfaatnya satu per satu. Setidaknya ini bisa menjadi pemikiran saya, bahwa kita harus membangun daerah, membangun desa kita, dan upaya ini pasti memerlukan kerjasama “Keberadaan Newmont, bisa dirinci dari manfaatnya satu per satu. Setidaknya ini bisa menjadi pemikiran saya, bahwa kita harus membangun daerah, membangun desa kita, dan upaya ini pasti memerlukan kerjasama
Pernyataan di atas juga didukung oleh Drs. Khusni, warga RT 5, Desa Maluk, yang mengatakan bahwa: “Newmont telah membantu warga Maluk, untuk meningkatkan kesehatan.
Seperti adanya bantuan dana operasi atau biaya perawatan di rumah sakit bila ada warga di sini yang tidak mampu. Sebagai warga Maluk, tentu kami akan tetap mendukung program-program mereka, dan seterusnya kami juga menginginkan ada perhatian dari Newmont, meski porsinya itu tidak sama.”
Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui program CSR Bidang Kesehatan, merupakan upaya yang dapat menimbulkan adanya dukungan dan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada perusahaan. Namun dalam hal ini, ada baiknya jika perusahaan terus berbenah agar mampu memberi kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat dengan program periodik dan berbeda-beda sesuai kondisi yang terjadi di masyarakat, dengan demikian masyarakat sebagai bagian kecil yang melingkupi perusahaan, senantiasa mendapat tempat yang baik dimata perusahaan.
Kedekatan antara masyarakat sekitar dengan perusahaan, merupakan tujuan yang diharapkan kedua belah pihak sebagai satu bagian. Menyadari pentingnya hubungan baik dengan masyarakat Maluk, PT Newmont Nusa Tenggara pun berupaya untuk terus dekat dengan masyarakat melalui beragam bentuk program kepedulian dan pengembangan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen mereka. Selain melakukan pembangunan Kedekatan antara masyarakat sekitar dengan perusahaan, merupakan tujuan yang diharapkan kedua belah pihak sebagai satu bagian. Menyadari pentingnya hubungan baik dengan masyarakat Maluk, PT Newmont Nusa Tenggara pun berupaya untuk terus dekat dengan masyarakat melalui beragam bentuk program kepedulian dan pengembangan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen mereka. Selain melakukan pembangunan
Upaya-upaya lain yang dilakukan perusahaan, dapat dilihat pada kegiatan pemantauan dan pengobatan intensif untuk pengendalian penyakit Tuberkolosis (TBC). Hal yang menarik dari kegiatan ini, adalah menjadikan masyarakat sebagai aktor utama, mengingat jumlah tenaga medis dan jangkauan perusahaan ke masyarakat yang masih terbatas. Lebih dari itu, program pencegahan penyakit dengan mendorong partisipasi masyarakat secara aktif dinilai jauh lebih efektif karena berkaitan dengan kesadaran fundamental masyarakat menyangkut pentingnya kesehatan itu sendiri.
Dalam pencegahan penyakit untuk penderita TBC, orang sakit biasanya tidak tahu kalau mereka mengidap penyakit tersebut. Oleh karena itu, perusahaan bersama dengan International SOS dan Puskesmas Maluk memberikan sosialisasi dan pengetahuan jika ada orang yang sakit dengan gejala-gejala TBC, seperti batuk lebih dari seminggu, agar segera diajak memeriksakan ke dokter atau pos kesehatan yang ada di daerah mereka. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara hasil wawancara dengan peneliti berikut ini :
“Kegiatan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat, seperti TBC, Malaria, maupun HIV AIDS, ini rutin kami adakan setiap bulan. Apalagi penderita penyakit menular seperti ini, kadang suka bersikap masa bodoh atau bahkan putus asa, nah kalau sudah begitu kan bisa fatal akibatnya. Untuk itu, program sosialisasi ini sebenarnya sangat penting untuk kami lakukan, agar masayarakat mendapatkan tambahan wawasan atau informasi kesehatan.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan, dalam mendukung program ini PT. Newmont Nusa Tenggara memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan. Ada hasil yang positif yang cukup signifikan dengan perusahaan memberikan pelatihan kepada mereka. Jumlah kader di lingkar tambang PT. Newmont Nusa Tenggara, saat ini tercatat ada 126 orang. Tingkat kehadiran mereka yang pada beberapa bulan lalu (Januari 2009) mencapai 96,8 %, sekarang sudah mencapai 107,9 % (Juli 2009), artinya jumlah kader sudah bertambah menjadi 142 dari target pembinaan 126 kader.
Upaya yang dilakukan perusahaan, selain disambut baik oleh masyarakat, terutama warga yang menderita penyakit TBC di Maluk juga disambut baik oleh para pelaksana progam. Program tersebut tidak saja memberikan dampak terhadap perubahan kualitas hidup masyarakat secara luas. Tetapi dalam pelaksanaanya, program tersebut juga membawa dampak positif bagi para kader-kader kesehatan yang bertugas. Bagi para pelaksana program itu sendiri terdapat dampak berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang berharga. Seperti penuturan waga Desa Maluk hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Manfaat dari program yang telah dilakukan Newmont, yang jelas dapat mengurangi beban warga untuk berobat. Buat kami selaku kader kesehatan di Desa Maluk, kami mendapatkan tambahan wawasan dari adanya pelatihan yang diberikan perusahaan, seperti penanganan darurat, dan juga penggunaan peralatan medis. Perusahaan juga selalu terbuka dengan kami, sehingga kami juga selalu berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan perusahaan.” (Yuli Agustini, warga RT 3 dan Kader Kesehatan, Desa Maluk)
Bagi perusahaan, juga tak henti-hentinya melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, karena dalam program ini mereka juga memberikan bantuan kepada pasien yang kurang mampu, obat-obatan dan sarana Bagi perusahaan, juga tak henti-hentinya melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, karena dalam program ini mereka juga memberikan bantuan kepada pasien yang kurang mampu, obat-obatan dan sarana
“Sejak tahun 2000, kita sudah menjalankan program ini. Adanya partisipasi dari masyarakat luas, terutama kader-kader kesehatan yang telah menjalankan fungsinya, sangat membantu kami untuk menjangkau masyarakat. Untuk itu, kami selalu berkaca kepada pengalaman, yang memang sudah kita jalankan hampir 9 tahun untuk terus meningkatkan program kesehatan ini kepada masyarakat.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Dalam mendukung kegiatan CSR Bidang Kesehatan, PT. Newmont Nusa Tenggara mendidik kader-kader kesehatan dan terus berusaha agar kader-kader tersebut jumlahnya tidak sampai berkurang, bahkan perusahaan berupaya agar jumlah kader terus mengalami peningkatan. Program yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah kader, antara lain dengan mengadakan pelatihan penyegaran. Namun, dalam pelaksanaanya pelatihan penyegaran ini tidak hanya diikuti oleh kader-kader kesehatan saja, namun juga dikuti oleh pihak puskesmas. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Upaya yang kami lakukan ini, dimulai dari pintu pelayanan kesehatan terdepan yakni, Puskesmas. Untuk mendukung kegiatan puskesmas, kami mengoptimalisasi kader-kader kesehatan. Hal ini untuk mempercepat pencapaian program pokok puskesmas. Kader-kader ini kami berikan pelatihan penyegaran seperti pelatihan SIMP. Kegiatan seperti ini bukan hanya diikuti kader-kader kesehatan saja, tetapi juga diikuti oleh pihak Puskesmas.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development, PT. Newmont Nusa Tenggara).
Kegiatan pelatihan Sistem Informasi & Manajemen Puskemas (SIMP) yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara, dalam pelaksanaanya disambut positif utamanya oleh pihak Puskesmas Maluk. Manfaat dari kegiatan tersebut sangat membantu pihak Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini pihak Puskesmas Maluk juga dapat meningkatkan wawasan teknologi dalam menyusun database dan men- tracking data dari suatu penyakit dengan cepat. Berikut penuturan Kepala Puskesmas Maluk hasil wawancara dengan peneliti:
“Kegiatan yang dilakukan Newmont dalam memberikan pelatihan penyegaran kepada tenaga medis disini, cukup signifikan hasilnya, dan ini sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Selain meningkatnya wawasan teknologi, kami juga bisa menyusun database Puskesmas dengan lebih baik, dan juga men-tracking data dari suatu penyakit dengan cepat.” (dr. Adib Ahmad Syammakh, Kepala Puskesmas Maluk)
Program-program yang telah dilakukan untuk peningkatan mutu Puskesmas Maluk, diharapkan dapat terlaksananya peran utama Puskesmas dan kader-kader kesehatan sebagai pusat penggerak partisipasi masyarakat di bidang kesehatan dan pembangunan berwawasan kesehatan. Dengan begitu, dapat dimengerti bahwa dengan adanya program-program tersebut nantinya juga dapat memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara yang diwujudkan dengan pembangunan Puskesmas, termasuk didalamnya diberikan juga pelatihan dan bantuan operasional ini, ditanggapi positif oleh warga Maluk. Salah seorang warga juga mengatakan bahwa, masyarakat menyambut baik Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara yang diwujudkan dengan pembangunan Puskesmas, termasuk didalamnya diberikan juga pelatihan dan bantuan operasional ini, ditanggapi positif oleh warga Maluk. Salah seorang warga juga mengatakan bahwa, masyarakat menyambut baik
"Dulu, sebelum ada perusahaan Newmont, memang sudah ada Puskesmas di Jereweh. Tenaga bidan dan dukun juga sudah ada. Tapi pelayanan yang diberikan memang masih sederhana sekali dan waktu pelayanan juga tertentu. Kadang sebulan sekali, bisa juga lebih. Tapi dengan adanya Puskesmas Maluk, kami sangat terbantu. Selain dekat, pelayanan kesehatan disana juga cepat, dan fasilitasnya juga sudah cukup memadai bila dibandingkan dengan Puskesmas yang ada di Jereweh.” (Ibu Mindarti, Warga RT 2 Desa Maluk)
Pelaksanaan program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, mencakup kategori CSR seperti yang telah dirumuskan The Commision for European Communities yang disampaikan dalam dokumen The Green Paper (1993), yaitu External Dimmension of CSR. Dalam kategori ini, CSR perlu mencakup pemberdayaan komunitas lokal, partner usaha, hak azazi manusia, dan permasalahan lingkungan global. Upaya ini setidaknya digalakkan dalam CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Desa Maluk, dengan melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan unit kesehatan serta kader-kader kesehatan untuk bersama-sama meningkatkan dan mengatasi masalah kesehatan.
Secara lebih dalam, melalui program CSR Bidang Kesehatan perusahaan berupaya untuk menjadi institusi “lebah madu” yang juga merupakan impian semua perusahaan, tak terkecuali PT. Newmont Nusa Tenggara. Institusi “lebah madu” merupakan suatu kiasan bahwa perusahaan tidak hanya berjuang mencari keuntungan sebanyak mungkin demi kepentingan perusahaan sendiri, tetapi juga Secara lebih dalam, melalui program CSR Bidang Kesehatan perusahaan berupaya untuk menjadi institusi “lebah madu” yang juga merupakan impian semua perusahaan, tak terkecuali PT. Newmont Nusa Tenggara. Institusi “lebah madu” merupakan suatu kiasan bahwa perusahaan tidak hanya berjuang mencari keuntungan sebanyak mungkin demi kepentingan perusahaan sendiri, tetapi juga
Berkembangnya konsep Triple Buttom Line (TBL) yang dikemukakan oleh Elkington (1998), menandai berakhirnya dominasi ekonomi dalam tata kelola perusahaan. Perhitungan ekonomi tidak lagi menjadi satu-satunya variabel yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam hal ini, PT. Newmont Nusa Tenggara telah memahami bahwa sebagai perusahaan yang hadir di tengah komunitas, perusahaan harus memperhatikan aspek sosial dengan memberi perhatian terhadap masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan sejak awal beroperasi, PT. Newmont Nusa Tenggara telah berkomitmen untuk melakukan pengembangan masyarakat, yang kemudian salah satunya diwujudkan melalui program CSR Bidang Kesehatan.
D. Evaluasi Terhadap CSR Bidang Kesehatan PT Newmont Nusa Tenggara
Keberhasilan sebuah program CSR ditentukan oleh perencanaan yang baik. Untuk memastikan perencanaan yang telah ditentukan dapat berjalan sebagaimana mestinya, manajemen perlu menerapkan mekanisme monitoring dan evaluasi (Monev) secara teratur dan berkala. Dengan demikian penerapan Keberhasilan sebuah program CSR ditentukan oleh perencanaan yang baik. Untuk memastikan perencanaan yang telah ditentukan dapat berjalan sebagaimana mestinya, manajemen perlu menerapkan mekanisme monitoring dan evaluasi (Monev) secara teratur dan berkala. Dengan demikian penerapan
Tujuan dari monitoring dan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan kehumasan benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasar hasil atau tidak. Tanpa diadakannya kegiatan evaluasi, tidak akan diketahui sampai dimana kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung. Jadi evaluasi sangat penting, tanpa adanya penilaian maka tidak akan diketahui sampai di mana kelancaran program kehumasan yang telah berlangsung (Effendy 1995).
Pada CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, manfaat program diharapkan mampu memberi kontribusi dan solusi bagi masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Hal ini seperti tujuan program CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatkan standar kesehatan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif. Program CSR Bidang Kesehatan ini bahkan dapat membantu masyarakat Maluk untuk mendapatkan sarana air bersih, pemeriksaan dan pengobatan secara intensif, pelatihan, dan juga penyuluhan tentang kesehatan.
Untuk melihat evaluasi yang dilakukan pada program CSR Bidang Kesehatan, maka peneliti akan melihat bagaimana pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Divisi Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara serta bagaimana tanggapan masyarakat di Desa Maluk sebagai penerima program dari CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara tersebut.
3. Pemantauan dan Evaluasi Terhadap CSR Bidang Kesehatan Oleh Divisi Community Development
Evaluasi yang signifikan terhadap suatu program kehumasan haruslah dilakukan berdasarkan pengukuran secara ilmiah mengenai peningkatan kesadaran atau perubahan pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak mengenai organisasi atau perusahaan. Namun pihak lainnya bahkan memberikan penilaian yang lebih ekstrem lagi, bahwa keberhasilan pogram kehumasan haruslah dinilai berdasarkan evaluasi apakah telah terjadi perubahan ekonomi, politik, atau perubahan sosial pada masyarakat. Hal ini mencakup masyarakat yang sangat luas.
Pada PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mengetahui perkembangan jalannya program CSR Bidang Kesehatan, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev). Monev diadakan setiap tiga bulan sekali, evaluasi tahunan dan evaluasi lima tahunan. Kegiatan evaluasi lima tahunan ditujukan untuk mengevaluasi bagaimana Rencana Strategis (Renstra) selama lima tahun. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Untuk mengetahui perkembangan jalannya program CSR, kami telah melakukan monev. Monev ini ada yang dilakukan secara internal dan eksternal. Untuk tahapannya, kita adakan pemantauan setiap tiga bulan sekali, dan untuk evaluasi tahunan kita lakukan di akhir tahun. Lalu, setelah masa berakhirnya Renstra, kita adakan juga evaluasi untuk menilai renstra yang telah berjalan selama lima tahun.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Beliau juga menambahkan bahwa, Monev yang dilakukan dalam menilai keberhasilan program CSR Bidang Kesehatan dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam siklus program. Upaya ini Beliau juga menambahkan bahwa, Monev yang dilakukan dalam menilai keberhasilan program CSR Bidang Kesehatan dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam siklus program. Upaya ini
Proses Monev internal untuk melihat secara obyektif perkembangan pelaksanaan program CSR Bidang Kesehatan, dilakukan dengan menggunakan metode monitoring partisipatif. Dengan metode ini perusahaan berupaya untuk melibatkan semua pihak yang terlibat dalam progam sehingga terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi stakeholder untuk dapat terlibat dalam siklus program, termasuk pada tahap evaluasi program. Berikut penuturan Manager Community Development hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Untuk melakukan evaluasi internal, kami gunakan metode monitoring partisipatif. Kami mengundang pelaksana program, unsur Pemerintah dan perwakilan masyarakat dari masing-masing gugus. Dengan metode ini, kami bisa bersama-sama mengetahui, apakah program ini sesuai dengan kebutuhan atau tidak, dan bagaimana dengan pelaksanaannya. Jika belum sesuai, tentu bisa diambil tindakan untuk keberlanjutan program sesuai kesepakatan bersama.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara yang dilakukan di Desa Maluk, sejauh ini dinilai perusahaan telah membawa dampak positif dalam upayanya meningkatkan kesehatan masyarakat. Dari kegiatan Monev internal yang dilakukan selama ini, diperoleh catatan dan pelajaran penting yang kemudian menjadi landasan untuk merumuskan rekomendasi. Kesehatan masyarakat di Desa Maluk diketahui telah terjadi perubahan antara lain pengendalian malaria yang berhasil menurunkan 47% kasus (1999), menjadi 1.94% per Juni 2009 serta sarana air bersih dan sanitasi yang telah tersedia.
Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Ada perubahan baik yang terjadi di Desa Maluk, menurunnya penderita malaria yang berhasil menurunkan 47% kasus (1999) menjadi 1.94% per Juni 2009, sekarang juga sudah tersedianya sarana air bersih dan lingkungan yang sehat. Hal ini tentu merupakan efek yang positif dari pelaksanaan program. Kedepannya kami akan memberikan pelatihan kepada Juru Pemantau Kesehatan Masyarakat (Jumantara), karena target kedepannya, kader kesehatan ini diupayakan bisa mencapai 197 orang.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Monev yang dilakukan terhadap program peningkatan pelayanan Posyandu dan optimalisasi peran kader kesehatan, juga menunjukkan hal yang sama. Hasil Monev yang dilakukan Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara menunjukkan adanya peningkatan kunjungan balita ke posyandu yang meningkat dari 35% (1998) menjadi 63.84% dari 2636 balita (2008), Balita gizi buruk (balita BGM = bawah garis merah) menurun dari sekitar 10.11% (2004) menjadi 0.7% pada akhir Desember 2008 dan juga terdapat peningkatan jumlah kader-kader kesehatan di Desa Maluk. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Pemulihan balita gizi buruk melalui pemberian paket makanan tambahan (PMT) selama 90 hari (Rp.10,000.- per hari per balita) dengan monitoring intensif oleh kader posyandu, dari hasil Monev Internal yang kita lakukan bersama pihak-pihak terkait, menunjukkan tingkat balita gizi buruk menurun dari 10.11% pada Januari 2004 menjadi 0.7% pada akhir Desember 2008. Dan untuk kader-kader kesehatan, di Desa Maluk saat ini sudah ada 55 Orang, berarti terjadi peningkatan dari tahun 2007 yang hanya berjumlah 37 Orang.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Adanya Monev internal yang dilakukan, dapat diketahui sebagai upaya untuk mengetahui hasil program CSR Bidang Kesehatan dari beberapa aspek, Adanya Monev internal yang dilakukan, dapat diketahui sebagai upaya untuk mengetahui hasil program CSR Bidang Kesehatan dari beberapa aspek,
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rhenald Khasali (1995), bahwa para stakeholder perusahaan utamanya Komunitas atau masyarakat, merupakan pihak-pihak yang selalu diinginkan untuk mendukung perusahaan. Melalui kegiatan yang berhubungan dengan komunitas diharapkan tercipta harmonisasi hubungan yang baik. Hubungan mesra dengan komunitas lokal akan memberi keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Selain bersifat internal, terdapat pula kegiatan Monev yang dilakukan secara eksternal. Dalam pelaksanaannya perusahaan bekerjasama dengan lembaga yang bernama Lembaga Transform. Nilai-nilai dasar vang dikembangkan dan dijadikan tradisi Tranform untuk mengevaluasi program dan sistem manajemen adalah profesionalisme, partisipatif, akuntabel dan inovatif. Dalam hal ini Transform berfungsi untuk melakukan evaluasi program mulai dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi program. Hasil laporan evaluasi eksternal ini akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam pengembangan dan pelaksanaan program. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti:
“Pada kesempatan evaluasi program tahun 2008, kami percayakan pada Lembaga Transform. Monev eksternal ini dilangsungkan untuk program kami di 6 desa, Benete, Maluk, Goa, Dasan Anyar, Beru dan Belo. Selain melakukan evaluasi yang langsung pada masyarakat, mereka juga berfungsi mengevaluasi siklus program, mulai dari perencanaan sampai evaluasi. Hasil evaluasi yang mereka lakukan, tentu akan menjadi pertimbangan kami dalam pengembangan program.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development , PT. Newmont Nusa Tenggara) Monev eksternal yang dilakukan dengan bekerjasama dengan Lembaga
Transform, merupakan upaya yang dilakukan Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara untuk mengetahui proses dari siklus program yang selama ini dijalankan, mulai dari perencanaan sampai evaluasi terhadap program serta mengetahui bagaimana respon masyarakat yang lebih luas. Melalui evaluasi eksternal diketahui strategi komunikasi yang selama ini dijalankan pada program CSR Bidang Kesehatan, dinilai telah berjalan cukup efektif karena PT. Newmont Nusa Tenggara telah melakukannya dengan pendekatan yang berkarakter partisipatoris (Participatory Rural Appraisal). Hal ini dapat dilihat pada setiap siklus program dengan adanya keterlibatan multistakeholder. Sehingga adanya keterlibatan multistakeholder baik dalam perencanaan sampai evaluasi ini, agar program CSR Bidang Kesehatan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan dapat membantu masalah-masalah kesehatan masyarakat. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara dengan peneliti :
“Hasil Monev eksternal yang dilakukan Transform, sejauh ini memang menunjukkan penilaian positif bagi program-program CSR kami. Baik dari proses perencanaan sampai tahapan evaluasinya. Data dari hasil evaluasi yang mereka tunjukkan, juga hampir sama dengan Monev Internal yang kami lakukan. Dari situ kami bisa menilai, bahwa pendekatan dengan PRA yang kami gunakan, hasilnya mampu membangkitkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan. Hal ini tentu bisa menciptakan integrasi dengan rencana pembangunan kesehatan di KSB (Kabupaten Sumbawa Barat).” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
Kegiatan yang dilakukan Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara baik yang bersifat internal maupun eksternal dengan adanya melibatkan banyak pihak dalam proses evaluasi, merupakan upaya perusahaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program CSR Bidang Kesehatan yang dijalankan. Program CSR Bidang Kesehatan yang diberdayakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kesehatan di Desa Maluk, dalam perencanaannya telah dikoordinasikan dan dikemas bersama-sama dengan semua pihak yang terkait. Dalam pelaksanaannya juga telah dilakukan melalui program kemitraan dengan sektor kesehatan dan membangun jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait. Selain itu dalam evaluasi program juga terdapat keterlibatan stakeholder, seperti kader-kader kesehatan, unit Puskesmas, Pemerintah serta lembaga-lembaga masyarakat.
Bentuk program CSR Bidang Kesehatan, akan sangat penting artinya sebagai bentuk gerakan pemberdayaan masyarakat, khususnya kalangan dunia usaha seperti PT. Newmont Nusa Tenggara, untuk turut berpartispasi dalam penangulangan berbagai penyakit yang timbul di masyarakat. Untuk itu ada baiknya jika program CSR di bidang kesehatan yang diberdayakan oleh kalangan dunia usaha terus dilaksankan dan dikoordinasikan serta dikemas bersama-sama, tidak hanya melalui program kemitraan dengan sektor kesehatan, tetapi juga dengan membangun jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait, termasuk dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap masalah kesehatan.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh A.B Susanto (2007), bahwa CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat Hal ini seperti yang diungkapkan oleh A.B Susanto (2007), bahwa CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat
4. Respon Masyarakat Desa Maluk Terhadap Program CSR Bidang
Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara Dalam situasi global saat ini, PT. Newmont Nusa Tenggara dan mitra
kerjanya menyadari bahwa keberhasilan proyek Batu Hijau sebagian besar ditentukan oleh penerimaan masyarakat setempat. PT. Newmont Nusa Tenggara menyebutnya sebagai "lisensi sosial" untuk melakukan operasi. PT. Newmont Nusa Tenggara menyadari bahwa upaya pengembangan masyarakat ini hanya dapat berhasil dengan dukungan partisipasi aktif dan kemitraan masyarakat serta pemerintah setempat.
Harapan masyarakat Desa Maluk terhadap perusahaan untuk lebih memperoleh manfaat dari program CSR Bidang Kesehatan, sedikit banyak telah dapat dirasakan. Dari segi fisik, perusahaan telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan pembangunan infrastruktur kesehatan. Sedangkan dari segi non-fisik (capacity), perusahaan telah berupaya untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan maupun pelatihan penyegaran.
Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan, merupakan program dalam rangka turut memberdayakan potensi dan mengembangkan komunitas (Community Development). Kepedulian yang Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan, merupakan program dalam rangka turut memberdayakan potensi dan mengembangkan komunitas (Community Development). Kepedulian yang
“Apa yang dilakukan PT. Newmont selama ini, sudah menumbuhkan kepercayaan kami kepada perusahaan. Newmont telah menunjukkan kalau mereka peduli dengan kebutuhan warga. Program yang dilakukan selama ini, juga sedikit banyak sudah sangat membantu kami. Manfaatnya bisa kami rasakan sampai sekarang kok. Jadi, kami selalu menyambut baik program-program yang mereka jalankan, dan harapan kami program- program itu bisa terus dilakukan.” (Ibu Fitria, warga RT 1, Desa Maluk)
Dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, selain dilakukan pembangunan infrastruktur kesehatan, perusahaan juga selalu berupaya untuk membekali masyarakat dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tersebut dilakukan perusahaan dengan membekali mereka pengetahuan, ilmu, dan bantuan lain yang mendorong ke arah hidup sehat. Pelatihan dan sosialisasi kesehatan yang dilakukan, merupakan upaya perusahaan untuk membekali masyarakat dan kader-kader kesehatan tentang pengetahuan suatu penyakit dengan tanda-tandanya dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya hidup sehat. Dengan begitu, bisa menimbulkan kesadaran fundamental pada masyarakat untuk memiliki perilaku hidup sehat.
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, disambut positif oleh masyarakat. Terlebih lagi mengingat pendidikan masyarakat yang masih relatif rendah, banyaknya kesibukan warga, dan minimnya sosialisasi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat, Kegiatan pelatihan dan sosialisasi kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, disambut positif oleh masyarakat. Terlebih lagi mengingat pendidikan masyarakat yang masih relatif rendah, banyaknya kesibukan warga, dan minimnya sosialisasi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat,
“Dulu, kami begitu mudah kalau ada orang sakit malaria, menyebutnya berarti “Oh ini ketemuk” (disapa orang meninggal), wah kalau sudah begitu, kami hanya percaya sama dukun, bukan sama dokter lagi. Tapi adanya sosialisasi, pemeriksaan dan pengobatan gratis dari Newmont, kami sekarang jadi tahu, oh ternyata orang itu kena’ malaria, jadi kalau ada keluarga yang sakit kami bisa mengobatinya di pengobatan gratis itu juga.” (Ibu Sahariah, warga RT 5, Desa Maluk)
Pernyataan di atas didukung oleh Awaludin, warga RT 1 Desa Maluk yang mengatakan bahwa: “Kegiatan sehari-hari warga banyak yang bekerja di sawah, jadi kadang
sulit untuk mendapatkan informasi kesehatan. Apalagi sosialisasi kesehatan juga jarang dilakukan pemerintah. Kalau sosialisasi yang dilakukan Newmont, kan kami sebelumnya sudah diberitahu oleh Kades. Jadi kalau mau ikut, ya kita libur dulu kerjanya. Dengan adanya pengobatan gratis yang dilakukan Newmont, sangat membantu saya karena bisa mengurangi biaya berobat, apalagi di jaman sekarang, kebutuhan untuk berobat kan juga sangat mahal.
Setiap perusahaan selayaknya memahami bahwa setiap perusahaan yang hadir di tengah komunitas tertentu, akan menjadi bagian dari lingkungan sosial tertentu tersebut. Dalam kondisi seperti itu, perusahaan tidak boleh cuek terhadap masyarakat di sekelilingnya. Itulah sebabnya, perusahaan seharusnya menyadari dan tidak hanya cukup mengetahui bahwa lingkungan sosial harus dijaga, dengan cara mengusahakan kurangnya dampak negatif atau imbas psikologis, ekonomi dan budaya terhadap masyarakat di sekitarnya. Perhatian tersebut harus terus ditingkatkan kalau perusahaan menyandang nama sebagai industri dengan skala besar.
Dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, perusahaan berupaya agar dalam melaksanakan program bukan hanya kualitas kesehatan yang bisa menjadi baik, tetapi juga timbulnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat. Berbekal dari pengalaman masyarakat yang masih memiliki kesadaran yang rendah terhadap kesehatan, program CSR Bidang Kesehatan ini berupaya memberikan pemahaman akan pentingnya kesehatan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Adanya dukungan masyarakat pun ditunjukkan dengan terpeliharanya hubungan komunitas yang baik. Hampir dipastikan tidak ada masalah dalam lingkup kehidupan bermasyarakat dan perusahaan sendiri. Perusahaan berupaya untuk menjaga sikap dan kontrol mereka terhadap masyarakat. Dukungan dan empati masyarakat Maluk juga sangat besar, hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan. Bagi masyarakat kehadiran perusahaan dirasa sangat memberi kontribusi besar bagi kemajuan kehidupan masyarakat. Berikut penuturan warga Desa Maluk dalam wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Sejak program kesehatan mulai dijalankan PT. Newmont dengan banyak bantuan yang diberikan, kami sebagai warga Maluk menyambut baik dan sangat terbantu bila ada keluarga kami yang sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Untuk prosesnya juga tidak ribet. Selain itu Newmont juga mengundang kami ke Townsite, bila ada hal yang akan di bicarakan bersama warga, atau mereka mengadakan kegiatan untuk istri-istri karyawan, seperti kegiatan Fatique Management, kami juga di undang untuk mengikuti kegiatan itu.” (Rita Yulianti, warga RT 4, Desa Maluk)
Pernyataan di atas juga didukung oleh Hasni Suhratun, warga RT 1 Desa Maluk yang mengatakan bahwa:
“Newmont Batu Hijau selama ini menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat Desa Maluk. Newmont juga menginformasikan kepada warga, kalau ada informasi tentang kesehatan, seperti isu penyakit SARS dan Flu Burung yang kemaren banyak diberitakan, di RT 1 ini, mereka mengadakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan secara gratis juga. Banyak warga juga yang mengikutinya, karena takut kan kalau tau- tau ternyata kenak juga.” (Hasni Suhratun, warga RT 1 Desa Maluk)
Masyarakat mandiri adalah sasaran PT. Newmont Nusa Tenggara dalam program pengembangan masyarakat yang sampai sekarang masih terus dijalankan bersama masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Sementara kebersamaan masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara dan pemerintah menjadi kata kunci untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian itu, untuk sekarang, masa depan, ataupun pasca tambang. Jadi, bisa dikatakan tepat jika paradigma pertambangan dalam program pengembangan masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara mengedepankan tujuan utama membentuk “Masyarakat yang sejahtera dan mandiri di masa pasca tambang.” Pilar yang akan menjadi penopang bangunan sejahtera dan mandiri tersebut telah dimulai salah satunya melalui program CSR Bidang Kesehatan, yang akan terus dilakukan oleh perusahaan pertambangan tembaga dan emas ini.
Apa yang diungkapkan masyarakat di Desa Maluk tentang mudahnya menjangkau dan mendapatkan pelayanan kesehatan, tentang penyakit malaria dan penyakit menular lainnya yang berkurang, tentang perilaku masyarakat yang jika sakit akan bergegas pergi ke pusat-pusat pelayanan kesehatan atau langsung ke dokter, merupakan cermin kesadaran warga desa untuk hidup sehat. Dan ini menjadi indikasi semakin meningkatnya perekonomian masyarakat. Dengan adanya dukungan infrastruktur kesehatan, bantuan obat-obatan, dan pelatihan Apa yang diungkapkan masyarakat di Desa Maluk tentang mudahnya menjangkau dan mendapatkan pelayanan kesehatan, tentang penyakit malaria dan penyakit menular lainnya yang berkurang, tentang perilaku masyarakat yang jika sakit akan bergegas pergi ke pusat-pusat pelayanan kesehatan atau langsung ke dokter, merupakan cermin kesadaran warga desa untuk hidup sehat. Dan ini menjadi indikasi semakin meningkatnya perekonomian masyarakat. Dengan adanya dukungan infrastruktur kesehatan, bantuan obat-obatan, dan pelatihan
“Dengan adanya Newmont, sekarang fasilitas Posyandu sudah ada, Puskesmas jadi lebih dekat. Tenaga kader kesehatan juga sudah banyak dan Obat-obatan juga bagus. Dengan fasilitas itu, sekarang kami bisa rutin mengadakan kegiatan Posyandu dan diskusi mengenai masalah kesehatan yang rutin dilakukan setiap dua kali dalam sebulan melalui penyuluhan yang diadakan pihak Puskesmas bekerjasama dengan Comdev Newmont. Ya, jadi bisa dapat ilmu dan pengalaman lah untuk tahu banyak soal kesehatan." (Kamila Anwar, warga RT 1, Desa Maluk)
Di mata masyarakat, kehadiran PT. Newmont Nusa Tenggara juga memberi penghargaan tersendiri bagi mereka. Kota Sumbawa yang memiliki potensi daerah, mampu menghasilkan produk-produk lokal yang terkenal dan diakui secara nasional, antara lain: susu kuda liar dan minuman kesehatan lidah buaya. Keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat ini, memberikan manfaat terhadap pengembangan produk tersebut. PT. Newmont Nusa Tenggara bekerjasama dengan Pemerintah Sumbawa mendukung program- program usaha lokal untuk menjadi obat tradisional yang diakui secara nasional. Melalui Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, mereka mengadakan penelitian kesehatan untuk pengembangan produk-produk tersebut. Berikut penuturan warga Desa Maluk dalam wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Kami sebagai warga Sumbawa, merasa senang adanya PT. Newmont. Selain potensi daerah kami dapat dikembangkan, usaha lokal disini juga menjadi berkembang. Warga Maluk kan banyak yang mengandalkan usaha dari susu kuda liar, rumput laut dan lidah buaya. Newmont telah membantu kami, dengan melakukan penelitian produk ini. Hasil penelitian “Kami sebagai warga Sumbawa, merasa senang adanya PT. Newmont. Selain potensi daerah kami dapat dikembangkan, usaha lokal disini juga menjadi berkembang. Warga Maluk kan banyak yang mengandalkan usaha dari susu kuda liar, rumput laut dan lidah buaya. Newmont telah membantu kami, dengan melakukan penelitian produk ini. Hasil penelitian
Disamping memberikan kebanggaan bagi masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara juga memberi kontibusi dalam mendukung penanggulangan Angka kematian bayi dan balita khususnya di Desa Maluk. Dalam hal ini, upaya perusahaan dilakukan melalui pemberian paket makanan tambahan (PMT) selama
90 hari (Rp.10,000.- per hari per balita) dengan monitoring intensif oleh kader- oleh kader posyandu. Tujuan program yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara ini adalah untuk meningkatkan angka partisipasi Ibu dan Balita dalam program kesehatan Ibu dan Anak. Tujuan perusahaan melalui program tersebut, manfaatnya juga dapat dirasakan oleh masyarakat yang berada di RT 2 di Desa Maluk. Berikut penuturan warga Desa Maluk dalam wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Jangankan untuk mengurusi kesehatan anak, untuk kebutuhan sehari-hari juga masih sulit Mas. Jika kami gagal panen, ya apa boleh buat, terpaksa makan gadung seperti juga transmigran lain. Anak Balita disini juga masih banyak yang sering sakit, ada yang kena step, kaligato. Ya, dengan adanya program Posyandu setiap minggu, dan Surat Sehat dari Newmont untuk berobat ke Puskesmas Maluk, kami jadi sangat terbantu untuk biaya berobat.”(Ibu Rohanah, warga RT 2, Desa Maluk)
Selain upaya dalam meningkatkan kesehatan melalui Posyandu, Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bersama unit kesehatan juga melakukan sosialisasi menuju masyarakat sehat. Program pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat lebih luas kerap juga diadakan dalam bentuk sosialisasi di sekolah- sekolah maupun tempat umum, maupun pada peringatan hari HIV/AIDS sedunia. Program ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Maluk, respon Selain upaya dalam meningkatkan kesehatan melalui Posyandu, Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara bersama unit kesehatan juga melakukan sosialisasi menuju masyarakat sehat. Program pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat lebih luas kerap juga diadakan dalam bentuk sosialisasi di sekolah- sekolah maupun tempat umum, maupun pada peringatan hari HIV/AIDS sedunia. Program ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Maluk, respon
Sosialisasi terhadap masyarakat juga dilakukan terkait dengan penyakit lain seperti Malaria dan Tuberkolosis (TBC). Selain masyarakat, respon positif dari kegiatan ini juga dapat terlihat dengan adanya permohonan dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun kelompok Guru untuk menyelenggarakan kelas tambahan untuk pendidikan mengenai HIV/AIDS, Virus SARS dan Flu Burung. Berikut penuturan warga dalam wawancara dengan peneliti berikut ini:
“Kegiatan sosialisasi seperti itu sangat baik, terutama buat pendidikan. Dengan adanya sosialisasi seperti HIV/Aids, murid-murid kan jadi tau tentang bahaya dari penyakit tersebut. Lebih jauh, bisa mengurangi pergaulan yang menjurus ke pergaulan bebas. Kegiatan untuk sosialisasi kesehatan seperti ini sering kami minta juga, untuk murid ajaran baru maupun untuk para guru. Baru Juli kemaren, kita bekerjasama dengan Newmont untuk mengadakan sosialisasi tentang Virus SARS dan Flu Burung di sekolah kami.” (Aulia Esty Wijianti, warga RT 4 sekaligus Guru di SMA Negeri 1 Maluk)
Pernyataan di atas juga didukung oleh Baiq Ade Mayasari, warga RT 3 Desa Maluk, yang mengatakan bahwa : “Mereka rutin juga ngadainnnya, setiap tiga bulan sekali pasti ada di
adakan kegiatan sosialisasi kesehatan. Ada sosialisasi tentang HIV, Malaria dan juga penyakit TBC. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, apalagi kan penyakit itu menular. Warga juga cukup tertarik untuk mengikuti, kalau lagi ada kegiatan itu di Puskesmas Maluk atau Jereweh banyak warga yang datang. Harapan kami ke depannya, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan, karena membawa manfat bagi masyarakat khususnya di Maluk ini.”
Berbagai tanggapan yang disampaikan warga di Desa Maluk, merupakan tanggapan masyarakat terhadap program CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara. Berkembangnya program tersebut yang berbasis Berbagai tanggapan yang disampaikan warga di Desa Maluk, merupakan tanggapan masyarakat terhadap program CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara. Berkembangnya program tersebut yang berbasis
Sementara itu, harus diakui bahwa dari sekian banyak manfaat yang telah diberikan perusahaan kepada masyarakat ini bukannya tanpa celah. Pelaksanaan program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara juga masih memiliki banyak hambatan. Setidaknya hal ini tercermin dari ungkapan warga yang mengatakan bahwa, selain waktu yang disediakan terbatas juga masih kurangnya tenaga medis dalam melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis pada warga. Berikut penuturan warga Desa Maluk hasil wawancara dengan peneliti.
“Adanya program pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga disini, sebenarnya suatu yang sangat baik. Karena juga bisa membantu mengurangi biaya pengobatan. Hanya saja, tenaga medis yang disediakan biasanya cukup terbatas. Untuk 1 Desa ini hanya sekitar 2-5 Orang, dan itu juga dibantu pihak Puskesmas, sehingga warga harus berantrian panjang dan ini terkadang juga tidak lama, paling hanya 1-2 hari. Kadang ada juga warga yang tidak mendapatkan manfaat dari program itu.” (Drs. Khusni, warga RT 5 Desa Maluk)
Sekiranya perusahaan juga perlu melihat tanggapan masyarakat terhadap program-program yang mereka jalankan, sehingga kedepannya mereka bisa Sekiranya perusahaan juga perlu melihat tanggapan masyarakat terhadap program-program yang mereka jalankan, sehingga kedepannya mereka bisa
Tentu, filosofi the triple bottom line seperti yang telah dikemukakan oleh Elkington tidak akan pernah bisa diimplementasikan jika tidak ada perubahan sikap yang revolusioner dalam perusahaan, yakni dalam rangka mendudukkan perusahaan ditengah masyarakat dan pemerintah. Untuk itu perusahaan harus membuka telinga-hati (wise ear) dan melihat realitas dengan mata-hati (wise eyes) untuk memahami tuntutan masyarakat dan permintaan pemerintah. Dengan demikian, kerjasama antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat harus terus digalang. Dari titik inilah baru dicapai Good Corporate Governance (GCG). Ringkas kata, CSR, triple bottom line dan GCG diikat dengan benang merah (Soemanto 2007: 96).
Secara umum jika dilihat dari tanggapan yang dilontarkan masyarakat Desa Maluk, upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan bisa dibilang baik. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan masyarakat yang pada intinya, mendukung dan menunjukkan rasa kepercayaan dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Meski masih terdapat kekurangan Secara umum jika dilihat dari tanggapan yang dilontarkan masyarakat Desa Maluk, upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang Kesehatan bisa dibilang baik. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan masyarakat yang pada intinya, mendukung dan menunjukkan rasa kepercayaan dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Meski masih terdapat kekurangan
Hubungan harmonis yang terjalin antara perusahaan dengan komunitas yang dibina oleh Divisi Comdev ini, mengandung makna luas, yaitu adanya sikap menyenangkan (favourable), itikad baik (goodwill), toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual understanding), dan citra perusahaan (good imae). Ability to communicate seperti yang telah diungkapakan Frank Jefkins sebagai kemampuan khusus, tampaknya juga sangat berperan dalam hubungan dengan komunitas ini. Maka peran komunikasi pada kegiatan ini terbilang cukup menonjol, bukan hanya pada tahap perencanaan saja, namun pada setiap siklus program yang juga melibatkan para stakeholder.