Ketika pukul 00.00 WIB saya mendengar Dj mengatakan sesuatu hal dengan microphone. Tapi suara Dj tidak terlalu kedengaran karena
suara musik yang dimainkannya sangat kuat. Tapi saya mendengar pengunjung yang duduk disebelah saya berkata “DJ nya mau ganti tuh..”.
tanpa menunggu pergantian DJ, saya pun menyudahi observasi saya malam itu, kemudian saya berjalan keluar dari gedung diskotik.
Sesampainya saya di parkiran, saya langsung bertemu dengan tukang parkir untuk membayar uang parkir kendaraan saya. Pada saat itu
saya memakai kendaraan roda empat, dan parkir kendaraan saya dikenakan dengan tarif Rp. 10.000,-. Ketika saya masih meraba kantong
celana saya untuk mengambil uang parkir, tukang parkir itu langsung mengatakan, kalau mau pesan obat bisa dengannya, saya pun tersenyum
dan mengucapkan terima kasih lalu pergi meninggalkan daerah itu.
B. Millennium Entertainmet M3
L o
k a
s i
t e
m p
a Gambar 13. Papan Billboard M3 Pada Bangunan Thamrin Plaza
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lokasi tempat penelitian kedua yang dipilih penulis yakni Diskotik M3, diskotik ini satu gedung dengan Thamrin Plaza, dimana lokasi
jelasnya, diskotik ini berada di Lantai 10 gedung Thamrin Plaza. Pada waktu saya melakukan observasi di M3, tepatnya di hari Rabu. Saya
bersama dua orang rekan saya menaiki lift dari lantai dua parkiran kendaraan roda empat, dan kami pun langsung menuju ke lantai 10, ada
sedikit kejadian yang tidak terlupakan, pada waktu itu lift yang kami naiki sempat macet dalam perjalanannya, kami bertiga sempat ketakutan di
dalam lift, apalagi ketika itu, waktu sudah menunjukkan pukul 00.25, salah satu dari teman saya malah berkata “ janganlah kita mati sia-sia di lift
pren, belum penelitian udah dihantui gini ya. Huhuuuu..”. tetapi tidak lama setelah itu, lift pun berjalan baik seperti semula, dan kami pun
langsung sampai di lantai 10. Keadaan di Lantai 10 juga langsung berbeda kami rasakan, dimana
sebaik kami keluar dari Lift, dentangan keras musik yang mengundang pengunjung untuk berjoget langsung terasa dari dalam diskotik, dinding di
lantai 10 ini didominasi dengan karpet merah, dan lantainya juga di karpetin merah, walaupun karpet merah yang ada tidaklah menutupi semua
bagian lantai yang ada. Ketika kami mulai berjalan menuju lobby ke dalam diskotik, kami
menemui seorang penjaga tiket di sebelah kiri, dimana barisannya sama dengan tempat lift berada. Kami pun diminta untuk membeli tiket dengan
harga Rp. 35.000,- per orang, disitu saya sempat melirik buku kecil penjual tiket, dan saya menemukan bahwa ada perbedaan harga tiket untuk
hari-hari biasa, hari-hari weekend, dan hari-hari besar libur, tetapi saya tidak bisa untuk mendokumentasikannya, karena penjual tiketnya juga
berpenampilan seperti preman, dan kami pun langsung membeli tiket masuk saja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 14. Lobby Millennium Entertainment M3
Setelah selesai membeli tiket, kami langsung dipersilahkan masuk melalui sebuah pintu buatan yang ada, pintu buatan yang ada ini mampu
mendeteksi apabila ada pengunjung yang membawa benda-benda keras ataupun benda tajam, seperti pisau dan sejenisnya. Tidak hanya itu, disitu
kami juga menjumpai ada dua orang penjaga yang memeriksa tas kecil yang kami bawa, ketika kami menanyakan kepada penjaga, maka salah
seorang dari penjaga hanya mengatakan kepada kami “biar lebih aman aja pak, diperiksa kembali, agar tidak ada pengunjung yang bisa bawa
senjata api juga ke dalam. Kami juga meriksa tas, untuk memastikan, kalau orang bapak tidak membawa makanan ataupun minuman dari luar
pak..”. Pemeriksaan pun selesai, kami dipersilahkan masuk oleh para
penjaga, dan kami melanjutkannya ke dalam diskotik, sebelum memasuki diskotik, kami melalui tirai merah lagi, dan disitu kami menjumpai
penjaga lagi, namu perbedaab yang kami temukan, penjaga terakhir ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berjenis kelamin wanita, dia pun memastikan kalau kami sudah mempunyai tiket untuk masuk ke dalam diskotik M3, kami pun langsung
saja menunjukkan tiket kami, setelah itu tiket kami diambil oleh penjaganya, dan penjaga itu juga menuntun kami untuk memilih meja
tempat kami bersantai, seperti yang dikatakan penjaganya “mau duduk nyantai dimana pak ? di depan juga masih banyak meja kosong, langsung
nampak lagi DJ nya pak, jadi enak nyantainya pak..”. Kami pun memilih untuk di depan, walaupun bukan meja yang terdepan, kami hanya memilih
duduk di bagian kiri depan dengan bentuk meja bulat yang kami pilih. Begitu kami duduk, penjaganya berkata kepada kami lagi “mau
mesan apa pak ? ada soft drink, bir, ada juga minuman alkohol pak..”. Kami pun memilih untuk memesan soft drink, soft drink yang kami pesan
pada saat itu yakni coca-cola kaleng, dengan harga Rp. 25000,- per kaleng. Setelah mengetahui pesanan kami, si penjaga pun langsung
beranjak dari tempat kami, dan tidak lama setelah itu, pesanan kami pun datang, soft drink beserta gelas berisi es batu di dalamnya, dan kami juga
diberikan air mineral yakni Aqua berbotol kecil, yang setelah kami ketahui, ternyata itu free dari tiket yang telah kami beli.
Kami pun memulai observasi di dalam diskotik, saya pun memperhatikan pengunjung yang ada, dan menurut pengamatan yang saya
lakukan, memang benar banyak pengunjung yang berasal dari kalangan muda, seperti mahasiswa. Saya pun memperhatikannya kembali, bahwa
ada perbedaan mencolok juga dengan diskotik New Zone tempat saya melakukan penelitian, perbedaan itu yakni, bahwa pengunjung yang ada di
M3 ini memang berasal dari mahasiswa, tetapi kelompok mahasiswa yang paling dominan disini adalah mahasiswa yang berasal dari Keturunan
Tionghoa, walaupun begitu mahasiswa dari kalangan Pribumi juga banyak di dalam diskotik M3 ini.
Perbedaan lain yang saya dapatkan disini yakni, pengunjung yang ada bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja, tetapi kalangan pekerja
seperti karyawan muda juga banyak ditemui di dalam diskotik M3. Suasana yang diberikan oleh M3 juga memang berbeda dengan suasana di
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dalam New Zone, karena menurut pengamatan saya, diskotik M3 memiliki tempat yang agak lebih luas jika dibandingkan dengan New Zone, dan
pengunjungnya juga lebih bergaya eksklusif dibandingkan dengan pengunjung yang ada di New Zone pada malam saat saya melakukan
observasi di diskotik Millennium Entertainment M3.
Gambar 15. Situasi di dalam Millennium Entertainment M3
Arena yang ada di dalam M3 juga hampir sama dengan arena yang terdapat di New Zone, yakni sama-sama berada di paling depan dari
tempat bangku-bangku pengunjung. Luas dari arena ini sekitar 10x5m menurut penulis, dan tepat di depan arena langsung dapat ditemui tangga
menuju tempat DJ memainkan musik. Selain itu ada seperti tiang-tiang di dua sisi kiri dan kanan tempat DJ, tempat sexy dancer, tetapi pada malam
itu, saya tidak menemukan sexy dancer perform tampil. Di belakang tempat Dj, saya menemui dua buah LCD Televisi kiri dan kanan juga
berukuran besar dan menampilkan siaran televisi biasa pada saat itu. Pada lantai dua diskotik M3 ini, penulis melihat ada ruangan
kosong tempat untuk bersantai juga, tetapi ruangan yang ada seperti bilik- bilik pribadi bagi pengunjung yang datang. Dan disisi belakang diskotik
ini dapat ditemui seperti meja tempat bergantungan gelas-gelas, dimana
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tempat para bartender
90
Pada saat saya beserta rekan-rekan saya mengamati, kami didatangi seorang wanita yang sudah agak berumur kami lihat, dan dia
menawarkan kami cewek juga mempersiapkan minuman bagi pengunjung
yang hadir di malam itu.
91
Pengamatan pun kami lanjutkan kembali, saya banyak melihat pasangan muda, dimana saya amati lebih dalam lagi, pasangan tersebut
kelihatannya masih mahasiswa, mereka duduk santai sambil menggeleng- gelengkan kepalanya, meneguk minuman botol sambil menghisap rokok
yang tersedia di meja mereka. Tak lama kemudian, mereka pun beranjak pergi ke arena dengan posisi berjalan dengan kurangnya keseimbangan
tubuh mereka. Sesampainya di arena, mereka berjoget seakan-akan yang bisa diajak untuk menemani kami minum
dan bersantai. Dia berkata kepada kami “mau cewek bang ? manis ceweknya bang, bisa lah diajak untuk nemanin minum, bisa diajak ke
tengah juga untuk joget bang. Bisa abang pilih bang, banyak kok stok ceweknya, nanti paling tinggal nego aja lah bang..”
Dan dia pun menunjukkan kepada kami cewek yang ingin dia sodorkan kepada kami, dan dia hanya mengatakan lagi kepada kami
“kalau cocok abang rasa, abang langsung kasi uang capekku aja bang. Mengenai harga ceweknya, abang langsung nego aja sama ceweknya
ya..”. Namun pada saat itu, kami menolak dengan alasan kalau kami tidak lama disini, dan wanita itu beserta cewek tersebut langsung saja
meninggalkan kami.
90
Bartender adalah orang yang meracik minuman untuk tamu di diskotik. http:nofalliata.wordpress.comsosial-budayaarti-dan-istilah-kata-kata-di-dunia-gemerlap
.
Loc.Cit.,
91
Cewek yang disebutkan disini memang berkonotasi negatif. Karena cewek yang ada, merupakan cewek yang ditawarkan untuk menemani pengunjung dengan memiliki tarif yang berbeda-beda,
tergantung pada negosiasi pengunjung dengan cewek tersebut. Faktor umur, keramah tamahan, dan kemolekan tubuh juga dapat menambah harga tawaran dari si cewek tersebut kepada pengunjung
yang memesan dirinya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memang saling mengetahui betul gaya berjoget yang mampu menaikkan mood
92
92
Mood adalah rasa nyaman ataupun rasa kesenangan pada diri sendiri. Mood ini dapat berubah di
tiap waktu, tergantung pada kondisi lingkungan sekitar, suasana dari dalam diri sendiri, kondisi
kesehatan tubuh juga mempengaruhi rasa mood itu juga, dan banyak faktor lain yang juga dapat mempengaruhi rasa mood seseorang.
untuk menikmati suasana yang diberikan oleh diskotik M3. Pencahayaan yang ada juga semakin menambah indahnya suasana
bagi pengunjung di malam itu. Memang harus diakui, di dalam diskotik M3 ini suasananya sangat gelap, tetapi itulah yang menarik bagi
pengunjung, karena melalui kegelapan itu, mereka merasa puas dalam melepas kepenatannya sehari-hari. Kegelapan yang ada menjadi suatu
kelengkapan yang full karena dibarengi dengan pencahayaan yang sangat minim, yakni hanya diberikan cahaya dari lampu sorot yang biasnya
seperti lampu sinar laser dengan warna-warni yang ditimbulkan oleh lampu sorot tersebut.
Tidak hanya pencahayaan yang minim saja menjadi penarik, tetapi dentangan musik dari DJ semakin membuat suasana di dalam diskotik M3
menjadi panas. Melalui remix lagunya yang memang sengaja diatur oleh DJ untuk menambah keriuhan joget dari pengunjungnya, maka DJ detik
demi detik menaikkan tempo lagunya menjadi semakin tinggi. Dan ketika itu pula reaksi dari para pengunjung otomatis semakin meninggi juga,
mereka semakin meliukkan tubuhnya, menggelengkan kepalanya, dan bahkan ada yang sambil menyayi dengan kata-kata yang sebenarnya tidak
jelas artinya, tetapi mereka tidak memperdulikan kata-kata dari lagu tersebut, yang terpenting adalah joget untuk meraih kesenangan di dalam
diskotik tersebut. Menurut pengamatan yang telah saya lakukan di diskotik M3 ini,
lagu-lagu yang sering diremixkan dominan dari hits-hits mancanegara, seperti Pitbull, Jennifer Lopez, Alex Ferrari, Cleopatra Stratan, dan lain
sebagainya. Tetapi bukan hanya hits dari mancanegara saja yang diremixkan di sini, hits dari dalam negeri juga ada diremixkan disini,
tergantung pada DJ yang sedang perform tampil di tiap malam hiburan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Saya juga mengamati situasi disini waktu demi waktu, dan saya mendapatkan fakta, bahwa semakin melajunya waktu menuju pagi hari,
maka musik yang ditampilkan juga semakin meninggi. Selain musik yang semakin meninggi, pengunjung yang ada pun semakin banyak yang turun
menuju ke arena untuk berjoget menikmati suasana yang ada di dalam diskotik M3 pada malam itu.
Waktu pun menunjukkan pukul 02.45, saya bersama rekan-rekan pun menyudahi observasi kami pada malam itu. Tetapi sebelum kami
menuju ke pintu lift untuk ke parkiran, kami bertemu kembali dengan wanita yang tadi sempat menawarkan kami cewek ketika berada di dalam
diskotik, wanita tadi sudah tampak bersama beberapa orang cewek dan seorang pria bertubuh tegap, dimana ketika kami mau masuk ke dalam lift,
mereka hendak mau keluar dari lift itu juga. Tanpa banyak menghiraukan mereka, kami langsung saja masuk ke lift yang menghantarkan kami ke
parkiran ke tempat kami memarkirkan kendaraan kami, dan kami pun langsung bergegas pulang ke rumah kami masing-masing.
Begitulah suasana yang penulis dapatkan sewaktu melakukan penelitian skripsi ini. Melalui pemaparan yang dituliskan penulis, maka
tentunya pembaca dapat mengetahui juga bagaimana situasi dan kondisi yang ada di dua lokasi penelitian yang telah dilakukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV MAHASISWA DAN GAYA HIDUP
4.1. Defenisi Mahasiswa
Mahasiswa
93
adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Sepanjang
sejarah
94
, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Misalnya, di Indonesia pada Mei
1998, ribuan mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Mahasiswa
95
dituntut untuk menjadi seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor perjuangan yang respect
93
dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat dan bangsa.
Mahasiswa merupakan generasi penerus dan cerminan bagi bangsa di masa yang akan datang. Mahasiswa sebagai pemuda penerus nilai-nilai
luhur budaya bangsa, tentunya mahasiswa juga berperan mewujudkan cita- cita Bangsa Indonesia, yakni membawa Indonesia menjadi bangsa yang
tegas, berwibawa dan disegani di mata dunia internasional. Mahasiswa adalah aset bangsa dalam segi sumber daya manusia untuk pembangunan
nasional. Mahasiswa seyogianya merupakan seorang pelajar yang
mempunyai segudang aktivitas kampus secara internal maupun eksternal. Yakni mulai dari kegiatan belajar mengajar di kampus, mengerjakan
berbagai macam tugas yang diberikan oleh para staff pengajar dosen, kegiatan-kegiatan kampus yang dilakukan dengan teman sejawatnya di
kampus seperti organisasi kemahasiswaan yang ada di setiap kampus, hingga kegiatan mereka di luar kampus, seperti aktivitas nongkrong
diantara para mahasiswa.
http:id.wikipedia.orgwikiMahasiswa akses 28 Desember 2013.
94
Ibid.,
95
http:waris007.student.umm.ac.id20100128hello-world akses 28 Desember 2013.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA