Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 28
c. Sasaran dan Indikator Misi Ketiga Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah, adalah:
Kebutuhan aksesibilitas
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah aksesibilitas di kawasan pedesaan,
kawasan pedalaman, kawasan tertinggal termasuk kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar yang
menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Riau. Selain itu guna memperlancar mobilitas manusia
khususnya di wilayah hinterland Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, perlu didukung pola
transportasi mikro melalui aglomerasi sistem angkutan umum
massal yang
berbasis kendaraan
bus konvensional maupun kedepan akan dikembangkan
lebih lanjut melalui implementasi Riau Railway. Indikator keberhasilan dari misi ini adalah prosentase
ketersediaan dermagapelabuhan ASDP, prosentase ketersediaan prasarana transportasi udara Bandara
SSK II, Bandara Japura dan Bandara Tuanku Tambusai
d. Sasaran Misi Keempat Peningkatan kapasitas sumber daya manusia SDM
perhubungan, adalah:
Peningkatan kapasitas dan reformasi di bidang SDM perhubungan
diarahkan kepada
pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memiliki wawasan
global dengan
tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Indikator keberhasilan dari misi ini adalah prosentase Sumber Daya Manusia SDM aparatur sipil negara
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 29
sektor Perhubungan memiliki kompetensi di bidang
Perhubungan.
e. Sasaran Misi Kelima Penegakan peraturan di bidang perhubungan secara
konsisten, adalah:
Penegakan hukum dilakukan secara konsisten dengan melibatkan peran serta instansi penegak hukum lainnya
dengan tetap mengedepankan upaya preventif dan edukasi kepada masyarakat.
Indikator keberhasilan dari misi ini adalah prosentase kendaraan umum laik jalan di Provinsi Riau, prosentase
penurunan tingkat pelanggaran lalu lintas.
2.1.3 Strategi dan Kebijakan Strategi
dan arah
kebijakan pembangunan
bidang perhubungan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
berdasarkan arah kebijakan tahunan dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Kebijakan pada
dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan programkegiatan guna tercapainya kelancaran
dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Untuk mewujudkan visi Dinas
Perhubunga Provinsi Riau 2014 – 2019 yang dilaksanakan
melalui 5 lima misi dan agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan arah
kebijakan kurun waktu 5 lima tahun mendatang sebagai berikut :
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 30
Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dalam
Pencapapaian Visi Dinas Perhubungan Provinsi Riau
Tujuan Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
Misi I Meningkatkan Kinerja Pelayanan Transportasi Yang Handal, Berkelanjutan dan Terintegrasi
Meningkatkan kapasitas
sarana dan
prasarana perhubungan
Terpenuhinya kuantitas
dan kualitas sarana dan
prasarana perhubungan
Mendorong peningkatan
kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana
perhubungan sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal
Pembangunan infrastruktur sarana
dan prasarana
perhubungan ke
seluruh wilayah
Provinsi Riau
Misi II Meningkatkan keselamatan transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi
Meningkatkan kualitas
pelayanan dan
keselamatan transportasi
Terkendalinya kegiatan operasional
perhubungan Mendorong
peningkatan pelayanan
jasa perhubungan
yang handal
Penyediaan akses
pelayanan yang
berkualitas
Misi III Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah
Meningkatkan akesibilitas layanan
transportasi Meningkatkan
aksesibilitas layanan perhubungan
berbasis angkutan
umum massal Membuka
aksesibilitas ke
seluruh wilayah Peningkatan
jangkauan pelayanan
transportasi
Misi IV : Peningkatan kapasitas sumber daya manusia SDM perhubungan Meningkatkan
kualitas aparatur
perhubungan Terpenuhinya
sumber daya
manusia yang
mempunyai kompetensi di bidang
perhubungan Mendorong
peningkatan kualitas sumber
daya manusia
melalui pendidikan
dan pelatihan
Peningkatan kesempatan pegawai
untuk mengikuti
pendidikan dan
pelatihan
Misi V : Penegakan peraturan di bidang perhubungan secara konsisten Meningkatkan
kepatuhan masyarakat terhadap
peraturan di bidang perhubungan
Menurunnya jumlah pelanggaran
administrasi, dan
kelaikan sarana
perhubungan Meningkatkan fungsi
pengawasan dan
pengendalian lalu
lintas dan angkutan Peningkatan
kegiatan pengawasan
dan pengendalian
lalu lintas dan angkutan
2.1.4. Program
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh
satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran
tertentu. Sesuai strategi dan kebijakan tersebut di atas, untuk
menetapkan tujuan dan sasaran visi dan misi Dinas Perhubungan Provinsi Riau tahun 2014-2019 perlu di dukung
dengan program
yang dirumuskan.
Program dinas
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 31
Perhubungan Provinsi Riau secara keseluruhan ada sebanyak 13 tiga belas program sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tabel Program Dinas Perhubungan Provinsi Riau
No Kode
Program Program
1 00.00.01
Program pelayanan administrasi perkantoran 2
00.00.02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3 00.00.03
Program peningkatan disiplin aparatur 4
00.00.05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
5 00.00.06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
6 1.02.09.15
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
7 1.02.09.16
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas perhubungan
8 1.02.09.17 Program peningkatan pelayanan angkutan Umum
9 1.02.09.18
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
10 1.02.09.19 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
11 1.02.09.20
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan Bermotor
12 1.02.09.21 Program pengembangan sarana penunjang transportasi
13 03.00.01.15 Program DataInformasi
2.2 PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2016 Tahun
2016 merupakan
tahapan ke-2
pada rangkaian
pembangunan jangka menengah tahun 2014-2019. Prioritas dan sasaran pembangunan Provinsi Riau tahun 2016 ditujukan untuk
kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan pembangunan berdasarkan kerangka kebijakan pembangunan jangka
menengah 2014-2019 yang telah ditetapkan, maka kebijakan pembangunan tahunan daerah yang dituangkan dalam dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Riau, harus tetap memperhatikan konsistensi dan sinkronisasi terhadap kerangka
kebijakan pembangunan jangka menengah 2014-2019. Isu strategis berdasarkan Rencana Strategis Dinas Perhubungan
Provinsi Riau Tahun 2014-2019 antara antara lain sebagai berikut:
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 32
Sub Sektor Perhubungan Darat
1. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di jalan Nasional di wilayah Provinsi Riau;
2. Masih adanya wilayah yang belum terakomodir oleh angkutan jalan terutama trayek angkutann bus perintis serta bus sekolah;
3. Belum optimalnya pengembangan sistem angkutan umum massal; 4. Potensi beberapa sungai Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai
Kampar dan Sungai Indragiri belum termanfaatkan secara maksimal untuk angkutan Inland Water Ways;
5. Peningkatan konektivitas transportasi penyeberangan dalam rangka mewujudkan program merangkai pulau di pulau-pulau
terluar; 6. Pembentukan tim percepatan pembangunan kereta api di Provinsi
Riau melalui
Surat Keputusan
Gubernur Riau
Nomor: Kpts.360V2015
tentang pembentukan
tim percepatan
pembangunan kereta api di Provinsi Riau; 7. Trase kereta api di Kota Dumai bersinggung dengan lokasi satuan
radar TNI AU di Dumai.
Sub Sektor Perhubungan Laut
1. Lanjutan pembangunan Pelabuhan Buton Kabupaten Siak terkendala dengan belum dibangunnya fasilitas sisi darat;
2. Belum berfungsinya pelabuhan penumpang Dumai disebabkan belum adanya bangunan sisi darat;
3. Dukungan akses jalan menuju Pelabuhan Kuala Enok; 4. Pembangunan sisi darat pelabuuhan Selat Panjang dan Pelabuhan
Bagan Siapiapi; 5. Terjadi over capacity dan lamanya waktu penanganan muatan
kapal dikarenakan dwelling time mencapai waktu lebih dari 3 hari; 6. Belum optimalnya fungsi pelabuhan penumpang Bandar Seribu
Kubah di Rokan Hilir; 7. Saat ini alur pelayaran menuju kawasan industry Pelintung,
Pelabuhan Dumai
dan Kawasan
industry Lubuk
Gaung
Dinas Perhubungan Provinsi Riau
LKjIP Tahun 2016 33
mengandalkan alur pelayaran Selat Rupat bagian selatan, hal ini menyebabkan tingginya arus lalu lintas pelayaran sehingga
meningkatkan resiko kecelakan kapal.
Sub Sektor Perhubungan Udara
1. Belum dipindahkannya Instrument Landing System ILS OLEH pt. Angkasa Pura II dan pihak Air Navigasi Indonesia LPPNPI di
Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim SSK II Pekanbaru; 2. Belum
optimalnya pengoperasian
Bandara Tempuling
di Kabupaten Indragiri Hilir;
3. Terdapat 2 dua Bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, yaitu Bandara Pasir Pangaraian dan Bandara
Japura. Namun sampai saat ini baru difungsikan hanya untuk pesawat-pesawat latih Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
STIP; 4. Pengoptimalan fungsi Bandara Pinang Kampai di Kota Dumai yang
memiliki runway 1800 meter x 30 meter.
2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016