Paired- Samples T Test
pada taraf signifikansi α = 0,05. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut ini.
H = pembelajaran kontekstual tidak dapat meningkatkan kemampuan
keterampilan proses sains siswa secara signifikan pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.
H
1
= pembelajaran kontekstual meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa secara signifikan pada mata pelajaran IPA materi sifat-
sifat cahaya. Hasil uji perbedaan rata-rata data tes kelas eksperimen dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Beda Rata-rata Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Paired Samples Test
t df
Sig. 2-tailed Pair 1
kelas_eksperimen - tes 14.233
59 .000
Dari Tabel 4.12, didapatkan nilai
P-value
Sig.2-
tailed
senilai 0,000. Karena dibutuhkan
P-value
Sig.1-
tailed
maka
P-value
Sig.2-
tailed
dibagi dua.
P-value
Sig.2-
tailed
0,0002 = 0,000 lebih kecil nilainya dari 0,05. Kondisi demikian menunjukkan bahwa H
ditolak. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa secara
signifikan pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.
b. Data Kualitatif
1 Analisis Hasil Observasi Kinerja Guru
Pada kegiatan ini, format observasi terdiri dari tiga aspek utama yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ketiga aspek tersebut terdiri dari beberapa
bagian yang harus dinilai oleh
observer. Observer
dalam penelitian ini adalah guru kelas V.
Di bawah ini akan dipaparkan mengenai hasil observasi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen selama tiga pertemuan.
Adapun lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Persentase Observasi Guru di Kelas Eksperimen
Pertemuan Rata-
rata Interpretasi
1 2
3
94,5 98,75
100 97,75
Sangat Baik Kinerja guru di kelas eksperimen pada pertemuan ke-1 mencapai 94,5.
Selama melaksanakan pembelajaran, kekurangan dari kinerja guru pada pertemuan ke-1, yaitu terletak pada aspek menjelaskan proses pembelajaran. Guru
tidak memberikan arahan pembelajaran yang jelas kepada siswa, sehingga siswa merasa kurang memahami pembelajaran yang akan disampaikan. Dalam
penyampaian pembelajaranpun guru kurang bisa menggunakan bahasa yanng mudah dipahami siswa.
Kinerja guru pertemuan ke-2 mencapai 98,75. Kekurangan dari kinerja guru pada pertemuan ke-2, yaitu terletak pada aspek pengkondisian siswa. Guru
kurang mampu menarik perhatian siswa secara keseluruhan, sehingga beberapa kali kelas menjadi gaduh. Sedangkan, pada pertemuan ke-3 mencapai 100, hal
ini karena guru belajar dari kekurangan sebelumnya, sehingga pada pembelajaran terakhir semua aspek yang di targetkan guru dapat tercapai.
2 Analisis Aktivitas Siswa
Seperti halnya kelas kontrol, untuk aktivitas siswa dikelas eksperimen juga diamati oleh
observer
. Adapun aspek yang diamati pada format observasi ini yaitu aspek mengajukan pendapat, partisipasi, kerjasama dan kps. Adapun rekapitulasi
hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dari pertemuan pertama hingga ketiga yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.14 Persentase Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen
Pertemuan Rata-
rata Interpretasi
1 2
3
52,5 68,3
71,1 64
Baik Berdasarkan Tabel 4.14, aktivitas siswa di kelas eksperimen pada
pertemuan ke-1 sampai ke-3 semakin meningkat. Minat siswa pada kelas eksperimen sangatlah tinggi, hal ini terlihat dari antusias siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan ke-1 siswa masih dalam tahap pengenalan, akibatnya saat melakukan percobaan dan diskusi kelas siswa masih
bekerja sendiri. Pertemuan ke-2 sebagian siswa masih belum terbiasa dalam bertanya dan masih terlihat malu-malu ketika diberi pertanyaan oleh guru.
Pertemuan ke-3, siswa mulai terbiasa berdiskusi dan bekerja sama dengan kelasnya. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran yang berlangsung suasana kelas
cukup hidup dan penuh semangat. Berdasarkan hasil observasi siswa di kelas eksperimen, terjadi peningkatan
aktivitas siswa selama pembelajaran. Hal ini berdampak pada peningkatan kemampuan keterampilan proses sains siswa yang awalnya rendah menjadi
sedang.
3 Angket
Angket diberikan kepada siswa setelah pembelajaran di kelas eksperimen. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran kontekstual yang diberikan pada tanggal 27 Mei 2015. Angket yang diberikan berisi 20 pernyataan, masing-masing pernyataan berisi empat buah
respon, yaitu berupa kata-kata SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, dan STS sangat tidak setuju. Sebagai keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban
itu diberi skor sebagai berikut. SS sangat setuju
= 5 S setuju
= 4 TS tidak setuju
= 2 STS sangat tidak setuju = 1
Berikut akan dipaparkan angket yang diberikan di kelas eksperimen berdasarkan indikatornya.
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 1 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Minat Siswa terhadap Pembelajaran IPA No.
Pertanyaan Jenis
Respon SS
S TS
STS 1.
Saya menyenangi pelajaran IPA.
+ 10
20 33,3
66,7 3.
Saya merasa bosan mengikuti
pembelajaran IPA. -
20 10
66,7 33,3
Berdasarkan Tabel 4.15, mengenai minat siswa terhadap pembelajaran IPA pada pernyataan no. 1, dapat diketahui, sekitar 66,7 siswa menjawab setuju
dan 33,3 menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa menyukai pelajaran IPA. Pernyataan no. 3, paling banyak 66,7 memilih tidak
setuju, sementara 33,3 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa menunjukan respon positif terhadap pembelajaran IPA. Berdasarkan
hasil uraian kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran IPA
Indikator selanjutnya yaitu mengenai perasaan suka terhadap pembelajaran IPA. Indikator ini memuat 1 pernyataan positif. Berikut rekapitulasi hasil angket
indikator 2 dapat dilihat pada Tabel 4.16
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 2 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Menunjukkan Perasaan Suka terhadap Pembelajaran IPA No.
Pertanyaan Jenis
Respon SS
S TS
STS 2.
Saya merasa waktu begitu cepat saat
sedang mengikuti pembelajaran IPA.
+ 2
15 12
1 6,7
50 40
3,3
Berdasarkan tabel di atas mengenai minat siswa terhadap pembelajaran IPA pada pernyataan no. 2, dapat diketahui, sekitar 6,7 siswa menjawab setuju
dan 33,3 menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa menyukai pelajaran IPA. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran IPA. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki respon positif terhadap pembelajaran IPA. Kondisi tersebut dapat mendukung peningkatan keterampilan proses sains
siswa. Selanjutnya, indikator mengenai rasa penasaran siswa terhadap
pembelajaran IPA. Indikator ini memuat 1 pernyataan positif. Berikut rekapitulasi hasil angket indikator 3 dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 3 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Menunjukkan Rasa Penasaran Siswa terhadap Pembelajaran IPA. No.
Pertanyaan Jenis
Respon SS
S TS
STS 20
Ketika ada materi IPA yang tidak saya bisa, saya akan
terus mencari
cara pengerjaannya sampai saya
bisa. +
18 6
5 1
60 20
16,7 3,3
Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan no. 20, dapat diketahui sekitar 60 siswa memilih sangat setuju, 20 memilih setuju, 16,7 memilih tidak setuju dan
3,3 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa seluruh siswa menunjukan rasa penasaran yang besar terhadap pembelajaran IPA. Rasa
penasaran yang besar dapat menstimulasi siswa untuk terus menemukan jawaban yang diinginkan. Sehingga ketercapaian pembelajaran akan lebih mudah, hal ini
disebabkan karena rasa ingin tahu yang besar dari siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran IPA.
Selanjutnya, indikator mengenai perhatian siswa terhadap pembelajaran. Berikut rekapitulasi hasil angket indikator 4 dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 4 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Perhatian siswa terhadap pembelajaran.
No. Pertanyaan
Jenis Respon
SS S
TS STS
7. Saya
senang dengan
pembelajaran IPA
yang menggunakan
pendekatan Kontekstual.
+ 8
17 5
26,7 53,3
16,7 18.
Saya merasa bosan dan kesulitan
mengikuti pembelajaran
dengan pendekatan Kontekstual.
- 3
1 20
6 10
3,3 66,7
20
Berdasarkan tabel diatas, pertanyaan no. 7, dapat diketahui, sekitar 26,7 siswa memilih sangat setuju, 53,3 memilih setuju dan 16,7 memilih tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 83,3 siswa menyukai pelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual. Untuk pertanyaan no. 18, 10 siswa memilih sangat
setuju, 3,3 memilih setuju, 66,7 memilih tidak setuju dan 20 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa menunjukan respon positif
menyenangi pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Berdasarkan hasil uraian kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa memiliki perhatian lebih terhadap pembelajaran IPA menggunakan pendekatan kontekstual.
Indikator selanjutnya yaitu minat siswa terhadap pengerjaan LKS baik individu maupun kelas. Indikator ini memuat 3 pertanyaan positif. Berikut
rekapitulasi hasil angket indikator 5 dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 5 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Minat siswa terhadap pengerjaan LKS baik individu maupun kelas
No. Pertanyaan
Jenis Respon
SS S
TS STS
9. Saya lebih memahami
materi dengan
cara mencobanya sendiri.
+ 11
16 1
2 36,7
53,3 3,3
6,7 10.
Saya lebih
senang pembelajaran
dengan menemukan
sendiri konsepnya.
+ 5
17 5
3 16,7
56,7 16,7
10 14.
Saya lebih suka belajar dengan LKS.
+ 10
15 4
1 33,3
50 13,4
3,3
Berdasarkan tebel di atas, pertanyaan no. 9, dapat diketahui, sekitar 36,7 siswa memilih sangat setuju, 53,3 memilih setuju, 3,3 memilih tidak setuju
dan 6,7 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih memahami materi dengan cara mencobanya sendiri. Untuk pertanyaan no. 10,
16,7 siswa memilih sangat setuju, 56,7 memilih setuju, 16,7 memilih tidak setuju dan 10 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa lebih senang pembelajaran dengan menemukan sendiri konsepnya. Pertanyaan no. 14, 33,3 siswa memilih sangat setuju, 50 memilih setuju,
13,4 memilih tidak setuju dan 3,3 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih senang pembelajaran dengan
LKS. Berdasarkan hasil uraian ketiga pertanyaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar minat siswa terhadap pengerjaan LKS baik individu
maupun kelompok sangat positif. Selanjutnya, indikator mengenai antusiasme siswa mencari strategi
alternatif. Berikut rekapitulasi hasil angket indikator 6 dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 6 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Antusiasme siswa mencari strategi alternatif.
No. Pertanyaan
Jenis Respon
SS S
TS STS
5. Saya tidak melakukan apa-apa
ketika saya tidak memahami materi yang sedang dipelajari.
- 1
5 15
9 3,3
16,7 50 30
11. Pada saat pembelajaran yang
tadi dilakukan,
saya bersemangat mengikutinya.
+ 18
11 1
60 36,7
3,3 12.
Bagi saya, bekerja secara kelas atau
individu akan
tetap membuat saya bersemangat.
+ 16
14 53,3
46,7 13.
Saya merasa senang saat saya atau
teman kelas
saya mengutarakan
pendapat jawaban.
+ 14
15 1
46,7 50
3,3
Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan no. 5, dapat diketahui, sekitar 3,3 siswa memilih sangat setuju, 16,7 memilih setuju, 50 memilih tidak setuju dan
30 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan melakukan sesuatu ketika memahami materi. Pada saat pembelajaran yang
dilakukan siswa sangat bersemangat mengikutinya. Hal ini terlihat dari hasil pertanyaan no. 11, 60 siswa memilih sangat setuju, 36,7 memilih setuju dan
3,3 memilih tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merespon positif terhadap pembelajaran IPA. Pertanyaan no. 12, 53,3 memilih
sangat setuju dan 46,7 memilih setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa, baik bekerja secara kelas atau individu akan tetap membuat mereka bersemangat.
Sedangkan, pertanyaan no. 13, tentang sebagian besar siswa merasa senang saat mengutarakan pendapat. Adapun hasilnya sebagai berikut, 46,7 memilih sangat
setuju, 50 memilih setuju dan 3,3 memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil urain keempat pertanyaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antusiasme siswa
mencari strategi alternatif sangat baik. Indikator selanjutnya yaitu motivasi siswa saat mengerjakan tugas dari
guru. Berikur rekapitulasi hasil angket indikator 7 dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 7 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Motivasi siswa saat pengerjaan tugas-tugas dari guru.
No. Pertanyaan
Jenis Respon
SS S
TS STS
4. Jika ada materi yang belum
dipahami, saya akan bertanya kepada guru atau teman sampai
saya dapat memahami materi tersebut.
+ 15
11 4
50 36,7
13,3
6. Jika saya menemukan cara yang
berbeda dengan guru atau teman dalam menyelesaikan soal, saya
akan menceritakan pada guru dan teman-teman.
+ 10
17 2
1 33,3 53,3
6,7 3,3
15. Ketika
saya tidak
bisa mengerjakan tugas dari guru,
saya menjadi tidak bersemangat. -
2 5
17 6
6,7 16,7 56,6
20 19.
Saya tidak termotivasi ketika teman
saya dapat
mengemukakan pendapatnya
sementara saya tidak. -
5 6
15 4
16,7 20
50 13,3
Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan no. 4, dapat diketahui, sekitar 50 siswa memilih sangat setuju, 36,7 memilih setuju dan 13,3 memilih tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki keinginan yang tinggi untuk bertanya dan menggali lebih dalam pembelajaran yang diajarkan. Pada saat
pembelajaran yang dilakukan siswa menemukan cara yang berbeda, mereka akan menceritakannya. Hal ini terlihat dari hasil pertanyaan no. 6, 33,3 siswa
memilih sangat setuju, 53,3 memilih setuju, 6,7 memilih tidak setuju dan 3,3 memilih sangat tidak setuju. Pertanyaan no. 15, 6,7 siswa memilih sangat
setuju, 16,7 memilih setuju, 56,6 memilih tidak setuju dan 20 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi tinggi
untuk belajar. Dari pertanyaan no.13, dapat terlihat respon yang tinggi terhadap pembelajaran, 16,7 siswa memilih sangat setuju, 20 memilih setuju, 50
memilih tidak setuju dan 13,3 memilih sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil uraian keempat pertanyaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa
dalam menjalankan tugas yang diberikan guru sangat positif. Indikator terakhir yaitu menunjukkan pengaruh pembelajaran terhadap
hasil belajar. Berikut rekapitulasi hasil angket indikator 8 dapat dilihat pada tabel 4.22.
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Angket Indikator 8 pada Kelas Eksperimen
Indikator : Pengaruh pembelajaran terhadap hasil belajar.
No. Pertanyaan
Jenis Respon
SS S
TS STS
8. Saya
mengalami kesulitan
dalam menjelaskan materi sifat sifat cahaya.
- 2
3 20
5 6,7 10
66,7 16,7
16. Saya tidak hanya mengetahui
namun memahami materi sifat- sifat cahaya.
+ 10
13 7
33,3 43,4
23,3 17.
Saya masih belum memahami bagaimana
materi sifat-sifat
cahaya. -
4 7
15 4
13,3 23,4
50 13,3
Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan no. 8, dapat diketahui, sekitar 6,7 siswa memilih sangat setuju, 10 memilih setuju, 66,7 memilih tidak setuju dan
16,7 memilih sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi. Selain mengetahui, siswa juga
memahami materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari pertanyaan no. 16, 33,3 siswa memilih sangat setuju, 43,4 memilih setuju dan 23,3 memilih tidak
setuju. Selain itu, pertanyaan no. 17 membuktikan 13,3 siswa memilih sangat setuju, 23,4 memilih setuju, 50 memilih tidak setuju dan 13,3 memilih
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memahami materi yang diberikan.
4 Wawancara
Wawancara dilakukan di kelas eksperimen, karena wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih jauh lagi mengenai respon siswa terhadap
pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual
.
Alat yang digunakan berupa pedoman wawancara. Agar hasilnya lebih maksimal, maka dalam melakukan
wawancara akan dibantu menggunakan alat perekam. Selain itu, dari beberapa informasi yang diberikan siswa, kemungkinan besar dapat menjawab faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat pendekatan kontekstual. Namun karena Pada penelitian ini, wawancara dilaksanakan setelah postes selesai.
Wawancara dilaksanakan secara berkelas yang terdiri dari 4-5 siswa. Wawancara mengalami sedikit kendala karena siswa yang belum mendapat giliran
diwawancarai membuat suasana kelas menjadi gaduh sehingga hasil rekaman
wawancara menjadi sedikit tidak jelas. Kesimpulan dari semua jawaban siswa ketika diwawancarai dapat terlihat jelas pada tabel 4.23.
Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Wawancara
No Pertanyaan
Jawaban
1. Bagaimana pendapatmu tentang
pembelajaran IPA selama ini ? Siswa berpendapat bahwa pembelajaran
IPA selama ini menyenangkan tetapi jarang ada praktek.
2. Bagaimana pendapatmu tentang
pembelajaran IPA
hari ini
khususnya pada materi sifat-sifat cahaya ?
Seluruh siswa
menjawab bahwa
pembelajaran yang baru diikuti sangat menyenangkan,
mudah dipelajari,
mudah diingat dan dipahami. 3.
Bagaimana perasaanmu
saat melakukan diskusi bersama kelas
mengerjakan LKS ? Sebagian besar siswa menjawab senang.
4. Bagaimana pendapatmu saat guru
melakukan pembelajaran ini ? Baik, sopan, pengajar yang baik dan
Lucu, kreatif. 5.
Hal apa saja yang kurang kamu sukai dalam pembelajaran ini ?
Jika teman kelas tidak mau membantu. 6.
Bagaimana pendapatmu mengenai tugas dan soal yang diberikan guru
? Lumayan sulit, menyenangkan, agak
mudah.
7. Apakah
dengan pembelajaran
seperti hari ini, kamu lebih bisa memahami materi pelajaran ?
Hampir seluruh siswa menjawab bahwa pembelajaran yang baru diikuti sangat
menyenangkan, mudah
dipelajari, mudah dipahami.
8. Apakah kamu memahami materi
sifat-sifat cahaya yang diajarkan hari ini ?
Hampir seluruh siswa menjawab ya
9. Bagaimana pendapatmu mengenai
soal-soal yang diberikan ? Menurut siswa ada yang menjawab
gampang, sulit, dan lumayan.
10. Apa saja manfaat yang dapat kamu
rasakan dengan adanya LKS ? Sangat mudah untuk mengerjakannya.
11. Apa saja yang mendukungmu
dalam mengikuti pembelajaran IPA yang sudah dilakukan ?
Menurut siswa ada yang menjawab percobaannya, bekerja berkelompok dan
LKS.
12. Apa saja yang menjadi penghambat
saat kamu mengikuti pembelajaran IPA hari ini ?
Waktu yang sedikit dan harus lebih jelas menjelaskannya.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menjadi lebih mudah dalam memahami konsep terutama konsep sifat-
sifat cahaya. Dalam pendekatan kontekstual ada asas pemodelan. Pada
pembelajaran ini pemodelan menggunakan alat peraga yang dapat menarik siswa, sehingga menjadi antusias mengikuti pembelajaran. Dengan adanya alat peraga
dapat membantu siswa dalam mengongkretkan konsep yang sedang dipelajari. Sehingga akan tercipta kebermaknaan suatu proses belajar yang dialami.
c. Kesimpulan