KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN DI BIDANG PENDIDIKAN Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif

KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN DI BIDANG PENDIDIKAN

Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan

Mahasiswa Sampoerna Best Student 2009

Oleh Ertika Nanda

D 0205009

Disusun Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN DI BIDANG PENDIDIKAN

Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan

Mahasiswa Oleh:

Ertika Nanda NIM D0205009

telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, Juni 2010

Pembimbing Dra. Christina Tri Hendriyani, M. Si NIP. 1920117198601 2 00 1

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN

Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya

dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan Mahasiswa

Oleh: Ertika Nanda D0205009 telah diuji dan disyahkan Panitia Ujian Skrispsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari: Senin Tanggal: 26 Juli 2010

Pantia Ujian Skripsi:

1. Ketua Panitia : Prof. Drs. H. Totok Sarsito, S.U, M.A, Ph.D (…………) NIP. 19490428 197903 1 00 1

2. Sekretaris : Tanti Hermawati, S.Sos. M.Si (…………)

NIP. 19690207 199512 2 001

3. Penguji : Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si (…………)

NIP. 19620117 198601 2 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP 19530128 198103 1 001

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN

Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan

Mahasiswa

Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian serta belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain. Saya bersedia menerima akibat dari dicabutnya gelar sarjana apabila ternyata di kemudian hari terdapat bukti-bukti yang kuat, bahwa karya saya tersebut ternyata bukan karya saya yang asli atau sebenarnya.

Surakarta, 2010

Ertika Nanda

MOTTO

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar Ra’du: 28)

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

di negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah

telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

(Q.S. Al Qashash: 77)

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang pekerja apabila bekerja secara ikhsan

(H.r. Baihaqi dan Thabrani)

Bila hati itu bersih, maka ia tidak akan pernah merasa kenyang untuk selalu membaca Al Qur’an (Utsman bin Affan ra)

“Banyak orang yang mempunyai pikiran, tetapi hanya sedikit orang yang punya

ide. Lebih sedikit lagi orang yang punya ide untuk menang” (Solikhin Abu Izzudin)

Kecepatan sukses Anda sangat tergantung pada besarnya keinginan pada kesuksesan (Dr. Akram Ridha)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Ayah dan ibu, terima kasih atas doa dan cinta kalian tidak putus-putusnya tercurah bagiku. 2. Fadli dan Fahmi adik-adik yang kucintai, semoga kalian selalu terjaga dalam lindungan-Nya.

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia dan rahmat-Nyalah skripsi berjudul KEGIATAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN (Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan Mahasiswa) dapat diselesaikan dengan lancar. Peneliti juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih terhadap ayah dan ibu karena dengan doa dan kasih sayang merekalah yang sangat membantu peneliti hingga saat ini. Terima kasih peneliti ucapkan pula untuk adik-adik, Fadli dan Fahmi yang peneliti cintai.

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna Tbk. Peneliti melihat bahwa perusahaan tersebut rela mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk mengadakan kegiatan bagi masyarakat. Padahal apabila diamati PT HM Sampoerna Tbk tidak mendapatkan manfaat dan keuntungan langsung dari kegiatan tersebut.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan kalin ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus-tulusnya kepada:

1. Drs. H. Supriyadi, SN. SU selaku Dekan FISIP UNS yang telah memberi dukungan dan kemudahan dalam penulisan skripsi.

2. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Dra. Prahastiwi Utari, M.Si. Ph.D atas dedikasi beliau yang begitu luar biasa.

3. Drs. Hamid Arifin M.Si selaku Sekretaris Jurusan, Ilmu komunikasi reguler, yang telah memberikan bantuan kepada peneliti dalam pengerjaan skripsi.

4. Prof Drs. H. Totok Sarsito, SU,MA selaku Pembimbing Aakademik yang telah memberikan banyak dukungan selama masa perkuliahan dan pengerjaan skripsi

5. Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si selaku pembimbing yang berkenan memberikan masukan dan saran demi perbaikan skripsi.

6. Manajemen PT HM Sampoerna Tbk atas ijin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di perusahaan Anda dan PT HM Sampoernas’ CSR&Contributions executive, Fika Wibowo dan Arif Triastika yang telah memberikan kemudahan dan informasi kepada peneliti

7. Para mahasiswa Sampoerna Best Student 2009 ats informasi yang kalian berikan, Mantab rek!!

8. Para penghuni Kos wisma Sakinah, terima kasih atas kebersamaan dan kekeluargaan kita selama ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar. Swety, Ulfa, Azizah, Dila, Fani, Rina, Sicka semuanya

9. Teman-teman komunikasi 2005 yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi,

10. CLEO atas semangat yang peneliti simpan sampai sekarang dan dan teman-teman komunikasi 2006 semuanya, dan teman-teman komunikasi angkatan 2007, atas satu semester kuliah bersama kalian

11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu di sini, terima kasih setulus-tulusnya atas doa dan kerja sama selama ini

Peneliti menyadari akan kurang sempurnanya skripsi ini, akan tetapi peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

Surakarta, Juli 2010

Ertika Nanda

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Teknik Analisis ………………………………………………. 18 Bagan 2

Struktur Organisasi CSR and Contributions Excecutive PT HM Sampoerna Tbk ............................................................. 62

ABSTRAK

Ertika Nanda, D0205009, KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN (Persepsi Mengenai Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT HM Sampoerna pada Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009 kaitannya dengan Citra Positif Perusahaan di Kalangan Mahasiswa Sampoerna Best Student 2009)

Di era globalisasi ini, perusahaan mengenal CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan. PT HM Sampoerna sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar yang ada di Indonesia juga turut melaksanakan program-program CSRnya. Namun dengan keberadaannya sebagai sebuah perusahaan rokok, PT HM Sampoerna tidak luput dari sorotan publik baik itu yang bersifat positif maupun negatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa Sampoerna Best students 2009 terhadap pelaksanaan program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) Periode 2009 dan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan Sampoerna Best Student Visit dapat membentuk citra positif perusahaan di kalangan mahasiswa yang tergabung best students periode 2009.

Penelitian dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Peneliti menggunakan metode penarikan sampel purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam, observasi dan kajian pustaka. Proses analisis data meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Secara umum, para best students 09 berpendapat bahwa kegiatan Sampoerna Best Students Visit (SBSV) 2009 berhasil. Hal tersebut terbukti dengan seluruh best students yang mengaku merasa puas, eksklusif, tercapai harapannya, dan mendapatkan banyak manfaat dengan mengikuti serangkaian kegiatan dan fasilitas dan diadakan. Kemudian kesimpulan yang ke dua adalah setelah mengikuti Sampoerna Best Students Visit (SBSV) 2009, secara umum persepsi best students terhadap citra PT HM Sampoerna berubah menjadi semakin positif. Salah satu faktor yang paling utama adalah bahwa dalam acara tersebut para best students diajak untuk melihat dan mengamati kegiatan CSR lain yang berlangsung di perusahaan. Dari sana, mereka menilai bahwa PT HM Sampoerna merupakan perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi terhadap lingkungan sekitar, masyarakat dan juga negara.

Kata kunci: persepsi, best student, PT HM Sampoerna, citra

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini perusahaan mengenal apa yang disebut dengan CSR (Corporate Social Responsiblity) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Selain berorientasi terhadap profit, dunia usaha juga selayaknya memperhatikan aspek sosial dari pihak-pihak yang terlibat dalam semua kegiatan usaha tersebut, di antaranya adalah kalangan buruh, masyarakat lokal dan lingkungan. Dalam teorinya, CSR merupakan bagian dari Public Relations.

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberikan kembali keuntungan pada masyarakat/ komunitasnya. CSR juga merupakan komitmen dari perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/ komunitas sekitar perusahaan dari berbagai bidang. Ini tentu sejalan dengan fungsi Public Relations (Bambang, 2007:

11) di mana hubungan dengan berbagai publik sangat penting untuk selalu dipelihara dan dibina dalam rangka menimbulkan niat baik dan kepercayaan pada publik dan dalam rangka menimbulkan pengertian bersama dan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak, organisasi dan publik.

Tanggung jawab sosial (CSR) diatur dalam Undang-undang yaitu Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Bahkan di dalamnya dinyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan/ CSR merupakan sebuah kewajiban dan terdapat sanksi bagi yang tidak melaksanakannya.

Pengaturan CSR sebagai sebuah kewajiban hukum merupakan suatu cara pemerintah untuk mendorong perusahaan untuk ikut serta dalam pembangunan ekonomi rakyat. Dengan demikian penormaan CSR dengan kewajiban hukum telah sejalan dengan Pasal 33 ayat 4 UUD 1945, khususnya frasa efisiensi berkeadilan (Supratpto, Hadi dan Eko Huda S, 2009).

Berkaitan dengan pewajiban kegiatan CSR bagi Perseroan Terbatas tersebut, sebenarnya CSR sendiri berdampak positif bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya aktivitas CSR, hubungan dengan publik menjadi dapat dipelihara dan dibina dalam kaitannya dengan kepercayaan publik. Hal tersebut dapat menimbulkan pengertian bersama dan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak, yaitu perusahaan dan publik.

Saat hubungan yang baik dengan masyarakat terbina, perusahaan akan mendapatkan citra positif. Citra tersebut secara langsung maupun tidak akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan perusahaan.

PT HM Sampoerna Tbk merupakan perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga

Sampoerna, namun sejak Maret 2005 mayoritas kepemilikannya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun (Tian, 2009).

Visi dan misi PT HM Sampoerna sebagai perusahaan yang lahir dan besar di tengah masyarakat tercermin dari falsafah tiga tangan yang mewakili kepentingan: para pemegang saham, karyawan dan mitra bisnis serta masyarakat luas. Peran serta PT HM Sampoerna Tbk di masyarakat meliputi lebih dari sekedar urusan bisnis, karena mereka percaya dukungan mereka kepada masyarakat adalah hal yang baik bagi kelangsungan perusahaan mereka. Usaha-usaha yang mereka lakukan ditujukan untuk membangun hubungan yang berlandaskan kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan yang mereka butuhkan kepercayaannya, yaitu para karyawan, mitra usaha, konsumen dan masyarakat umum.

Untuk mewujudkan hal tersebut, PT HM Sampoerna Tbk senantiasa mengembangkan berbagai inisiatif program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) di bawah payung “Sampoerna untuk Indonesia”. Cakupannya luas, mulai dari bagaimana Sampoerna menghasilkan produk yang berkualitas baik dan melakukan pemasaran yang bertanggunga jawab sampai pada kegiatan-kegiatan sosial dengan melakukan pengembangan pendidikan, bantuan penanggulangan korban bencana alam, pelestarian lingkungan hingga pengembangan usaha masyarakat yang memberikan kemandirian ekonomi.

Kegiatan yang dilakukan PT HM Sampoerna dalam bidang pendidikan antara lain adalah “Program Kampus Sampoerna”. Salah satu program Kampus Sampoerna adalah Sampoerna Guest lecture Visit. Dalam kegiatan tersebut manajemen Sampoerna berkunjung ke kampus untuk menjadi pembicara dalam seminar-seminar atau diskusi yang diadakan oleh pihak kampus.

Selain program di atas, sebagai sebuah perusahaan yang besar dan memiliki sistem produksi yang maju, PT HM Sampoerna Tbk juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengadakan Campus Industrial Visit . Dalam kegiatan tersebut komunitas akademik mendapat kesempatan untuk berkunjung dan melihat langsung aktivitas perusahaan, khususnya kegiatan CSR Sampoerna yang dipusatkan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS).

Program kampus yang berikutnya adalah Musicademia Music Concert . Musicademia merupakan konser musik simfonik yang telah dilaksanakan sejak tahun 2000, untuk mensosialiasikan musik simfonik di kalangan civitas akademika.

Selain menyelenggarakan Konser musik, Sampoerna juga menyediakan kesempatan bagi universitas untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan atau event kampus yang bertujuan untuk pengembangan wawasan dan pengetahuan mahasiswa. Program dari Sampoerna tersebut bernama Sponsorship Campus Event.

Selain berbagai kegiatan tersebut di atas, Sampoerna juga memiliki kegiatan yang bernama Sampoerna Corner dan Workshop & Seminar. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, Sampoerna bekerja sama dengan universitas untuk memberi fasilitas khusus di perpustakaan dan mengadakan workshop di universitas tersebut.

Sampoerna Best Student Visit merupakan salah satu “Program Kampus Sampoerna” yang merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) PT HM Sampoerna. Acara ini dirancang untuk mengapresiasi para mahasiswa berprestasi dari berbagai universitas yang ada di Indonesia dengan memberi mereka kesempatan untuk mengenal dunia korporasi secara lebih dekat serta memperluas jaringan di antara sesama teman-teman mahasiswa lainnya dari seluruh penjuru Indonesia. Selama empat hari penuh para mahasiswa diajak untuk melihat langsung aktivitas perusahaan, bertemu dan berdialog dengan jajaran manajemen Sampoerna, terlibat langsung dalam aktivitas CSR perusahaan dan mendapatkan pelatihan tentang teamwork dan kepemimpinan.

Sampoerna Best Student Visit mulai dilaksanakan sejak tahun 2005. Hingga tahun 2009 ini sudah sekitar 300 mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia yang telah menjadi peserta program tersebut. Sebagai salah satu dari Program kampus Sampoerna, Sampoerna Best Student Visit merupakan wujud nyata komitmen Sampoerna kepada masyarakat luas, sesuai dengan semangat yang terkandung dalam visi Sampoerna. Sampoerna Best Student Visit berusaha menjawab tantangan bangsa ini Sampoerna Best Student Visit mulai dilaksanakan sejak tahun 2005. Hingga tahun 2009 ini sudah sekitar 300 mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia yang telah menjadi peserta program tersebut. Sebagai salah satu dari Program kampus Sampoerna, Sampoerna Best Student Visit merupakan wujud nyata komitmen Sampoerna kepada masyarakat luas, sesuai dengan semangat yang terkandung dalam visi Sampoerna. Sampoerna Best Student Visit berusaha menjawab tantangan bangsa ini

Program Sampoerna Best Student Visit (yang dalam skripsi ini selanjutnya

dengan SBSV) berjalan berkesinambungan sejak awal penyelenggaraannya. Dalam menjalankan kegiatan tersebut Sampoerna bekerja sama dengan universitas universitas terbaik baik negeri maupun swasta dari seluruh penjuru Indonesia. Kesemua mahasiswa yang diundang dalam acara Sampoerna Best Student Visit berasal dari 23 universitas di seluruh Indonesia. Untuk dapat menjadi peserta dalam Sampoerna Best Student Visit, seorang mahasiswa diharuskan telah menyandang status sebagai mahasiswa berprestasi di universitas tempat mereka belajar dan kemudian dipilih menjadi wakil universitas tersebut.

juga

akan disingkat

Dengan tema “Motivate Yourself and Inspire Others”, para best student Sampoerna Best student Visit 2009 (SBSV 09) diajak untuk melengkapi pengetahuan akademis yang didapatkan di bangku kuliah. Ke enam puluh sembilan mahasiswa terpilih dari 23 perguruan tinggi Indonesia tersebut dibekali tentang pengetahuan mengenai dunia kerja, berdialog langsung dengan jajaran manajemen perusahaan, dan diberi kesempatan untuk memperluas jaringan sesama teman mahasiswa. Peserta juga dibekali pelatihan pengembangan diri seperti teamwork building serta kemampuan berpendapat melalui presentasi.

Kelima kalinya digelar, kegiatan ini meliputi studi kunjungan ke lokasi pabrik, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna. Selain itu kegiatan ini mengajak peserta untuk belajar berwiraswasta. Kegiatan ini dilakukan bersama salah satu usaha binaan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna. Para best students juga diajak untuk mempelajari teknik penanaman budidaya padi metode System of Rice Intensification. Output dari kegiatan tersebut adalah para peserta Sampoerna Best Student Visit 2009 diharapkan nantinya dapat menjawab tantangan era bebas yang menuntut sumber daya manusia yang siap kerja, profesional dan memiliki kecerdasan akademik yang mendukung dunia kerja.

Selain PT HM Sampoerna, perusahaan rokok lain juga memiliki program yang senada adalah PT Djarum. Program yang mereka miliki terwadahi dalam program Djarum Bakti Pendidikan yaitu pemberian beasiswa Djarum. Beasiswa tersebut merupakan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibilites) yang mulai dilakukan sejak tahun 1984. Dalam pelaksanaannya hingga tahun 2009 tercatat sudah ada 5886 orang yang menjadi Beswan Djarum (istilah singkatan untuk penerima beasiswa Djarum) yang tersebar di 71 universitas dan di lebih dari 20 provinsi. Djarum memilih 3 bidang peran; Olahraga, Lingkungan dan Pendidikan.

Hal yang membuat persepsi mengenai kegiatan yang digawangi oleh CSR dan Contributions team dari PT HM Sampoerna menjadi menarik untuk diteliti adalah bahwa di satu sisi kegiatan Sampoerna Best Student Visit 2009 sangat mendukung pembangunan dan kemajuan

Sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi sementara di sisi lain PT HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan rokok besar yang ada di Indonesia.

Industri rokok merupakan penyumbang devisa terbesar di Indonesia di mana nilai yang dihasilkannya pada tahun 2000 saja mencapai 22 miliar dan 13,3 triliun dari cukai. Selain itu perusahaan rokok juga menjadi salah satu industri yang mewadahi 12-13 juta tenaga kerja di Indonesia (Subandi, 2003). Fenomena merokok juga merupakan sebuah fenomena yang luar biasa yang telah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Di mana-mana ditemukan orang merokok. Setiap waktu kita temukan seseorang sedang merokok di berbagai tempat, dari golongan miskin hingga kaya, yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan.

Namun di sisi lain, Posisi PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok di Indonesia memang rentan dengan kontroversi. Rokok telah menjadi perdebatan di berbagai kalangan dikarenakan dampak negatif bagi perokok aktif maupun pasif. Kita telah mengetahui bersama bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan. Dari data WHO bahkan menyebutkan bahwa Indonesia bahkan dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat (Nusantaraku, 2009). Selain itu, baru-baru ini MUI berfatwa bahwa rokok haram bagi anak-anak, remaja dan ibu hamil (Nograhany, 2009). Bahkan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar ke Namun di sisi lain, Posisi PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok di Indonesia memang rentan dengan kontroversi. Rokok telah menjadi perdebatan di berbagai kalangan dikarenakan dampak negatif bagi perokok aktif maupun pasif. Kita telah mengetahui bersama bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan. Dari data WHO bahkan menyebutkan bahwa Indonesia bahkan dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat (Nusantaraku, 2009). Selain itu, baru-baru ini MUI berfatwa bahwa rokok haram bagi anak-anak, remaja dan ibu hamil (Nograhany, 2009). Bahkan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar ke

Hal-hal tersebut di atas merupakan alasan mengapa PT HM Sampoerna mengalokasikan budget yang tidak sedikit untuk mengadakan berbagai kegiatan Public Relations seperti misalnya Sampoerna Best Student Visit. Seperti apa yang dinyatakan oleh Bambang dalam bukunya Public Relations dalam Organisasi bahwa komunikasi yang baik dan etis serta hubungan manusiawi yang benar-benar manusiawi merupakan instrumen dalam mengatasi hubungan yang tegang ataupun sampai terjadinya konflik. Hal ini terjadi karena adanya pengertian dan dengan komunikasi itu muncul adanya saling pengertian dan kepercayaan (Bambang, 2007: 27).

PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok harus senantiasa berjuang agar perusahaannya mendapatkan citra positif. Untuk itulah mereka melakukan berbagai upaya termasuk mengundang para opinion leader dalam hal ini best students dari seluruh Indonesia untuk mencitrakan betapa positifnya perusahaan mereka meski di sisi lain, produk rokok mengancam generasi muda. PT HM Sampoerna tentunya sangat menyadari

mempertahankan keberlangsungan perusahaan.

pentingnya

citra

dalam

Bagaimana pun secara teoritis program Sampoerna Best Student Visit ini dapat membentuk dan meningkatkan citra positif perusahaan dikarenakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam acara tersebut dapat membina hubungan yang baik antara PT HM Sampoerna dengan masyarakat luas yang dalam hal ini diwakili oleh mahasiswa.

Pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana kegiatan CSR PT HM Sampoerna melalui program Sampoerna Best Student Visit ini membentuk persepsi para best students (sebutan bagi peserta Sampoerna Best Student Visit 2009) tentang citra PT HM Sampoerna. Untuk itu diperlukan penelitian untuk membuktikan fenomena yang ada.

Diharapkan dengan diadakannya penelitian persepsi terhadap program Sampoerna Best Student Visit 2009 di kalangan mahasiswa penerima beasiswa Sampoerna ini dapat menjadi masukan untuk PT HM Sampoerna. Apakah program ini berdampak positif terhadap citra perusahaan PT HM Sampoerna.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian tersebut di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam pelaksanaan penelitian yaitu “Bagaimana Persepsi khalayak tentang Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh CSR and Contributions Executive PT HM Sampoerna melalui Program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) kaitannya dengan Citra Positif

Perusahaan di Kalangan Mahasiswa Sampoerna Best Student Visit Periode 2009)?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan masalah yang akan diteliti :

1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa Sampoerna Best students 2009 terhadap kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT HM Sampoerna melalui program Sampoerna Best Student Visit (SBSV) Periode 2009.

2. Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan Sampoerna Best Student Visit dapat membentuk citra positif perusahaan di kalangan mahasiswa yang tergabung best students Periode 2009

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian in adalah sebagai berikut:

1. Wawancara (interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy, 2002: 135). Dalam penelitian kualitatif sering menggabungkan 1. Wawancara (interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy, 2002: 135). Dalam penelitian kualitatif sering menggabungkan

2. Pengamatan (Observasi) Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua ilmu (Sugiyono, 2009: 226). Sanafiah faisal (1990) dalam Sugiyono mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation) , observasi yang secara terang-terangan tersamar (overt observation and cobert observation) dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation) . Sementara itu Patton dalam Lexy juga membagi wawancara ke dalam 3 bagian: (a) Wawancara pembicaraan formal, (b) Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara (c) Wawancara baku terbuka (Lexy, 2002: 135). Di dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipasi dan menggunakan wawancara model baku terbuka dalam kegiatan Sampoerna Best Student Visit (SBSV) 2009.

3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

E. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif dengan wawancara in depth interview. Penelitian ini menggunakan model deskripsi kualitatif dengan penelitian mengenai persepsi.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah PT HM Sampoerna tbk. Perusahaan tersebut beralamat di Jalan Rungkut Industri Raya 18 Surabaya Jawa Timur.

3. Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu :

1. Data primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009: 225). Jadi data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari khalayak yang ditetapkan sebagai responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh khalayak penerima 1. Data primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009: 225). Jadi data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari khalayak yang ditetapkan sebagai responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh khalayak penerima

2. Data sekunder Data sekunder merupakan data penunjang yang diperoleh dari literatur, artikel dan catatan-catatan. Sugiyono mengatakan bahwa data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009: 225). Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari buku Sampoerna Best Student 2009 dari PT HM Sampoerna serta beberapa artikel dan majalah yang mengupas Corporate Social Responsibility .

4. Subjek Penelitian

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh alumni Sampoerna Best Students Visit seluruh Indonesia pada tahun 2009 yaitu 69 orang.

Sampel menurut Sugiyono dalam bukunya Metode kuantitatif kualitatif dan R&D adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2009: 81). Jadi, dengan Sampel menurut Sugiyono dalam bukunya Metode kuantitatif kualitatif dan R&D adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2009: 81). Jadi, dengan

Seperti dikatakan oleh Pawito dalam bukunya Penelitian komunikasi kualitatif (2007), logika sampel pada penelitian kualitatif adalah keterwakilan (representativeness) dari sebagian populasi yang secara efektif diamati atau diteliti untuk mewakili seluruh populasi (Pawito, 2007: 86). Jadi, jika dalam jumlah tertentu, informasi yang dibutuhkan telah didapatkan, maka peneliti akan mencukupkan jumlah sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah 10 wakil alumni Sampoerna Best Students tahun angkatan 2009. Jumlah tersebut dipertimbangkan sudah cukup mewakili sampling unitnya yaitu 69 orang mahasiswa Sampoerna Best Student 2009 yang berasal dari 23 perguruan tinggi besar dari seluruh Indonesia. Selanjutnya dalam penelitian ini sampel disebut informan.

5. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: 81). Peneliti menggunakan teknik purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sampel bertujuan. Sampel ini cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2009: 85). Hal yang sama juga dikatakan oleh Pawito yaitu Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: 81). Peneliti menggunakan teknik purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sampel bertujuan. Sampel ini cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2009: 85). Hal yang sama juga dikatakan oleh Pawito yaitu

6. Validitas data

Validitas menunjukkan sampai sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti. Sementara reliabilitas berkaitan dengan tingkat konsistensi hasil dari penggunaan cara pengumpulan data (Pawito, 2007: 97).

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi data. William dalam Sugiyono menyatakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 20009: 273). Pawito (2007: 99-100) mengetengahkan beberapa macam teknik triangulasi yaitu : (a) Triangulasi data, (b) Triangulasi metode, (d) Triangulasi teori, (d) Triangulasi peneliti.

Dari keempat data yang dikemukakan oleh Pawito (2007) hanya triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini. Hal tersebut untuk mengetahui validitas data yang diperoleh. Penggunaan beberapa sumber data yang berbeda sangat penting dalam penelitian ini guna mendapatkan hasil penelitian atau kesimpulan yang valid.

7. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian in depth interview (wawancara). Kemudian seluruh data yang telah diperoleh dikumpulkan lalu diolah secara kualitatif.

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis Miles dan Huberman (1994). Miles dan Huberman dalam Pawito (2007) menawarkan sebuah teknik analisis bernama interactive model. Teknik analisis ini terdiri dari tiga komponen yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclussions).

Reduksi data (data reduction) merupakan upaya yang dilakukan peneliti selama analisis data dilakukan dan tidak terpisahkan dari analisis data. Langkah – langkah dalam reduksi data (Pawito, 2007: 104) adalah sebagai berikut: (a) Editing, pengelompokan dan meringkas data (b) Peneliti menyusun kode dan catatan mengenai berbagai hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas serta proses sehingga peneliti dapat menemukan tema, kelompok dan pola data.

Penyajian data (data display) melibatkan langkah – langkah mengorganisasikan data, yakni mengelompokkan data. Pada tahap Penarikan dan Pengujian Kesimpulan (drawing and verifying conclussions) peneliti mengimplementasikan prinsip induktif dengan Penyajian data (data display) melibatkan langkah – langkah mengorganisasikan data, yakni mengelompokkan data. Pada tahap Penarikan dan Pengujian Kesimpulan (drawing and verifying conclussions) peneliti mengimplementasikan prinsip induktif dengan

Teknik analisis tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

Penyajian data Pengumpulan

data

Penarikan / Reduksi data

pengujian kesimpulan

Tabel I

F. TINJAUAN PUSTAKA

Apabila kita membicarakan tentang Persepsi, Corporate Social Responsibility (CSR) dan citra perusahaan, kita tidak dapat lepas dari Public Relations, khalayak, persepsi dan citra itu sendiri. Mempertimbangkan tujuan dan esensinya, CSR merupakan bagian dari Public Relations.

Sementara khalayak dalam hal ini merupakan sekelompok orang yang menjadi target kegiatan CSR perusahaan sebagai perwakilan dari masyarakat. Perusahaan tidak memilih semua orang sebagai target Sementara khalayak dalam hal ini merupakan sekelompok orang yang menjadi target kegiatan CSR perusahaan sebagai perwakilan dari masyarakat. Perusahaan tidak memilih semua orang sebagai target

1. Public Relations

Ada berbagai definisi yang diungkapkan oleh banyak ahli oleh karena itu pada tahun 1960 maka IPRA (International Public relations Association ) memberi definisi PR. IPRA berkumpul di Den Haag pada mei 1960 dan bersepakat menerima rumusan definisi PR sebagai berikut (Maria, 2002: 11):

Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, symphaty and support of those with whom there are or may be concerned by evaluating public opinion about themselves in order to correlate as far as possible their own policies and procedures to achieve by planned and widespread information more productive coorporation and more efficient fulfillment of their common interest.

“Public Relations merupkan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga – lembaga umum dan pribadi yang dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya dengan cara menilai opini publik mereka dengan tujuan, sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan, ketatalaksanaan guna mencapai kerja sama yang lebih produktif untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien dengan kegiatan penerangan yang terncana dan tersebar luas. “

Dalam definisi di atas, Public Relations dipahami sebagai fungsi manajemen untuk mengatur keseimbangan hubungan antara Dalam definisi di atas, Public Relations dipahami sebagai fungsi manajemen untuk mengatur keseimbangan hubungan antara

Sementara kesimpulan yang diungkapkan pakar-pakar Public Relations pada salah satu universitas terkemuka yaitu Institute of Public Relations , United Kingdom (Maria, 2002: 9) adalah bahwa PR merupakan upaya yang disengaja, direncanakan dan dilakukan terus menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan publiknya. Fokus utama dari definisi ini adalah bahwa PR merupakan sebuah rangkaian tindakan yang mengupayakan adanya hubungan baik antara sebuah organisasi dan publik.

Lebih lanjut, kamus IPR terbitan bulan november 1987 menyatakan bahwa “Praktek Humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (Frank Jefkins: 1996, 8). Dari pengertian-pengertian tersebut di atas,

Public Relations berkaitan erat dengan manajemen dan komunikasi antara pimpinan perusahaan dan publik. Di situlah pentingnya peran Public Relations.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Maria dalam bukunya Dasar-Dasar public Relations Teori dan Praktik (Maria, 2002: 35), menyatakan bahwa fungsi PR (Public Relations) adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul atau meminimalkan munculnya masalah. Di sini dinyatakan bahwa fungsi Public Relations masih berhubungan erat dengan membina komunikasi yang baik dengan khalayak perusahaan, selain itu juga PR juga berfungsi untuk mengatasi permaslahaan dengan pihak-pihak tersebut.

Hal tersebut didukung oleh ungkapan dari Bambang dan kawan-kawan dalam bukunya Public Relations dan Organisasi yang menyatakan bahwa PR berakar pada pola pikir pragmatis dan harmonis terutama dalam meminimalkan konflik dengan cara menggunakan pendekatan komunikasi timbal balik akan sangat membantu menemukan strategi mengubah konflik (Bambang, 2007: 27)

Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, di lain pihak Bertrand R Camfield dalam bukunya Public relations Principles and Problem mengemukakan tiga fungsi purel yakni: (1) Mengabdi kepada Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, di lain pihak Bertrand R Camfield dalam bukunya Public relations Principles and Problem mengemukakan tiga fungsi purel yakni: (1) Mengabdi kepada

Menurut Frida dalam bukunya Dasar - Dasar Humas, ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah :

a. Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan

publik kemudian merekomendasikannya kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi/ lembaga.

perilaku

b. Mempertemukan kepentingan organisasi/ lembaga dengan kepentingan publik.

c. Mengevaluasi program-program organisasi/ lembaga, khususnya yang berkaitan dengan publik. Tiga tugas humas tersebut merupakan hal-hal pokok yang harus dilakukan oleh Public Relations Officers (PRO) dalam menjalankan pekerjaannya.

Public Relations juga memiliki empat tahapan PR yaitu : (a) Penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data, (b)

Perencanaan yang direncanakan, (c) Pelaksanaan yang tepat, (d) Evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan (Maria, 2002: 7-8). Empat tahapan tersebut merupakan langkah penting yang dilalui oleh Public Relations Officers (PRO) dalam melaksanakan program-programnya.

Untuk membina hubungan baik antara perusahaan dengan berbagai pihak, Public Relations memiliki dua bagian besar di mana setiap bagian memiliki tujuan masing-masing;

a. Internal public relations Tujuan internal Public Relations adalah untuk

mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.

b. Eksternal public relations Salah satu tujuan eksternal Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu (Oemi, 1979: 34 – 44).

Perusahaan besar biasanya memiliki kedua bagian PR tersebut. Bahkan di banyak perusahaan, masih ada unit-unit kerja di bawah sturuktur PR internal dan eksternal untuk membantu jalannya tugas PR.

Empat unsur falsafah dari definisi Public Relations adalah sebagai berikut (Bambang, 2007: 18)

a. PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik, bisa oleh pemerintah secara umum

b. PR ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha di bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan

c. PR dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan

d. Misi PR yang perlu disampaikan pada masyarakat (yang dimaksud misi di sini arah tujuan dari fungsinya) diintegrasikan dengan kebutuhan publik.

Dalam falsafah tersebut semakin ditegaskan keberadaan PR yang membina hubungan baik antara institusi dan publiknya, di mana salah satunya adalah sebagai sebuah upaya untuk mempengaruhi publik agar mencitrakan perusahaan seperti apa yang perusahaan mau.

Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari (Bambang, 2007: 33-37):

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik memiliki pengertian yang benar tentang a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik memiliki pengertian yang benar tentang

b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat

c. Memperbaiki citra organisasi

d. Tanggung jawab sosial

e. Komunikasi Lima tugas pokok Public Relations sehari-hari tersebut menegaskan bahwa tanggung jawab sosial/ CSR merupakan bagian dari Public Relations .

2. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility dapat dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Program tersebut telah dilaksanakan di perusahaan- perusahaan internasional sejak lama. Dalam jurnalnya yang berjudul Corporate Social Responsibility: Evolution of a Definitional Construct (Archie, 1999: 2), Archie B. Carroll mengatakan bahwa di Amerika, evolusi konsep CSR yang dimulai dari tahun 1950an, yang menandai era modern CSR. Definisi CSR kemudian berkembang pada tahun 1960an dan berkembang pesat selama tahun 1970an-1980an. Pada masa itu, ada sedikit definisi baru, perkembangan lebih kepada penelitian empiris dan tema alternatif tentang CSR yang mulai matang.

Di Indonesia sendiri istilah CSR baru dikenal pada tahun 1970-an. Meskipun begitu, sebenarnya sudah ada beberapa perusahaan yang menerapkan kegiatan yang masuk dalam kategori CSR sejak lama.

Saat ini CSR semakin menjadi perhatiaan banyak pihak. Karena masyarakat dan perusahaan sendiri percaya bahwa bisnis yang baik dilakukan dengan baik yaitu bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Di beberapa perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari Public Relations.

Menurut Post dalam Ismail (Ismail, 2009: 3–5), selain CSR sebenarnya masih ada tanggung jawab lain perusahaan di mana ketiga jenis tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan secara seimbang. Tanggung jawab tersebut meliputi :

a. Economic responsibility Para pengelola perusahaan korporasi memiliki tanggung jawab ekonomi di antaranya kepada para pemegang saham dan juga para kreditor.

b. Legal responsibility Meski didirikan untuk menghasilkan laba, korporasi harus mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.

c. Social responsibility Kotler dan Lee dalam Ismail memberikan rumusan : “Corporate social responsibility is a commitment to improve community well being through discretionary business practices and contribution of corporate recources." Dalam definisi tersebut Kotler dan Lee menekankan kata discretionary yang berarti kegiatan CSR merupakan komitmen perusahaan secara sukarela turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memberi nuansa bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas CSR harus perusahaan yang telah menaati hukum. Sebaiknya perusahaan melaksanakan ketiga tanggung jawab

tersebut dengan seimbang. Namun belum semua perusahaan tertutama perusahaan di Indonesia mampu melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan baik dan seimbang. CSR sendiri masih menuai kontroversi. Di satu sisi banyak pihak yang mendukung namun di sisi lain tidak sedikit pula yang menolak adanya CSR. Banyak alasan yang dilontarkan namun yang paling menonjol di antaranya adalah keberadaan program tersebut yang menjadi beban finansial perusahaan sementara tujuannya tidak jelas.

Namun seperti dikatakan Ismail dalam bukunya Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability (Ismail, 2009: 38), meski terdapat berbagai kontroversi mengenai adanya CSR, program

CSR sebenarnya dapat dikatakan sebagai sebuah jawaban dari ketidakadilan yang terjadi.

Penjelasan dari hal tersebut adalah sebagai berikut; selama ini perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari produksi mereka. Sumber bahan baku mereka dapatkan dari alam di sekitar tempat tinggal masyarakat. Namun ironisnya, masyarakat dan alam kadang tidak merasakan keuntungan yang dirasakan oleh perusahaan. Yang mereka rasakan justru sebuah ketimpangan sosial. Oleh karena itu keberadaan CSR merupakan sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap khalayak yang terlibat maupun terkena dampak dari produksi sekaligus bentuk tanggung jawab terhadap alam yang telah dieksploitasi untuk menciptakan keseimbangan. Selain itu apabila diterapkan, perusahaan yang menerapkan CSR akan memiliki laba jangka panjang yang lebih aman.

CSR memiliki berbagai definisi. Salah satunya dinyatakan oleh Sonny Sukada dan kawan-kawan (Sonny, 2007: 40) yaitu CSR merupakan segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial dan lingkungna dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif setiap pilar. Dari pengertian tersebut dapat diambil bahwa CSR merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyeimbangkan kerja CSR memiliki berbagai definisi. Salah satunya dinyatakan oleh Sonny Sukada dan kawan-kawan (Sonny, 2007: 40) yaitu CSR merupakan segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial dan lingkungna dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif setiap pilar. Dari pengertian tersebut dapat diambil bahwa CSR merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyeimbangkan kerja