Biasanya mahasiswa suka dan sangat tertarik untuk datang ke event terbuka ini dikarenakan harga tiket yang murah dan terjangkau,
selain itu kualitas pertunjukannya pun tergolong asik buat mereka, karena terkadang event-event ini mendatangkan band-band ternama Indonesia,
misalnya Band Dewa, Band Wali, Band Ungu, Band D’Massiv dan masih banyak lagi band-band dan artis papan atas yang mewarnai hiburan malam
di Kota Medan. Seperti pada bulan Sepetember lalu tepatnya pada tanggal 28
September 2013, Band Noah mengadakan konser di lapangan Yon Zipur kawasan Helvetia Medan. Konser ini di sponsori oleh Yamaha. Banyak
sekali mahasiswa yang datang untuk meramarikan event tersebut, karena memang event tersebut sangat berkualitas, mulai dari segi musiknya, vokal
sang vokalis, dan panggungnya yang kokoh membuat pengunjung sangat tertarik untuk hadir. Tidak dipungkiri kalau ramainya pengunjung juga
didorong oleh siapa-siapa saja artis atau band yang mengisi acaranya, dan pada event itu ketenaran Band Noah membuat semarak pengunjung
meledak oleh banyaknya pengunjung yang menghadiri event tersebut.
B. Event Tertutup
Di event tertutup seperti diskotik atau club malam, band-band lokal dan band-band papan atas Indonesia juga turut memeriahkannya. Namun
dalam event tertutup ini jarang sekali mengadakan gratis atau tidak membayar tiket masuk. Justru pada saat ada band-band papan atas
Indonesia akan tampil, maka biasanya biaya masuk akan dinaikan. Hal ini dikarenakan event ini berada di dalam ruangan atau gedung yang terkesan
mewah, ditambah lagi adanya musik house yang dimainkan oleh DJ. Terdapat bartender yang meracik minuman alkohol dan non-alkohol,
terdapat pencahayaan yang mengikuti musik lighting. Adanya pertunjukan sexy dancer, khususnya dalam diskotik dengan gampang
pengunjung mendapatkan minuman yang berakohol jika uangnya mencukupi. Mudah menemukan seks, bebas menggunakan narkoba dan
dengan mudah dapat memperoleh narkoba, walaupun sesekali ada razia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
polisi yang membuat pengunjung menjadi waswas dan tidak nyaman, dan masih banyak lagi ciri khas lain yang tentu berbeda dengan event terbuka.
3.4.Tempat hiburan malam yang menjadi lokasi penelitian
Lokasi tempat hiburan yang penulis teliti sebagai fokus penelitian diambil pada dua lokasi tempat, yaitu di New Zone yang berada di daerah
Mangkubumi tepatnya di Jalan wajir, dan yang satunya lagi di Millenium Three M3, berada di Jalan Thamrin tepatnya di lantai 10 Gedung
Thamrin Plaza medan. Dua tempat ini merupakan tempat dimana pengunjungnya terdiri
dari segi umur yang berbeda. Misalnya di New Zone, para cluber atau pengunjung lebih didominasi oleh umur ABG Anak Baru Gede sampai
mahasiswa. Sedangkan di Millenium Three M3 para cluber didominasi oleh kalangan umur mahasiswa sampai orang dewasa yang sudah bekerja.
Pada bagian penulisan ini, penulis mendeskripsikan lokasi tempat penelitian selama penulisan skripsi ini dilakukan. Tidaklah semua hari
dalam penelitian yang telah dilakukan diceritakan dalam bagian ini. Penulis mendeskripsikan lokasi tempat penelitian tersebut, agar nanti
publik yang membaca skripsi ini diharapkan juga mengetahui suasana yang ada di lokasi tempat penelitian. Adapun lokasi tempat penelitian
yang penulis pilih yakni :
A. New Zone
Pertama penulis mendeskripsikan tempat hiburan malam yang dikenal dengan nama New Zone. Sewaktu saya memulai penelitian ini
masuk ke New Zone, maka terlebih dahulu saya harus diperiksa oleh security satpam. Pakaian saya diperiksa yaitu setiap kantong-kantong
yang ada di baju dan di celana saya, selain itu tas yang saya bawa tidak luput dari pemeriksaan. Setelah itu saya diizinkan untuk naik ketangga,
diantar oleh security yang lain, lalu sampai dilantai dua, maka saya harus membayar konstribusi masuk ke dalam sebesar Rp. 50.000,- per orang,
dan pada hari saya menlakukan penelitian ini bertepatan di hari weekend,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yakni pada hari Sabtu malam. Setelah saya membayar maka tangan saya akan distempel oleh petugas diskotik, hal itu menandakan saya sudah
membayar dan sudah diperbolekan masuk ke dalam diskotik. Di New Zone ini, wanita boleh masuk tanpa membayar kontribusi masuk alias
gratis. Setelah tangan saya distempel, maka saya akan diperbolehkan masuk dengan dikawal oleh petugas diskotik. Saat masuk, akan tampak
tirai dari kain berwarna kuning kecoklatan, saya akan masuk dengan melewati tirai itu. Begitu tirai dibuka, maka akan tampak pemandangan
yang membuat jantung sangat bergetar. Setelah saya melewati tirai kain tersebut, maka petugas diskotik
akan menghantarkan saya ke meja yang berbentuk bulat dengan tempat duduk bulat dan tinggi, itulah yang akan menjadi meja dan tempat duduk
saya selama didalam diskotik. Setelah saya duduk, maka saya akan diberikan minuman kaleng Carlsberg gratis, lalu mereka akan menanyakan
apa saya akan memesan minuman. Saat itu, saya memesan Anker Bir botol, kemudian ketika minuman yang saya pesan datang, maka saya
membayar dengan nominal Rp. 90.000,- untuk minuman tersebut. Di dalam diskotik tersebut, saya melihat sangat banyak wanita
dengan rok mini berjoget dengan riang dan tanpa beban. Bukan itu saja, wanita-wanita itu bahkan berjoget sambil merokok. Di depan meja saya
terdapat seperti pembatas yang terbuat dari besi stainless steel yang berguna untuk membatasi meja pengunjung dengan tempat untuk joget
yang biasanya disebut dengan arena
88
88
Arena yang disebutkan penulis yaitu suatu tempat yang disediakan untuk tempat pengunjung
berjoget sambil menikmati lagu dari DJ yang sedang perform tampil. Arena ini yang ada di New Zone berada di depan dari tempat bangku-bangku tempat duduk pengunjung. Luasnya paling
hanya sekitar 7x4m menurut perkiraan penulis, dan tepat di depan arena, langsung ada tangga kecil menuju tempat DJ memainkan musik.
. Di arena tersebut, banyak sekali
pengunjung yang berjoget, ada yang berpasang-pasangan, ada yang pria dengan pria, dan adapula wanita dengan wanita. Mereka semua berjoget
seperti orang yang kerasukan, ada yang sampai naik ke panggung tepat di bawah Dj memainkan musik. Mereka berjoget sambil mengangkat tangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan jari mereka, ada yang berteriak, ada yang memeluk pasangannya dari belakang, dan ada jiuga yang berjoget sambil merangkul pinggang
pasangannya dari samping.
Gambar 11. Diskotik New Zone
DJ juga tampak memainkan musik dengan semangat dan merasa asik, sesekali Dj juga melihat ke arah pengunjung, mungkin ingin
memastikan apakah pengunjung menikmati musik yang dimainkan olehnya. Musik yang dimainkan oleh DJ kebanyakan musik dari band
Indonesia yang diremixkan atau dibuat supaya bertempo cepat. Walaupun lagu-lagunya lagu dalam negeri, tetapi pengunjung sangat menikmati
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
musiknya, mereka semua menggelengkan kepala dan berjoget mengikuti irama dan tempo musik yang dimainkan DJ.
Gambar 12. Promosi di New Zone
Suasana di dalam diskotik semakin hidup dengan pencahayaan lighting yang berwarna-warni menembak sudut-sudut diskotik. Kadang
cahaya lampu terlihat vertikal, horizontal, berbentuk bulat dan tak beraturan. Bila dilihat lagi, maka di samping kiri dan kanan arena akan
tampak panggung yang diberikan tiang di tengah-tengahnya. Ini merupakan tempat untuk sexy dancer beraksi. Saat itu, saya hanya melihat
satu orang sexy dancer yang menari di tiang sebelah kanan, sementara yang kiri diisi oleh pengunjung yang sudah sangat emosi dalam berjoget.
Si sexy dancer terlihat mengenakan celana yang sangat pendek dan hanya mengenakan baju tanpa lengan, lalu berjoget meliuk-liukkan badannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tampak sekali bentuk-bentuk tubuhnya, tapi kelihatannya si penari sexy tersebut tidak menghiraukan hal itu, dia malah asik dan sangat menghayati
musiknya. Saya memperhatikan mata pengunjung yang duduk mengarah ke sexy dancer tersebut, mungkin pengunjung merasa sangat suka dan
sangat terhibur oleh tarian dari penari tersebut. Di sebelah meja saya, saya melihat pengunjung pria yang ditemani
oleh wanita-wanita yang berpakaian sexy. Wanita-wanita itu merokok dan duduk di pangkuan pria tersebut. Saya pun sempat memperhatikan kalau
tangan si pria sesekali memegang paha dan bokong si wanita, tapi tampaknya wanita itu tidak merasa terganggu dan keberatan, wanita itu
malah merangkul si pria dan meletakkan kepalanya di bahu pria itu. Lalu saya pun kembali memperhatikan ke arah DJ, pada saat itu
tampak efek asap yang keluar dari atas panggung DJ. Suasana itu membuat pemandangan semakin sesak, tapi saya melihat tidak ada
pengunjung yang merasa terganggu. Diskotik pun terlihat sudah dipenuhin oleh asap, asap rokok dan efek asap diskotik membuat saya sulit melihat
dikegelapan ruangan diskotik yang hanya diterangi oleh lampu-lampu sorot.
Saya juga memperhatikan kalau di lantai atas diskotik juga terdapat tempat duduk seperti balkon. Tapi sepertinya ruangannya tidak seluas
yang dibawah tempat saya duduk. Kemudian saya berjalan ke arah toilet, ketika saya sampai di toilet
tampak toilet seperti tidak dijaga. Toilet wanita dan pria terletak terpisah. Ada pemandangan unik yang saya dapati ketika saya di toilet. Saya
melihat ada seperti Toa Pekong
89
89
Toa Pekong adalah suatu bangunan kecil berbentuk rumah-rumahan kecil, biasanya digunakan
masyarakat Tionghoa untuk bersembahyang kepada Dewa ataupu Dewi yang dipercayai mendiami
Toa Pekong tersebut.
untuk sembayang umat Budha terletak di samping pintu masuk toilet pria dan wanita. Tapi saya tidak terlalu
menghiraukan hal itu, karena tampak penjaga diskotik yang ada di dekat toilet memperhatikan saya. Saya pun kembali ke tempat duduk saya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketika pukul 00.00 WIB saya mendengar Dj mengatakan sesuatu hal dengan microphone. Tapi suara Dj tidak terlalu kedengaran karena
suara musik yang dimainkannya sangat kuat. Tapi saya mendengar pengunjung yang duduk disebelah saya berkata “DJ nya mau ganti tuh..”.
tanpa menunggu pergantian DJ, saya pun menyudahi observasi saya malam itu, kemudian saya berjalan keluar dari gedung diskotik.
Sesampainya saya di parkiran, saya langsung bertemu dengan tukang parkir untuk membayar uang parkir kendaraan saya. Pada saat itu
saya memakai kendaraan roda empat, dan parkir kendaraan saya dikenakan dengan tarif Rp. 10.000,-. Ketika saya masih meraba kantong
celana saya untuk mengambil uang parkir, tukang parkir itu langsung mengatakan, kalau mau pesan obat bisa dengannya, saya pun tersenyum
dan mengucapkan terima kasih lalu pergi meninggalkan daerah itu.
B. Millennium Entertainmet M3