Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 33
mengandalkan alur pelayaran Selat Rupat bagian selatan, hal ini menyebabkan tingginya arus lalu lintas pelayaran sehingga
meningkatkan resiko kecelakan kapal.
Sub Sektor Perhubungan Udara
1. Belum dipindahkannya Instrument Landing System ILS OLEH pt. Angkasa Pura II dan pihak Air Navigasi Indonesia LPPNPI di
Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim SSK II Pekanbaru; 2. Belum
optimalnya pengoperasian
Bandara Tempuling
di Kabupaten Indragiri Hilir;
3. Terdapat 2 dua Bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, yaitu Bandara Pasir Pangaraian dan Bandara
Japura. Namun sampai saat ini baru difungsikan hanya untuk pesawat-pesawat latih Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
STIP; 4. Pengoptimalan fungsi Bandara Pinang Kampai di Kota Dumai yang
memiliki runway 1800 meter x 30 meter.
2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Sebagai implementasi
Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintahan khususnya perencanaan kinerja, Dinas Perhubungan
Provinsi Riau telah membuat penetapan Kinerja yang ditandatangani oleh Gubernur Riau dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau.
Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2016 telah ditetapkan dan dimuat dalam Buku Penetapan Kinerja Provinsi
Riau. Rencana Kinerja yang akan di capai Dinas Perhubungan pada tahun 2016 terbagi atas Rencana Kinerja Sasaran dan Rencana
Kinerja Kegiatan. Rencana Kinerja Sasaran Dinas Perhubungan Provinsi Riau dengan Gubernur Riau yang harus dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu. Penetapan Kinerja disesuaikan dengan susunan agenda, prioritas, sasaran pembangunan pada RPJMD
Provinsi Riau tahun 2014-2019. ’
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 34
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
1 Terpenuhinya kuantitas dan
kualitas pelayanan aparatur Persentase sarana, prasarana
aparatur yang terpenuhi secara kualitas dan kuantitas
60
2 Terpenuhinya kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana perhubungan
Persentase sarana, prasarana phb darat, laut, maupun udara
yang terpenuhi secara kualitas dan kuantitas
60
3 Terkendalinya kegiatan
operasional perhubungan Persentase daerah yang
tertangani fasilitas keselamatan transportasi
55
4 Meningkatkan aksesibilitas
layanan perhubungan Persentase layanan angkutan
umum yang handal 70
5 Menurunnya jumlah
pelanggaran administrasi, dan kelaikan sarana perhubungan
Persentase kegiatan pengawasan dan pengendalian
60 Sumber: PK Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2016
Program yang terdapat dalam lampiran perjanjian kinerja Tahun 2016 tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Program dan Anggaran Tahun 2016
Program Anggaran
Keterangan
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran Rp4.363.849.600,00
APBD
II Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Rp2.705.085.418,00
APBD
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp366.932.000,00
APBD
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur Rp643.699.000,00
APBD
V Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp616.772.000,00
APBD
VI Program Pembangunan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan Rp1.334.844.000,00
APBD
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 35
VII Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Rp1.397.255.000,00
APBD
VIII Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan Umum Rp666.431.000,00
APBD
IX Program Peningkatan dan Pengamanan
Lalu Lintas Rp2.321.950.000,00
APBD
X Program Peningkatan Kelaikan
Pengoperasian Kendaraan Bermotor Rp1.318.487.500,00
APBD
XI Program Pengembangan Sarana
Penunjang Transportasi Rp850.657.400,00
APBD
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 antara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau dengan Gubernur Riau sebagaimana
terlampir. Dan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut dilanjutkan dengan Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Riau Eselon II dengan Eselon III dan dilanjutkan Perjanjian Kinerja antara Eselon III dengan Eselon IV.
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 36
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau merupakan perwujudan dari pelaksanaan kewajiban Dinas
Perhubungan Provinsi Riau dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan kinerja pelayanan transportasi sesuai
misi dalam Rencana Strategi Dinas Perhubungan Provinsi Riau yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Keberhasilankegagalan kinerja tersebut diukur berdasarkan
pencapaian sasaran
strategi yang
berpengaruh terhadap
pencapaian visi misi dan tujuan goal yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah.
3.1 PENGUKURAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
Akuntabilitas adalah suatu wujud pertanggungjawaban dari suatu instansi Pemerintah atas kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam waktu satu tahun yang disusun melalui media pelaporan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau
Tahun 2016 disusun dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan, sasaran, kebijakan, program, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD
Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP
Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2016 menyajikan data capaian kinerja setiap sasaran yang tertuang dalam dokumen
perencanaan pembangunan Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2016.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya, selain
capaian setiap sasaran, LKjIP Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun 2016 juga menyajikan capaian kinerja kegiatan Tahun 2016
yang dibiayai dari dana APBD Provinsi Riau. Indikator Kinerja yang