METODE PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh individu yang menjadi subjek penelitian (Suryabrata, 1984, h. 80).

Dalam penelitian ini digunakan dua skala yaitu skala perilaku minum minuman keras dan skala ketidakharminisan keluarga.

1. Skala perilaku minum minuman keras pada remaja

Skala ini meliputi tiga aspek yaitu (a) aspek frekuensi minum yaitu keseringan individu dalam mengkonsumsi minuman keras, (b) aspek durasi atau lamanya berlangsung yang ditujukan subyek dalam menggunakan minuman keras, (c) aspek intensitas yang ditujukan subyek dalam menggunakan minuman keras. Skala ini sebelumnya telah digunakan oleh Nugroho (2006) untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan alkohol pada Skala ini meliputi tiga aspek yaitu (a) aspek frekuensi minum yaitu keseringan individu dalam mengkonsumsi minuman keras, (b) aspek durasi atau lamanya berlangsung yang ditujukan subyek dalam menggunakan minuman keras, (c) aspek intensitas yang ditujukan subyek dalam menggunakan minuman keras. Skala ini sebelumnya telah digunakan oleh Nugroho (2006) untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan alkohol pada

Skala ini terdiri dari 18 item yang setelah diujicoba menjadi 17 item. Ujicoba dilakukan pada 40 orang anggota Karang Taruna “Jaya Kharisma ” Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara (Nugroho, 2006, h. 38). Tiap – tiap pernyataan disediakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat tidak sesuai (STS).

Pada pernyataan yang tergolong favourabel atau positif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat sesuai (SS), nilai 3 jika menjawab sesuai (S), nilai 2 jika menjawab tidak sesuai (TS), dan nilai 1 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Pada pernyataan yang tergolong unfavourabel atau negatif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS), nilai 3 jika menjawab tidak sesuai (TS), nilai 2 jika menjawab sesuai (S), dan nilai 1 jika menjawab sangat sesuai (SS). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi seseorang dalam mengkonsumsi minum-minunman keras, demikian sebaliknya. Blue Print skala perilaku minum minuman keras dapat dilihat pada tabel 1.

Table 1

Blue Print Skala Perilaku Minum Minuman Keras

Aspek

Favorable Unfavorable

Total

Frekuensi minum

3 3 6 Durasi atau lamanya berlangsung 3 3 6

Intensitas 3 2 5 Total 9 8 17

2. Skala Ketidakharmonisan Keluarga

Skala ini mempunyai beberapa ciri antara lain : (a) interaksi sosial yang tidak wajar yaitu suatu keluarga yang tidak saling membantu, tidak membutuhkan orang sesama anggota dan tidak ada kontak dengan setiap anggota keluarga yang ada, (b) ketegangan yaitu bila setiap orang tua atau anggota keluarga selalu diwarnai oleh pertengkaran, rebut, cekcok, tidak ada yang mengalah yang akhirnya menjadi saling bermusuhan, (c) kekecewaan yaitu apabila individu mempunyai keinginan yang tidak tercapai ataupun menyaksikan keadaan keluarga yang tidak sesuai dengan harapan, (d) tindakan agresif yaitu pertengkaran keluarga yang diliputi perilaku kekerasan fisik, verbal ataupun psikis, dan (e) kurangnya komunikasi yaitu kurang sikap saling terbuka antar anggota keluarga sehingga dapat menimbulkan masalah baru.

Skala ini terdiri dari 30 item. Tiap – tiap pernyataan disediakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat tidak sesuai (STS).

Pada pernyataan yang tergolong favourabel atau positif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat sesuai (SS), nilai 3 jika menjawab sesuai (S), nilai 2 jika menjawab tidak sesuai (TS), dan nilai 1 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Pada pernyataan yang tergolong unfavourabel atau negatif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS), nilai 3 jika menjawab tidak sesuai (TS), nilai 2 jika menjawab sesuai (S), dan nilai 1 jika menjawab sangat sesuai (SS). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi ketidak Pada pernyataan yang tergolong favourabel atau positif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat sesuai (SS), nilai 3 jika menjawab sesuai (S), nilai 2 jika menjawab tidak sesuai (TS), dan nilai 1 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Pada pernyataan yang tergolong unfavourabel atau negatif, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS), nilai 3 jika menjawab tidak sesuai (TS), nilai 2 jika menjawab sesuai (S), dan nilai 1 jika menjawab sangat sesuai (SS). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi ketidak

Tabel 2

Blue Print skala Ketidak Harmonisan Keluarga

Ciri

Favorable Unfavorable

Interaksi sosial yang tidak 336 wajar Kekecewaan 3 3 6 Kurangnya komunikasi

Ketegangan

Tindakan agresif

3 3 6 Total 15 15 30

D. Uji Validitas dan Reliabilitas alat ukur

1. Uji Validitas

Anastasi dan Urbina (1997, h.85) menyatakan bahwa validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan validitas item. Suryabrata (2000, h.41) mengartikan validitas item adalah derajat kesesuaian antara sesuatu soal dengan perangkat soal-soal lain, ukuran validitas soal adalah korelasi antara skor pada soal itu dengan skor pada perangkat soal (item total correlation).

Untuk memperoleh koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package for Social Science ) release 16.0.

Untuk menghindari over estimate (angka korelasi yang kelebihan bobot), rumus korelasi tersebut perlu di koreksi dengan menggunakan teknik korelasi part whole dengan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package for Social Science) release 16.0.

Khusus skala perilaku minum-minuman keras, koefisien korelasi validitas alat ukur bergerak dari 0,327 sampai dengan 0,618 dengan taraf signifikansi 5% (Nugroho, 2006, h. 39).

2. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Azwar (2000, h.83) menyatakan bahwa reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan. Lebih lanjut Harahap (2001, h.58) mengartikan reliabilitas sebagai kualitas dimana suatu penelitian akan memberikan hasil yang sama kendatipun penelitiannya dilakukan oleh peneliti yang berbeda.

Sugiyono (2003, h.74) menyatakan bahwa instrumen yang berbentuk esai atau skala Likert digunakan teknik Alpha dari Cronbach. Realibilitas skala minum-minuman keras adalah sebesar 0,834 (Nugroho, 2006, h. 41). Alat ukur ini tergolong memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini

Adapun untuk mengetahui reliabilitas skala ketidakharmonisan keluarga, digunakan teknik Koefisien Alpha dari Cronbach dengan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package for Social Science ) release 16.0.

E. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yaitu hubungan antara ketidakharmonisan keluarga dengan perilaku minum-minuman keras digunakan Teknik Korelasi Product Moment dengan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package for Social Science) release 16.0.

BAB IV

LAPORAN PENGUMPULAN DATA

A. Orientasi Kancah Penelitian

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat (dalam www.Wikipedia.com, 2009).

Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, dan Banyumanik (dalam www.Wikipedia.com, 2009).

Seperti kebanyakan kota-kota besar yang ada di Indonesia, di kota Semarang juga banyak dijumpai tempat hiburan malam seperti Hugos, Mantra, X-Pool, Kingdoom, E-Plaza, Barbie, dan lain sebagainya. Sebagaimana tempat hiburan, tempat – tempat tersebut juga menjual minuman yang mengandung alkohol.

Selain tempat hiburan tersebut, di beberapa pinggiran jalan kota Semarang banyak berdiri kedai – kedai yang menjual minuman keras. Di kedai – kedai tersebut, minuman keras yang di jual biasanya merupakan Selain tempat hiburan tersebut, di beberapa pinggiran jalan kota Semarang banyak berdiri kedai – kedai yang menjual minuman keras. Di kedai – kedai tersebut, minuman keras yang di jual biasanya merupakan

Terpilihnya kota Semarang sebagai kancah penelitian didasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1) Berdasarkan observasi dan wawancara, di Semarang sangat mudah mendapatkan minuman keras karena banyaknya tempat hiburan dan kedai di pinggiran jalan yang menjual minuman keras.

2) Subyek penelitian sesuai dengan karakteristik populasi, sehingga memenuhi syarat sebagai subyek penelitian

3) Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya

4) Peneliti mengenal kondisi lokasi penelitian dengan baik, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengambil sampel penelitian.

B. Persiapan Pengumpulan data Persiapan pengumpulan data diawali dengan melakukan penyusunan alat ukur, dan persiapan administrasi yang menyangkut masalah perijinan tempat penelitian serta uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian.

1. Penyusunan Skala Penelitian Penyusunan skala penelitian ditentukan berdasarkan aspek- aspek atau komponen variabel yang telah dikemukakan dalam teori.

Di dalam penelitian ini digunakan dua skala, yaitu skala perilaku minum - minuman keras dan skala ketidakharmonisan keluarga. Penyajian skala dalam bentuk tertutup yaitu subjek penelitian diwajibkan memilih satu jawaban dari beberapa alternatif pilihan yang disediakan. Penyusunan dari masing-masing alat ukur dijelaskan sebagai berikut :

a. Skala Perilaku Minum - Minuman Keras Skala yang pertama adalah skala perilaku minum - minuman

keras yang disusun berdasarkan aspek – aspek perilaku minum - minuman keras yang meliputi frekwensi minum, lamanya berlangsung, dan intensitas. Skala ini sebelumnya telah digunakan oleh Nugroho (2006) untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan alkohol pada remaja di daerah Tambak Mulyo tepatnya Rt 09 / Rw

15, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara pada tahun 2006. Skala ini terdiri dari 18 item yang setelah di ujicoba menjadi

17 item. Ujicoba dilakukan pada 40 orang anggota Karang Taruna “Jaya Kharisma” Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara (Nugroho, 2006, h. 38).

Jumlah item secara keseluruhan setelah di ujicoba adalah adalah 17 item yang terdiri dari 9 item favourable dan 8 item unfavourable . Sebaran item skala perilaku minum - minuman keras dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Sebaran Skala Perilaku minum - minuman keras

Aspek

Total Favorabel Unfavorabel

No Item

Frekuensi minum

6 Durasi atau lamanya

6 berlangsung Intensitas

b. Skala Ketidakharmonisan keluarga

Skala yang kedua adalah skala ketidakharmonisan keluarga yang disusun berdasarkan jenis – jenis ketidakharmonisan keluarga yang meliputi interaksi sosial yang tidak wajar, kekecewaan, kurangnya komunikasi, ketegangan, dan tindakan agresif. Jumlah item secara keseluruhan adalah 30 item yang terdiri dari 15 item favourable dan 15 item unfavourable . Sebaran item skala ketidakharmonisan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Sebaran Skala Ketidakharmonisan keluarga

Jenis

No Item

Jumlah

Favorabel Unfavorabel

Interaksi sosial yang tidak

wajar Kekecewaan

Kurangnya komunikasi

Tindakan Agresif

Jumlah

2. Tahap Perijinan Penelitian. Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan perijinan untuk penelitian pada pihak-pihak yang terkait secara tertulis. Adapun perijinan ini melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a. Meminta surat pengantar dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Surat pengantar tersebut bernomor 046/B.7.3/FP/IX/2009 tertanggal 10 September 2009, yang sekaligus digunakan sebagai surat permohonan ijin untuk mulai mengadakan penelitian.

b. Menunjukkan surat pengantar tersebut kepada masing - masing subjek penelitian.

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pelaksanaan penelitian ini digunakan metode try out terpakai, dimana pelaksanaan penelitian dilakukan sekali bersamaan dengan pelaksanaan uji coba dikarenakan subyek yang terbatas. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 14 Juli 2009 dengan menggunakan teknik incidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan atau yang langsung dijumpai oleh peneliti. Cara pelaksanaan penelitian dengan cara try-out terpakai dengan alasan terbatasnya jumlah subyek penelitian, waktu dan biaya.

Dalam pengisian skala peneliti membagikan skala baik secara langsung maupun tidak langsung kepada subjek untuk diisi. Sebelum Dalam pengisian skala peneliti membagikan skala baik secara langsung maupun tidak langsung kepada subjek untuk diisi. Sebelum

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji Validitas

Setelah diisi oleh subjek penelitian, jawaban-jawaban dari skala tersebut diskoring oleh peneliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan dimasukkan ke dalam tabel data. Setelah melewati proses tabulasi, data-data penelitian tersebut harus diuji validitasnya guna mengetahui item yang gugur dan item yang valid. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas item-item skala pada penelitian ini adalah teknik korelasi Part Whole. Perhitungan uji validitas skala ini menggunakan progran komputer Statistical Packages for Social Sciences for Windows 16.0.

Khusus skala perilaku minum-minuman keras, koefisien korelasi validitas alat ukur bergerak dari 0,327 sampai dengan 0,618 dengan taraf signifikansi 5% (Nugroho, 2006, h. 39).

Pada skala ketidakharmonisan keluarga dari 30 item terdapat 8 item yang gugur dan 22 item yang valid. Dengan koefisien validitas skala berkisar antara 0,327 sampai dengan 0,717 Rincian item yang valid dan tidak valid dari skala ketidakharmonisan keluarga dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5

Rincian Item valid dan tidak valid Skala Ketidakharmonisan keluarga

Jenis

No Item

Jumlah

Favorabel Unfavorabel

Interaksi sosial yang tidak

6 wajar Kekecewaan

6 Kurangnya komunikasi

6 Tindakan Agresif

15 15 30 Keterangan : Dengan (*) : item yang gugur

2. Uji Reliabilitas

Uji kehandalan terhadap ketiga alat ukur tersebut digunakan teknik uji reliabilitas Alpha yang dikembangkan oleh Cronbach dengan program SPSS (Statistical Packages for Social Sciences for Windows) 16.0. Realibilitas skala minum-minuman keras adalah sebesar 0,834 (Nugroho, 2006, h. 41). Alat ukur ini tergolong memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

Ketidakharmonisan keluarga memiliki reliabilitas sebesar 0, 885 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skala ketidakharmonisan keluarga cukup reliabel untuk mengukur variabel-variabel penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25