Definisi operasional variabel penelitian

3. Waktu kematian cacing

Cacing dianggap mati apabila tidak ada respon gerakan saat ujung

commit to user

pengamatan maksimal dan waktu pengamatan rutin dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu. Skala variabel dari waktu paralisis dan kematian cacing adalah skala rasio.

4. Lethal Concentration 50 (LC 50 )

Perhitungan Lethal concentration 50 (LC 50 ) digunakan untuk mengetahui keefektivan dosis ekstrak mengkudu. LC 50 adalah konsentrasi yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% cacing dalam waktu tertentu.

5. Lethal Time 50 (LT 50 )

LT 50 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kematian 50% cacing pada konsentrasi tertentu. Pada penelitian ini, LT 50 digunakan untuk membandingkan efektivitas piperazin dengan ekstrak mengkudu.

commit to user

Olah data dan

analisis

Dihitung waktu kematian semua cacing

Dihitung waktu kematian semua cacing

Replikasi 3x Replikasi 3x

Catat dan amati jumlah cacing yang mati.

Catat dan amati jumlah

cacing yang mati.

Catat dan amati jumlah cacing yang mati.

Dihitung waktu kematian semua cacing

Ascaris suum

Direndam dalam ekstrak

mengkudu dengan konsentrasi 1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8%

g/ml, 10% g/ml, dan 12%

g/ml

Direndam dalam larutan Piperazin

dengan konsentrasi 0,4% g/ml

Direndam dalam larutan garam fisiologis (NaCl 0,9 %)

Inkubasi inkubasi inkubasi

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Replikasi 3x

commit to user

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Cawan petri diameter 15 cm, 2) Batang pengaduk kaca, 3) Pinset anatomis, 4) Gelas piala, 5) Gelas ukur, 6) Labu takar, 7)Toples untuk menyimpan cacing, 8) Inkubator, 9) Timbangan

2. Bahan

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 1) NaCl 0,9 %, 2) Piperazin 0,4% g/ml, 3) Ekstrak buah mengkudu dengan konsentrasi 1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml, 10% g/ml, 12% g/ml.

I. Cara Kerja

1. Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)

a. Pengambilan Bahan

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) yang diekstrak didapat dari daerah sekitar Surakarta.

b. Pembuatan Serbuk Mengkudu (Morinda citrifolia)

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dicuci bersih pada air mengalir, untuk menghilangkan semua kotoran yang melekat. Kemudian, buah mengkudu diiris dengan ketebalan ± 3 mm,

dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 45 0 C selama 72 jam kemudian diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dengan saringan diameter lubang saringan 1 mm.

commit to user

Ekstraksi dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM). Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkolasi.

Serbuk buah mengkudu dimasukkan ke dalam alat perkolator kemudian ditambahkan etanol 70%, didiamkan selama 24 jam dan dialirkan tetes demi tetes. Etanol 70% ditambahkan terus-menerus sampai filtrat yang menetes menjadi jernih. Filtrat yang dihasilkan diuapkan dengan vacuum rotatory evaporator pemanas water bath dengan suhu 70 o

C. Filtrat yang dihasilkan akan menjadi ekstrak kental. Ekstrak kental tersebut dituang dalam cawan porselen dan dipanaskan dengan water bath sambil diaduk terus-menerus.

d. Penentuan Konsentrasi Larutan Uji yang Digunakan

Penentuan rentang konsentrasi larutan uji yang digunakan mengacu pada penelitian Kumar et al. (2010), di mana pada penelitian tersebut digunakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 10 mg/ml, 50 mg/ml, dan 100 mg/ml.

Penelitian ini menggunakan konsentrasi dari 10 mg/ml sampai 120 mg/ml seperti merujuk pada konsentrasi di atas. Cara untuk membuat konsentrasi yang diinginkan adalah dengan cara membuat stock solution terlebih dahulu. Stock solution merupakan konsentrasi larutan tertinggi dalam percobaan. Dari stock solution dapat digunakan metode titrasi untuk mendapatkan dosis yang lebih

commit to user

1 % g/ml, 2 % g/ml, 4% g/ml, 6 % g/ml, 8 % g/ml, 10 % g/ml, 12 % g/ml. Stock solution pada percobaan ini adalah 12 % g/ml. Cara pembuatannya adalah:

12 gram ekstrak mengkudu + 100 ml NaCl à 12 % g/ml. Dari 12 % g/ml tersebut larutan dititrasi (diencerkan) sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 10 % g/ml, 8 % g/ml,

6 % g/ml, 4 % g/ml, 2 % g/ml dan 1 % g/ml.

Pembuatan konsentrasi ekstrak mengkudu yang tepat dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Konsentrasi Larutan Piperazin Sitrat

Dosis piperazin yang digunakan untuk penelitian kali ini merujuk pada penelitian yang dilakukan Rabiah (2006). Pada penelitian tersebut

LC 50 piperazin untuk Ascaridia galii adalah 0,4 % g/ml.

0,4 gram piperazin sitrat + 100 ml NaCl 0,9% à larutan piperazin sitrat konsentrasi 0, 4 % g/ml.

3. Langkah Penelitian

a. Cawan petri disiapkan, diisi larutan garam fisiologis (NaCl 0,9 %) sebagai kontrol negatif, larutan Piperazin sebagai pembanding dan larutan ekstrak buah mengkudu 1 % g/ml, 2 % g/ml, 4 % g/ml, 6 % g/ml, 8 % g/ml, 10 % g/ml dan 12 % g/ml masing-masing sebanyak 24 ml (larutan dihangatkan terlebih dahulu dalam inkubator selama 15

commit to user

b. Ke dalam masing-masing cawan petri dimasukkan Ascaris suum, Goeze sebanyak 4 ekor.

c. Masing-masing cawan petri diinkubasi pada suhu 37 0 C.

d. Catat dan amati cacing yang mati dalam cawan petri setiap 30 menit.

e. Percobaan direplikasi 3 kali.