Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data guna mendukung penelitiannya. Data dalam penelitian merupakan suatu hal yang harus ada untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal peneliti. Menurut Sugiyono (2005:62) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Untuk memenuhi kebenaran data yang nantinya diperoleh, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.
Menurut Deddy Mulyana (2006 : 180) wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua yakni :
(standardized interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya yang biasanya tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah disediakan.
b. Wawancara tidak terstruktur disebut dengan wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif dan wawancara terbuka (opended interview). Wawancara ini mirip dengan percakapan informal. Bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya dapat diubah dan disesuaikan dengan ciri-ciri dari setiap responden.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpul data yang menggunakan komunikasi langsung dengan tanya jawab antara dua pihak yang berlandaskan pada tujuan penelitian. Sehingga informasi yang diperoleh akan semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penggalian data, peneliti memilih teknik wawancara tidak terstruktur yang bersifat terbuka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan disiplin kerja, berupa tingkat absensi karyawan, tugas pokok dan fungsi dari karyawan, tindakan pendisiplinan yang dilakukan untuk menciptakan budaya disiplin dalam organisasi.
Wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur pada key informan atau informan lain yang terkait dengan penelitian. Wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur secara formal guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam (HB.Sutopo,2002:59). Dalam teknik wawancara mendalam ini dapat dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang rinci dan mendalam, serta dilakukan berkali-kali sesuai dengan keperluan peneliti.
2. Observasi
Observasi merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap subyek dan obyek penelitian Observasi merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap subyek dan obyek penelitian
Teknik observasi ini dilakukan secara langsung di lapangan karena merupakan cara yang paling efektif dimana peneliti mengamati secara langsung situasi dan kondisi di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan akan dikumpulkan untuk mendukung penelitian yang dilakukan, peneliti harus mencari data secara jelas dan melakukan pengamatan dengan cermat agar semua informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi semuanya. Dengan observasi langsung memungkinkan peneliti untuk melihat, mengamati, serta mempelajari secara langsung keadaan tempat yang akan di teliti. Jadi observasi memudahkan peneliti mendapatkan data secara mendalam karena peneliti dapat melihat fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu.
3. Analisis Dokumen
Analisis dokumentasi bermanfaat untuk melengkapi dan memperjelas hasil informasi dari wawancara dan observasi. Teknik dokumenter ini dapat berupa arsip-arsip yang relevan serta benda-benda fisik lainya. Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan adalah menganalisa dokumen dan arsip dengan cara mengamati, mencatat dan menyimpulkan dari apa yang tersirat dan tertulis dalam setiap dokumen atau arsip yang menjadi sumber data.
Menurut pendapat H.B Sutopo “Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas.” Dalam penelitian ini dokumen yang berbentuk tulisan adalah catatan harian tetang kinerja pegawai bagian pelayanan publik, catatan mengenai disiplin kerja yang berupa tingkat absensi karyawan, kegiatan- kegiatan karyawan, tugas pokok dan fungsi dari karyawan, serta peraturan-peraturan yang ada di Kantor Menurut pendapat H.B Sutopo “Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas.” Dalam penelitian ini dokumen yang berbentuk tulisan adalah catatan harian tetang kinerja pegawai bagian pelayanan publik, catatan mengenai disiplin kerja yang berupa tingkat absensi karyawan, kegiatan- kegiatan karyawan, tugas pokok dan fungsi dari karyawan, serta peraturan-peraturan yang ada di Kantor