PUBLIC RELATIONS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PUBLIC RELATIONS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Di Desa Maluk Tahun 2009)

Oleh: UJANG RUSDIANTO

D 0206023

SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Dra. Christina Tri H, M.Si

NIP. 19620117 198601 2 001

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Pada Hari

PANITIA UJIAN SKRIPSI

) NIP. 19530726 197903 2 001

1. Prof. Drs. H. Totok Sarsito, SU, MA, Ph.D

Ketua

) NIP. 19580317 199010 2 001

2. Dra. Indah Budi Rahayu, SE

Sekretaris

) NIP. 19620117 198601 2 001

3. Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si

Penguji

Mengetahui, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dekan

Drs. H. Supriyadi S.N, SU

NIP. 19530128 198103 1 001

MOTTO HIDUP

“Dilahirkan untuk hidup, senantiasa tetap berusaha dan berdo’a, untuk meraih kesuksesan di usia muda.”

Ujang Rusdianto, 2010

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Allah SWT, Sang Maha Penghendak atas segala sesuatu, serta pemilik segala rahasia.

2. Almh. Mama, karenamu aku ada, karena aku tetap bertahan dan karenamu ingin kugapai kebahagiaan untuk kini, esok dan masa depan.

3. Ayah dan Adik tercinta, atas segala kasih sayang dan do’a yang senantiasa diberikan.

4. Bapak/Ibu Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

5. Untuk sahabat dan temanku, yang telah memberiku banyak inspirasi dan wacana.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puja puji syukur yang tiada terkira bagi Allah SWT, yang senantiasa tetap melimpahkan rahmat, hidayah dan innayah-Nya. Sholawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PUBLIC RELATIONS DAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara Dalam Menjalankan CSR Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Di Desa Maluk Tahun

2009), sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian skripsi ini tidak dapat penulis laksanakan sendiri tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Tata Setiawan, Ibu Wagini, dan Adik Mellin Hdianti, terima kasih atas segala kasih sayang dan do’a yang senantiasa kalian berikan.

2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dan mendidik saya hingga bisa menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya.

3. Dra. Christina Tri H, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi banyak masukan pada saya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku pembimbing akademis saya di Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Drs. H. Totok Sarsito, SU, MA, Ph.D dan Dra. Indah Budi Rahayu, SE, selaku tim penguji skripsi.

6. Wagimin Sastrahady, Faozan Maolad, Andika Wijaya, serta seluruh karyawan PT. Newmont Nusa tenggara di External Relations Department yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Saya mengucapkan terimakasih atas segala masukan dan dampingannya selama saya melaksanakan Kuliah Kerja Komunikasi (K3).

7. Tati Mulyawati, Glenny Franciska, dan Komang Kariani, terima kasih saya ucapkan untuk motivasinya selama ini.

8. Sahabat Anak Rantau saya di Solo; Anas, Yoga, Windri, Rezy, Pijon, Chitra, dan Bembenk. Sekarang, besok, dan seterusnya, kita akan tetap seperti ini, tetap jadi keluarga selamanya.

9. Sahabat saya Hafidz Novalsyah, Akmal Fachmiansyah, Henricus Hans, M. Aziz, Yoan Sivika, M. Rois, Yestha Pahlevi, Nurul Huda Zus, Dian Kukuh,

Shella Pradipta, Mbak Annisa, Noviana Rahmawati, dan Siti Aminah. Kalian adalah sahabat sekaligus My 2Familiy untukku.

10. Teman saya Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2006, Tetap semanagat teman!!! jadilah teman sekaligus sahabat terbaikku, karena aku juga akan melakukan itu untuk kalian .

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih dan mengharapkan berbagai masukan dari semua pihak, baik berupa saran maupun kritik yang sekiranya bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 21 Juli 2010 Penulis

Ujang Rusdianto

D0206023

DAFTAR BAGAN

Bagan I.1 : Konsep Triple Bottom Line (BTL).......................................

33 Bagan I.2 : Kerangka Berpikir.................................................................

47 Bagan I.3 : Skema Model Analisa Data...................................................

54 Bagan II.1 : Kepemilikan Saham PT. Newmont Nusa Tenggara..............

57 Bagan II.2 : Struktur Puncak PT. Newmont Nusa Tenggara....................

60 Bagan II.3 : Kedudukan Comdev Dalam Struktur Organisasi..................

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 : Model Idel Perpaduan Keuntungan Ekonomis dan Keuntungan Teoritis..............................................................

38 Gambar II.1 : Logo Perusahaan...................................................................

55 Gambar II.2 : Lokasi PT. Newmont Nusa Tenggara...................................

ABSTRAK

UJANG RUSDIANTO, D0206023, PUBLIC RELATIONS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Public

Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Maluk Tahun 2009), Skripsi, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010, 152 halaman.

PT. Newmont Nusa Tenggara saat ini telah memiliki divisi Public Relations yang berfungsi untuk mengembangkan masyarakat sekitar dan potensi alam, yaitu Divisi Community Development yang merupakan unit kerja dibawah External Relations Department. Untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat lingkar tambang, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) kemudian di fokuskan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu melalui program CSR Bidang Kesehatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Di Desa Maluk Tahun 2009). Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon masyarakat di Desa Maluk terhadap program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara.

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan dan menganalisa data yang ada secara mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan dan menganalisa data yang ada secara mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui strategi komunikasi yang dilakukan Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara untuk merumuskan program CSR Bidang Kesehatan, dilakukan dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Caranya yaitu dengan melakukan perencanaan program pengembangan masyarakat melalui kegiatan lokakarya di desa-desa lingkar tambang dan menggunakan pola pendekatan multistakeholder, seperti dengan melibatkan pihak Puskesmas, kader-kader kesehatan, International SOS, dan elemen masyarakat.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya respon positif dari masyarakat Desa Maluk, ditunjukkan dengan terpeliharanya hubungan komunitas yang baik. Perusahaan juga berupaya untuk menjaga sikap dan kontrol mereka terhadap masyarakat. Hampir dipastikan tidak ada masalah dalam lingkup kehidupan bermasyarakat dan perusahaan sendiri. Dukungan dan empati masyarakat juga sangat besar, hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan dan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik antara masyarakat Desa Maluk dengan PT. Newmont Nusa Tenggara.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisisensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, pada akhirnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu pilar pembangunan perekonomian di Indonesia yang dapat diharapkan untuk membantu terwujudnya kesejahteraan rakyat adalah perusahaan.

Keberadaan perusahaan sangat berperan dalam memajukan suatu masyarakat, daerah dan negara. Sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak hanya mempunyai kewajiban secara ekonomis saja, tetapi juga mempunyai kewajiban yang bersifat etis. Adanya suatu etika bisnis yang merupakan tuntunan perilaku bagi perusahaan untuk bisa membedakan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Dalam pemenuhan etika dalam berbinis tersebut, memang tidak hanya profit (keuntungan) yang menjadi tujuan utama, tetapi pengembangan masyarakat sekitar juga harus menjadi tujuan utama suatu perusahaan.

Pada perkembangannya, komitmen perusahaan dalam melakukan program pengembangan masyarakat telah menjadi salah satu indikator penilaian bagi kinerja perusahaan. Kegiatan ini dianggap tidak lagi menjadi beban keuangan, Pada perkembangannya, komitmen perusahaan dalam melakukan program pengembangan masyarakat telah menjadi salah satu indikator penilaian bagi kinerja perusahaan. Kegiatan ini dianggap tidak lagi menjadi beban keuangan,

Pada dasarnya “akar rumput” dari sebuah perusahaan adalah citra. Citra mutlak dan wajib hukumnya bagi setiap perusahaan, tidak peduli baik atau buruk, tetap akan menyertai suatu perusahaan hingga kapan pun. Semua perusahaan berlomba-lomba agar mendapat citra yang baik di tengah masyarakat. Sedemikian pentingnya arti citra, sampai-sampai perusahaan bersedia mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra untuk memperoleh citra yang baik. Untuk itu Rhenald Kasali berpendapat bahwa “Citra yang baik juga dimaksudkan agar perusahaan tetap hidup, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terus mengembangkan kreativitasnya, bahkan dapat memberi manfaat dengan lebih berarti bagi orang lain” (Kasali, 1995 : 30).

Semakin besar perusahaan tentu akan semakin kompleks pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dihadapi, begitupun dengan PT. Newmont Nusa Tenggara. Sebagai salah satu dari bagian perusahaan terkemuka di Indonesia, tentu akan lebih banyak mendapatkan sorotan dari publik. Segala hal yang berada di dalam atau di luar perusahaan, tentu selalu menjadi pusat perhatian. Sehingga Semakin besar perusahaan tentu akan semakin kompleks pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dihadapi, begitupun dengan PT. Newmont Nusa Tenggara. Sebagai salah satu dari bagian perusahaan terkemuka di Indonesia, tentu akan lebih banyak mendapatkan sorotan dari publik. Segala hal yang berada di dalam atau di luar perusahaan, tentu selalu menjadi pusat perhatian. Sehingga

Untuk itu pada suatu perusahaan diperlukan bagian atau divisi Public Relations yang berorientasi pada peningkatan pembangunan dan citra perusahaan. Istilah Public Relations menurut Rosady Ruslan, dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau orang demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan serta penilaian yang baik dari publiknya (Ruslan 2005 : 10).

Public Relations merupakan kegiatan komunikasi yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan strategi, yakni mengamankan arah dan tujuan perusahaan atau organisasi menuju sasarannya. Untuk itu Public Relations perlu melibatkan diri dalam perumusan rencana strategis dan memahami posisi perusahaan berada dan menyatu dalam konsensus. Disamping itu, Public Relations juga perlu memahami konflik yang ada diantara pihak-pihak dalam perusahaan dan rencana yang dimiliki oleh setiap bagian dalam organisasi serta turut membentuk arah perusahaan dengan memberikan pandangannya tentang masa depan dan opini dari publik masyarakat (Rhenal Khasali, 1995 : 67).

Menjaga hubungan dengan publik diluar perusahaan, merupakan keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna Menjaga hubungan dengan publik diluar perusahaan, merupakan keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna

Kegiatan utama dari Public Relations dalam mewakili top manajemen suatu lembaga atau organisasi, merupakan kegiatan two ways communication (komunikasi dua arah) yang merupakan ciri khas dari peran Public Relations (PR), karena salah satu tugas PR ialah ”apa dan bagaimana” bertindak sebagai nara sumber informasi (source of informations), dan saluran informasi (channel of informations) (Ruslan, 2005 : 15).

Komunikasi dalam hal ini memegang peranan yang sangat esensial bagi perkembangan usaha. Survive tidaknya sebuah perusahaan, tergantung bagaimana cara menyampaikan pesan-pesan kepada publiknya. Melalui pesan-pesan tersebut berbagai informasi penting tentang perusahaan bisa tersalurkan, termasuk upaya- upaya persuasif untuk membangun serta mempertahankan citra perusahaan. Dalam hal ini Public Relations dapat berperan aktif ke dalam dan luar perusahaan, karena Public Relations telah diberikan wewenang menjaga hubungan antara banyak pihak sehingga terjadi harmonisasi dalam bekerja.

Pada PT. Newmont Nusa Tenggara, saat ini telah memiliki suatu divisi sendiri yang berfungsi untuk mengembangkan potensi alam dan masyarakat sekitar serta menjebatani hubungan antara perusahaan dengan masyarakat dalam menjalin suatu hubungan yang harmonis dan berkesinambungan, baik itu secara personal maupun interpersonal melalui suatu media tertentu demi kelancaran Pada PT. Newmont Nusa Tenggara, saat ini telah memiliki suatu divisi sendiri yang berfungsi untuk mengembangkan potensi alam dan masyarakat sekitar serta menjebatani hubungan antara perusahaan dengan masyarakat dalam menjalin suatu hubungan yang harmonis dan berkesinambungan, baik itu secara personal maupun interpersonal melalui suatu media tertentu demi kelancaran

Setiap perusahaan di Indonesia akan melakukan berbagai kegiatan terencana untuk dapat menjaga eksistensinya dan menjadi Good Bussiness. Salah satunya adalah dengan menerapkan CSR. Magnan & Farel (2004) mendefinisikan CSR sebagai, “A business acts in socially responsible manner when its decision and occunt for and balance diverse stakeholder interest” . Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh pelaku bisnis melalui perilaku secara sosial bertanggung jawab. (AB. Susanto, 2007: 1)

Pelaksanaan CSR di Indonesia, merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 ayat 1 Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang meyebutkan bahwa; ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.” Dengan adanya Undang-undang ini, perusahaan wajib untuk melaksanakannya, sehingga industri dan korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup (Siregar, 2007 : 285).

Menjalankan kegiatan pertambangan di wilayah publik, membuat PT. Newmont Nusa Tenggara melalui Divisi Community Development memberi perhatian kepada masyarakat sekitar. Perhatian yang dilakukan perusahaan dalam Menjalankan kegiatan pertambangan di wilayah publik, membuat PT. Newmont Nusa Tenggara melalui Divisi Community Development memberi perhatian kepada masyarakat sekitar. Perhatian yang dilakukan perusahaan dalam

Hal ini dapat dilihat pada upaya perusahaan untuk merespon kondisi kesehatan masyarakat sekitar (lingkar tambang), yang kemudian diwujudkan melalui program CSR Bidang Kesehatan. Dalam program tersebut perusahaan melakukan pembangunan Puskesmas dengan fasilitas pendukungnya, pelatihan kader-kader kesehatan, menyediakan sarana air bersih, mengoptimalisasi Posyandu, dan melakukan pemeriksaan serta pengobatan gratis bagi masyarakat. Program-program yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan standar kesehatan masyarakat demi terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif (Renstra PTNNT, 2009).

Sasaran dari CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara adalah masyarakat lingkar tambang (sekitar perusahaan), termasuk juga di dalamnya adalah Desa Maluk. Desa Maluk merupakan komunitas terdekat perusahaan dan sebagai bagian dari kebijakan perusahaan pada bidang external relations. Di Sasaran dari CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara adalah masyarakat lingkar tambang (sekitar perusahaan), termasuk juga di dalamnya adalah Desa Maluk. Desa Maluk merupakan komunitas terdekat perusahaan dan sebagai bagian dari kebijakan perusahaan pada bidang external relations. Di

Desa Maluk sebagai lingkungan perusahaan PT. Newmont Nusa Tenggara, memiliki profil kesehatan yang masih rendah kualitas kesehatannya. Pada tahun 1999, desa ini merupakan daerah hiper-endemis dengan angka serangan kasus malaria mencapai 47%, dan angka kasus gizi buruk balita (balita BGM = bawah garis merah) yang mencapai 10.11%. Kondisi kesehatan yang memprihatinkan ini, ditambah lagi dengan lingkungan perumahan yang masih kurang mendukung kualitas kesehatannya. Hal ini selain kemampuan ekonomi masyarakat yang bisa dikatakan masih rendah, juga disebabkan lokasi pemukiman masyarakat yang memang jauh dari akses ke kota sehingga sulit untuk memperoleh layanan kesehatan yang memadai (Sinoel, 2005 : 104).

Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, sudah barang tentu perusahaan melalui Public Relations wajib memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosialnya untuk membantu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Permasalahan yang terjadi di masyarakat sekitar PT. Newmont Nusa Tenggara seperti yang dialami masayarakat Desa Maluk, mau tidak mau menjadi tanggung jawab bersama, yang harus dipikul pula oleh PT. Newmont Nusa Tenggara. Dalam hal ini, perlu penyesuaian dan perencanaan komunikasi yang baik dari perusahaan dalam rangka menjaga eksistensi dan kepercayaan masyarakat.

Kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan merupakan komponen yang jelas terlihat siapa pun, karena komunikasi memang ditujukan untuk Kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan merupakan komponen yang jelas terlihat siapa pun, karena komunikasi memang ditujukan untuk

Perusahaan melalui Public Relations harus mampu memiliki strategi yang tepat untuk membuat sebuah program bagi masyarakat dan tanggung jawab sosial perusahaan. Di dalam strategi tersebut, perlu pula mencakup strategi komunikasi yang baik agar informasi mengenai program dan pelaksanaan program dapat didukung dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial, yaitu dengan melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).

Program CSR yang dikomunikasikan dan mampu dikelola dengan baik oleh perusahaan, pada akahirnya akan mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan masyarakat yang terlibat dalam menjalankannya. Menurut Wibisono (2007) manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu dapat mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak mendapatkan social licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan serta berpeluang mendapatkan penghargaan. Sedangkan manfaat CSR bagi masyarakat, Program CSR yang dikomunikasikan dan mampu dikelola dengan baik oleh perusahaan, pada akahirnya akan mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan masyarakat yang terlibat dalam menjalankannya. Menurut Wibisono (2007) manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu dapat mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak mendapatkan social licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan serta berpeluang mendapatkan penghargaan. Sedangkan manfaat CSR bagi masyarakat,

Kepentingan-kepentingan bersama tentunya akan tercapai bila terdapat hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat dengan terjalinnya komunikasi timbal balik diantara mereka. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian kepentingan perusahaan dengan masyarakat. Hidup mati, berkembang atau tidaknya suatu perusahaan tergantung kepada sejauh mana perusahaan tersebut mampu membangun hubungan yang harmonis dengan publiknya, baik itu internal maupun eksternal perusahaan.

Dengan melihat latar belakang yang ada, penelitian ini akan melihat bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara selaku komunikator dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatakan kesehatan masyarakat di Desa Maluk sebagai komunikan. Program CSR tersebut, dipandang sebagai proses komunikasi yang membawa pesan untuk mencapai satu tujuan bersama. Menjadi daya tarik tersendiri manakala dalam hal ini, Divisi Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara mempunyai strategi komunikasi yang mereka jalankan untuk berjalannya program tersebut.

Oleh karena itu, peneliti mengambil judul : PUBLIC RELATIONS DAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Di Desa Maluk Tahun 2009).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Maluk Tahun 2009 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui secara mendalam tentang strategi komunikasi Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara dalam menjalankan CSR Bidang Kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Maluk Tahun 2009.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti : Dengan melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan wawasan dan

pengetahuan tentang bidang kehumasan secara langsung bagaimana kinerja seorang Public Relations di dalam sebuah perusahaan dalam menjalankan sebuah program Corporate Social Responsibility (CSR).

2. Bagi Perusahaan Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang arti pentingnya masyarakat bagi PT Newmont Nusa Tenggara dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

3. Bagi Masyarakat Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan masyarakat sekitar PT. Newmont Nusa Tenggara dapat mengerti dan memahami tentang keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara di tengah-tengah mereka.

E. Teori dan Kerangka Pemikiran

1. Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana titik operasionalnya (Effendy, 2005 : 32). Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (1985), strategi adalah cara-cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran dengan selalu memperhitungkan kendala lingkungannya yang pasti akan dihadapi.

Setiap strategi dalam bidang apa pun harus didukung oleh teori, demikian juga dalam strategi komunikasi. Teori merupakan pengetahuan Setiap strategi dalam bidang apa pun harus didukung oleh teori, demikian juga dalam strategi komunikasi. Teori merupakan pengetahuan

Formulasi Lasswel tampaknya sederhana, tetapi jika dikaji lebih jauh, pertanyaan ”efek apa yang diharapkan” secara implisit mengandung pertanyaan lain yang perlu dijawab dengan seksama, yaitu :

1. When ( Kapan dilaksanakannya)

2. How ( Bagaimana melaksanakannya)

3. Why ( Mengapa dilaksanakan demikian) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting, karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi (Ruslan, 2003 : 99).

Komunikasi adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi juga memegang peranan yang sangat esensial bagi perkembangan usaha. Survive tidaknya sebuah perusahaan tergantung bagaimana cara menyampaikan pesan-pesan kepada publiknya. Melalui pesan-pesan tersebut berbagai informasi penting tentang perusahaan Komunikasi adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi juga memegang peranan yang sangat esensial bagi perkembangan usaha. Survive tidaknya sebuah perusahaan tergantung bagaimana cara menyampaikan pesan-pesan kepada publiknya. Melalui pesan-pesan tersebut berbagai informasi penting tentang perusahaan

Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicatio” dan bersumber dari kata “communis” yang berarti “sama”, dalam arti “sama makna”. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan). Berdasarkan pernyataan tersebut komunikasi mengandung unsur psikologis yakni mempengaruhi tingkah laku individu/kelompok. Dengan adanya perubahan tingkah laku yang dikarenakan proses komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi tersebut mengandung unsur-unsur persuasif (Siahaan, 2000 : 3).

Menurut Joseph A. Devito (1997), komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dangan apa yang kita butuhkan. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menyampaikan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung secara kontinyu.

Tujuan komunikasi dapat dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda. Untuk itu diperlukan strategi yang pada hakikatnya adalah Tujuan komunikasi dapat dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda. Untuk itu diperlukan strategi yang pada hakikatnya adalah

Kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan merupakan komponen yang jelas terlihat siapa pun karena komunikasi memang ditujukan untuk masyarakat. Misalnya komunikasi yang dilakukan melalui kegiatan promosi atau iklan di media massa adalah sesuatu yang terlihat. Komunikasi berfungsi sebagai katalisator untuk mempresentasikan dan mendukung strategi tindakan. Dalam situasi tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mencapai sasaran yang jauh atau banyak jumlahnya. Untuk itu dibutuhkan strategi komunikasi agar pesan/informasi yang dimaksudkan atau ditujukan untuk merubah sikap, pendapat atau tingkah laku, seseorang atau sejumlah orang dapat mengahasilkan efek tertentu sesuai dengan yang diharapkan (Morrisan, 2006 : 191).

Strategi komunikasi merupakan paduan perancanaan komunikasi (Communication Planning) dengan menejemen komunikasi (Communication Management ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana oprasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (Approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi (Effendy, 2004 : 32).

Dari pendapat para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa sasaran dengan memiliki sebuah paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (management communication) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan sentral dari strategi komunikasi itu, menurut R.Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Communication , menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri dari atas tiga tujuan utama, yaitu: 1) to secure understanding , memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. 2) andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). 3) pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motive action) (Effendy, 2004 : 32).

Dalam strategi komunikasi mengenai isi pesan tentu sangat menentukan efektivitas komunikasi. Menurut Wilbur Schramm (1964), agar komunikasi yang dilancarkan dapat lebih efektif, maka pesan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran dimaksud.

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-sama dapat dimengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

4. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi, yang layak bagi situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia gerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki (Sitompul, 2002 : 3).

Bagaimanapun juga setiap komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak langsung atau menggunakan media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1981 : 44), efek komunikasi yang timbul pada komunikan sering kali di klasifikasikan sebagai berikut:

1. Efek Kognifit : adalah yang terkait dengan pikiran nalar atau rasio, misalnya komunikan yang semula tidak tahu, tidak mengerti menjadi mengerti atau tidak sadar menjadi sadar.

2. Efek Afektif : adalah efek yang berkaitan dengan perasaan, misalnya komunikan yang semula merasa tidak senang menjadi senang, sedih menjadi gembira.

3. Efek Konatif : adalah efek yang berkaitan timbulnya keyakinan dalam diri komunikan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh komunikator berdasarkan pesan (massage) yang ditransmisikan, sikap dan prilaku komunikan pasca proses komunikasi juga tercermin dalam efek konatif.

Gejala-gejala psikis komunikan sangat perlu diketahui oleh seorang komunikator. Gejala-gejala psikis tersebut biasanya dapat dipahami bila diketahui pula lingkungan pergaulan komunikan yang dalam hal ini biasanya disebut situasi sosial.

Jika kita sudah tahu sifat-sifat komunikan, dan mengetahui pula efek seperti apa yang kita kehendaki dari mereka, memilih cara mana yang kita ambil untuk berkomunikasi sangatlah penting, karena ini ada kaitannya dengan media yang harus kita gunakan. Cara bagaimana kita berkomunikasi (how to communicate), kita bisa mengambil salah satu dari dua tatanan berikut ini:

1. Komunikasi Tatap Muka (Face To Face Communication) Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behaviour change) dari komunikan. Mengapa demikian, karena kita sewaktu berkomunikasi memerlukan umpan balik langsung (immediate feedback). Dengan saling melihat, kita sebagai 1. Komunikasi Tatap Muka (Face To Face Communication) Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behaviour change) dari komunikan. Mengapa demikian, karena kita sewaktu berkomunikasi memerlukan umpan balik langsung (immediate feedback). Dengan saling melihat, kita sebagai

2. Komunikasi Bermedia (Mediated Communication) Komunikasi bermedia (public media and mass media) pada umumnya banyak digunakan untuk komunikasi informative, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku. Lebih-lebih media massa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa kurang sekali keampuhannya dalam mengubah tingkah laku komunikan. Walaupun demikian, tetap ada untung ruginya. Kelemahan komunikasi bermedia ialah tidak persuasive, sebaliknya kekuatannya dapat mencapai komunikan dalam jumlah yang besar. Komunikasi tatap muka kekuatannya ialah dalam hal mengubah tingkah laku komunikan, tetapi kelemahannya ialah bahwa komunikan yang dapat diubah tingkah lakunya itu relatif hanya sedikit saja, sejauh bisa berdialog dengannya (Effendy, 2003 : 301-303).

2. Public Relations

Dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat, sebuah perusahaan perlu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, perusahaan perlu Dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat, sebuah perusahaan perlu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, perusahaan perlu

Public Relations sebenarnya terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara perusahaan yang bersangkutan dengan publiknya. Baskin, Aronof dan Lattimore mendefinisikan arti publik sebagai:

“A public is a group of people with certain common characteristics. A public can be very large-college student, republicans, blue-collar worker, even the entire populations of the United States. A public can also be quiete small-the city council, the budget committee, news paper editors or even a single person” (Baskin, Aronof dan Lattimore, 1997 : 105).

Istilah publik dalam PR disebut juga dengan stakeholder atau khalayak sasaran. Khalayak sasaran ini merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Adapun publik dari PR terbagi dua, yaitu publik internal dan eksternal. Publik internal meliputi karyawan perusahaan dan juga dewan direksi. Sedangkan publik eksternal meliputi masyarakat sekitar perusahaan, pemerintah, pers, konsumen, pesaing, agen, dan juga distributor. Kedua publik ini sangat member pengaruh yang sama besar kepada perusahaan. PR dalam hal ini ditempatkan untuk menjalin tugas komunikasi korporat. Komunikasi korporat merupakan bentuk komunikasi yang terjadi di perusahaan baik secara internal maupun eksternal perusahaan. Komunikasi ini merupakan bagian penting yang mendukung terciptanya Istilah publik dalam PR disebut juga dengan stakeholder atau khalayak sasaran. Khalayak sasaran ini merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Adapun publik dari PR terbagi dua, yaitu publik internal dan eksternal. Publik internal meliputi karyawan perusahaan dan juga dewan direksi. Sedangkan publik eksternal meliputi masyarakat sekitar perusahaan, pemerintah, pers, konsumen, pesaing, agen, dan juga distributor. Kedua publik ini sangat member pengaruh yang sama besar kepada perusahaan. PR dalam hal ini ditempatkan untuk menjalin tugas komunikasi korporat. Komunikasi korporat merupakan bentuk komunikasi yang terjadi di perusahaan baik secara internal maupun eksternal perusahaan. Komunikasi ini merupakan bagian penting yang mendukung terciptanya

Dari sebab itu, Public Relations menurut Rusady Ruslan diartikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau orang demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan publiknya. Para praktisi PR atau Humas berkomunikasi dengan seluruh publiknya, baik internal maupun eksternal terkait upaya untuk menciptakan konsistensi antara tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan dan harapan-harapan masyarakat (social expectation) (Ruslan, 2005 : 22).

Sedangkan menurut The International Public Relations (IPRA), Public Relations adalah: “Public Relations is a management function of a continuing and

planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or may be concerned by evaluating public opinon about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedure, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interest.”

Definisi tersebut diterjemahkan sebagai berikut, Public Realtions merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan yang oleh organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dan yang diduga akan ada kaitanya, dengan cara menilai opini publik mereka, Definisi tersebut diterjemahkan sebagai berikut, Public Realtions merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan yang oleh organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dan yang diduga akan ada kaitanya, dengan cara menilai opini publik mereka,

Dari definisi yang dikemukakan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai pokok-pokok dari Public Relations, yaitu Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang terencana dengan mengikuti standar-standar etis dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan serta untuk menciptakan hubungan yang harmonis anatara organisasi/perusahaan yang bersangkutan dengan masyarakat melalui suatu proses timbal balik atau dua arah.

Public Relations sebagai kepanjangan tangan perusahaan kepada publiknya, harus mampu mengkomunikasikan dengan baik siapa dan bagaimana perusahaan atau organisasi tempat ia bernaung. Dengan demikan stakeholder dapat mengetahui bagaimana eksistensi, visi, misi dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut. Praktek yang dilakukan Public Relations merupakan suatu upaya untuk membuat pemahaman dan penerimaan bagi lingkungan mengenai “dirinya”, yaitu perusahaan atau tempat ia bernaung.

Menurut Josep R. Dominick (2000), dalam buku berjudul “Manajemen Public Relations” karya Morrisan M.A, pekerjaan Humas mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik Praktisi Humas berupaya untuk memengaruhi opini publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, namun pada sisi lain Humas harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak, menginterpretasi informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika informasi itu bisa mempengaruhi keputusan manajemen.

2. Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi Humas bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang berkepentingan dengan organisasi atau perusahaan. Khalayak yang berkepentingan akan selalu tertarik dengan apa saja yang dilakukan perusahaan. Praktisi Humas harus memberikan perhatian terhadap pikiran dan perasaan khalayak. Sehingga Humas harus menjadi saluran arus komunikasi bolak-balik antara organisasi dan khalayaknya.

3. Humas merupakan fungsi manajemen Humas berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Humas juga harus secara rutin memberikan saran kepada manajemen. Bagian Humas harus mampu mengorganisir atau mengarahkan dirinya untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Morrisan, 2006 : 8-9).

Selain dapat dilihat dari kompleksitas kegiatannya, Public Relations secara khusus juga memiliki ciri-ciri hakiki sebagaimana dijelaskan secara eksplisit oleh Effendy sebagai berikut :

1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi.

3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik eksternal dan publik internal.

4. Operasionalisasi Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik (Effendy, 1995 : 31).

Komunikasi sebagai inti dari Public Relations, merupakan tools bagi perusahaan untuk mencitrakan dirinya dan menyesuaikan diri dengan kepentingan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Sebagai tools, Public Relations harus mampu mengitegrasikan usaha-usaha, sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Hal tersebut, bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi perusahaan agar dapat diterima di lingkungan tempat perusahaan berada, serta menumbuhkan nilai kepercayaan stakeholder perusahaan melalui partisipasi mereka (Hamdan, 1996 : 16).

Sebagai “alat komunikasi”, atau komunikator perusahaan, Public Relations harus dapat mempersuasi komunikannya dan dari proses itulah terdapat aspek relasi yang sangat membantu dalam aktivitas perusahaan atau Sebagai “alat komunikasi”, atau komunikator perusahaan, Public Relations harus dapat mempersuasi komunikannya dan dari proses itulah terdapat aspek relasi yang sangat membantu dalam aktivitas perusahaan atau

· Ability to communicate ·

Ability to organize ·

Ability to crises handling ·

Ability to get on with people ·

Good personal integrity Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, kegiatan-

kegiatan Public Relations sangat berperan penting dalam membentuk sebuah pola komunikasi dan sebagai penghubung bagi terlaksananya komunikasi tersebut. Sam Black mengatakan bahwa: “Public Relations must be concerned with managing the relationship between an organization and its environment or more specifically its relationship with both internal and external key strategic constituencies.” Perwujudan relationship tesebut dituangkan melalui kegiatan-kegiatan Public Relations, yaitu:

1. Kegiatan Internal Relations Salah satu usaha internal Public Relations adalah untuk dapat lebih mengeratkan hubungan antara para karyawan, agar mereka dapat lebih mengenal satu sama lainnya”. Target dari kegiatan Public Relations dalam konteks ini, adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal 1. Kegiatan Internal Relations Salah satu usaha internal Public Relations adalah untuk dapat lebih mengeratkan hubungan antara para karyawan, agar mereka dapat lebih mengenal satu sama lainnya”. Target dari kegiatan Public Relations dalam konteks ini, adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal

2. Kegiatan External Relations Publik eksternal sebagai sasaran kegiatan Public Relations terdiri atas orang-orang yang berada diluar perusahaan atau organisasi, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan maupun yang diharapkan atau diduga kaitannya dengan organisasi. Public eksternal tersebut terdiri atas berbagai orang yang berbeda-beda kepentingannya, oleh karena itu teknik pembinaan hubungan dengan mereka berbeda-beda (Abdurachman, 2001 : 38).

Menjaga hubungan dengan publik diluar perusahaan, merupakan keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik (Abdurachman, 2001 : 39).

Dalam melaksanakan kegiatan external relations, pihak perusahaan ataupun organisasi turun langsung dan membaur dengan masyarakat dalam kegiatan mereka. Dengan demikian, empati dan simpati masyarakat setidaknya dapat tampak dan pada akhirnya tumbuh mengeratkan hubungan dengan masyarakat di lingkungan perusahaan sesuai dengan tujuan dari Dalam melaksanakan kegiatan external relations, pihak perusahaan ataupun organisasi turun langsung dan membaur dengan masyarakat dalam kegiatan mereka. Dengan demikian, empati dan simpati masyarakat setidaknya dapat tampak dan pada akhirnya tumbuh mengeratkan hubungan dengan masyarakat di lingkungan perusahaan sesuai dengan tujuan dari