Bangunan Utama Masjid

3.2.3 Atap

Atap Masjid Sultan Abdurrahman (lihat foto 18) memiliki bentuk arsitektur atap yang unik dibandingkan dengan atap-atap majid kuno Indonesia lainnya, yaitu dengan kombinasi atap tumpang yang puncaknya beratap kubah . Atapnya bertingkat empat dan berdenah segi empat, semakin ke atas makin mengecil terbuat dari sirap berwarna coklat, dua atap di bawah (atap tingkat 1 dan 2) paling lebar. Di antara atap pertama dan kedua terdapat celah dimana diletakkan jendela mengelilinginya, Atap Masjid Sultan Abdurrahman (lihat foto 18) memiliki bentuk arsitektur atap yang unik dibandingkan dengan atap-atap majid kuno Indonesia lainnya, yaitu dengan kombinasi atap tumpang yang puncaknya beratap kubah . Atapnya bertingkat empat dan berdenah segi empat, semakin ke atas makin mengecil terbuat dari sirap berwarna coklat, dua atap di bawah (atap tingkat 1 dan 2) paling lebar. Di antara atap pertama dan kedua terdapat celah dimana diletakkan jendela mengelilinginya,

Foto 18. Atap Masjid (Foto : Irsyad, 2006)

Pada bagian atas atap kedua terdapat teras berbentuk segi empat yang pada keempat sudutnya dilengkapi semacam menara-menara sudut kecil. Kemudian pada atap tingkat ketiga bentuknya lebih kecil dibanding dengan atap 1 dan 2. Pada atap tingkat 3 ini ditopang oleh 8 buah tiang kecil pada sisi-sisi atapnya. Atap tingkat paling atas (atap tingkat 4) berbentuk unik, yaitu seperti kubah yang sekilas bentuknya menyerupai lonceng (Aboebakar, 1955 : 293 ; Haris, 1984 : 28). Selain itu, pada atap tingkat paling atas, puncaknya dihias dengan vas keramik terbalik sebagai kemuncak berwarna hijau. Begitupula halnya dengan kemuncak dari menara-menara sudut kecil yang terdapat pada atas atap tingkat kedua.