Masalah Kekuatan dan Tenaga

4-Masalah Kekuatan dan Tenaga

Setiap proses dalam bentuk rangkaian kejadian, yakni dalam biologi, kimia, maupun fisika mematuhi “Prinsip Penghematan Energi.” Singkatnya, kita bisa menyimpulkannya “diperlukan sejumlah energi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.”

Contoh penting tentang pengehematan energi ini bisa diamati dalam terbangnya burung. Burung yang berpindah-pindah harus menyimpan energi yang cukup untuk membawanya melalui perjalanannya. Di sisi lain, kebutuhan lain selama penerbangan adalah berbobot seringan mungkin. Apa pun hasilnya, kelebihan beban harus dihindari. Sementara itu, bahan bakar juga harus sehemat mungkin. Dengan kata lain, jika berat bahan bakar harus sekecil mungkin, hasil tenaga darinya justru harus sebesar mungkin. Semua permasalahan ini telah teratasi pada burung.

Langkah pertama adalah menentukan kecepatan terbang yang optimal. Agar seekor burung ingin terbang sangat lambat, maka sejumlah besar energi harus dikeluarkan agar tetap berada di udara. Agar seekor burung bisa terbang sangat cepat, maka bahan bakar akan digunakan untuk mengatasi halangan udara. Oleh karena itu, jelaslah bahwa kecepatan terbaik harus dipertahankan untuk menggunakan jumlah bahan bakar sekecil mungkin. Tergantung pada bentuk rangka dan sayap yang polanya memperlancar aliran udara, kecepatan terbaik tersebut berbeda pada setiap jenis burung.

Mari kita telaah masalah ini pada burung plover emas Pasifik (sejenis belibis (Pluvialis dominica fulva): burung ini berpindah dari Alaska ke Hawaii untuk menghabiskan musim dinginnya di sana. Tidak ada pulau dalam perjalanannya. Oleh karena itu, mustahil beristirahat. Penerbangannya adalah sejauh 2500 mil (4000 km) dari awal hingga akhir dan ini secara kasarnya berarti 250.000 kepakan sayap tanpa henti. Perjalanan ini menghabiskan lebih dari 88 jam.

Berat burung adalah 7 ons (200g) di awal perjalanan, 2,5 ons (70 gr) dari berat tersebut merupakan lemak yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Akan tetapi, setelah memperhitungkan jumlah energi yang dibutuhkan burung untuk terbang selama 1 jam, diketahui bahwa burung membutuhkan 3 ons (82 gr) bahan bakar untuk penerbangan ini. Berarti terdapat kekurangan 0,4 ons (12 gr) bahan bakar, dan burung akan kehabisan energi ratusan mil sebelum mencapai Hawaii.

Meskipun demikian, burung plover emas ini tidak gagal mencapai Hawaii setiap tahunnya. Ada rahasia apa pada makhluk ini? Pencipta burung ini, Allah, mengilhami mereka dengan cara untuk dapat terbang secara mudah dan efisien. Burung ini tidak terbang secara sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok. Mereka mengikuti aturan tertentu dan membuat bentuk barisan “V” di udara. Bentuk barisan ini mengurangi hambatan udara yang mereka hadapi. Bentuk terbang ini begitu efisien sehingga mereka menghemat sekitar 23% dari energi mereka. Itulah mengapa mereka masih memiliki lemak seberat 0.2 ons (6-7 kg) ketika mendarat. Kelebihan lemak tersebut bukan karena adanya salah perhitungan, melainkan merupakan suatu bantalan yang akan digunakan jika menghadapi aliran udara yang berlawanan. 21

Keadaan yang luar bisa ini menimbulkan pertanyaan berikut ini dalam pikiran kita: Bagaimana sang burung mengetahui banyaknya lemak yang dibutuhkannya?

Bagaimana sang burung mengatur untuk mendapatkan jumlah lemak tersebut sebelum terbang? Bagaimana ia dapat menghitung jarak dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan? Bagaimana caranya ia mengetahui bahwa suasana Hawaii lebih baik daripada Alaska? Mustahil bagi burung untuk mencapai tingkat pengetahuan tersebut, untuk kemudian melakukan

perhitungan-perhitungan ini, atau untuk membuat kelompok penerbangan berdasarkan perhitungan tersebut. Hal ini merupakan petunjuk bahwa burung tersebut “diilhami”dan diarahkan oleh suatu kekuasaan yang maha besar. Demikianlah Al Qur’an menarik perhatian kita pada “burung yang berbaris ketika terbang” dan memberi tahu kita tentang kesadaran yang diilhamkan dalam diri makhluk ini oleh Allah:

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Surat An-Nur: 41)

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Surat Al-Mulk: 19)